NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Sang Presdir

Mengandung Benih Sang Presdir

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Romansa
Popularitas:3M
Nilai: 4.6
Nama Author: Miss Yune

Walau hanya sebatas wanita simpanan bagi James, Silvia sangat mencintai pria itu. Namun, Silvia harus menelan pil pahit ketika James memutuskan mengakhiri hubungan mereka. Akhirnya, Silvia pergi meninggalkan James karena banyak tekanan yang memintanya menjauh dari pria yang amat dicintainya. Dia pergi dan menyembunyikan kehamilannya dari James.

Akankah Silvia dan James bertemu dan bersatu kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Silvia tersenyum malu-malu ketika James mengatakan dia cantik. Selama menjadi simpanan James, mana pernah pria itu memujinya. Walau mereka saling memberikan kehangatan di ranjang, tetapi James selalu saja bersikap dingin padanya.

Ketika berada di samping James untuk mengucap janji suci mereka di depan Tuhan, terekam semua kilas balik pertemuan mereka. James yang memberikan penawaran untuk menjadi simpanan dengan diimingi membayar pengobatan ibunya dan Silvia yang menerimanya begitu saja dengan pasrah.

Pun dengan James, dia mengingat kembali ketika Silvia pergi dari hidupnya. Perasaan hampa itu sangat terasa, tidak ada lagi ketenangan dalam hidupnya. Terlebih ketika mengetahui Silvia pergi dengan mengandung benihnya. Tidak akan James mengulangi perbuatannya yang telah berlalu.

"Kalian resmi menjadi suami istri," ucap sang pendeta yang menyatukan kedua insan tersebut.

Tanpa diberikan aba-aba, James langsung menyambar bibir ranum Silvia. Sedikit terkejut dengan kecepatan James, Silvia membelalakkan mata. Setelah beberapa lama, wanita itu memejamkan matanya untuk menikmati kecupan yang diberikan James.

"Selamat James dan Silvia," ujar beberapa orang sambil bersiul melihat kelakuan kedua sejoli yang telah memiliki anak itu. Sonia sibuk menutup mata Nathan ketika putranya mencium sang menantu.

"Nenek, aku mau melihat!" rengek Nathan yang disambut tawa beberapa orang yang duduk di dekat bocah tersebut.

Pesta pernikahan mereka diadakan di Mansion Keluarga Davis. Meskipun, hanya mengundang keluarga dan kerabat mereka, pesta pernikahan itu berlangsung dengan meriah. Walau terjalin dengan suasana yang privat, James memastikan kalau berita pernikahan mereka akan menjadi perbincangan hangat karena dia mempublikasikan pernikahannya.

Selain itu, dia juga memperkenalkan Nathan pada khalayak agar semua orang tahu kalau Keluarga Davis sudah memiliki seorang ahli waris. James dan Silvia berkeliling untuk berbicara dengan beberapa tamu.

"Nona, selamat atas pernikahan Anda!" ujar Gendis yang hadir di pesta pernikahan atasannya itu.

"Terima kasih, Gendis. Aku sangat berterima kasih padamu karena telah menghandle tokoku. Oh iya, kamu datang bersama siapa?" tanya Silvia penasaran.

Dari dulu, Gendis sangat dekat dengan Silvia. Dia menganggap wanita itu seperti adiknya sendiri. Memberikan tanggung jawab yang begitu besar pada Gendis tentunya tidak menjadi masalah bagi Silvia. Wanita itu yakin, Gendis dapat mengelola tokonya dengan baik.

"Dia datang bersamaku," ucap Raka yang tiba-tiba muncul di samping Gendis.

Terlihat raut wajah canggung dari Gendis. Perempuan itu terlihat tidak nyaman dengan kehadiran Raka. Tidak seperti tadi dia dengan ceria memberikan ucapan selamat pada Silvia.

"Wah, syukurlah. Aku kira Gendis datang seorang diri. Bukankah kamu katakan kalau tidak bisa hadir di pernikahanku?" tanya Silvia sambil terus memperhatikan Gendis.

"Hanya Ibu yang tidak bisa hadir di pernikahanmu, aku harus menemani Gendis agar dia tidak salah arah," jawab Raka sambil menggenggam tangan Gendis.

Silvia tersenyum merasa ada yang berbeda di antara keduanya. Dia selalu berdoa agar Raka mendapatkan gadis yang baik untuk mendampingi hidupnya. Selama ini, Silvia selalu diberikan bantuan dari Raka walau dia tidak dapat membalas perasaan pria itu.

"Terima kasih telah menemani Gendis!" ujarku dengan tulus.

"Ibu menitipkan salam, selamat atas pernikahanmu. Semoga kamu selalu berbahagia," ucap Raka tanpa ekspresi.

Dengan menghiraukan, ekspresi dari Raka. Silvia tersenyum kemudian membalas ucapan Raka. "Terima kasih, Raka. Sampaikan salamku pada Bu Yeni. Semoga beliau sehat selalu," balas Silvia.

"Sayang, kita ke sana dulu. Ada yang ingin aku kenalkan padamu!" ucap James yang sedari tadi hanya diam menyaksikan interaksi antara Silvia, Gendis, dan Raka.

"Baiklah!" ucap Silvia kemudian berpamitan pada Raka dan Gendis.

Namun, James membawa Silvia masuk menuju Mansion mereka. Awalnya, Silvia sedikit bingung dengan arah yang ditunjukkan James. Silvia semakin yakin kalau mereka meninggalkan pesta ketika James menggiring Silvia menuju lantai dua.

"Siapa yang akan kamu kenalkan padaku, James?" tanya Silvia sambil mengerutkan dahinya.

James terus menggandeng Silvia menuju kamar pengantin mereka. Dada Silvia berdegup kencang ketika mereka sampai di depan pintu. James membuka pintu tersebut perlahan. Seketika, pemandangan kamar yang tadinya merupakan kamar tidur milik James berubah menjadi dekorasi yang cantik.

"James, kita meninggalkan pesta? Tidak mungkin ada orang yang akan kita temui di kamar ini, bukan?" ucap Silvia dengan pelan.

Tangan James langsung meraih tubuh sang istri. Dia menggendong Silvia, lalu menutup pintu kamar dengan kakinya. Silvia yang terkejut dengan kelakuan James sedikit berteriak.

"Ah.... Apa yang kamu lakukan, James? Kita tidak bisa meninggalkan pesta lebih awal. Ini adalah hari pernikahan kita!" ujar Silvia.

"Sttttt... Diamlah, Sayang. Sedari tadi, aku menahan diriku untuk menyergapmu karena kamu begitu cantik malam ini. Melihatmu berbicara dengan pria yang nyatanya masih mencintaimu membuatku tidak bisa menahan diri. Jadi, kita tinggalkan saja pesta itu dan nikmati malam panjang ini. Aku tidak akan membiarkanmu tertidur hingga pagi menjelang," ucap James membuat Silvia meneguk ludahnya sendiri.

***

Bersambung...

Terima kasih telah membaca. ❣️

Aku sajikan yang manis-manis dulu ya, kakak-kakak pembaca. Komentar dong, kalian mau konflik yang berat atau yang ringan saja untuk menghiasi penikahan James dan Silvia. Hehee.

1
vivi
lama amat thor 8 taun,james nya keburu tuir 😂
Wahyu Kasep
sayur tanpa garam itu hambar
rumah tangga tampa goncangan itu luar biasa
Wahyu Kasep
emang duit pemberian dari jams dak halal kah
Rahma Putri
Luar biasa
Merica Bubuk
Bener bgt Silvia, cw tuh kudu mandiri, Ntar si James ky Baim Wong, kepiye 😁😁
Merica Bubuk
Laah... ternyata kau jg dr kelas bawah tp gegayaan ga suka sm Silvia
Merica Bubuk
Eehmm... mampoos kao
Aurora
Luar biasa
Siti Aminah
trm ksh thor...sdh menyuguhkan ceeita yg bagus dn menarik tuk d baca. cerita ny seru wlw ada intrik tp ringan . semangat trs tuk berkarya ...
Siti Aminah
pepet trs Bang ...jgn ksh kendor
Siti Aminah
ternyata ulet bulu ny hilang satu...tumbuh lg yg satu ny
Siti Aminah
itulah wanita...klo sdh tersakiti dia akan sulit dan lama untuk dpt melupakan nya.
Siti Aminah
semangat thor...
Fahlevi Umi
bagusssssss
Siti Aminah
hhmmm...jd ingat lagu ny bang Rhoma....kalau sdh tiada...baru terasa...
Siti Aminah
good bianca...km msh kcl katany tapi pemikiran mu tdk sedangkal dn sebodoh kakak dn mami mu
Siti Aminah
km akan mendapat karma dr sikap mu terhdp Via James
Siti Aminah
kamu lucu James...km dah ngatain Via jalang lah...segala macam umpatan...tp masih minta jatah jg...maksa lagi
Siti Aminah
dah tau james gk cinta kamu...tp masih aj km maksa dn mengharap...trm sendiri akibatny...
Siti Aminah
seru thor ...aku suka cerita ny...semoga Via bs kabur yg jauh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!