MAS MONTIR KU SAYANG, TERNYATA ORANG KAYA!! Mungkin begitu judul clickbait yang cocok untuk novel ini😉
Seharusnya pernikahan dilangsungkan bersama pria matang yang sedari kecil digadang-gadang menjadi jodoh Khadijah.
Namun, takdir berkenan lain hingga masa lajang Khadijah harus berakhir dengan pemuda asing yang menabraknya hingga lumpuh.
Kedatangan Athalla di Kalimantan Barat untuk memenuhi panggilan balap liar, justru disambut dengan jodoh tidak terduga-duga.
Pasalnya, kecelakaan malam itu membuat calon suami Khadijah lebih memilih menikahi adik kandungnya; Nayya.
Khadijah dibuat remuk oleh pengkhianatan calon suami dan adiknya. Lantas, di waktu yang sama, Athalla menawarkan pernikahan sebagai bentuk tanggung jawabnya.
Romantis/Komedi/Sangar mendekati keseharian. Thanks buat yg sudah mampir ya💋❤️🫂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ISTALLA DUA ENAM
...Mentemen, mampir ke karya temen ku Yok... Kisah mendebarkan ini. Judulnya Kau Yang Mendua. Karya Melisa....
Yuk, ikuti kisahnya Adara!!
..."**"--_Back to, Athalla_--"**"...
Untuk kepentingan tabayun, keluarga Miller datang menemui Ragil setelah sebelumnya rekaman percakapan Athalla dan keluarga Alessia ditunjukkan pada Gantara.
Bukti kongkret bahwa kehamilan Alessia bukan janin Athalla, melainkan janin Dio yang ternyata sudah benar-benar serius memiliki perasaan tulus untuk Alessia.
Hubungan haram yang hanya dimulai dari iseng-iseng semata. Membuahkan janin yang hampir Alessia persembahkan untuk Athalla.
Alessia mengaku, awalnya Alessia kesepian, Ragil sering ke Luar kota. Sementara bersama Dio, Alessia bisa mendapatkan kenyamanan bahkan sentuhan hangat yang tidak dia dapat dari Athalla tunangannya.
Sempat Alessia meneriaki Athalla, sempat Alessia menyalahkan Athalla. Andai saja Athalla tidak membiarkan Alessia kesepian, mungkin, Alessia tidak akan selingkuh.
Semua salah Athalla!!
Namun, Athalla dan keluarga tetap kekeuh untuk tidak memberikan kesempatan dalam bentuk apa pun kepada Alessia. Bukan hanya karena Dio sudah mau bertanggung jawab, tapi juga Khadijah yang sudah istri Athalla.
Gantara tak bisa bayangkan kalau seandainya Alessia benar-benar menjadi istri Athalla dengan bayi milik Dio. Alangkah hancur masa depan yang ada di bayangan Gantara.
Baiklah, Gantara memang masih kesal dengan putra yang nakalnya. Tapi, setidaknya ia mulai sanggup menerima bahwa musibah di Kalimantan Barat membawa hikmah.
Dari hasil tabayun kemarin, Ragil sempat meminta maaf soal kelancangan putrinya, dan kedua belah pihak benar-benar sepakat untuk mengakhiri hubungan pertunangan dengan cara yang baik-baik.
Hari ini, tiba waktunya Khadijah menghadap anggota keluarga Miller. Khadijah sempat terbengong melihat seisi rumah dan kemegahan di kediaman utama Miller.
Seluruh keluarga dijajar demi diperkenalkan kepada gadis cantik milik Athalla. Bahkan hampir tidak ada yang absen dari sana.
Dari sekian kejadian, Fasha sang ibunda yang paling banyak terhenyak. Sungguh, Fasha tak tega melihat kondisi kaki lumpuh Khadijah.
Gadis dengan kursi roda, gadis cantik yang sudah halal bagi putranya. Gadis yang Athalla bawa ke kediamannya sebagaimana mantu.
Sebagai seorang ibu, Fasha terenyuh. Mas Abrar si sulung saja belum menikah, dan sekarang, Athalla putra kedua sudah dengan percaya dirinya menyalip sang Abang bahkan terlihat menikmati pernikahan rahasianya.
"Assalamualaikum."
"Waalikumsalam."
Khadijah menatap satu persatu jajaran keluarga suaminya, bergiliran. Belum ada yang Khadijah ucapkan selain kata salam, dan kesimpulannya hanya satu, semua rupawan.
"Gimana kakinya?" Fasha menyentuh bagian tulang kering yang patah. Dari cara bicara dan getaran suaranya, Khadijah bisa merasakan penyesalan wanita itu. "Masih sakit?"
"Alhamdulillah, Dijah sudah lebih baik, Ibu."
Fasha mendadak meredup pandangannya, suara menantunya syahdu. "Panggil Mama, aku mertua mu, ibu dari suami mu."
Khadijah tersenyum, jujur, ia tak bisa mengembalikan kata-kata teduh wanita ber-khimar lebar itu. Sungguh, Khadijah masih takut bahkan canggung menghadapi keluarga kaya raya suaminya.
"Sebelumnya maafkan, Mama. Maaf atas kerugian yang dialami Nak Khadijah. Mama selaku orang tua, Athalla, mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya, Khadijah."
Fasha menyesal untuk celaka dan semua yang Khadijah lalui karena Athalla. Dicampakkan calon suami, bahkan dikhianati adiknya sendiri, Fasha tak bisa bayangkan saat-saat Khadijah hancur.
Lucky yang menceritakan kronologi kejadian lengkapnya. Sekarang, Fasha menjadi maklum dengan keputusan sepihak Athalla meski sempat menyakiti hatinya.
Malahan, Fasha bangga dengan tindakan tanggung jawab Athalla. Setidaknya, benar kata Gus Bachrie, Athalla lebih memilih menikahi Khadijah karena Athalla tidak mau melanggar wejangan Gantara.
Setidaknya dengan menikah, Athalla akan terbebas dari zina. Bukankah, Masya Allah sekali pikiran anak yang dikenal nakal ini?
"Justru Dijah yang seharusnya meminta maaf, Ma. Dijah sudah sangat lancang menerima tawaran menikah Mas Athalla tanpa mencari tahu asal usulnya lebih dulu," ucap Khadijah.
Fasha berikan pelukan, pelukan pertama untuk menantu pertamanya. "Jodoh tidak ada yang tahu dari mana tibanya. Masya Allah, semoga kalian sakinah mawadah warahmah."
"Aamiin." Khadijah sontak mengusap air mata yang tiba-tiba saja meluncur jatuh.
Khadijah terharu, tadinya Khadijah pikir, keluarga Athalla akan mencaci makinya seperti orang tua Bang Andre. Tak dinyana, ibu mertuanya yang sangat cantik ini, jauh berbeda dengan ibu mertua Nayya.
"Mama merestui kami?" tanya Athalla.
Fasha bisa apa selain angkat bahu? Fasha tak bisa berkata-kata lagi sekarang. Faktanya, Khadijah sudah resmi menjadi istri putranya.
"Sepertinya Dijah terlalu apes berjodoh dengan imam yang jarang shalat!"
Fasha tertawa, kalimat itu tercetus dari bibir suami yang pendiam. "Jangan menjatuhkan putra mu di depan mantu kita, Pa!"
Mendengar itu, Athalla segera mendongak, seperti biasa, drama pemuda itu menengadah dua tangan seakan bicara dengan Tuhannya.
"Biar saja hanya Engkau yang tahu bagaimana shalat Athalla, ya Allah. Setidaknya, Athalla nggak pernah sok alim apa lagi jual agama buat menjerat cinta sang Nona kayak onoh."
Athalla tertawa mendapat pitingan ayahnya, knalpot bocor ini benar-benar berhasil membuat satu keluarga menertawakan orang paling alim di keluarga mereka.
"Astaghfirullah." Gantara sudah memiliki banyak sekali kebahagiaan, selain kesabaran menghadapi knalpot bocor, doanya tiap malam hanya meminta taubatnya Athalla.
"Setelah kejadian di Kalbar, apa masih mau kebut-kebutan sambil mabuk?"
Athalla hanya menyengir ringan. Berjanji, bukan Athalla sekali. Tapi, jika ditanya kapok mabuk sambil bermotor, dia kapok!
"Mana cucu mantu kita?"
Oma Aisha tiba, di sana juga ada King Miller, pria tua tampan yang seakan menolak tua membawa tongkat kayu pendek andalannya.
Sejak memiliki Athalla dan Lucky, King perlu sekali menenteng tongkat kesayangannya, setidaknya jika cucu-cucunya nakal maka tongkat langsung mendarat.
Menikah di usia muda, hingga satu persatu anak-anak dan cucu-cucunya menikah, King Miller masih layaknya pria nan bugar. Dan sekarang Khadijah paham, dari mana asal wajah rupawan bercampur bule keluarga ini.
Dari sekian banyak orang, mungkin hanya anak-anak Mama Fasha yang tidak terlalu bule, Mas Abrar dan Mas Athalla lebih dominan wajah Asianya. Terkecuali Shakira yang amat mirip dengan mertua cantiknya.
Keturunan dari Om Rayyan, bahkan keturunan dari Om Nabeel dan Om Syahrul, hampir seluruhnya dominan berwajah Eropa. Bahkan ada yang bermata biru juga hijau.
"Hey King!"
Bulpen kayu Gantara mendarat seketika di kepala putranya. "Opa, panggil Opa!"
"Lihat didikan Rayyan!!" catuk Nabeel. Sayangnya, Rayyan yang dibicarakan tengah tidak hadir di sini.
King di sana hanya menggeleng, tapi Aisha sendiri tertawa. "Anggap saja teman sendiri."
"Oh my Princess." Athalla menggendong tubuh mungil Aisha, wanita tua itu tertawa bahkan memujinya kuat sekali.
"Aku juga masih kuat, Ning!!" King protes.
"No, no, no!" Athalla terkekeh. "Jangan hiraukan suamimu yang sudah tua, Princess."
Pletakan tongkat kayu King di kepala Athalla langsung mendapat usapan sayang Aisha setelah wanita itu didudukan di sofa dekat kursi roda Khadijah.
"Jangan kasar-kasar, King!"
Athalla bersimpuh. Selain Abi Bachrie, hanya Aisha yang membelanya. "King memang nggak jual agama, tapi kamu terlalu baik untuk pria arogan sepertinya, Princess."
King baru saja akan mengangkat tongkat kayunya kembali. Dan Lucky langsung merangkul pria itu "Sudah, Pak King!"
"Dia ini tidak sadar diri sekali. Menikah saja harus menabrak anak orang dulu."
King menghela napas karena Lucky memandunya agar bisa lebih sabar atau keranda miring siap menyambut. Pasalnya, Abi Rayyan sedang tidak di Indonesia.
"Tapi sekarang Ucy tahu bagaimana caranya dapat jodoh, Pak King."
King menyela ketus. "Ya sudah menikahlah secepatnya! Aku yakin model kamu, kalau tua sedikit nggak akan laku, Ucy!"
Khadijah tertawa. Tapi memang begitulah sehari-hari keluarga King saat berkumpul.
Lucky mengangguk. "Biar dia yang jadi jodoh Lucky. Besok, Ucy tabrak aja Shakira."
"Ooo, Cueleng!!"
King mendaratkan ujung tongkat kayunya di kepala bungsu Rayyan, di sana Shakira juga tantrum, tak suka dengan candaan Lucky.
"King!!" Aisha menegur. "Ngomongnya itu loh!! Ngajarin cucu kamu begitu."
King tak kalah meradang. "Cucu kesayangan ku mau ditabraknya!!"
Athalla ber-hehe ringan. Merangkul Opa King yang memang emosian. "Jangan emosi, katanya anak motor Kita?"
"Aku ke sini mau melihat cucu mantu ku yang katanya sangat cantik, bukan kembarannya kaleng rombeng sama knalpot bocor!!"
itu bu marina msih blm pingsan kan🤣🤣🤣
kangen aku tuhhh😭