Dewasa 🌶
Hasha, putri bungsu keluarga Drake dijebak oleh temannya sendiri. Ia hampir diperkosa oleh laki-laki hidung belang. Namun malam itu, seorang pria dari masa lalunya tiba-tiba muncul menyelamatkannya dari laki-laki hidung belang tersebut.
Namun seperti kata pepatah, lolos dari lubang buaya, masuk ke lubang singa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah pribadi Zayn
"Ini di mana? Bang Zayn mau bawa Hasha kemana? Hasha mau pulang, nggak mau ikut bang Zayn!"
Seru Hasha kuat. Dia marah dan tidak mau bersama pria kejam ini. Entah Zayn membawanya kemana, yang pasti letak rumah itu jauh dari kota dan perumahan. Mobil Zayn sekarang sudah berhenti di depan sebuah bangunan besar. Sebuah mansion mewah dengan pilar-pilar besar yang menambah kemewahannya.
Zayn tidak mendengarkan Hasha. Laki-laki itu turun dari mobil dan membukakan pintu untuk perempuan muda itu. Ya, dua puluh tiga tahun masih tergolong muda, apalagi untuk seorang Hasha yang tumbuh di lingkungan yang baik dan dimanjakan oleh keluarganya. Tidak heran tumbuhnya pun manja begini.
"Ayo keluar." perintah Zayn.
"Nggak mau! Hasha mau pulang, anterin Hasha pulang!"
"Keluar Hasha."
"Nggak mau Hasha bilang!"
Zayn menghela nafas panjang, lalu dengan gerakan cepat ia menggendong Hasha keluar dari dalam mobil. Tak peduli gadis itu kembali tantrum. Hasha memukul-mukul bahunya tapi pria itu santai. Pukulan Hasha sama sekali tidak membuatnya kesakitan.
Zayn membawa Hasha masuk ke dalam rumahnya. Rumah yang baru saja dia beli minggu lalu, rumah ini dia beli khusus untuk Hasha dan dia tinggal nanti ketika mereka menikah. Pria itu sudah serius akan menikahi Hasha. Dia akan bertanggungjawab dengan perbuatannya, apalagi dirinya memang menyukai wanita ini.
Ada cukup banyak pelayan di dalam rumah. Pelayan-pelayan tersebut berjejer dan membungkuk hormat pada saat Zayn masuk. Mereka heran juga melihat pria itu menggendong perempuan bak menggendong sekarung beras. Zayn membawa Hasha ke lantai atas, masuk ke dalam sebuah kamar besar. Kamar utama, yang akan menjadi kamar mereka pada saat mereka menikah nanti.
Hasha kembali mengamuk ketika Zayn menurunkannya. Zayn menghela nafas, si mungil ini susah di atur juga kalau sedang dalam mood tantrum. Tapi bukan Zayn kalau tidak bisa mengaturnya. Zayn tahu caranya menghadapi kekasih kecilnya ini. Ya, dia telah mengklaim bahwa Hasha adalah kekasihnya. Hanya menunggu waktu saja untuk memilikinya isterinya.
"Hasha nggak mau di sini! Hasha mau pulang!" Teriak Hasha menatap Zayn penuh permusuhan. Sementara yang di tatap malah duduk santai di sofa. Tangannya terlipat di dada sembari menatap Hasha.
Ia melihat wanita itu berlari ke pintu keluar. Zayn tetap santai karena dia sudah mengunci pintu dan mengeluarkan kuncinya. Hasha tidak akan bisa keluar dari kamar ini sekeras apapun dia mencoba.
Hasha menatap Zayn dari depan pintu.
"Mana kuncinya?" ia bertanya.
Dari tempat duduknya Zayn mengeluarkan kunci dari saku celananya dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Saat Hasha berjalan mendekatinya hendak mengambil kursi tersebut, Zayn memasukkan lagi ke saku celananya dan kembali melipat tangan di dada.
"Coba ambil kalau bisa," kata pria itu.
Hasha kesal. Laki-laki ini seolah-olah mempermainkannya. Bukan seolah-olah, memang sedang mempermainkannya. Tapi dia harus keluar dari sini. Dia tidak mau bersama lelaki kejam ini.
Tanpa pikir panjang lagi Hasha berusaha mengambil kunci dari saku Zayn. Ia bahkan tidak sadar sudah naik ke pangkuan pria itu dengan tangan yang berusaha menyusup ke dalam saku celana pria itu. Tentu saja Zayn menikmatinya. Kedekatan seperti ini, asalkan dengan wanita yang dia inginkan, perasaannya justru jauh lebih senang.
Saat tangan Hasha hampir berhasil masuk ke dalam sakunya, Zayn langsung meraih tangan dan memeluknya.
"Kau tidak akan kubiarkan keluar sekarang, my princess." bisik Zayn di telinga Hasha. Pria itu terkekeh menyeramkan.
Hasha memberontak dalam pelukan Zayn. Pelukan pria itu sangat kencang hingga membuatnya hampir kehabisan
oksigen.
"Le-pas, n-nggak bi-sa na-pas,"
Zayn pun melepaskan pelukannya membuat Hasha langsung meraup oksigen banyak-banyak. Namun hanya sebentar dirinya bisa bernafas lega, karena setelahnya Zayn kembali melakukan sesuatu yang membuatnya kaget.
"Hmmmph!"
Lelaki itu meraup bibirnya dengan rakus. Hasha kaget sekali, apalagi nafasnya belum stabil,
Oh ya ampun! Kenapa dia harus bertemu lagi dengan laki-laki kejam macam Zayn, dan masuk dalam permainan seperti ini?