NovelToon NovelToon
Luka

Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Identitas Tersembunyi / Kebangkitan pecundang
Popularitas:948
Nilai: 5
Nama Author: liliaa

seorang gadis yang menderita setelah ibunya tiada, sejak usia 5 tahun tepat di hari pernikahan ayahnya awal mula penderitaan gadis itu dan sekarang gadis itu baru masuk SMA baru masuk gadis itu durung habis habisan sama teman barunya hanya karena kakak dan adek tirinya yang sangat suka melukainya

"duh, kesian deh nasib lo"

"pasti sakit yaa, hahaha kesian gak disayang ayah makanya yang nurut sama gue"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liliaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 15

Sesuai dengan ucapan Rayendra besoknya Rayendra pergi ke rumah Mona sendirian.

"ada perlu apa kamu kemari"ucap ayah Mona walaupun sudah tau dari putrinya yang sudah bercerita tapi ayah Mona mau mendengar dari Rayendra.

"tuan pasti sudah mendengar tujuan saya kemari untuk melamar putri tuan"ucap Rayendra memberanikan diri menatap ayahnya Mona.

"sudahlah pah jangan buat rumit masalah dia juga mau bertanggung jawab"ucap ibunya Mona menenangkan sang suami yang terlihat belum terima.

"duduk duduk"ucap ibunya Mona lagi mempersilahkan Rayendra untuk duduk.

"kerja apa"tanya ayahnya seperti mengintimidasi lawan bicaranya.

"Mona sudah bilang kan pah kalau dia itu kerja kantoran"ucap Mona langsung sebelum di jawab Rayendra.

"bagian apa"tanya ayahnya lagi.

"manager"jawab Mona lagi membuat sang ayah kesal.

"papah tanya ke dia kenapa kamu yang jawab"ucap sang papah membuat Mona diam.

"di perusahaan apa kamu kerja gaji rumah mobil punya"ucap ayahnya lagi dengan pertanyaan yang menumpuk.

"gaji saya kurang pasti rumah saya gak punya saya hanya punya apartemen untuk mobil punya satu"jawab Rayendra santai karena itu memang kenyataannya.

"baiklah tapi saya mau maharnya 3M dan cicin pernikahan nanti cicin berlian apa biasa"ucap ayahnya lagi dan dengan santai di angguki.

"kalian bisa bicara dan kamu kalau sampai terjadi apa apa sama anak saya orang pertama yang saya cari adalah kamu"ucap ayahnya lalu pergi di ikuti ibunya Mona.

"ehem lo memangnya bisa"tanya Mona sedikit khawatir.

"gak tau mungkin nanti gue minta bantuan sama temen temen"ucap Rayendra acuh saja.

"tapikan itu banyak gak se_"

"gue pulang"ucap Rayendra lagi dan di angguki Mona.

"oh ya untuk acaranya gue lupa kasih tau kemungkinan besar sekitar tiga hari sampai tujuh hari lagi"ucap Rayendra sebelum meninggal rumah Mona.

Rayendra menaiki motornya menuju markas yang sangat jarang dia kesana Rayendra lebih sering menghabiskan waktu sendiri di suatu tempat.

Sampai di markas yang Rayendra tuju dia masuk dan langsung di sambut beberapa orang tempat itu tempat yang sama sewaktu Mona di kurung Tiara.

Rayendra masuk kedalam dan duduk di sofa setelahnya meminta seseorang untuk memanggil Leon.

"tumben lo ke mari yen biasanya juga gak pernah datang"ucap Leon yang baru saja tiba setelah di panggil dan duduk di samping Rayendra.

"gimana dengan keuangan di sini"ucap Rayendra bertanya.

"oh lo lagi butuh uang, sayangnya lo telat gue udah kirim ke markas utama cuma sisa laporannya aja lagi nih"ucap Leon memberikan sebuah tablet yang memperlihatkan beberapa data.

"hmm, besok gue mau lo siapkan ini"ucap Rayendra memberikan satu kertas kecil yang sudah di tulisnya waktu di rumah Mona.

"lo mau kemana"ucap Leon bertanya.

"ke markas utama lagian ini tempat Evan males gak terlalu kenal juga sama orang orang di sini"ucap Rayendra yang sedang menaiki motornya kembali bersiap untuk menjalankannya.

....

Sekarang di tempat Tiara saat ini mereka sedang berpesta hanya untuk seru seruan tidak ada hal yang penting.

tapi yang senang hany teman temannya saja Tiara sendiri memisahkan diri ingin merasakan ketenangan.

"sendirian aja"ucap Rey yang menghampiri Tiara yang sedang melamun itu.

"gak berdua"ucap Tiara membuat Rey mengerutkan keningnya bingung karena tidak melihat orang lain di sana.

"gak ada orang"ucap Rey duduk di sofa.

"berarti lo hantu"ucap Tiara membuat Rey kesal sendiri.

"untuk yang di kafe gue minta maaf karena bawa lo ke masalah gue"ucap Rey karena memang setelah kejadian itu mereka gak pernah bertemu lagi.

"gak papa"ucap Tiara acuh memilih menatap pemandangan dari jendela.

"ra lo masih ingat apa gak tentang janji masa kecil intinya gue gak tau lo ingat apa gak tapi ucapan yang waktu itu di lapangan gue beneran serius"ucap Rey membuat Tiara menunduk.

"terserah juga mau serius apa gak gue gak mau sama orang yang nyebelinnya kayak lo yang ada mood gue hilang terus"ucap Tiara membuat Rey terkekeh pelan.

"emang iya"ucap Rey membuat Tiara berdecak.

"dari pertama bertemu aja gue gak suka lo itu pindah pindah sok keren sok ganteng lagi, ogah"ucap Tiara.

Tangkap Tiara di tarik Rey hingga tanggal Rey bisa merangkul pinggang Tiara.

"mau apa sih lepas"ucap Tiara memberontak.

"lo gak tau perjuangan gue ra sampai saat ini banyak rintangan yang harus gue hadapi hanya untuk bisa kembali ke kota ini buat lo dan lo_"

"gue juga sama jangan pikir diri lo yang sakit gue lebih sakit di banding kan dengan lo_"

Cup

"udah yaa marahannya"ucap Rey yang berhasil mengecup bibir Tiara.

"siapa yang marah"ucap Tiara memalingkan wajahnya menahan malu.

"yah sayang banget kalau gak marah gak jadi deh gue kasih ini"ucap Rey pergi membawa kembali makanan kesukaan yang memang ingin di berikan ke Tiara.

"kok gitu"ucap Tiara membuat Rey tersenyum.

"kan cuma temen doang bisa kan beli sendiri"ucap Rey lagi sengaja berhenti.

"yaudah deh kalau gitu aku mau"ucap Tiara membuat Rey tersenyum senang.

"mau apa"ucap Rey lagi menghampiri Tiara.

"mau jadi pacar kamu"ucapannya pelan.

"apa aku gak dengar"ucap Rey yang sudah berada tepat di depan Tiara.

"aku mau jadi pacar kamu"ucap Tiara sangat keras dengan memejamkan matanya.

cup

"terimakasih"ucap Rey mengecup kening Tiara setelahnya terdengar suara riyuh dari balik pintu.

"bruk"suara beberapa orang jatuh setelah Rey membuka pintu.

"hehehe, selamat buat kalian berdua"ucap wilona menggaruk kepalanya yang gak gatal.

"jangan lupa pajak jadiannya"ucap mereka kompak sangat kompak.

"nguping"cetus Tiara langsung pergi dari sana begitu juga dengan Rey.

"hey tunggu gue"ucap mereka lagi lagi barengan.

Sementara Rey dan Tiara sudah menaiki mobil sebelum naik Tiara juga sempat bicara.

"kalau mau makan ikutin gue"ucap Tiara setelahnya menaiki mobil menuju kafe entah kenapa Rey mendapatkan panggilan disana jadi selajur saja.

Sesampainya di kafe entah kerasukan apa mereka langsung memesan banyaknya makanan padahal biasanya juga Rey yang bayar kalau mereka makan.

"ra Rey mana"tanya Tania.

"ada di atas katanya ada sedikit urusan"ucap Tiara.

"bukannya lantai atas itu tempat atasan aja atau tamu yang penting"ucap Gilang yang menyantap makanannya.

"kalian gak sadar apa setiap kita makan di sini gak bayar"ucap Tiara membuat mereka saling tatap satu sama lain.

"lah iya ege baru sadar gue"ucap Chandra yang mengiyakan.

"berarti yang bayar waktu itu siapa"tanya Arka.

"gak ada"jawab Tiara santai.

"wah parah kita makan hasil curian"ucap wilona.

"curian apa"tanya Rey yang baru gabung.

"ya makan gak bayar sama aja kaya mencurikan"ucap wilona.

"siapa yang gak bayar"ucap Rey lagi.

"kita semua setiap makan disini kan gak bayar gimana sih Rey"ucap Gilang yang membuat Rey tertawa.

"yasudah sana bayar biar uang gue tampah banyak"ucap Rey membuat mereka bingung.

"maksudnya"tanya Chandra mewakili.

"kafe punya Rey"ucap Tiara membuat mereka menatap satu sama lain dan satu tawa keras terdengar yang menurut mereka sangat menyebalkan.

Dari sana mereka mulai ngobrol kembali tentang rencana kedepannya untuk menghancurkan siluman ular itu tampa melibatkan Felix.

1
Wanita Aries
Awal mula yg bagus ka.. semangat yaaa semoga sukses
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!