Nafisah kaisa Az-Zahra tidak pernah menyangka kalau dirinya dipilih oleh Ibrahim Al Kahfi untuk menjadi istrinya.Seperti yang diketahui oleh semua orang,tidak ada seorang wanita manapun yang mau menikahi Ibrahim karena keadaannya yang penyakitan dan divonis dokter memiliki sisa umur hanya satu tahun lagi.Maukah Nafisah menerima pinangan dari Ibrahim untuk menjadi istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"Tapi mas ini kan masih pagi,memangnya kemarin malam itu masih kurang ya?" tanya Nafisah dengan tak menyangka.
"Hehe masih kurang sayang,ya boleh ya plis.Memangnya kamu nggak kasihan lihat suami kamu yang menderita ini?" bujuk Ibrahim dengan gemas yang membuat Nafisah tidak tahan untuk tidak menyanggupi permintaan suaminya itu.
"Iya deh mas boleh,tapi kita mandi dulu ya." ucap Nafisah
"Kelamaan Nafisah,mending sekarang saja terus baru kita mandi bareng." ucap Ibrahim yang langsung menyingkap selimut yang digunakan oleh Nafisah dan membelai bukit kembarnya.
"Hah?Tapi mas?" ucap Nafisah
"Tidak ada tapi tapian!" ucap Ibrahim yang memainkan puncak bukit kembar Nafisah dengan jari jarinya.
"Mas tolong hentikan,ini geli mas." ucap Nafisah yang merasa geli puncak bukit kembarnya dimainkan oleh jari tangan suaminya.
Ibrahim yang sudah merasa tidak sabar untuk melampiaskan hasratnya itu segera melebarkan kaki Nafisah dengan lututnya dan membelai dengan lembut diantara mahkota kehormatannya.
"Jangan mas,ahh..." teriak Nafisah yang berusaha untuk menjauhkan tangan Ibrahim namun tidak bisa.
Kenikmatan menyebar ke seluruh tubuh Nafisah dan ia tidak bisa menghentikannya.Ibrahim memang sangat pandai merangsang tubuh Nafisah, membuat Nafisah merasakan gairah meskipun ia tidak menginginkannya.Ibrahim membenamkan wajahnya ke leher Nafisah untuk menyapu leher mulus Nafisah dengan bibirnya yang menggoda.
"Mas...jangan mas,itu geli." teriak Nafisah.
Ibrahim berguling ke atas tubuh Nafisah dan membungkam teriakan Nafisah dengan bibirnya.Ibrahim memasuki mahkota kehormatan Nafisah perlahan lahan,lembut dan tanpa rasa sakit yang membuat Nafisah tidak punya pilihan lain selain menikmati pemasukan Ibrahim.
Ibrahim masuk semakin dalam ke tubuh Nafisah dan mengerang saat ia menghujani bibir,leher dan bukit kembar istrinya dengan ciumannya.Ibrahim mulai bergerak di dalam Nafisah, perlahan pada awalnya kemudian lebih cepat.Suatu kenikmatan mulai menyebar melalui pinggang Nafisah, membuat Nafisah memeluk tubuh Ibrahim dengan erat untuk menahan setiap kenikmatan yang terus menghujani dirinya.
Setelah menerima dorongan mendalam dari Ibrahim, akhirnya Nafisah merasa lega ketika mengetahui bahwa suaminya itu telah selesai untuk melampiaskan hasratnya kepadanya.
"Makasih ya Nafisah, sekarang mas benar benar puas.Maafin mas karena harus minta kamu buat melayani mas pagi ini.Habis mas benar benar pengen banget." ucap Ibrahim dengan jujur kepada istrinya Nafisah.
"Iya mas nggak apa apa,selama Nafisah masih mampu untuk melayani kebutuhan mas Ibrahim, Nafisah pasti akan melakukannya untuk mas Ibrahim." ucap Nafisah
"Terima kasih ya sayang,kamu memang istriku yang terbaik.Mas merasa sangat beruntung bisa menikahi kamu sebagai istri mas." ucap Ibrahim dengan tatapan matanya yang penuh rasa cinta untuk istrinya, Nafisah.
"Nafisah juga merasa beruntung mas bisa memiliki mas Ibrahim sebagai suami Nafisah, meskipun pada awalnya Nafisah tidak menyetujui perjodohan ini namun Nafisah beruntung bisa cepat mengetahui kalau perjodohan ini juga tidak terlalu buruk, karena Nafisah bisa mendapatkan mas Ibrahim yang sangat pengertian dan mencintai Nafisah." ucap Nafisah.
"Makasih banyak ya sayang,mas seneng banget dengerin apa yang kamu omongin barusan." ucap Ibrahim
"Mas,boleh Nafisah ngomong sesuatu sama mas?" tanya Nafisah
"Iya sayang boleh, memangnya kamu mau ngomong apa sama mas?" tanya Ibrahim.
"Mas, setelah semua yang telah dilakukan oleh mas Dennis kepada mas Ibrahim,apakah mas berniat untuk mengungkapkan semua perbuatan jahat yang dilakukan oleh mas Dennis dihadapan semua orang?" tanya Nafisah.
"Tentu saja Nafisah,aku harus mengungkapkan semua perbuatan jahat yang telah dilakukan oleh Dennis kepadaku di hadapan semua orang.Aku tidak bisa membiarkan Dennis melakukan perbuatan jahatnya terus apalagi perbuatannya itu sudah sangat merugikan semua orang dan juga ayahku." ucap Ibrahim yang membuat Nafisah termenung begitu lama.
"Nafisah,ada apa?Apa yang kau pikirkan saat ini istriku?" tanya Ibrahim yang membuyarkan lamunan Nafisah.
"Tidak ada apa apa mas,aku hanya merasa khawatir jika sesuatu yang buruk akan terjadi kepada mas Ibrahim ataupun aku.Aku hanya ingin mas Ibrahim hidup tenang tanpa semua masalah ini.Aku tidak sanggup jika harus menyaksikan mas Dennis melakukan sesuatu yang buruk kepada mas Ibrahim.Bagaimana dengan nasibku mas?" ucap Nafisah dengan penuh rasa khawatir, kedua matanya tampak berkaca kaca saat memikirkan hal itu akan terjadi kepada suaminya.
"Nafisah no!Tolong jangan menangis sayang!Tidak akan terjadi apa apa kepadaku maupun kau!Saat ini aku sudah mengumpulkan beberapa bukti kejahatan Dennis,aku masih perlu bukti yang akan membuktikan kalau Dennis sudah menyabotase semua bisnis ayahku dan juga merugikannya.Setelah aku mendapatkan bukti itu,aku akan segera mengakhiri semua permasalahan ini.Aku janji!" ucap Ibrahim sembari mengusap air mata Nafisah dengan penuh kasih sayang.
"Berjanjilah padaku mas, kalau mas Ibrahim tidak akan gegabah dalam bertindak.Nafisah tidak mau sampai terjadi apa apa kepada mas Ibrahim." ucap Nafisah.
"Aku berjanji,Nafisah." ucap Ibrahim yang memberikan janjinya kepada Nafisah.
Sang Surya semakin lama semakin menampakkan cahayanya yang terang ke seluruh dunia,membuat kamar Ibrahim dan Nafisah yang semula remang remang karena cahaya lilin kini menjadi terang.Nafisah merasakan tubuhnya kotor dan lengket setelah bercinta dengan suaminya,dan ia pun segera memberitahu kepada suaminya kalau ia akan mandi.
"Kurasa,aku harus mandi sekarang mas." ucap Nafisah yang membuat Ibrahim mengusap wajah Nafisah dan menatap kedua matanya lekat lekat.
"Ayo akan ku temani kau Nafisah,kita mandi sama sama." ucap Ibrahim yang segera membopong tubuh Nafisah menuju ke kamar mandi.
Di kamar mandi itu Nafisah berdiri dihadapan Ibrahim tanpa ditutupi oleh sehelai benang pun dan tampak luar biasa cantik dan seksi.matanya yang besar semakin diperindah dengan bulu matanya yang lentik.Kulitnya begitu putih dan halus sehingga Ibrahim hanya bisa menatap Nafisah dengan rasa takjub.
"Kau terlihat sangat luar biasa, Nafisah.Membuatku ingin memangsamu sekali lagi di tempat ini." ucap Ibrahim dengan parau.
"Tolong jangan merayuku lagi mas,aku harus cepat mandi dan keluar dari sini untuk menyiapkan sarapan." ucap Nafisah dengan terkekeh kecil.
"Oke oke,aku tidak akan merayu mu lagi Nafisah.Apa kau puas sekarang?Apa kau puas Sekarang karena sudah membuat suamimu tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya?" tanya Ibrahim dengan cemberut.
"Ya aku puas!" ucap Nafisah yang sengaja membuat suaminya kesal kepadanya.
"Kau ini,kenapa kau selalu saja membuatku merasa kesal,Nafisah?" ucap Ibrahim dengan cemberut
Nafisah tertawa kecil saat melihat muka cemberut suaminya,hingga pada akhirnya Nafisah memberikan sebuah kecupan manis di bibir suaminya yang langsung membuat Ibrahim tersenyum dan tidak cemberut lagi.
jangan salah paham dulu. beri kesempatan nafisah menjelaskan semuanya. dan sebagai orang tua, harus bijaksana yaaaaaa
awal bab sudah sangat menarik kak,
semangat ka!