Lanjutan dari "Cinta Di Penghujung Nafasku".
Seorang dokter muda dan tampan bernama William Anderson terlibat ONS bersama dengan dokter Koas dirumah sakit tempatnya bekerja hingga membuat sang gadis hamil.
Viona Harumi,seorang mahasiswi kedokteran yang tengah menjalani masa koas harus terlibat skandal dengan dokter pembimbing nya dirumah sakit hingga membuatnya hamil.
Bagaimana kisah Viona dan William yang terpaksa menikah demi anak yang dikandung oleh Viona??
Lalu bagaimana dengan kisah cinta William dan sang kekasih yang sudah berjalan hampir lima tahun??
Lalu bagaimana dengan Kanaya yang tiba tiba harus menerima kenyataan pahit saat kekasihnya harus menikahi keponakan nya sendiri??
yuukkk simak kisah cinta segitiga mereka disini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Delapan Belas
"Euuuggghhh."
Sebuah lenguhan dari arah brangkar dimana Viona berbaring pun mengalihkan perhatian semua orang yang sedang menunggu disana.
Tak terkecuali William, yang juga masih setia menunggu wanita itu terbangun dari pingsan nya dan lenguhan dari Viona pun mengalihkan perhatian pria itu dari ponsel yang ada di tangan nya.
Viona terlihat mengerjapkan kedua matanya dan perlahan tapi pasti, kedua mata wanita itu terbuka dengan sempurna. Setelah berhasil membuka mata, Viona pun menatap setiap sudut ruangan dengan cat serba putih dan tercium bau obat yang cukup mendominasi aroma diruangan itu.
"Sayang,nkamu sudah bangun Nak?" tanya Bunda Ana dengan nada lirih saat melihat cucunya itu membuka mata.
"Bunda? Ini dimana Bun?" tanya balik Viona saat melihat ruangan yang dia tempati saat ini begitu terasa asing.
"Ini dirumah sakit sayang. Bagaimana keadaan mu? Apa ada yang sakit?" jawab Bunda Ana dengan raut wajah yang sendu dan juga khawatir.
Deg...
Seketika, Viona langsung membulatkan matanya lalu refleks menyentuh perutnya yang sudah sedikit membuncit, saat mendengar rumah sakit. Ingatan nya kembali menghadirkan kejadian beberapa jam yang lalu. Dimana dirinya dilanda rasa sakit yang begitu dahsyat dibagian perutnya setelah meminum jus yang diberikan oleh teman sekolah nya dulu.
Melihat pergerakan Viona yang langsung menyentuh perutnya. Membuat hati Bunda Ana terasa diremas. Bunda Ana merasa sangat bersalah karena sudah gagal dalam merawat dan menjaga Viona.
Hingga membuat, cucu satu satunya itu harus mengalami apa yang dulu putrinya, Nafisa alami sebelum Nafisa pergi untuk selama lamanya. Yaitu, hamil di luar pernikahan.
"Dia baik baik saja sayang, dia anak yang kuat, karena dia masih bertahan disini meski hampir saja dia pergi." ucap Bunda Ana mencoba terlihat setegar mungkin meski hatinya terasa hancur karena keadaan sang cucu saat ini.
Deg...
Mendengar ucapan dari Bunda Ana, sontak membuat Viona menoleh dan menatap nanar wajah cantik wanita paruh baya yang sudah merawatnya selama ini.
"Tidak apa apa sayang. Semua baik baik saja. Mulai sekarang, kita akan menjaganya bersama sama, ya?" lanjut Bunda Ana yang membuat Viona menitikkan air matanya.
Seketika, tangis Viona pun pecah dan langsung berhambur kedalam pelukkan Bunda Ana. Viona begitu merasa bersalah setelah gagal menjaga dirinya dengan baik.
"Ma_maafkan Vio Bunda, Vio gagal menjaga diri Vio seperti pesan Bunda selama ini. Maafkan Vio Bunda." lirih Viona disela isak tangisnya.
"Tidak apa apa sayang, tidak apa apa. Tapi, kalau boleh Bunda tahu, siapa ayah dari bayi ini? Kenapa kamu tidak pernah cerita jika tengah dekat dengan seorang pria?" tanya Bunda Ana yang langsung membuat tangis Viona terhenti.
Bunda Ana mengurai pelukkan nya pada tubuh Viona. Menatap lembut netra sang cucu. Lalu, tangan nya terulur untuk membelai sayang wajah cantik Viona yang basah oleh air mata.
"Katakan, siapa dia? Kenapa tidak pernah membawanya kerumah?" tanya Bunda Ana lagi.
"Maaf Bun, tapi aku tidak bisa mengatakan nya." jawab Viona sendu sembari menundukkan kepalanya.
"Kenapa? Kenapa tidak bisa mengatakannya? Dia harus bertanggung jawab Nak?" desak Bunda Ana.
"Tapi Vio tidak bisa Bun. Biarkan anak ini tumbuh bersamaku saja. Aki janji kalau aku akan menjaga dan merawat nya dengan baik meski tanpa ayahnya sekalipun." jawab Viona.
Deg...
Seketika, William kembali dilanda rasa marah saat mendengar ucapan Viona yang menolak akan kehandiran ayah dari bayi itu. Hati William pun akhirnya terpanggil untuk mengakui perbuatannya.
Meski mungkin resikonya hubungan nya dengan Kanaya akan hancur. Namun saat ini William tidak boleh egois.
Ada yang jauh lebih membutuhkan nya dari Kanaya dan itu adalah janin yang ada di rahim Viona. Janin itu butuh sosok ayah yang akan melindungi dan merawatnya.
"Tapi sayang, dia butuh sosok ayah. Meski dia hidup dengan seorang ibu juga tidak buruk tapi jika bisa dan jika masih ada, dia wajib mendapatkan kesempatan bersama dengan ayahnya juga." jelas Bunda Ana lagi.
"Iya sayang, akan jauh lebih baik jika kalian mengurusnya bersama sama. Bukan hanya kamu saja yang membesarkan nya tapi ayahnya juga." tambah Mamah Ratih ikut membujuk Viona untuk mengatakan siapa ayah dari bayi yang sedang dia kandung.
"Tapi aku ti____"
"Maafkan saya Pak, Bu. Ijinkan saya akan mengatakan sesuatu."
Deg...
Semua orang dibuat terkejut dengan suara bariton William yang tiba tiba menyela obrolan di antara mereka.
Semuanya pun tampak menoleh dan menatap penuh tanya apa yang ingin pemuda itu sampaikan.
"Tidak, tidak sayang. Tolong jangan ikut campur, biarkan mereka menyelesaikan urusan mereka. Kita apalagi kamu, tidak ada hubungan nya dengan masalah Viona." seru Kanaya.
Kanaya yang tahu apa yang akan disampaikan kekasihnya mendadak panik dan langsung menghadang William saat William berjalan maju.
"Tidak Nay, semua harus tahu kebenaran nya." jawab william yang sudah mantap dengan keputusan nya saat ini.
"Tidak sayang, aku mohon jangan bilang apa apa sama mereka. Itu uruaan Viona bukan urusan kita. Biarkan dia selesaikan sendiri, ayo lebih baik kita pulang saja." cegah Kanaya lagi menarik tangan William dan itu semua membuat semua orang dibuat bingung dengan apa yang dilakukan sepasang kekasih itu.
"Sayang, kenapa? Ayo antar aku pulang, aku lelah dan ingin segera pulang." tanya Kanaya saat William tak juga beranjak dari tempatnya.
Dengan perlahan William melepas cekalan tangan Kanaya ditangan nya lalu menatap sendu wajah cantik kekasihnya itu
"Maaf Naya, maafkan aku," lirihnya.
"Ada apa ini? Apa yang ingin kamu sampaikan Nak william?" tanya Ayah Bagas menangkap gelagat aneh pada anak muda itu.
Dengan sedikit mengeluarkan tenaganya William pun akhirnya melepas cekalan tangan Kanaya. Sementara Kanaya sendiri menatap tak percaya pada William yang kini lepeskan tangan nya dan melangkah maju.
"Maafkan saya Om, Tante. Maafkan atas perbuatan bejat saya. Sayalah ayah dari janin itu."
Jleedderrr
Kembali, semua orang yang ada disana dibuat shock dengan pengakuan dari william. Mendengar hal itu, Viona pun langsung memejamkan matanya dan menunduk saat William mengakui kesalahan nya didepan semua orang yang ada di sana. Termasuk keluarga dari kekasihnya, Kanaya.
...****************...
*Duh tegang nggak nih??Author sih bikin nya tegang banget 😅😅😅
Jangan lupa tinggalkan jejak ya, like, komen dan subscribe. Biar Othor lebih semangat lagi, terima kasih 🥰🥰🥰 love sekebon untuk kalian ♥️♥️♥️**