Sudah jatuh tertimpa tangga itu lah pepatah yang pantas untuk Raya saat ini.
Pengabdian seorang istri tapi tak sedikit pun di hargai oleh Fadil sang suami.
Tak hanya sampai di situ derita Raya,Fadil menalak nya di saat dia baru selesai keguguran dan secara terang-terangan sang suami membawa selingkuhan nya kerumah.
Perasaan Raya hancur mentalnya di hajar habis-habisan oleh sang suami dan mertua yang menyalahkan nya atas kematian sang anak.
Bagaimana kelanjutan kisahnya.
Apakah Raya mendapatkan pengganti sang Suami atau justru memilih menyendiri?
Akan kah ada solusi untuk Raya setelah mengalami siksaan batin ini?
Yuuk baca di novel terbaru ku ibu susu untuk Mikhayla...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gaji
Raya yang baru saja pulang membawa Mikhayla jalan-jalan segera masuk kedalam rumah.
"Udah ngantuk ya sayang,kita bobok ya" ucap Raya sambil menggendong Mikhayla
"Hey kamu tolong buat kan saya makanan" perintah Hilda, kepala nya masih sangat pusing.
"Saya" tanya Raya sambil melihat kiri kanan tidak ada orang lain kecuali dirinya dia juga kaget kenapa Hilda tidak pergi bekerja biasa nya Hilda paling pagi jika mau berangkat.
"Iya kamu,siapa lagi nggak ada orang lain di rumah ini, nggak mungkin kan Mikhayla yang saya suruh" ketus Hilda membuat Raya mengangguk kecil.
Raya segera meletakkan Mikhayla di kamar nya terlebih dahulu lalu segera ke dapur.
Raya melihat tidak ada bahan masakan di kulkas,hanya ada telor jadi dia berinisiatif membuatkan nasi goreng saja.
"Aku nggak ngator hari ini,aku marah sama kamu mas,semalam aku ke klub" ujar Hilda melalui sambungan telepon nya.
"Kepala ku masih pusing karena minum terlalu banyak" lanjut Hilda,Raya sempat melirik ke arah Hilda yang tengah menuangkan air putih ke gelas dan meneguknya hingga tandas lalu duduk di meja makan sambil terus memegang ponsel nya di telinga.
"Aku kesel sama kamu lah,nggak lihat apa aku udah cantik-cantik malah di anggurin" lanjut Hilda cemberut,Raya tetap masih mengaduk nasi goreng nya.
"Nggak! Aku nggak mau"tolak Hilda,Raya hanya menggeleng kecil mencoba menepis pikiran negatif nya.
"Beneran ya janji! Aku tunggu di tempat biasa,awas aja kalau kamu bohong mas aku nggak akan kasih jatah lagi" ancam Hilda
"See You" tutup Hilda lalu menuangkan kembali air ke gelas nya.
Raya menuangkan nasi goreng nya ke dalam piring lalu meletakkan di meja makan.
"Terimakasih" ujar Hilda dan di anggukki Raya sambil tersenyum kecil.
"Siapa nama kamu?" tanya Hilda
"Raya bu"
"Kamu bertemu suami saya di mana? Tanya Hilda lagi membuat Raya takut.
"It-u bu sa-ya"
"Keluarga mas Haris?" potong Hilda
"Bukan saya temen nya bu"jawab Raya,dia bingung ingin bercerita apa takut nya salah penyampaian karena selama ini komunikasi mereka hanya sebatas yang di perlu kan saja.
"O....... wajar sih pertemanan mas Haris kan nggak jauh-jauh dari orang susah" ucap Hilda sambil memasukkan nasi goreng ke dalam mulut nya.
"Awww..... panas" teriak Hilda langsung menyambar air di gelas nya.
"Maaf bu,masih panas"
"Kalau nggak panas nggak akan teriak saya" kesal Hilda sambil mengibas mulut nya.
Hilda menyendok kan kembali nasi goreng nya tapi kali ini di tiup nya terlebih dahulu.
"Lumayan lah masakan nya untuk pembantu sekelas kamu,soal gaji apa mas Haris sudah bicarakan?"tanya Hilda dan di jawab gelengan oleh Raya.
"Gimana sih kamu kok kerja nggak nanya gaji dulu , beruntung loh kamu kerja nya sama saya orang nya nggak mau makan tenaga orang lain kalau sama orang lain bisa-bisa kamu di gaji 300 ribu/bulan" oceh Hilda,Raya hanya menunduk saja.
"Gaji kamu itu dua juta perbulan saya rasa itu gaji yang lumayan gede lah untuk seukuran kamu,kan kerja nya cuma ngasuh sama ngasih ASI Mikhayla aja"
"Iya bu" sahut Raya pelan
"Tapi saya penasaran kok kamu bisa ada ASI sih,kamu sudah menikah?"
"Sudah bu,anak saya meninggal" jawab Raya sedih.
"O...maaf ya nggak maksud ngingetin kamu tapi saya beneran nggak tau"
"Iya bu nggak papa,saya juga sudah ikhlas dengan kepergian anak saya"
"Sakit?" tanya Hilda lagi
"Kecelakaan bu"
Hilda tak mau banyak bertanya lagi dia seperti nya menikmati nasi goreng buatan Raya, buktinya sampai habis tak bersisa.
"Hari ini mertua saya nggak datang jadi kamu tolong urus Mikhayla sendiri ya,jangan sampai anak saya kenapa-kenapa,gaji kamu gede loh di sini,jadi tanggung jawab nya juga gede" ingat Hilda dan diangguki Raya patuh.
"Saya mau keluar dulu,kalau mas Haris nanyain saya bilang saja saya ada urusan"
"Iya bu" jawab Raya patuh.
semoga lekas sehat kembali Thor...