Mawar seorang wanita yang bekerja di sebuah bar, tanpa sengaja menemukan seorang anak laki-laki yang membuatnya terikat dalam sebuah pernikahan dengan pria dingin namun hangat.
Di dalam pernikahan itu, harus banyak tugas yang mawar jalankan. Tapi akankah pernikahan itu berjalan sesuai dengan kesepakatan awal, atau berbelok ke arah lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Ayu duduk di atas sofa dengan tatapan mata yang gelisah, Mawar melihat gelagat wanita itu dengan cukup aneh. Meski Mawar sama sekali tidak menghiraukan apa yang tengah Ayu lakukan.
Mata Mawar sama sekali tidak melihat orang-orang yang sering menganggu nya, mereka semua seakan hilang dan entah pergi kemana.
Hingga perlahan pintu besar mulai terbuka, menampilkan sosok pria paruh baya yang tengah duduk di atas kursi roda. Ayu tersenyum dan langsung menghampiri laki-laki yang merupakan suaminya, tapi langkahnya terhenti saat melihat sosok wanita yang sudah berumur namun masih terlihat sangat segar bugar.
"Beraninya kau masih menampakkan wajah mu di depan ku." Terdengar suara lantang seseorang yang membuat semua orang yang ada di dalam ruangan terdiam dan tidak bersuara.
Ayu hanya menundukkan kepalanya dengan perlahan, "Cepat menyingkir dan duduk di tempat mu berasal." Jelas Rosalina dengan mata yang menatap ke arah Ayu.
Morgan langsung angkat bicara, "Ibu jangan bersikap seperti itu, dia adalah istri ku. Sebaiknya kau menghormati ku." Jelasnya dengan tatapan serius.
Rosalina terdiam sejenak, "Seorang pembantu yang naik ke atas ranjang, tetap saja seorang pembantu.." Jelas Rosalina yang langsung berjalan melewati Ayu.
Morgan meminta pengawalnya untuk mendorong kursi roda, ia tersenyum lembut kepada ayu.
"Mas, akhirnya kau pulang." Bisik Ayu dengan nada merengek.
"Iya aku pulang, ada apa? Kau seperti sedih, apa ada yang membuat mu tak senang?" Tanya Morgan dengan tangan yang mengelus pipi istrinya.
Ayu tidak berbicara, ia hanya mengalihkan pandanganya dan menatap ke arah Arga dan juga Mawar yang tengah duduk di atas sofa.
Seakan mengerti apa yang tengah di katakan oleh Ayu, Morgan langsung meminta anak buahnya untuk mendorong kursi rodanya menuju ke arah Arga.
"Siapa wanita itu?" Tanya Morgan dengan tatapan tajam.
Rosalina juga baru melihat sosok wanita yang pertama ia temui, "Perkenalkan ayah mertua dan Oma. Aku Mawar, istrinya Arga." Jelas Mawar dengan sopan memperkenalkan dirinya.
Morgan yang mendengar hal itu menatap tajam ke arah Arga, "Apa maksudnya ini? Kau sudah ku jodohkan dengan Olivia." Jelas Morgan dengan nada tinggi.
Mawar terkejut saat mendengar makian dari ayah mertuanya, ia menatap ke arah Arga. "Ayah.." Panggil Arga, pria itu menatap ayahnya dengan tatapan dingin dan tajam, tidak ada senyuman yang terukir sama sekali di wajah pria itu.
"Sudah Mas.. Sebaiknya kau istirahat, kau baru pulang berobat." Jelas Ayu yang memilih untuk mengajak suaminya untuk segera kembali ke kamar.
Rosalina menatap sosok wanita yang mengaku sebagai istri dari cucunya, "Sejak kapan kalian berdua menikah?" Tanya Rosalina dengan tatapan tajam.
"Kami baru menikah beberapa Minggu yang lalu." Jelas Mawar dengan senyuman hangat.
Terdengar suara langkah kaki yang sangat cepat, Rangga tersenyum dan berlari ke arah Rosalina.
"Nenek buyut.." Rangga tersenyum dan memeluk Rosalina dengan sangat erat.
Rosalina langsung mengalihkan pandanganya dari Mawar, ia memeluk Rangga dan memberikan kecupannya pada Rangga.
Lalu Rosalina meminta asistennya untuk mengeluarkan beberapa barang yang ia pesan hanya untuk Rangga, Rangga yang senang langsung di ajak oleh asisten Rosalina untuk pergi ke kamar.
Kini tatapan Rosalina tertuju pada Rangga dan juga Arga, ia menatap tajam kearah dua orang di depannya.
"Kalian suami istri, tapi entah kenapa aku tidak yakin akan hal itu." ucapnya dengan tatapan tajam dan nada curiga.
Arga tersenyum tipis, "Terserah Oma saja, aku dan Mawar ingin kembali ke kamar." jelas Arga yang langsung menarik Mawar dan memegang pinggang wanita itu.
"Itu Nenek mu?" Tanya Mawar setengah berbisik.
"Tentu saja." Jawab Arga dengan santai.
"Dia terlihat sangat muda." bisik Mawar yang masih tak percaya.
"Yah.. Begitulah orang, jika memiliki banyak uang. Dia akan tetap terlihat awet muda." Jawab Arga dengan senyuman di wajahnya.
Arga dan Mawar kini berada di dalam kamar, Arga mulai berpikir sejenak. "Kita sudah seperti sepasang suami istri, bagaimana bisa Nenek ku menyadari hal itu." Gumam Arga dengan wajah yang sedikit panik.
"Sudahlah, lagi pula hal itu tidak ada untung dan ruginya." Jelas Mawar yang merasa malas mendengarkan ocehan Arga.
"Jelas ini ada dampaknya, aku menikahi mu karena berbagai alasan. Dan salah satunya nenek ku." Jelas Arga dengan wajah yang serius.
Mata Mawar kembali menyipit, ia heran dengan pola pikir pria itu. Ia sering mengatakan banyak alasan untuk menikahinya.
Di tempat lain...
Ayu duduk di tepi ranjang dan memijat kaki suaminya, sudah beberapa waktu Morgan di rawat di rumah sakit karena sakit yang ia derita. Tapi kini pria itu sudah membaik dan kembali pulang ke rumah.
"Mas, Arga sangat keterlaluan." Ucap Ayu dengan kedua mata yang berkaca-kaca.
"Memangnya kenapa?" Tanya Morgan dengan tangan yang membelai pipi Ayu.
"Dia membawa wanita yang tidak jelas asal usulnya, dan bahkan wanita itu sering menindas ku. Dia sama sekali tidak cocok untuk menjadi menantu kita, Mas.." Ucap Ayu dengan wajah yang sedih.
"Aku juga tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh pria itu, apa dia ingin mengikuti jejak yang dilakukan oleh Kakaknya dulu." Ucap Morgan yang nampak sangat kesal.
Ayu berusaha menenangkan suaminya dengan belaian tangan yang lembut, hal itu membuat sesuatu yang sudah lama tertidur mulai kembali bangun.
"Sayang, sudah lama aku tidak melihatmu.. Kau nampak sangat cantik dan menggoda." Ucap Morgan dengan senyuman di wajahnya.
"Ah.. Mas, bisa aja." Hingga pada akhirnya, meski berada di usia yang sama-sama tidak muda lagi. Gairah keduanya saling memuncak satu sama lain, dan berakhir dengan malam panas yang menggairahkan.