Sinopsi cerita
Gadis cantik yang bernama Julia anita, putri dari seorang pengusaha hebat sanjaya kusuma, diasingkan oleh keluarganya sedari kecil. Ia sedari memasuki dunia pendidikan, kedua orang tuanya, saudara ataupu saudarinya, kakek neneknya bahkan keluarga besarnya tidak mermperdulikan dirinya. Ya, walaupun secara finansial, hidunya juga ditanggung, namun biaya yang diberikan tak sama dengan saudarnnya yang lain. Ia juga tak pernah mendapat kasih sayang dan perhatian dari keluarganya.
karena merasa lelah dengan perlakuan kedua orang tuanya dan keluarganya itu, akhirnya Julia memutuskan untuk menyerah dan fokus pada hidupnya sendiri. ia berhenti mengharapkan kasih sayang keluarganya dan memilih untuk menjauh.
Lalu, bagaimanakah kisah selanjutnya ? di kepoin aja..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. menyusul
Sementara Julia sudah terlebih dulu melahap makanan yang ia ambil sendiri untuk dirinya. Karena Julia berharap, Ia tidak perlu lama-lama berada di meja makan bersama dengan keluarganya yang lain.
nyonya Sanjaya mengambilkan sarapan untuk mereka semua, kecuali Julia karena sudah terlebih dahulu mengambil sarapan untuk dirinya sendiri. melihat sikap dan sifat Julia yang tak seperti biasanya dan tak menemukan perubahan lagi, sontak nyonya Sanjaya menatap Putri tengahnya itu.
"nak mau tambah sarapan lagi..??" tanya nyonya Sanjaya kepada Julia. semua orang pun langsung menatap ke arah Julia. sementara Julia hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum simpul saja. lagi-lagi ia melahap makanannya dengan cepat. agar tidak melihat keharmonisan keluarga itu.
Nanti yang ada malah bertambah cemburu saja. Dan benar saja, setelah keluarnya yang lain baru menyantap makanan mereka, Julia sudah selesai dan langsung menyambar tasnya.
"Aku selesai." Julia hanya mengatakan dua kata itu. Dan Julia rasa sudah cukup, tak perlu banyak basa-basi. Setelah mengatakan hal itu, Julia langsung bergegas pergi meninggalkan meja makan tanpa menunggu respon mereka.
Sementara, lagi-lagi keluarga itu hanya mampu menatap Julia yang berlalu dari sana. Sementara, saat mereka sedang terpaku seperti itu, Raka kembali fokus ke sarapannya dan melahapnya sampai habis, ia melakukan hal itu dengan cepat. Setelah itu, ia langsung bergegas menyusul Julia.
"Aku selesai ma, pa. Kakak duluan." Ujar Raka dengan terburu-buru, ia menyambar tas kerjanya dan langsung bergegas.
Sesampainya Raka di luar, ia sudah tidak menemukan adiknya. Ya, karena sudah mendapatkan uang, tentu Julia tidak ingin bersusah-susah lagi untuk jalan kaki menuju jalan raya guna mencari angkot.
"Hah..!!! Cepat sekali hilangnya." Ujar Raka yang sedikit ngos-ngosan. Dengan segera, ia masuk kedalam mobilnya dan menyalakan nya. Setelan itu, ia langsung bergegas. Ia berniat untuk mengejar Julia, tapi ternyata tidak bertemu.
Sementara itu, Julia sendiri ke tempat Service motor terlebih dahulu untuk mengambil motornya yang di perbaiki. Karena Julia rasa, ia masih sempat untuk menjemput. Saat itu, motor nya sengaja di kempes kan ban nya, tapi, karena motornya sudah lama tidak Service, akhirnya Julia membawanya ke tempat Service motor sekalian.
"Makasih ya pak." Ujar Julia sambil memberikan ongkos nya. Setelah mengucapkan sama-sama, ojol itu pun langsung meninggalkan Julia disana. Julia sendiri, ia bergegas masuk kedalam dan menyelesaikan prosedur nya, ya walaupun Julia sudah membayar di muka. Setelah itu, Julia akhirnya berangkat dengan mengendarai motor nya kembali.
***
Jam 07:50. Akhirnya Julia sampai di sekolah itu. Masih ada waktu 10 menit. Julia menghela nafasnya legah. Julia pun langsung melepas helmnya dengan gaya slow motion. juga terdengar musik dengan lagu starla. tetap cantik rambut panjang mu walaupun nanti tak hitam lagi. aseeeekkkkk !!!!
rambut panjang Julia tertiup angin sepoi-sepoi yang malah membuat orang menjadi terperangah.
(cantik) batin orang-orang yang ada di sana. dan ada seorang lagi yang menatap Julia dengan tatapan yang sulit diartikan. setelah itu, itu Julia langsung meninggalkan parkiran dan masuk ke dalam kelas.
Sementara itu, di parkiran, ada sepasang mata yang mengawasinya dari tadi sampai membuat nya terpesona. Siapa lagi kalau bukan Brian. Ia 10 menit lebih cepat dari pada Julia. Julia yang tidak terlalu memperhatikan sekitar nya, langsung pergi begitu saja.
Membuat Brian mengerutkan keningnya. Apakah Julia mulai menganggapnya tidak ada ? Itulah yang di pikiran nya. Brian terus mengamati Julia yang menjauh dari tempat parkir itu.
( Kenapa jadi aneh rasanya, setelah mahkluk halus itu tak lagi bersikap biasa.) Batin Brian.
Brian pun tersenyum konyol. Kenapa juga harus di ambil pusing. Tapi, semakin ia berusaha mengelak, ia semakin penasaran. apalagi tadi ia sempat terkagum-kagum melihat betapa cantiknya Julia. kok ya baru sadar hari ini. tapi lagi-lagi Brian mengelak dan menggeleng-gelengkan kepalanya dengan kuat.
"Ck. Lama-lama aku bisa gila." Gumam Brian kala itu. Tapi, ia tidak menyadari kalau ada seseorang disampingnya. Yang langsung membuat nya terkejut.
"Gila kenapa kak ?" Suara itu sukses membuat Brian terkejut.
"Anjing beranak.!!" Latah Brian. Sebenarnya, Brian bukan tipe orang yang seperti itu. Mungkin karena efek terlalu fokus pada rasa penasaran terhadap Julia sehingga ia tidak menyadari kedatangan melodi disana. Hampir saja, Brian terjerembab.
"Melodi..!!! Ngapain kamu tiba-tiba berada disini ??" Tanya Brian dengan kesal. Sungguh, tadi itu ia benar-benar terkejut, bahkan sekarang pun detak jantungnya masih berdetak kencang dan cepat.
"Kakak kok begitu. Aku sudah dari tadi berdiri di sini. Aku juga dari tadi manggil-manggil kakak, tapi kakak malah fokus melihat ke arah sana. Emangnya yang kakak lihat siapa sih..??" Tanya melodi mulai telinga celinguk mencari Apa yang menjadi penyebab Brian Tak Mendengar ketika melodi memanggilnya. beruntung melodi tidak melihat Julia di sana. kalau tidak, tak dapat dipastikan apa yang akan terjadi.
Mendengar penuturan melodi Brian langsung menggarut Garut kepalanya yang tidak gatal itu. Ia bingung harus berkilah seperti apa. Malu dong kalau jujur. Semua sekolah tahu kalau Brian menghindari Julia. Tapi untungnya suasana yang membingungkan itu segera berakhir karena kehadiran teman-teman Brian.
Brum Brum
"Ngapain pada di sini Bray, kalau pacaran itu modal dikit lah.. masa pacaran di parkiran sekolah." Sindir Adri kepada Bryan.
Sementara melodi yang mendengar teman-teman Bryan salah paham terhadapnya malah tersenyum senang. Ia senang karena mereka salah paham terhadap hubungan mereka. karena itulah yang melodi inginkan. Sementara Brian malah menepuk kepala Adri.
"Sembarangan lu kalau ngomong. Siapa juga yang sedang pacaran di parkiran sekolah.. kalau bukan karena gue nungguin kalian nggak bakal mau gue di sini tau lo.." setelah mengatakan hal itu Brian langsung meninggalkan teman-temannya dengan kesal Begitu juga dengan melodi.
Ia tidak peduli padahal dari tadi melodi memanggil-manggil namanya tapi Brian malah mempercepat langkah kakinya untuk segera sampai di ruang kelasnya.
"Lah !! kok jadi ngamuk tuh anak.. salah apa lagi kita... perasaan dari kemarin-kemarin selalu ngambek saja kalau berbicara hal-hal yang menurut aku oke-oke aja..." Seru Galang tak percaya melihat Brian yang muda ngambek dan kesal seperti itu.
"Tau tuh anak.!! Udah dari kemarin sensitif mulu kayaknya lagi PMS deh.." gumam Adri lagi. Sementara itu Charles langsung menepuk pundak kedua teman-temannya.
"Si Bryan sedang menyesuaikan suasana dan situasi. Sepertinya efek karena Julia tidak mengganggunya dari kemarin. Memangnya kalian tak merasa aneh dengan perubahan sikapnya itu..??" Ujar Charles kepada kedua teman-temannya. Mereka pun menganggukkan kepala mereka setuju dengan penuturan Charles.
"Kalau memang seperti itu, wah nyesel berat tuh anak..!!!" Ucap galang lagi. sementara melodi sudah tidak ada di tempat itu.
sy bg ⭐⭐⭐⭐⭐.... terus lah membuat lbh byk lagi... sy sentiasa menunggu...