Azzam pergi ke sebuah desa pelosok untuk mengecek tempat yang mau di buat sebuah sekolah tanpa di duga dijalan dia diberhentikan beberapa preman yang memalaknya semuanya diambil bahkan Azzam sampai di tendang ke jurang hingga dia tidak sadarkan diri.
bagaimana nasib Azzam selanjutnya ikutin ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18
Seharian ini Azzam terlihat sangat sibuk dia bahkan melupakan makan siang nya tadi saat diajak Romi dia tidak mau.
Hari ini kantor Azzam akan didatangi klien baru klien itu ternyata Riski,Riski datang bersama anak perempuannya yang masih duduk di kelas dua belas.
"Selamat datang di kantor aku pak Riski"Sapa Azzam dengan formal.
"Kantormu besar juga dan lumayan Oke"Sanjung Riski sambil mengamati ruangan Azzam"Jangan formal begitu zam kayak ke siapa saja".
"Hai kak Azzam masih ingat sama aku?"Tanya anaknya Riski.
"Keisya kan! kenapa sudah sebesar ini dulu terakhir aku lihat masih ada ingusnya tapi sekarang udah cantik aja"Goda Azzam.
"Ih kak Azzam kenapa bahas itu sih,itukan aku masih kecil"Rengek Keisya.
Azzam hanya tertawa terbahak-bahak dari dulu dia memang sering menggoda Keisya saat diajak kerumahnya bersama Tiara istri Riski.
"Oh ya kak apa disini nggak ada cowok ganteng?"Tanya Keisya.
"Emang aku nggak ganteng?"Azzam balik bertanya sambil menggelengkan kepalanya ada-ada saja pertanyaan Keisya.
"Gantengnya kakak itu standar aku cari"Sebelum meneruskan ucapannya pintu ruangan terbuka terlihat Romi yang datang.
Keisya sampai tidak berkedip melihat Romi tanpa di minta Keisya langsung menyodorkan tangan ke arah Romi memperkenalkan namanya.
"Romi asisten pak Azzam"Kata Romi sambil menjabat tangan Keisya.
Sedangkan Azzam dan Riski hanya menggelengkan kepalanya.
Selama mereka bicara tentang pekerjaan mata keisya selalu menatap ke arah Romi dengan damba.
Hampir tiga puluh menit mereka selesai Keisya langsung meminta nomor telepon Romi.
"Jangan kasih Rom nanti malah kamu nggak bisa tidur di gangguin dia"Kata Azzam sedikit menggoda Keisya tanpa bicara Keisya langsung menendang kaki Azzam.
"Jangan dengerin makhluk halus itu kak mana nomer telpon nya".
"Ayo pulang kei"Ajak Riski.
"Nggak mau pa sebelum kak Romi kasih aku nomornya"Tolak Keisya.
"Kamu itu perempuan agresif banget nggak seperti kak Tiara lebih mirip papamu"Keluh Azzam"Kasih aja Rom nanti aku yang repot di ganggu dia terus".
Riski dan Keisya pulang setelah Romi memberikan nomor telepon nya.
Azzam sampai rumah sudah sangat malam saat mau mengambil air putih di dapur dia melihat ada susu hangat di meja itu.
Azzam pikir Shanum yang membuatnya tidak tahunya Zahra yang baru membuatnya saat terdengar mobil Azzam sampai di garasi.
Saat ini Zahra masih sembunyi melihat Azzam meminumnya dirasa sudah menghabiskannya Zahra kembali ke kamarnya.
Azzam juga pergi ke kamarnya sebelum naik tangga Azzam berpapasan dengan Shanum.
"Makasih minumannya ya mom"Ucap Azzam.
"Minuman apa zam ini mommy baru mau buatkan untuk kamu".
"Kalau gitu nggak usah mom aku sudah minum,mommy ke kamar saja"Pinta Azzam.
Setelah Shanum kembali ke kamar Azzam juga meneruskan perjalanan menuju kamarnya.
"Ternyata kamu masih perhatian juga sama aku"Gumam Azzam sambil tersenyum.
Pagi-pagi sekali Azzam sudah di jemput Romi hari ini mereka akan ke luar kota melihat kerjaan yang ada di sana.
"Zahra tolong berikan ini pada Azzam dia pasti kelupaan"Pinta Shanum sambil menyerahkan jas Azzam yang tertinggal di meja makan.
Zahra hanya mengangguk setelah itu dia menyusul Azzam ke luar terlihat Azzam sudah mau masuk mobil.
"Mas Azzam"Teriak Zahra sambil berjalan ke arah Azzam.
"Ada apa Ra?"Tanya Azzam sambil menyunggingkan senyumnya.
"Ini mas tadi ketinggalan di meja makan"Jawab Zahra sambil menunduk.
"Makasih Ra"Kata Azzam sambil menerima jasnya dari tangan Zahra.
Saat mengambil jasnya Azzam sengaja memegang tangan Zahra.
"Apa kamu nggak mau kasih aku sesuatu Ra sebelum aku pergi?"Tanya Azzam"Setidaknya kasih aku senyuman".
Zahra mendongak dan tepat di hadapan Azzam mata mereka saling bertemu setelah itu senyuman manis terlihat di wajah Zahra.
"Semoga perjalanan mas Azzam lancar"Doa Zahra dan langsung pergi.
Disana Azzam masih tersenyum dan memandangi kepergian Zahra hari ini Azzam merasa semangatnya bertambah cuma karena melihat senyum dari Zahra.
Didalam mobil hp Romi bunyi tanpa henti-hentinya.
"Siapa sih yang menelpon Rom kenapa nggak di angkat?"Tanya Azzam sedikit kesal karena sejak tadi bunyi terus.
"Ini dari Keisya pak"Jawab Romi gagap.
"Dasar anak itu kalau tidak dapat yang dia inginkan pasti akan terus mengganggu"Keluh Azzam"Sini aku yang ngangkat".
"Hallo kak Romi kenapa panggilanku baru di angkat"Cerocos Keisya dari seberang sana.
"Ini aku Azzam jangan ganggu Romi karena dia sedang mengemudi"Jawab Azzam.
"Tolong dong kak Azzam suruh kak Romi bicara biar aku semangat pergi ke sekolah"Pinta Keisya.
"Dia lagi sariawan nggak bisa ngomong"Tolak Azzam asal dan langsung mematikan hpnya.
Kebetulan Azzam dan Romi ke luar kota tepatnya ke halaman rumah Romi nanti setelah kerjaannya selesai dia akan mampir ke rumahnya.
Perjalanan mereka cukup panjang sekarang ini mereka sudah sampai di bandara mereka tinggal ke tempat kerjanya yang ada disana.
Hingga pukul delapan malam baru bisa pulang Azzam dan Romi jadi mampir kerumah Romi mereka menginap disana dari pada di hotel.
Sampai di sana mereka disambut Niken dan Dimas selaku tuan rumah.
lanjut ceritanya...
kalo boleh kasih masukan, nanti peran zahra di buat jadi perampuan yg tangguh ya thor/Pray//Smile/... jangan yg diam aja kalo di hujat apalagi di rendahkan....
samangat terus berkarya thor/Good/