NovelToon NovelToon
Kisah Si Elang Putih.

Kisah Si Elang Putih.

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan / Penyelamat
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Alvinoor

Xiao Yuen sang putra mahkota kerajaan Hindipura, yang dianggap sampah lantaran memiliki Dantian yang cacat semenjak lahir, setiap saat, mendapat hinaan dan siksaan dari pangeran Gumantri saudara tiri nya.

Hingga pada suatu hari, seorang pertapa tua mengajak nya pergi ke Negeri seberang untuk mencari keberadaan ayah nya.

Bertemulah dia dengan ayah nya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diamuk Badai.

Didalam kegelapan, kakek Guru Darma menjadi panik sekali, dia berlari ke buritan kapal, tempat biasa nya Xiao Yuen berada sambil berteriak memanggil nama Xiao Yuen berkali kali.

Tetapi suara panggilan nya lenyap ditelan suara deburan gelombang, siulan angin dan dentuman petir yang sambung bersambung.

Xiao Yuen yang duduk meringkuk memeluk kedua paha nya dan kepala nya di benamkan diantara dua lutut nya, tidak mendengarkan apa apa lagi.

Sementara itu, Guru Darma, juga tidak melihat Xiao Yuen duduk meringkuk di sudut, karena gelap nya suasana saat itu.

Kembali Guru Darma bergegas pergi ke kamar mereka, berharap Xiao Yuen berada di tempat itu, namun dia tidak melihat siapa pun juga.

Bolak balik Guru Darma antara buritan dan kamar mereka, namun tidak melihat siapa pun juga, sementara haluan kapal mulai terbakar gara gara tiang layar depan tersambar petir.

Jerit dan tangis kepanikan mulai terdengar dimana mana saat ini.

Saat Alam berbicara, setinggi apapun kepandaian seseorang itu, dia harus tunduk pada kekuatan Alam, ini sudah suratan dari sang maha pencipta, tidak perduli dia Dewa atau mahluk surgawi sekalipun.

Karena tidak menemukan Xiao Yuen, akhirnya Guru Darma pergi kehalusan kapal tempat terjadi nya kekacauan, masih berharap Xiao Yuen ada ditempat itu.

Awan badai semakin pekat, dan gemuruh semakin nyaring bersahutan dengan dentuman petir membahana, membawa gelombang sebesar bukit menimpa.

Kapal kian bergetar hebat, laksana sepotong sabut kelapa di tengah lautan samudra.

"Bruak!" ....

Tiba tiba kapal menghantam sebongkah karang yang besar hingga pecah berkeping keping.

Xiao Yuen terlempar sangat jauh dari kapal itu, berusaha bertahan dengan upaya nya yang tidak seberapa.

"Plak!" ....

Sepotong papan pintu kabin kapal terlempar kedekat Xiao Yuen yang sudah mendekati sisa sisa kekuatan nya itu.

Dengan upaya terakhir nya, bocah berusia enam tahun itu berusaha meraih papan yang terjatuh di dekan nya itu.

Diantara kilatan cahaya petir, akhirnya Xiao Yuen berhasil meraih dan naik keatas papan pintu kabin itu dengan sisa sisa kekuatan nya.

Hanya bisa merangkak naik keatas pintu kabin itu saja, kekuatan Xiao Yuen pun habis, bocah kecil itu pingsan diatas papan pintu itu.

Badai masih mengamuk, seakan alam sedang mempertontonkan kekuatan kepada manusia dengan angkuh nya.

Entah sudah berapa lama, atau juga berapa hari Xiao Yuen pingsan diatas papan pintu kabin kapal itu.

Hingga pada satu siang, mata nya mulai terbuka, mendengar suara kicauan burung burung.

Dia menatap kesekeliling nya, dia tertidur diatas lantai batu beralas daun daun kering, dan sekeliling nya nampak semua nya terbuat dari batu.

Rupanya dia sekarang terbaring didalam sebuah goa yang besar.

"Gooooooh!" ....

Di luar terdengar suara lenguhan panjang yang nyaring, membuat bulu kuduk Xiao Yuen berdiri.

Perlahan Xiao Yuen duduk seraya memijat kepala nya yang masih terasa sakit.

"Gooooooh!" kembali terdengar suara lenguhan nyaring di mulut goa itu.

"Gooooooh!" terdengar sahutan dari kejauhan.

Xiao Yuen bangkit berdiri, dengan agak terhuyung-huyung, dia berjalan ke depan mulut goa itu.

Didepan mulut goa itu, nampak sesosok tubuh membelakangi mulut goa.

Tubuh yang duduk membelakangi mulut goa itu agak besar dan nampak berbulu sangat kasar, mengenakan baju dan celana yang terbuat dari kulit paus.

Dari rambutnya yang tergerai panjang, nampak mahluk itu betina.

Mahluk itu duduk menghadap kearah api yang menyala dari sebuah lobang sebesar pohon kelapa.

Nampak nya api ini adalah api abadi yang menyala terus menerus tanpa padam.

Mendengar suara tapak kaki halus di belakang nya, mahluk itu memutar tubuh nya ke belakang, dan serentak Xiao Yuen bergerak mundur ketakutan, karena wajah mahluk itu sangat mirip dengan harimau, atau juga singa betina.

Mahluk betina ini nampak berperut buncit, seperti nya dia sedang hamil. Sedangkan di hadapan nya, terlihat beberapa potong daging hiu panggang yang sudah matang.

"Gooooooh!, kau sudah bangun rupa nya" sapa mahluk betina itu berbicara bahasa manusia.

"Si… si… siapa kau?" tanya Xiao Yuen ketakutan.

"Aku Bi!, seorang mahluk Lagoh yang terdampar di pulau kecil ini dua ratus tahun sudah lama nya!" ujar mahluk betina itu lagi.

"A… aku tidak mengerti apa itu mahluk Lagoh, ta… ta… pi jangan makan aku!" ucap Xiao Yuen ketakutan.

"Ho ho ho ho!, kau terlalu kecil bagi ku, ke sinilah mendekat!" ucap mahluk Lagoh betina itu.

Dengar perasaan takut, Xiao Yuen pun menghampiri mahluk Lagoh betina itu.

"Makan!, makan, makan!" kata Bi mahluk Lagoh betina itu sambil menyodorkan sepotong daging paus panggang yang masih mengepul panas.

Xiao Yuen menerima daging itu dan langsung memakan nya.

"Nyoh!, nyoh!, nyoh!" kembali Bi menyodorkan sebuah tempat air kearah nya.

Nyaris saja Xiao Yuen berteriak melihat tempat air itu yang ternyata tengkorak kepala yang sudah kosong tinggal batok nya saja.

Bi mencelup.kan daging paus panggang itu ke dalam batok itu, lalu memakan nya.

Rupanya batok itu tempat mahluk itu menampung air laut sebagai bumbu penyedap makan daging paus panggang.

"Nyoh!, nyoh!, nyoh!" Bi kembali menyodorkan batok itu, namun kali ini dengan setengah memaksa.

Akhirnya karena takut, Xiao Yuen menerima batok itu, mencelupkan daging paus kedalam air garam lalu memakan nya.

Mungkin karena perut Xiao Yuen yang memang sudah kosong, sehingga dia merasa daging paus itu begitu nikmat nya.

Sepotong daging paus segera lenyap masuk kedalam perut Xiao Yuen.

"Lagi?" tanya Bidan sambil menyerahkan sepotong daging paus panggang lagi.

Tanpa ragu ragu, Xiao Yuen menerima daging itu dan memakan nya hingga habis.

"Gooooooh!" ....

Tiba tiba terdengar lenguhan nyaring di dekat tempat itu, di susul suara lenguhan yang lain di kejauhan.

Seekor mahluk Lagoh, mirip dengan Bi, namun kini wajah nya mirip singa jantan lengkap dengan bulu surai nya.

Mahluk itu mengangkut daging paus yang cukup banyak, yang dibawa dengan kantongan atau karung yang terbuat dari kulit paus juga.

Untuk beberapa saat, mahluk itu menatap kearah Xiao Yuen dengan jakun yang turun naik.

"Jangan ganggu dia Bo!, ingat dia milik ku!" ucap Bi mengambil daging yang dibawa oleh Bo, lalu meletakan nya diatas apar apar, serta menghidupkan bara api yang ada di bawah nya.

Rupanya inilah cara mahluk Lagoh ini mengawetkan daging paus yang mereka dapatkan.

Bi menyayat daging paus itu dengan batu yang pipih dan tajam, lalu meletakan nya diatas apar apar.

"Gooooooh!" ....

Kembali terdengar suara tidak terlalu jauh dari tempat mereka saat itu.

"Gooooooh!" ....

Suara lain nya yang agak jauh terdengar menyahut panggilan itu.

Dari arah semak semak, muncul kembali mahluk Lagoh jantan dengan membawa sekantung daging paus pula.

Saat berada di dekat Xiao Yuen, mahluk itu nampak menatap kearah nya dengan jakun yang turun naik.

"Jo!, jangan ganggu dia, dia milik ku!" teriak Bi marah.

Mahluk bernama Jo itu meletakan bawaan nya, lalu melangkah kearah api dan memanggang beberapa kerat daging paus.

"Krosak!" ....

Kembali seekor Lagoh jantan datang membawa sekantung daging paus.

Rupanya tadi malam, saat badai besar, ada seekor paus besar terdapat di teluk dan menjadi korban ketiga mahluk Lag

oh jantan ini.

Sama seperti dua Lagoh jantan lain nya, mahluk Lagoh ini pun terdiam menatap kearah Xiao Yuen beberapa saat dengan jakun yang naik turun.

"Do! Jangan ganggu dia!, dia itu milik ku!" kembali terdengar suara teriakan marah dari Bi.

Dengan rasa kesal, Do menghempaskan kantong berisi daging paus itu ke tanah, lalu berjalan mendekati Jo yang sedang memanggang daging paus.

Xiao Yuen berjalan kearah Bi yang sedang menyayat daging ikan paus.

"Bi!, bolehkan aku jalan jalan didekat tempat ini?" tanya Xiao Yuen.

Bi menatap kearah Xiao Yuen, lalu mahluk itu menganggukkan kepala nya, "pergilah, tapi berhati hati!" ujar nya.

Bo nampak tidak suka dengan keputusan Bi yang mengijinkan Xiao Yuen jalan jalan.

"Kau bodoh Bi, bagai mana jika dia lari?" tanya Bo.

"Kau yang bodoh Bo, kita saja tidak bisa keluar dari pulau kecil ini, apalagi dia yang hanya anak kecil" sahut Bi tidak suka mendengar ucapan dari Bo itu.

Jo dan Do tertawa meraung, suara tawa nya mirip suara singa mabok.

...****************...

1
Jm Jm
afdetnya lama sekali afdet cuma 1 episod/Sob/
Orang Pinggiran
lanjuuuuuuuuuuuutttttttt ❤️❤️❤️❤️❤️
Bias Satria
juut lanjjuuuuuut Thor.
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Muantebz
kamir
josss
Amir Hamzah
mantap tetap lah berkembang perlahan dengan pasti 👍👍👍
Umar Muhdhar
10
Umar Muhdhar
1
Umar Muhdhar
10
Umar Muhdhar
1
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Hai
Bambang Widyatmoko
lanjutkan
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Semangat...
Redy Ryan Little
Mantap
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
kamir
josss
Umar Muhdhar
1
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Ceritanya bagus..
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!