Apa jadinya seorang desainer bernama Elania, dan pria barista yang bernama Shin tersebut, sama - sama memiliki rahasia besar didalam hidup mereka.
Dipersatukan oleh Shin yang ternyata mencintai Elania secara diam - diam, lalu bagaimana perjalanan kisah ujian cinta mereka, dan kehidupan rahasia keduanya.
Akankah berjalan sesuai kehidupan cinta pada umumnya ataukah sebaliknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Piitaloka_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
(Maaf sebelum melanjutkan jalan ceritanya aku akan memperkenalkan tempat ruang kerja mereka, agar kalian tidak merasa kebingungan)
Ruang karyawan
Ruang Rapat
Ruang Elania
Ruang Studio Foto
Ruang Produksi
Yuk kembali kejalan ceritanya :
.....
Elania yang tak pernah diberi perhatian lebih sama seorang lelaki, membuat nya seperti perut nya banyak sekali kupu melayang.
"Astaga kenapa denganku, apa ini yang selalu dirasakan orang pacaran ya allah?"
Sedangkan Shin sendiri, terus memberikan kata kekhawatiran kepadanya.
"Kamu tau kak, aku kemarin rasanya ingin sekali menghubungi mu. Tapi data ponsel mu sepertinya memang kau matikan jadinya aku sulit menghubungi mu kemarin"
Merasa tak kuasa di khawatir kan seperti itu, dengan cepat Elania langsung berkata "Hmm.. Maaf apa boleh aku matikan, karena hari ini aku harus berberes barang - barangku karena baru pindahan"
"Oh maaf kak, aku lupa kalau sekarang kakak pindah ke perusahaan sepupu kan ARON FASHION"
"Iya hehe..."
"Wah selamat ya kak" merasa tidak ingin diakhiri oleh Elania "Apa kakak merasa nyaman ditempat nya sana"
"Tentu saja anak - anak lain begitu merasa nyaman disini, akan tetapi..."
Shin yang begitu sangat penasaran "Apa?"
"Oh tidak ada, oh ya aku tutup dulu ya Shin takut ganggu waktu jam kerja mu kalau begitu aku tutup dulu bye.."
Shin yang merasa kalau ada yang tak beres dengan cepat dirinya menghubungi sepupunya tersebut.
"Halo apa!!"
Baru diangkat ia mendapatkan bentakan dari Miura yang mana dia tengah melakukan perawatan wajah didalam mobil, namun berulang kali asisten nya membuat masalah sampai timun nya jatuh berantakan didalam mobil.
"Bisa pelan kan suaramu" tegas Shin
"Ah haha... Apa Shin tampan ku, ada apa gerangan kok menelfonku" mencoba menjawab seramah mungkin kepada sepupunya tersebut.
"Apa yang sudah kau perbuat dikantor mu pada pujaan hati gue"
"Ha? Apaan sih maksud lo"
"Kan sudah kuperingatkan buatlah tuh orang nyaman dan tidak tertekan saat bekerja disana"
"Heh! Mana ada nj** kalau semisal kan aku nurut modelan kayak elu begitu yang ada tuh orang tambah curiga lo tau. Udah lah biarlah tuh anak bekerja selayaknya umumnya, jangan bikin sesantai itu, toh ada apa - apa gue bakal nolong tuh orang"
Shin hanya memutarkan kedua bola matanya "Yasudah, awas saja sampai kau tak melindunginya, kau lebih dulu yang ku temui. Dan satu hal lagi, coba anak buah kau periksa di kantor nya, kenapa aku merasa ada sesuatu yang dia sembunyikan dariku tadinya"
"Aish... Iya - iya toh aku juga sampai, jangan bikin aku makin naik darah. Tenang aja bentar lagi gue liatin pujaan hati lo bakal baik - baik saja"
"Bagus, akan kutunggu info darimu" seketika langsung mematikan telfon secara sepihak oleh Shin
Miura seketika mereog melihat Shin yang dalam sekejap mematikan telfon nya.
"Huh! Memang tuh anak kurang ajar bener jadi orang, astaga huft...(menghela nafas kasar) nyebelin amat sih argh..." mengacak - acak rambutnya
"Sudah banyak yang sabar saja nona, akan lebih baik perbaiki dirimu karena sebentar lagi kita akan sampai kekantor
"Buat putar jalan dulu! Aku ingin merapihkan diri dulu" pinta kesal Miura yang mendapat anggukan dari asisten nya
...
Elania yang merasa dirinya membaik, ia keluar menuju anak buah nya yang begitu lumayan.
(Bagi yang masih bingung, aku sedikit memberi gambaran kepada kalian, dari gambaran diatas meja karyawan itu ada pintu nya yaitu lift, kemudian disampingnya ada ruang rapat bersama, lalu berlanjut ruang pribadi Elania. Setelah itu menghadap kearah ruangan Elania tidak ada ruangan melainkan pintu putih, yang kalau dibuka ternyata disana adalah ruang produksi mereka bersamaan dengan ruang studio foto yang menjadi satu didalam satu ruangan. Paham kan sampai disini, kalau tidak ada yang faham boleh kok komen author akan bersedia menjawabnya hehe...)
"Oh ya gais, maaf ganggu apa ruangan itu tidak salah digunakan untuk ku? Apa memang ruangan tersebut di khusus kan untuk pimpinan lain?"
"Memangnya kenapa kak?" tanya Keiko
"Terlalu bagus dan mewah kalian tau" semua nya langsung terkekeh mendengar jawaban nya
"Kak, bukan kah ruangan seperti itu adalah impian setiap orang yang menginginkan jabatan dengan ruangan seperti itu ya? Apalagi apa salah nya harus kakak menolaknya toh itu memang digunakan untuk kakak kok, bukan untuk orang lain" ucap Shio
"Tidak aku rasa ini salah, mana ada seorang jabatan yang baru masuk di perusahaan sepertiku mendapatkan ruangan seperti itu" ekspresi yang kebingungan serta terkejut
Mereka hanya terkekeh melihat tingkah Elania seorang pimpinan yang berbeda dari kebanyakan.
"Apa yang perlu kau khawatirkan temanku! Memang itu sudah menjadi ruang yang memang dikhusus kan untuk dirimu say" saut dari video call teman lamanya siapa lagi kalau bukan Hinawa
Terlihat Mina langsung mengarahkan ponsel kearah Elania, dimana ia merasa terkejut melihat ada sambungan video call dari Hinawa.
"Loh kau! Kepan?"
"Hei.. Aku menelfon Mina karena ingin mengajarkan sedikit pada ini anak sekalian, ingin tau gimana keadaan kalian disana, eh ternyata bagus juga dibanding punya kita dulunya. Huft.. Kenapa tidak waktu jaman ku saja modelan perpindahan dan senyaman itu sekarang ruang kerjanya"
"Iya sayang banget kakak tidak ada disini, kalau pun kakak ada mungkin akan semakin seru" saut Ayumi kepada Hinawa
"Seru apa? Saat aku marahi kalian begitu"
"Bukan begitu dong kak, maksud nya kan kita rindu waktu semuanya saling sunda gurau bersama" sontak membuat semua nya tersenyum kecil
"Nggak hanya itu aja sih ada waktu kakak jadi bagian pengawas pintu tuh keliatan sekali kayak security nya kak Hinawa" ucap kepolosan Bella yang membuat semua syok sebari menahan tawa
"OH KAMU SUDAH BERANI YA MENGATAI SAYA BE, AWAS SAJA KAMU NANTI SAYA DATANGI KALIAN KAU PAKAI ACARA KABUR LAGI AWAS YA" omelan Hinawa yang membuat Bella ketakutan, sedangkan yang lain hanya tertawa mendengarnya
"Udah kak, jangan bikin anak orang mewek juga lah yang ada nanti pekerjaan nya jadi berantakan lagi kak, karena kepikiran akan omonganmu kak" saut Yuki yang membuat semuanya setuju
"Kali ini saya setuju akan ucapan mu Yuk, yasudah maafkan aku ya Bella, saya hanya bercanda kok. Tapi ingat jangan difirkan tetap fokus dan ingat ini bukan dulu yang bisa aku bantu, dan marahi akan tetapi tunjukkan bakat yang sudah kamu miliki. Aku yakin kamu punya skill itu Bel"
"Siap kak"
"Ah... Jadi rindu kak Hinawa disini" kata Keiko yang membuat semua menganggukkan kepala
"Aku juga rindu akan kebersamaan kalian, tapi mau bagaimana lagi aku harus meneruskan perusahaan sebesar ini guys"
"Kami tau kok, eh tapi gimana hari pertama mu dikantor orang tuamu Hi? Eh tunggu jangan dijawab dulu, oh ya ayo keruang rapat saja nih kaki ku sumpah capek berdiri mulu, ayo guys"
Semua setuju dan memilih berjalan bersama memasuki ruang rapat, dimana ponsel Mina disambung kan ke salah satu laptop, dan terhubung kembali pada Hinawa.
"Ayo coba kau ceritakan"
"Ya.. Jujur disini tuh susah sekali dibanding aku harus bekerja menjadi desainer daripada mengurus perusahaan sebesar ini, apalagi liat nih banyak sekali tumpukan kertas yang harus aku pelajari kembali beruntung lah ada orang yang sedikit membantu ku disini"
"Siapa?" tanya Hana
"Seketaris baru untukku, dia ternyata senior diperusahaan ini sejak ayahku memimpin, jadi dia tau banyak akan disini"
"Wah pasti orang nya dah tua" ejek Ayumi
"Enak saja, mana mau aku sama yang tua - tua yang ada kalian pasti akan tergoda akan ketampanan ini pria. Aku jamin itu"
"Memang mana kak" saut Hana
"Bentar"
Terlihat Hinawa berjalan kearah jendela ruangannya, dimana terlihat jelas bahwa ada orang yang duduk di meja kerja nya diluar ruangnya. Yang mana terlihat jelas wajah pria tersebut, tampak begitu muda dan tampan membuat semua nya berteriak terkecuali kalian tau lah siapa orangnya.
Bersambung....
(Bonus foto asisten Hinawa)