Bercerita Tentang Seorang Pria Berusia 22 Tahun Yang Tiba-tiba Bereinkarnasi Ke Benua Douluo Saat Sedang Menonton Anime Naruto, Dia Juga Membawa Cheat Dari Dunia Naruto.
Apa Yang Akan Terjadi Jika Kekuatan Dari Dunia Naruto Dengan Kekuatan Dari Benua Douluo Bertabrakan?
maaf kalo ada yg kurang enak bahasanya, karna aku masih pemula. makasih :)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na-Kun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Paus Bibi Dong
3 Hari Berlalu
Kota Aula Roh
Kereta Karavan mewah dengan bendera hitam bergambar awan merah terlihat di depan gerbang Istana Aula Roh.
Kemudian seorang pria berjubah Akatsuki turun dari gerbong belakang. Wajahnya mengenakan topeng setengah berbulu gagak menambah pesonanya.
(Ps: topengnya cuma setengah bentuknya kaya topeng pesta)
Para pejalan kaki melihat kereta mewah lalu melihat bendera Akatsuki dengan penasaran, kemudian suara percakapan terdengar.
"Siapa itu, keretanya mewah sekali dan logo itu, sepertinya aku pernah melihatnya."
"Itu sepertinya kereta punya organisasi Akatsuki, organisasi yang membuat gempar dua kekaisaran."
"Ah, iya aku ingat, apakah yang turun dari kereta itu adalah pemimpinnya?"
"Bisa jadi, tapi untuk apa dia datang ke Aula Roh, apakah ada sesuatu?"
"Mungkin, apakah dia kesini untuk menemui Paus lalu membahas kerja sama?"
"Mungkin saja, kalau itu benar. Maka itu akan bagus, dengan kerja samanya antara Aula Roh dengan Akatsuki itu, semoga aja daratan ini bisa lepas dari peperangan, karena aku muak dengan peperangan yang berkepanjangan."
"ya ya aku juga setuju denganmu"
Percakapan perjalan kaki terdengar di sekitar membahas Organisasi Akatsuki dan Aula Roh.
7 Sekte besar dan yang lainnya juga menerima kabar itu langsung membuat mereka waspada, terutama kekaisaran surga dou dan Sekte Ubin Mengkilap Tujuh Harta Karun.
..................
Sekte Ubin Mengkilap Tujuh Harta Karun
"Fengzi, kenapa kamu memanggil kami?" seorang pria tua berjanggut bertanya pada pria paruh baya di depannya.
"Kereta mewah berlogo awan merah dan seorang pria berjubah awan merah berada di depan gerbang Istana Aula Roh, kemungkinan besar pria berjubah awan merah itu adalah pemimpin Organisasi Akatsuki." Ning Fengzi berkata pada 2 pria tua di depannya dengan serius.
"Pemimpin Organisasi Akatsuki? Apakah dia akhirnya menampakkan dirinya? Heh.. Hanya seorang pemimpin pengecut, apa yang perlu di khawatirkan?" Pria tua di sebelahnya berkata dengan sinis.
"Paman Bone, jangan remehkan pemimpin Akatsuki itu. Dia bisa membangun kekuatan besar yang bisa menyaingi 7 sekte hanya dengan waktu 3 tahun termasuk hebat. Walaupun kita belum tau kekuatan keseluruhan mereka, tapi pamornya sudah terkenal luas." Ning Fengzi berkata pada Bone Douluo di depannya.
"Dan keterampilan mereka sungguh aneh dan banyak, bahkan ada yang mencoba menyusupi organisasi Akatsuki itu, setelah menyusup mereka tidak pernah terlihat lagi. Dan itu terjadi berulang kali."
"Kebijakan organisasi itu untuk memikat warga sipil sebagai tameng sungguh bijak." Ning Fengzi berkata dengan nada menyanjung.
"Paman Jian, Paman Bone, kita tidak tau dampak apa yang terjadi kalau berita bahwa Aula Roh dan Akatsuki bekerja sama itu benar terjadi. Kita harus waspada."
Jian Douluo dan Bone Douluo mengangguk serius pada Ning Fengzi.
7 Sekte lainnya juga melakukan pertemuan darurat.
.................................
Aula Roh
Istana Paus
Bibi Dong yang mengenakan jubah Paus duduk di singgasana dengan santai, lalu mendengar ketukan dari luar. Dia memberi izin masuk, kemudian seorang pelayan masuk dan memberitahu bahwa pemimpin Akatsuki sudah sampai di Gerbang Istana.
"Ok, Jemput dia dan Antarkan ke ruang rapat segera, bilang kalau Paus akan menunggu di sana." Bibi Dong melambaikan tangannya lalu berkata pada pelayan itu.
"Ya Paus" Pelayan itu menjawab dengan hormat, lalu segera pergi untuk menjemput Pemimpin Akatsuki.
Bibi Dong melihat pelayan pergi, kemudian berdiri, wajahnya menunjukkan kesungguhan, dia menarik nafas dalam-dalam lalu berjalan perlahan ke ruang rapat.
...................
Lin Feng yang sudah masuk melihat sekeliling bangunan megah terlihat dengan takjub, dia di tuntun menuju keruangan rapat.
Akhirnya dia sampai di depan pintu masuk ruang rapat yang di jaga oleh kenalan, Gue Mei dan Yue Gan, pelayan itu lalu memberi hormat kemudian pergi.
Lin Feng mengangguk pada mereka berdua lalu mendorong pintu ruang rapat, kemudian melihat Bibi Dong duduk sendirian di ruang rapat.
'Hm... Kenapa Bibi Dong sendirian, kemana tetua aula pemujaan dan yang lain? Apakah mereka tidak menganggap serius kerja sama ini dan meremehkan organisasiku? Heh menarik.' Pikir Lin Feng.
Lin Feng melangkah ke meja rapat sambil menilai Bibi Dong, gambaran yang ada di benaknya adalah cantik dan montok.
Dia memiliki kulit yang cerah dan warna kulit yang sempurna dengan aura yang bersinar. Dia mengenakan jubah mewah berlapis emas hitam, mengenakan mahkota emas ungu berujung sembilan.
'Sayang sekali wanita secantik ini sangat bodoh' Lin Feng berkata dalam hati dengan kasian.
Bibi Dong juga sedang menilai Lin Feng, penampilan papan atas, tinggi sekitar 190, dan aura yang maskulin. Membuat Bibi Dong kagum tapi sebentar doang, lalu dia mencoba melihat kekuatan jiwa Lin Feng tapi hasilnya gagal yang membuat wajahnya sangat serius.
'Bahkan dengan kekuatan jiwaku yang sudah berada di judul douluo level 95 tidak bisa melihat kekuatan jiwa orang itu, apakah ia berada di atas levelku?'
Bibi Dong berkata dalam hati merasa terkejut, tapi di luar dia tanpa ekspresi.
"Silahkan duduk tuan Akatsuki." Bibi Dong berkata dengan lembut pada Lin Fen.
Lin Feng mengangguk padanya lalu berkata dengan sopan: "Tuan Paus, panggil saja saya Rei, tuan akatsuki terdengar aneh di telingaku."
"Kalau gitu baiklah, Tuan Rei perkenalkan nama saya Bibi Dong Paus Aula Roh, saya mengundang anda kesini untuk membahas kerja sama." Bibi Dong berkata dengan suara sopan dan lembut.
"Kerja sama dalam bentuk apa yang di inginkan Aula Roh? Apakah itu dalam bidang bisnis, atau...." Lin Feng bertanya pada Bibi Dong dengan misterius, seolah memberi petunjuk samar padanya.
Bibi Dong terkejut sedikit lalu berkata: "Kerja sama di bidang bisnis, saya dengar-dengar anda sepertinya sedang mencoba kerja sama dengan kota-kota di 2 kekaisaran untuk membangun cabang lagi kan?"
"Ya Paus benar, saya memang ingin membangun cabang lagi. Apakah paus akan menawarkan lokasi di kota Aula Roh untuk saya bangun cabang?" Lin Feng berkata denga nada datar.
.............
Beberapa jam kemudian, rapat antara Lin Feng dan Bibi Dong berakhir.
Mereka berdua keluar dari ruang rapat dengan senyuman puas, sepertinya kesepakatan mereka berjalan lancar.
"Tuan Rei, terima kasih sudah mau bekerja sama dengan Aula Roh, saya jamin itu tidak akan merugikan organisasi anda." Bibi Dong berkata pada Lin Feng di sebelahnya denga lembut.
Lin Feng menggelengkan kepalanya lalu melambaikan tangannya dengan santai. "Kita sama-sama mendapatkan keuntungan jangan terlalu sopan."
"Hmm, kalau gitu selamat bekerja sama." Bibi Dong mengangguk lembut lalu mengulurkan tangannya meminta jabatan tangan sambil tersenyum lembut.
Lin Feng mengangguk lalu mengulurkan tangan kanannya juga dam membalas senyuman juga "Selamat bekerja sama."
Kemudian Bibi Dong memanggil pelayan lalu menyuruhnya untuk mengantar Lin Feng ke gerbang Istana.
"Tidak perlu, saya bisa pergi sendiri, dan juga aku ingin mengatakan sesuatu padamu paus."
"Apa?" Bibi Dong bingung kepadanya karena tidak mau di antar lalu berkata ingin mengatakan sesuatu.
"Paus akan lebih cantik jika sering tersenyum, ok sampai jumpa." Lin Feng berkata dengan cepat lalu menghilang.
Bibi Dong tertegun sejenak mendengar perkataan Lin Feng, tapi sesaat kemudian dia sadar bahwa Lin Feng di depannya tiba-tiba menghilang.
Bibi Dong terkejut hebat, dia hanya merasakan kekuatan jiwa keluar sesaat lalu Lin Feng menghilang. 'Apa yang terjadi? Kemana dia?' Lalu dia memeriksa sekitarnya tidak menemukan orang itu.
Kemudian dia menyebarkan kesadarannya menjangkau seluruh area Aula Roh, lalu melihat bahwa Lin Feng berada di kereta karavan.
"Kemampuan yang sangat kuat, dan sepertinya itu bukan keterampilan jiwa. Organisasi Akatsuki memang tidak boleh di remehkan, bahkan kemampuan mereka seperti dari dunia lain." dia bergumam pelan dan merasa takjub, dia bersyukur tidak menunjukkan permusuhan padanya.
"Dan apa yang dimaksud pria itu? Apakah aku akan lebih cantik jika sering tersenyum? Apa gunanya?" Bibi Dong menggelengkan kepalanya tapi mulutnya sedikit terangkat.
Kemudian dia sepertinya mengingat kenangan buruk, raut wajahnya berubah muram. "Tunggu saja, aku akan menghancurkan keluarga malaikat mu." Bibi Dong bergumam pelan sambil menatap dingin ke bangunan pemujaan.
Bab Berakhir.
{Terima Kasih *membungkuk*}