Kiara Pratiwi menangis didalam kamarnya, setelah mengetahui pernikahan suaminya Devan Kalandra,tidak pernah terpikirkan oleh Kiara kalau Devan akan mengkhianatinya.
Kiara sangat terkejut dengan apa yang dia alami sekarang seperti disambar petir disiang bolong,
Sera sahabat yang sangat dia sayangi, mereka telah mengkhianati Kiara, Devan pernah mencintai Sera tapi Sera memilih dan menikah dengan Haris.
Apa dulu mereka saling mencintai tapi jodoh nggak berpihak pada mereka berdua, apa aku yang jadi orang ketiga diantara mereka.
kejadian yang tadi siang dia lihat di sebuah restoran membuat Kiara ragu akan semua kata cinta Devan padanya.
Kiara menepuk dadanya yang terasa sesak dan menarik nafas panjang “aku ihklas menolong mu Sera dan juga Kafi anakmu tapi kenapa kalian menikam ku dari belakang, ini balasan yang aku dapatkan dari mu”
Kiara mengepalkan kedua tangannya, pengkhianatan Devan dan Sera membuat dunianya hancur, apa Kiara sanggup menghadapinya atau Kiara akan pergi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5 Rencana Kiara
Pagi hari Ketika bangun dari tidurnya Kiara kaget karena dia sudah berada diatas ranjangnya, dan dia sudah tau kalau Devan yang mengangkatnya semalam sewaktu dia tidur, Kiara melirik kesampingnya disana Devan masih tidur dengan lelapnya, segera Kiara turun dari ranjangnya dan masuk kekamar mandi.
seteleh Kiara masuk kekamar mandi Devan membuka matanya yang sedari tadi sudah bangun tidur, Dia hanya bisa menarik nafas panjang melihat Kiara yang tidak membangunkannya seperti biasa kalau bangun tidur.
Tadi Devan sengaja pura pura tidur menunggu kiara untuk membangunkannya, tapi Kiara tidak memperdulikan nya. Hati Devan berdenyut melihat perubahan sikap istri yang sangat drastis dia belum siap menerima semuanya itu.
Kiara sudah selesai mandi dan berganti pakaian dan segera berlalu dari hadapan Devan yang saat ini
sudah bangun dan menatap Kiara dengan tatapan sendunya, Kiara benar benar tidak menganggap ada Devan yang saat ini ada di depannya.hatinya sudah beku karena pengkhianatan mereka.
Kiara Wanita cantik yang mempunyai hati yang sangat lembut dia gampang iba melihat kesedihan orang, dia tidak akan sungkan untuk menolong siapapun yang dia lihat membutuhkan pertolongan. Tapi sekarang hatinya yang selama ini lembut menjadi keras melebihi batu, tidak tersisa lagi hati yang lembut untuk Devan dan sahabatnya Sera.
Kiara masih menyiapkan sarapan untuk suaminya itu walaupun yang mengerjakan bik jum, Kiara sudah tidak mau membuatkan sarapan untuk Devan tapi dia masih menyiapkan, Devan menatap sarapan paginya yang saat ini sudah tersaji dimeja makan, Devan sarapan sendiri Kiara tidak menemaninya.
“bik kiara kemana ya?” tanya Devan setelah sarapan paginya, dia mau berangkat kerja tapi Kiara tidak tau ada dimana.
“ada ditaman belakang tuan” jawab bik jum sambil berlalu membawa piring yang kotor kedapur
untuk dicuci. Mendengar jawaban bik jum, Devan langsung berjalan menghampiri Kiara yang saat ini sedang sibuk dengan tanamannya, Kiara tau ada langkah kaki yang mendekat kearahnya tapi dia tidak gubris karena sudah tau yang menghampirinya.
“sayang mas mau berangkat kerja dulu, kamu mau kemana hari ini?” Devan pamit pada Kiara mencoba
untuk berbicara dengan istrinya itu. Kiara hanya diam dan mengangguk tanpa menoleh kearah Devan yang berada dibelakangnya.
“sayang, kamu jangan diam saja, mas minta maaf” kata maaf keluar dari mulut Devan tanpa bosan
bosannya, Kiara yang mendengarnya sudah muak mendengar kata maaf dari Devan dan Sera.
Kiara menghentikan pekerjaannya yang sedang merawat tanaman dan berdiri menoleh kearah suaminya itu,
“kalau mau berangkat kerja, berangkat aja mas lagian aku kan nggak tau kamu benar ke kantor atau mau kemana” balas Kiara pelan tapi membuat Devan terdiam.
Kiara pergi meninggalkan Devan yang masih berdiri menatap kearahnya dengan muka frustasinya, Devan kehabisan akal mau mengajak Kiara untuk mau bicara dengannya, Kiara sudah membangun tembok tinggi antara diri mereka.
Devan akhirnya berjalan ke luar menuju mobilnya yang akan membawanya ke Perusahaan yang saat
ini sedang ditunggu Ari asistennya untuk meeting.
Melihat Devan sudah pergi dari kediamannya Kiara langsung mengganti pakaiannya dia mau keluar hari
ini, banyak hal yang akan diurus Kiara. Kiara tersenyum sinis melihat kearah mobil Devan pergi.
“huff hh aku akan mencari saat yang tepat untuk pergi dari sini, aku harus mempersiapkan nya dengan matang, kita liat mas apa yang bisa aku lakukan” gumam Kiara dalam hatinya.
Setelah mengganti pakaiannya Kiara keluar dari kamar mencari bik jum yang saat ini berada di dapur.
“bik, Kiara mau keluar dulu ya, hati hati dirumah bik” pamit Kiara pada bik jum yang bekerja dengan mereka, Kiara berjalan menuju mobilnya segera menaikinya dan membawa mobil itu menuju kesesuatu ketempat.
**Rumah Sakit**
Devan sebelum ke kantornya dia menyempatkan kerumah sakit untuk menjenguk anak sambungnya yang sedang dirawat, Tadi sebelum dia berangkat ada pesan masuk dari Sera kalau Kafi mencari papanya, dan disinilah devan saat ini.
“Anak papa sakit apa sayang?” sapa Devan pada Kafi yang saat ini sedang tidur diranjang pasien, melihat kedatangan Devan yang membawa makanan kesukaan Kafi membuat bocah laki laki itu terlihat senang,
“papaaa,,,,”teriak Kafi kegirangan mengangkat tangannya minta di gendong, Devan pun mengangkat
Kafi walaupun saat ini tangannya sedang di infus.
“Kafi sakit apa” tanya Devan pada Sera yang berdiri disampingnya “panas mas, mau nambah pinter kayaknya, semalam sempat muntah muntah makanya dikasih infus sama dokter karena cairan tubuhnya kurang” jelas Sera sambil membelai kepala anaknya yang saat ini masih dipangku sama Devan.
Devan bermain sebentar denga Kafi selanjutnya dia mengajak Sera untuk duduk di sofa setelah membaringkan Kafi diranjang pasien.
“Kiara benar benar sangat marah, dia tidak mau mas ajak bicara dan tidak mau membahas masalah kita” Devan duduk sambil menatap kearah langit langit ruangan itu, terlihat sekali keresahan dimatanya yang tidak bisa disembunyikannya.
“Biasanya Kiara kalau sudah mendiamkan orang sekelilingnya, pasti ada sesuatu yang dia rencanakan mas” ucap Sera memberitahukan sifat Kiara yang bisa nekat kalau dia sakit hati.
“maksud kamu apa sera, Kiara merencanakan apa?” tanya Devan setelah mendengar perkataan Sera tadi. Sera memperbaiki duduknya menghadap kearah Devan.
“aku tidak tau Kiara mau merencanakan apa mas, kamu harus lebih memperhatikan Kiara Mas” nasehat Sera pada Devan.
“tapi aku nggak melihat tanda tanda kalau Kiara akan melakukan sesuatu, dia hanya diam membisu kalau ditanya” balas Devan sambil mengingat sikap Kiara semalam.
“mudah mudahan Kiara tidak melakukan hal hal yang merugikan dirinya, aku tidak bisa memaafkan diriku kalau Kiara pergi dari kediaman kalian” ucap Sera yang sangat paham betul dengan sifat Kiara.
Setelah pembicaraan mereka itu, Devan segera pergi ke kantor karena Ari sudah menanyakan keberadaannya.
Kiara saat ini sedang mempersiapkan semua rencananya, dia memilih menjalankannya pelan pelan
sampai Devan dan Sera sudah tidak mencurigainya, Kiara tau pasti Sera telah memberitahukan sifat Kiara yang saat ini hanya Sera yang memahaminya.
Kiara tau, pasti sekarang Sera menyuruh Devan untuk menjaga dia lebih ketat agar jangan berbuat hal yang aneh. Makanya Kiara saat ini dia berusaha seolah tidak akan melakukan apa apa.
Kiara saat ini lagi makan siang disebuah restoran yang menjual aneka makanan sunda yang sangat
menggugah seleranya, dengan lahap Kiara memakan makanan yang sudah dia pesan.
tunggu saatnya tiba dia akan menghilang dari dua manusia pengkhianat itu. Dia akan pergi jauh sejauh yang dia bisa.
Sementara dikantor Devan sangat gelisah mengingat apa yang dikatakan Sera tadi, dia tidak sanggup
membayangkan Kiara akan pergi dari hidupnya.