"Kamu hamil anak saya kan?" Dengan suara dingin Kendra berbicara kepada seorang gadis yang sedang berusaha memuntahkan sesuatu dari perutnya.
Mendengar suara yang sangat dia hindari, gadis bernama Aleera Qiara Sabrina itu langsung terdiam di tempatnya.
"Maksud Pak Al apa? Saya hanya sedang masuk angin saja." Jawab Aleera tegas.
Kendra tersenyum simpul.
"Baik, kalau begitu ayo kita periksakan ke rumah sakit."
Seketika Aleera memucat. Apakah kesalahan satu malam antara dirinya dengan Kendra yang merupakan kakak dari Sandra (Sahabatnya) dan juga Dosen di tempatnya kuliah akan membuat Aleera terikat dalam sebuah hubungan dengan laki-laki dingin itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggi Dwi Febriana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Secepatnya kita harus tau
Sepertinya Aleera benar-benar tidak manyadari akan sikapnya yang aneh hari ini.
“Kamu nggak mau main ke rumah aku dulu Ly? Bunda udah nanyain kamu terus loh.” Ujar Sandra kepada Aleera. Memang benar Bunda Sya beberapa hari ini terus menanyakan Aleera.
“Ehmm, lain kali ya San, hari ini aku mau langsung istirahat aja di rumah.” Ujar Aleera menolak dengan halus ajakan Sandra.
Sandra di jemput supirnya karena setelah makan siang tadi Kendra langsung ke kantor keluarga Santoso. Biar bagaimana pun Kendra juga memiliki tanggung jawab disana.
“Ya udah deh, beneran istirahat loh ya, kalau ada apa-apa langsung kabarin aku.” Ujar Sandra kepada Aleera.
Aleera menganggukan kepalanya seraya tersenyum.
“Iya Sandra…”
Setelah itu Sandra langsung masuk kedalam mobilnya. Sedangkan Aleera menatap nanar mobil yang mulai menjauh itu.
“Aku harap kamu nanti bisa maafin aku kalau kamu tau tentang semua ini San.” Ujar Aleera berbisik kepada dirinya sendiri.
Aleera mulai menjalankan sepeda motornya meninggalkan area kampus. Yang Aleera butuhkan saat ini adalah kamarnya. Aleera benar-benar merasa lelah saat ini, dia butuh menenangkan pikirannya.
Di lain tempat Kendra sedang terdiam menatap layar laptopnya yang sudah padam. Pikirannya saat ini dipenuhi oleh Aleera. Kendra harus segera menyelesaikan ini semua. Dia harus memastikan apa yang saat ini dia pikirkan benar atau tidak. Ya, Kendra berpikir kalau saat ini Aleera memang sedang hamil.Dan jika itu benar, maka mau tidak mau Kendra akan memaksa Aleera untuk menikah dengannya. Kendra tidak mau kalau sampai Aleera melakukan hal cerobohh nantinya.
Tiba-tiba pintu ruangan Kendra terbuka. Rendra, adik laki-lakinya itu berdiri di depannya saat ini.
Dengan santai Rendra langsung mendudukkan dirinya di sofa. Sengaja begitu pekerjaannya selesai dia langsung datang ke kantor keluarga Santoso untuk bertemu Abangnya itu. Karena jika mereka membicarakannya di rumah Rendra takut Ayah Radit dan Bunda Sya tau.
“Ayah dan Bunda udah tau.” Ujar Kendra membuka pembicaraan bahkan disaat Rendra belum bertanya.
“Sejak kapan?” Tanya Rendra kepada Kendra.
“Abang udah kasih tau mereka 2 hari yang lalu.” Jawab Kendra.
“Lalu respon mereka?”
“Mereka jelas marah dan kecewa.” Ujar Kendra.
Inilah yang Rendra tidak suka dari abangnya, selalu berbicara sepatah dua patah kata dan itu membuat Rendra sedikit kesal.
“Jelasin semuanya Bang, aku males dengerin kalau Abang ngomongnya singkat-singkat gini.” Ujar Rendra kepada Kendra.
Kendra menghela nafas pelan. Setelah itu dia mulai menceritakan semuanya kepada Rendra.
“Kenapa Ayah cuma pukul Abang 2 kali? Harusnya lebih banyak dari itu.” Ujar Rendra.
Kendra hanya diam tidak membalas ucapan Rendra, karena yang Rendra katakan itu benar. Harusnya dia mendapatkan lebih banyak pukulan dari Ayah Radit kalau saja Bunda Sya tidak menghentikannya.
“Abang curiga kalau Aleera hamil Ren.” Ujar Kendra memberitahu Rendra mengenai dugaannya.
“Kenapa? Aleera udah nunjukin tanda-tanda kalau dia hamil?” Tanya Rendra kepada Kendra.
“Entahlah ini tanda atau bukan, yang pasti Aleera sekarang berubah. Kata Sandra, Aleera sangat membenci coklat putih, tapi mendadak tadi Aleera ingin makan coklat putih dan ternyata dia suka. Bukankah ini seperti tanda-tanda orang yang sedang ngidam? Dan lagi, Aleera biasanya suka susu strwaberry, tapi tadi Abang liat kalau Aleera seperti menahan mual saat meminumnya.” Ujar Kendra menceritakan bagaiman keanehan Aleera hari ini.
Rendra mengangguk-anggukan kepalanya paham.
“Besok langsung ajak Aleera periksa ke dokter kandungan. Biar jelas dia hamil atau tidak. Kalau Aleera hamil aku juga nggak mau terjadi sesuatu sama keponakan pertama aku Bang.” Ujar Rendra kepada Kendra.
Pemikiran Rendra sama dengan apa yang Kendra pikirkan. Kendra juga tidak mau terjadi sesuatu dengan janin yang ada di rahim Aleera kalau benar gadis itu sedang mengandung.
“Jadi sekarang hanya Sandra yang belum tau mengenai kejadian ini Bang? Apa Abang nggak berniat buat kasih tau dia? Biar bagaimana pun orang yang paling dekat dengan Aleera adalah Sandra. Aku nggak bisa bayangin gimana kecewanya dia sama Abang nanti. Mungkin kalau marah sama Abang kita bisa atasi, tapi bagaimana kalau Sandra marah kepada Aleera?” Ujar Rendra kepada Kendra.
Kendra terdiam, dia sendiri bingung bagaimana cara menjelaskannya kepada adiknya itu. Yang jelas Kendra tidak ingin membuat persahabatan antara Aleera daan Sandra hancur begitu saja. Apalagi ini adalah salahnya, bukan salah Aleera.
“Abang nggak tau, tapi secepatnya Abang bakal kasih tau Sandra.” Jawab Kendra.
Rendra menatap Kendra dengan pandangan prihatin. Karena alkohol hidup Abangnya yang biasa tenang dan damai mendadak menjadi runyam.
“Intinya cepat ajak Aleera ke dokter kandungan untuk memastikan dia hamil atau tidak. Aku pulang dulu, udah kangen sama Bunda.” Ujar Rendra seraya beranjak dari sofa meninggalkan Kendra dengan pikirannya sendiri. Rendra memang sudah 2 hari ini tidak pulang karena sedang ada projek yang membuatnya harus selalu lembur.
Aleera menatap perutnya yang masih rata.
“Benarkah saat ini di dalam perut sedang tumbuh anak aku?” Ujar Aleera kepada dirinya sendiri.
Aleera berniat melakukan tes kehamilan dengan tespeck yang sudah dibelinya. Tapi itu untuk besok, agar hasilnya lebih akurat.
Seperti saat ini, sejak kejadian itu maka dimalam-malam kesendirian Aleera dia hanya bisa menatap kosong langit-langit kamarnya. Haruskah dia menjual rumah peninggalan orang tuanya ini agar dia bisa pergi dari sini dan pindah ke tempat yang biaya hidupnya lebih rendah? Karena jika Aleera tetap disini maka dia tidak yakin bisa mengahadapi semuanya sendiri atau tidak.
Aleera sudah memutuskan kalau dia benar-benar hamil, dia tidak akan memberitau Kendra. Aleera tidak mau menghancurkan masa depan laki-laki itu dengan membuatnya menikahi dirinya. Kendra berhak mendapatkan wanita yang dia cintai dan juga mencintainya.
Biarlah dia membesarkan anak ini sendirian. Dia yang akan merawatnya. Anak ini yang akan menemani Aleera sepanjang sisa hidupnya nanti. Dan kalau ada laki-laki yang mau menerima dia dan anaknya nanti maka Aleera bisa mempertimbangkan untuk menikah nantinya.
Jujur Aleera benar-benar merasa lelah saat ini. Meskipun Aleera sudah memutuskan tapi dia belum tau apakah keputusan yang diambilnya ini sudah tepat atau tidak. Aleera butuh seorang teman untuk bercerita dan memberikan pendapat kepadanya. Tapi siapa? Sandra? Itu tidak mungkin.
Selain Sandra bahkan Aleera tidak memilik sahabat lagi. Semua hanya teman biasa yang tidak saling mengetahui kehidupan masing-masing.
Saudara, andaikan Aleera memiliki saudara untuk tempatnya bercerita, tapi dia tidak memilikinya.
Orang tua, seandainya orang tuanya masih ada mungkin Aleera tidak akan mengalami ini semua. Dan kalaupun ini tetap terjadi Aleera yakin pasti orang tuanya akan membantunya mencari solusi terbaik.
.
.
.
Hari ini aku double up ya, di tunggu aja siang ini😍
Jangan lupa kritik dan sarannya 😍😍
Terima Kasih 😘💕
kisah Sandra ❤️ Daven sudah ada
kisah Rendra bila thor bila nak buat kisah percintaan Rendra putera ke2 dari keluarga Santoso bersama pilihan hati nya
Alvaro Kendra(Al/Ken)❤Areel Qiara(Ly)
Aidan(Aian)
Ariel(Arie)
Arzan(Arz)
Arora(Aora)
Alvaro Kendra(Al/Ken)❤Areel Qiara(Ly)
Aidan(Aian)
Ariel(Arie)
Arzan(Arz)
Arora(Aora)