NovelToon NovelToon
Guru Tak Kompeten, Murid Tak Berguna

Guru Tak Kompeten, Murid Tak Berguna

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kebangkitan pecundang / Budidaya dan Peningkatan / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:42.5k
Nilai: 5
Nama Author: Jibril Ibrahim

Wang Lu adalah juara satu perekrutan Paviliun Longtian, mengalami kerusakan pondasi internal dan berakhir sebagai murid tak berguna.

Tak ada yang mau jadi gurunya kecuali… Wang Wu.

Cantik!

Tapi tak bisa diandalkan.

“Bagaimanapun muridku lumayan tampan, sungguh disayangkan kalau sampai jatuh ke tangan gadis lain!” ~𝙒𝙖𝙣𝙜 𝙒𝙪

“Pak Tua! Tolonglah! Aku tak mau jadi muridnya!” ~𝙒𝙖𝙣𝙜 𝙇𝙪

“Tak mau jadi muridnya, lalu siapa yang mau jadi gurumu?”~

Murid tak berguna, guru tak kompeten… mungkinkah hanya akan berakhir sebagai lelucon sekte?

Ikuti kisahnya hanya di: 𝗡𝗼𝘃𝗲𝗹𝘁𝗼𝗼𝗻/𝗠𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁𝗼𝗼𝗻

______________________________________________
CAUTION: KARYA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN PRIBADI AUTHOR. BUKAN HASIL TERJEMAHAN, APALAGI HASIL PLAGIAT. HARAP BIJAK DALAM BERKOMENTAR!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jibril Ibrahim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 32

Tujuh hari kemudian…

Arena pelatihan di pekarangan Serambi Ketua dipadati banyak orang.

“Perbedaan perekat Fánglòu dengan karakteristik esensial dari sistem lain adalah ukuran partikel perekat!” tutur Jang Junda, menjawab pertanyaan audiens.

Itulah yang dimaksud dengan pertandingan terbuka, menjawab pertanyaan audiens secara acak.

Wang Lu dan Jang Junda berdiri di altar batu bersama Penatua Ketiga dan dua orang tutor, Ye Qinghe dan Mu Ronghao.

Murid-murid lainnya mengelilingi mereka di seputar altar, berebut untuk mengajukan pertanyaan.

Sayangnya, situasi itu justru menguntungkan Jang Junda, karena orang yang diizinkan mengajukan pertanyaan padanya hanya orang yang telah diaturnya. Wang Yu dan Jang Yiran berperan dengan baik di sini.

Pertanyaannya sudah diatur, orangnya juga sudah diatur!

“Jika kau paham tentang ini, dan menggunakan algoritma pembalikan, maka dapat dengan mudah memahami formula aslinya!” Jang Junda menambahkan.

Arena latihan itu meledak oleh tepuk tangan semua orang.

“Benar-benar berpengetahuan luas!” seru beberapa orang.

“Senior Jang sangat hebat!” seru yang lainnya.

“Tentu saja!” timpal yang lainnya lagi. “Senior Jang adalah juara dua angkatan terdahulu, semua orang menjulukinya Jenius Longtian!”

“Benar!” timpal yang lain-lainnya lagi. “Hampir semua mata pelajaran, termasuk logika matematika, bahasa daerah dari berbagai tempat, sejarah Benua Sembilan, etiket dalam pertapaan, bahkan ilmu keterampilan merajut, semuanya prestasi A. Setiap perkataannya disebut ‘Kegigihan Paham Berprestasi’. Di periode pelatihan tubuh saja sudah jadi sang jenius!”

Jang Yiran diam-diam bertukar pandang dengan si Kakak Sepupu Wang Yu sembari menyeringai.

Cih! Wang Lu mendengus dalam hatinya. Dia berhasil pamer! batinnya dengan sebal.

“Bagus!” Penatua Ketiga menginterupsi. “Selanjutnya giliran Wang Lu. Silahkan ajukan pertanyaan!”

Hening.

Tidak satu pun dari sekian banyak murid internal yang berkerumun itu bergerak atau sekadar mengangkat wajah. Semua tertunduk atau pura-pura berdiskusi dengan temannya sambil berbisik-bisik.

Bagian ini juga sudah diatur oleh Jang Yiran dan keroco-keroconya.

Bagaimanapun mereka sudah sepuluh tahun lebih lama berada di sini. Sebagian besar murid sudah mengenal mereka. Terutama setelah Jang Yiran dan Wang Yu juga diangkat menjadi murid internal.

Meskipun Jang Junda juara dua, sewaktu perekrutan, Jang Yiran dan Wang Yu bahkan tak masuk sepuluh besar, kemudian keduanya menjadi murid eksternal. Tapi berkat keahlian Jang Junda dalam hal persekongkolan dan bersiasat, Jang Yiran dan Wang Yu akhirnya dapat disiasati hingga diangkat menjadi murid internal.

Sementara itu di sisi lain, Wang Wu menyelinap di tengah-tengah kerumunan sembari berdiri bersedekap. Tangannya bergerak-gerak di belakang panggungnya, mengisyaratkan beberapa orang di belakangnya untuk mendekat.

Pada sela-sela jarinya, terselip berlembar-lembar kertas yang sepintas terlihat seperti kertas mantra bertulisan: Jang Junda sepuluh tael perak, Jang Junda lima belas tael perak, Jang Junda sepuluh tael emas dan seterusnya, dan seterusnya.

Beberapa orang menghampirinya secara bergiliran, termasuk di antaranya juga sejumlah tutor, sambil diam-diam menjejalkan sejumlah uang, mereka mengambil kertas itu sesuai dengan jumlah uang yang mereka tukar.

Kertas itu semacam kupon yang nantinya akan ditukar saat pengambilan hadiah sebagai bukti.

Dasar wanita keparat ini… bahkan muridnya sendiri dijadikan objek taruhan.

“Tidak ada yang mau bertanya lagi?” Penatua Ketiga mengedar pandang.

Semua murid mengkerut dan menundukkan wajah.

Seulas senyuman miring tersungging di sudut bibir Jang Yiran, kemudian mengangkat sebelah tangan. “Aku!” katanya di tengah keheningan.

Wang Lu mendesah pelan dan mengerang diam-diam.

Sementara di sisi lain, gurunya mengulum senyum sembari menggulirkan bola matanya ke atas, memperkirakan jumlah uang dan batu spiritual yang telah terkumpul dalam kantong penyimpanannya, tidak tampak khawatir sama sekali.

Jang Yiran menguak kerumunan dan berjalan pelan mendekati altar dengan gaya anggun yang berlebihan, yang secara otomatis menyedot perhatian semua orang.

Apa aku salah minum obat sewaktu menerima perjodohan dengannya waktu itu? pikir Wang Lu dengan perasaan jijik. Gadis tercantik Bailu Yushen apanya?

Bailu Yushen adalah nama kota kelahiran mereka.

Tepat di bawah undakan yang pertama, Jang Yiran berhenti dan tersenyum menantang sembari mendongakkan hidungnya.

“Silahkan!” Penatua Ketiga menginstruksikan.

“Aku ingin bertanya, bagaimana cara menerapkan sihir deformasi wajah?” kata Jang Yiran. Senyuman penuh kepuasan tersirat samar dari sorot matanya.

Wang Lu terkekeh tipis, bisa dikatakan mendengus muak. Hanya begini saja? pikirnya. Sungguh mengecewakan!

Mengingat ia telah melakukan banyak hal untuk membungkam semua orang, pertanyaan ini sungguh tidak sepadan.

Kau senang terlalu cepat, Jang Yiran! Wang Lu membatin miris.

“Wang Lu! Silahkan menjawab pertanyaan!” Penatua Ketiga memberi aba-aba.

“Pakai bola meteor warna ilusi!” jawab Wang Lu dengan enteng.

Semua mata mengerjap dan mengangkat wajah. Lalu terdengar gumaman dari arah kerumunan.

“Bagaimana caranya menggunakan bola meteor warna ilusi?” Jang Yiran bertanya lagi.

“Tergantung pada perpaduan warna!” Lagi-lagi Wang Lu menjawab enteng. Ia bahkan tidak menurunkan kedua tangannya yang bersedekap ketika menjawab pertanyaan.

Tidak menegakkan tubuh dan membusungkan dada seperti Jang Junda.

“Warna ungu melawan kusam, warna hijau menghilangkan merah bengkak. Jika kau menggunakan prinsip-prinsip dasar ini secara ‘WAJAR’, kau dapat dengan mudah menggunakan sihir deformasi wajah!” Wang Lu menandaskan dengan menekankan kata wajar di tengah kalimat.

“Bagus!” seru Penatua Ketiga sembari bertepuk tangan.

Semua orang akhirnya ikut bertepuk tangan.

Diam-diam Jang Junda melontarkan tatapan tajam ke arah Jang Yiran dengan isyarat, “Pertanyaan bodoh!”

Mengajukan pertanyaan level rendah sebenarnya bukan tanpa alasan. Jang Yiran yang terlalu memandang remeh Wang Lu memang berniat mempermalukannya dengan pertanyaan bodoh. Ia berharap Wang Lu tak dapat menjawab pertanyaannya dan mempermalukan diri sendiri.

Jika Wang Lu bahkan tak dapat menjawab pertanyaan level rendah, bukankah itu akan membuktikan bahwa ia hanya lelucon?

Siapa sangka Wang Lu bisa menjawab pertanyaannya?

Jang Yiran mencebik sambil mengerling ke arah Wang Yu, mengirimkan isyarat.

Pria itu akhirnya turun tangan untuk memperbaiki keadaan. Ia berjalan ke depan, mengambil tempat di sisi Jang Yiran, kemudian berdeham dan menginterupsi. “Izin bicara, Penatua Ketiga!”

“Katakan!”

“Pertanyaan level rendah ini, seharusnya tidak sebanding dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada Jang Junda, kan?” protes Wang Yu. “Apakah perolehan nilai mereka masih dianggap imbang?”

Para pendukung Jang Junda serempak menangguhkan protes yang diajukan Wang Yu.

Wang Lu tertawa sinis dalam hatinya.

Sejak awal, nilai mereka selalu imbang sampai sekarang. Tak peduli apakah pertanyaan itu level rendah atau level tinggi, asalkan kedua peserta bisa menjawab pertanyaan, satu poin untuk mereka.

Siapa yang tahu pertanyaan yang sudah diatur dari para audiens yang sudah bersekongkol itu termasuk level rendah atau level tinggi. Sejak awal mereka tidak memperhitungkannya.

Kenapa sekarang tiba-tiba jadi masalah?

Mereka berusaha cukup gigih!

“Meski pertanyaan level rendah, Wang Lu menjawabnya dengan nilai penuh!” tukas Penatua Ketiga dengan sabar. “Tapi… jika kalian merasa tak puas, aku akan memanggil Kakak Senior kalian yang juga merupakan Murid Pewaris untuk mengajukan pertanyaan final. Bagaimana?”

1
Lila Putra
luar biasa
Buang Sengketa
ADD jan di colong ya biar dapat penghargaan WTP dari BPK 🤣🤣🤣
༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐: hffffffttt 🤭
total 1 replies
Roni Sakroni
klo ada yg berminat ya bunuh saja
Mesin Waktu
kalahnya sama shifu 😆😆😆😆😆
Maz Tama
ahhhkkk kurang Thor nanggung... semangat dan selalu jaga kesehatan /Joyful/ditunggu update nya
Maz Tama
ayoooo semangat bantaaaaiiiiiii.. selalu epic pertarungan nya /Joyful/
Maz Tama
wah makin seru saja... jaga kesehatan Thor
Maz Tama
wah siapa orang misterius itu... semangat thor
Maz Tama
siapa kah yang menyerang...jaga kesehatan Thor
Maz Tama
wah hebat biksu kecil..semoga bisa rutin ya update nya
༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐: Diusahakan konsisten update, Reader Zheyenk!
Makasih tetap setia dari awal sampai hari ini.
total 1 replies
Roni Sakroni
bagus tegas sehingga jadi terhormat
Xiao Shuxiang
NOVEL KEREN, LAYAK DI BACA
Xiao Shuxiang: SM2 THOR.. CRAZY UP SEMANGAT
༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐: Makasih, Kak, vote-nya!
Semoga tidak mengecewakan sampai tamat!
total 2 replies
Xiao Shuxiang
1 VOTE MELUNCUR
Oe Din
Eittt...
Jangan lupa dukungan dari kang Authornya, hingga Wang Lu "susah" sekali untuk sial...
༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐: Hahahaha 🤣🤣
total 1 replies
Oe Din
Biarkan saja Wang Wu "pacaran" dengan si Biang kerok...!!!
Oe Din
Kan bisa jadi penonton / penyemangat...!!!
/Determined//Determined//Determined/
Oe Din
Padahal rasa "gatal" Duanmu Jin sudah mencapai klimaksnya...
😅😅😅
Oe Din
Saya juga mulai "gatal"...
Ingin menggaruk demua rahasia Long Tian ( Wang Lu )...
Mesin Waktu
ciye ciyeee udah mengakuinya sebagai milikku 🙄
Mesin Waktu
saya bisa bayangin nih 😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!