PROLOG
Dimalam yang sunyi aku menangis seorang diri, meratapi hidup kenapa harus seperti ini. Bukannya Aku tidak bersyukur ya Allah tapi kenapa ujianmu kali ini begitu berat.
Jika memang ujianmu kali ini untuk mengangkat derajatku dimata-Mu ataupun dimata manusia lainnya aku ikhlas. Walau sakit ini seperti sembilu.
Hai, Namaku Sarena Anastasya. Aku adalah istri dari seorang pengusaha kaya yang bernama Willy Atmadja anak dari papa Atmadja mertuaku. Awalnya hidup kami begitu bahagia, kami menjalani hidup seperti pasangan lainnya. Tapi, semenjak kedatangan seorang wanita bernama Eksa semuanya perlahan berubah.
Yah, dia adalah mantan kekasih suamiku dulu. Dia kembali karena ingin merebut suamiku, Lucu sekali memang dia yang meninggalkan suamiku dengan alasan yang tidak masuk akal.
Bagaimana tidak dia meninggalkan suamiku dulu dengan alasan tidak bahagia dan ingin mencari kebahagiaan lain. Sekarang, waktu suamiku sudah bahagia denganku dia datang ingin merebut semua bahagiaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reina Naura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Nayla segera menutup mulutnya dan terkikik geli. Aku hanya bisa menepuk kening dan geleng-geleng kepala.
" Ayok Nay habiskan jangan ngelawak saja kamu itu " Ucapku padanya.
" Iya iya duh berasa lagi di marahin Mak tiri aku ini " Sahut Nayla.
Anak-anakku lagi-lagi menahan tawa melihat kelakuan Tante kesayangan mereka yang begitu ajaib.
" Haduh pusing aku kalau sudah berdebat denganmu " Ucapku sambil memijat pangkal hidungku.
" Tapi seru Mah kalau ada Tante Nayla " Ucap Kayla.
" Iya seru untuk kalian, Musibah untuk Mamah " Ucapku pada Kayla
" His jahat sekali di kau padaku Na " Ucap Nayla dramatis.
" Tapi hanya sama Tante Nayla ya Mamah bisa bersikap seasik ini. Kalau sama Papah, Mamah lebih banyak diam dan penurut. " Ucap Raylin
" Masya Allah anak Mamah sudah besar ya Nak? Sudah bisa peka terhadap keadaan. Memang Mamah tidak bisa bersikap seperti ini dengan orang lain. Hanya dengan Tante Nayla saja Mamah bisa bersikap seperti sekarang. Entahlah mungkin sudah terlalu nyaman dan lama berteman dengan Tante Nayla, Jadi Mamah bisa bersikap demikian " Ucapku pada Raylin.
" Eem berarti Mamah tidak nyaman dengan Papah? Makanya Mamah tidak bisa bersikap seperti Mamah dengan Tante begitu? " Ucap Raylin.
" Bukan seperti itu Nak. Mamah lebih ke menghargai Papah sebagai suami, Kakak tau kan kalau sikap Papah itu kadang cuek, kadang perhatian. Jadi ya Mamah hanya mengimbangi Papah saja. Mamah juga bersikap demikian pada Kakek dan Nenek. Karena Mamah menghormati mereka sebagai orang tua. Tidak mungkin dong Mamah asal nyeletuk dan bercanda pada orang tua jatuhnya tidak sopan sayang " Ucapku padanya.
" Oh begitu ya Mah? Tapi kan orang tua juga bisa di jadikan teman kan Mah? Seperti Mamah, Mamah selalu menjadi teman yang baik untuk Kakak dan Adek "
" Iya, Memang benar Kak, Tapi tidak semua orang tua menerapkan parenting seperti itu. Ada juga kan Kak orang tua yang selalu ingin di hormati dan begitu disiplin kepada anak-anaknya. Nah, Nenek dan Kakek adalah orang tua yang suka disiplin dan tidak suka bercanda. Makanya Mamah tidak terlalu dekat dengan mereka. Mamah selalu menceritakan masalah Mamah hanya kepada Allah dan Tante Nayla. Karena Mamah begitu nyaman dengan Tante Nayla. Dan, Tante Nayla selalu ada untuk Mamah dalam keadaan apapun. Bahkan Tante Nayla juga yang akan menjadi garda terdepan jika ada yang menyakiti Mamah. Mamah dari kecil tidak pernah menceritakan masalah apapun kepada Nenek dan Kakek Kak. Karena Mamah begitu takut pada mereka. Karena kedisplinan mereka membuat Mamah seperti berada di dalam sangkar. Tidak boleh bermain dan tidak boleh kemana-mana. Padahal Mamah juga ingin seperti anak lainnya yang suka bermain dan eksplor kemana-mana dengan jalan bersama teman-teman. Tapi, itu semua tidak pernah Mamah dapatkan. Hidup Mamah selalu Mamah habiskan di dalam rumah dan belajar. Sampai Mamah masuk kuliah dan memutuskan untuk hidup mandiri di jakarta ini baru lah Mamah bisa merasakan bebas dan hidup seperti orang lain. "
" Makanya Mamah tidak mau menjadi orang tua yang seperti itu. Mamah ingin kalian bisa menikmati masa-masa dimana kalian sedang suka mengeksplor dunia. Mamah bebaskan kalian bermain kemana saja asal itu ke hal yang positif ya sayang. Kalian boleh bermain tapi ikut aturan Mamah ya. Bagaimanapun kalian adalah perempuan, Mamah takut terjadi hal yang tidak baik dengan kalian di luar sana. " Ucapku pads mereka.
entar di Syang Indra lho