Mengkisahkan seorang wanita yang bernama Aluna, yang di jodohkan dengan paksa oleh kedua orang tua angkat nya, di jadikan sebagai pertukaran demi kelangsungan perusahaan.
memiliki tubuh yang gemuk membuat ia di ingin kan menjadi istri seorang laki-laki yang hanya berniat menjadikan nya mainan karena di nilai Aluna bisa menjadi mainan yang unik bagi nya, karena bertemu wanita cantik dan seksi bagi nya sudah lah biasa.
Hinaan cacian tak luput Aluna terima, namun ia berusaha ikhlas dan melewati semua dengan senyuman. karena meski ia menangis tak ada yang bisa menyelamatkan dari pernikahan yang sama sekali tak pernah ia inginkan.
Namun seiring berjalan nya pernikahan dan melewati hari bersama, timbullah benih cinta yang Aluna rasakan, hingga membuat nya ingin berubah diri nya lebih cantik dan memiliki tubuh yang bagus untuk laki-laki yang selama ini menghina nya.
Seperti apa Kisah Aluna, Yuk disimak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti_San, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27 - Tidak Mengerti
Keesokan pagi nya.
Aluna terbangun dan melihat diri nya masih di peluk Erat oleh Rehan.
Ia pun mencoba membuka tangan Rehan untuk melepaskan nya, namun Tangan Rehan sangat kuat dan sulit untuk ia lepaskan.
"Dia sebenarnya tidur atau tidak, bukan kah orang tidur tubuh akan lentur saja." Batin Aluna. ia lalu mengangkat wajah nya nya dan melihat wajah laki-laki itu dengan begitu dekat.
Mimpi apa Aluna bisa di dekap pria tampan dan terbangun di pagi hari melihat pemandangan seperti itu.
"Tidak usah melihat ku seperti itu." Ucap lki-laki itu membuat Aluna terkejut.
"Tuan, Anda sudah bangun?." Tanya Aluna.
Tanpa menjawab Aluna ia melepaskan pelukan nya dan turun dari tempat tidur, masuk ke kamar mandi.
Aluna menatap Rehan dengan heran, ia lalu melihat tubuh nya yang di peluk oleh laki-laki itu. menatap dirinya dengan heran dan binggung.
•••
Di meja makan.
Rehan dan Aluna duduk sarapan bersama, Aluna merasa canggung, masih memikirkan apa maksud Rehan memeluk nya semalam, sementara Rehan tampak biasa-biasa saja, seolah tak ada yang terjadi.
Dering Telefon berbunyi.
Rehan melihat dan mengangkat telefon itu. "Iya Ma."
"Kamu kenapa tidak pulang nak?, juga tidak kabarin Mama." Tanya Bu Rose.
Rehan melihat Aluna. "Aku tidak akan pulang beberapa hari ini ma, aku akan keluar kota." kata Rehan. Aluna mendengar mengangkat kepala nya kembali melihat Rehan.
"Tuan, Anda akan keluar kota?." Tanya Aluna saat Rehan selesai berbicara di telefon.
"Tidak." jawab Rehan singkat.
"Tapi barusan?." Tanya Aluna lagi.
"Selesaikan sarapan mu, kita akan keluar."Kata Rehan.
"Kemana tuan?." Tanya Aluna lagi.
Rehan menghela nafas berat lalu melihat Aluna dengan tatapan tajam, Aluna yang mendapatkan tatapan itu pun menelan Saliva nya.
"Kau cerewet sekali, apa kau tidak bisa mengiyakan saja tanpa menjawab?." Ucap Rehan.
Aluna pun mengangguk kan kepala nya tanpa mengatakan apa pun, karena akan membuat Rehan semakin marah pada nya.
Setelah selsai sarapan, Aluna ke dapur menaruh piring meski sebenarnya Bi Ani bisa melakukan nya.
"Aku tak mengerti kenapa Tuan Rehan berkata akan keluar kota pada ibu nya. dia bilang pada ku tidak akan kemana-mana." Ucap Aluna.
"Non Aluna itu polos sekali, Den Rehan itu ingin bisa bersama-sama dengan Non Aluna disini."ucap bi Ani.
"Apa?." Teriak Aluna terkejut.
"Ha ha ha ha. Bibi menebak nya kurang tepat, itu tidak mungkin bi." Kata Aluna lekas tertawa setelah ia terkejut dengan pendapat Bi Ani.
"Loh, Non Aluna kan istri Den Rehan, mungkin saja Non." Balas Bi Ani.
"Itu bagi mereka yang memiliki Cinta bi, Kalau aku dan Tuan Rehan bak langit dan bumi, meski tak mengerti kenapa dia menikahi ku, tapi tetap saja dia sangat terpaksa menikah dengan ku, dia bahkan sangat jijik pada ku."Batin Aluna.
"Sampai kapan kau akan di dapur?." Ucap Rehan membuyarkan lamunan Aluna.
"Iya Tuan."
"Bi, aku pergi dulu ya." Pamit Aluna dan Bi Ani tersenyum mengiyakan.
Di dalam mobil.
Aluna duduk tanpa mengatakan apa pun, mata nya menatap keluar jendela. ia pasrah dan mengikuti saja kemana ia akan di bawa.
Namun Aluna terkejut saat mobil yang di supiri Frans berhenti tepat di cafe milik Herry.
Herry yang berada di dalam cafe melihat kedatangan Aluna bersama Rehan pun bertanya-tanya, ia lalu menghampiri nya.
"Kak, Tumben kakak datang sepagi ini?." Tanya Herry.
"Iya, aku ingin dia disini agar tidak bosan, aku akan jemput dia nanti siang." Kata Rehan.
Aluna terkejut lagi-lagi di buat laki-laki itu, Sikap tidak biasa, sungguh ini bukan Rehan yang ia temui yang perduli apa yang ia rasakan.
"Oh, dengan senang hati kak." Balas Herry.
Di tengah obrolan mereka, tiba-tiba pintu cafe terbuka dan tampak orang-orang yang kemarin menghina Aluna kembali datang dengan personil lengkap. Herry yang melihat pun menjadi tidak senang.
"Ada apa?." Tanya Herry.
"Kami datang mau minta maaf soal kemarin, Nona, Maafkan kami, tidak seharusnya kami berkata seperti itu pada anda." Kata Seorang laki-laki.
"Iya Nona, Maafkan kami." Sambung lain nya.
Aluna yang tak mengerti dengan perubahan sikap yang angkuh mereka menjadi seperti sekarang lalu memandang Herry dan Rehan.
"Ada angin apa kalian minta maaf?, sementara kemarin kalian pergi dengan angkuh nya." Tanya Herry.
Mereka lalu melihat Rehan yang tampak diam dan dingin, seolah menunjukkan rasa takut mereka pada sosok Rehan.
"Kami merasa kami bersalah, sikap seharusnya kami bersikap seperti itu." jawab nya.
Herry yang melihat sorotan mata Mereka ke Rehan pun sudah cukup menjawab rasa penasaran nya.
"Bagaimana kakak ipar?."Tanya Herry.
"Aku sudah memaafkan mereka sejak kemarin, tidak ada yang perlu di risaukan." Kata Aluna.
Mendengar ucapan Aluna Rehan membuang nafas dalam-dalam, lalu berjalan melangkah pergi di ikuti Frans. Aluna yang melihat suami pergi pun merasa Heran. "Pergi begitu saja." Batin Aluna.
Sementara Herry yang melihat kakak nya pergi langsung mengejar Rehan sampai di mobil.
"Kak, Apa yang kakak lakukan sampai mereka datang minta maaf??" Tanya Herry tersenyum tipis.
"Hanya pelajaran kecil, jaga dia, jangan biarkan siapa pun berani merendahkan nya, karena sama saja merendahkan ku." Kata Rehan lalu masuk ke mobil.
Herry mendengar ucapan kakak nya pun tersenyum lalu mengangguk. melihat mobil itu pergi dari hadapan nya. Herry dari luar melihat Aluna yang tampak juga melihat nya. Herry tersenyum tipis pada Aluna.
ya ampuunnn
namanya mirip,apa mereka kembar yg terpisah?