NovelToon NovelToon
Lahirnya Sang Kaisar Api

Lahirnya Sang Kaisar Api

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Perperangan
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Menceritakan kisah perjalanan mc kita bernama shim wol untuk menjadi orang terkuat di murim dan mendapatkan julukan kaisar api

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan yang aneh

Bar Langganan Shim Wol

Keesokan harinya, setelah berbelanja dengan ibunya, Shim Wol pergi ke bar langganannya. Begitu masuk, ia langsung mendengar suara Kim Hoo memanggilnya, "Shim Wol! Ke sini!"

Shim Wol menghampiri meja Kim Hoo sambil menghela napas, "Kenapa aku selalu bertemu denganmu setiap kali aku ke sini?"

Kim Hoo tertawa lebar. "Mungkin kita ditakdirkan menjadi sahabat sehidup semati!"

Shim Wol hanya menggelengkan kepala, sudah terbiasa dengan sikap Kim Hoo yang eksentrik. Ia memanggil pelayan dan memesan sebotol anggur serta makanan untuk makan siangnya. Saat tengah menikmati makanannya, Kim Hoo tiba-tiba bertanya serius, "Nah, Shim Wol, apa yang akan kau lakukan kalau aliansi Murim benar-benar dikalahkan oleh fraksi unortodoks?"

Shim Wol berhenti mengunyah sejenak, memikirkan jawabannya. "Aku tidak berpikir aliansi akan kalah dari mereka," katanya santai.

Kim Hoo tertawa mendengar jawaban itu. "Hohoho, pikiran yang optimis. Aku suka caramu berpikir!" Namun, suasana berubah saat Kim Hoo mendekatkan wajahnya dan berbisik, "Shim Wol, bagaimana kalau kita pergi ke rumah bordil? Tenang saja, aku yang traktir."

Shim Wol langsung tersedak dan terbatuk-batuk. Setelah meneguk minuman, ia menjawab dengan wajah merah padam, "Apa yang kau katakan? Mana mungkin aku ke tempat seperti itu!"

Melihat reaksi Shim Wol, Kim Hoo tersenyum lebar, lalu menggoda dengan nada menyebalkan, "Jangan-jangan kau belum pernah bermain dengan wanita!" Ia menambahkan dengan ekspresi licik, "Apa kau masih perjaka?"

Kim Hoo tertawa keras, sementara Shim Wol menjawab dengan sedikit malu, "Memangnya kenapa kalau aku masih perjaka? Umurku baru 18 tahun, itu wajar!"

Kim Hoo, dengan bangga, berkata, "Hahaha! Saat umurku 17 tahun, aku sudah kehilangan keperjakaan. Aku sudah puluhan kali bermain dengan wanita cantik di rumah bordil!"

Shim Wol memukul kepala Kim Hoo. "Itu bukan sesuatu yang patut kau banggakan, bodoh!"

Kim Hoo hanya tertawa lagi, tetapi percakapan mereka terhenti ketika dua wanita cantik masuk ke bar. Mereka adalah Yeonhwa dan Jihye, murid Sekte Emei. Yeonhwa yang melihat Shim Wol segera menarik tangan Jihye dan mendekatinya.

"Lama tak bertemu, Shim Wol. Apa kau masih ingat aku?" tanya Yeonhwa dengan senyum lebar.

Shim Wol mengangguk. "Tentu saja. Kau Yeonhwa dari Sekte Emei, dan di belakangmu adalah Jihye."

Yeonhwa tampak senang. "Apa kami boleh bergabung?"

"Tentu," jawab Shim Wol, mempersilakan mereka duduk.

Setelah memperkenalkan Kim Hoo pada kedua wanita itu, Shim Wol bertanya pada Yeonhwa, "Bagaimana kalian bisa ada di sini?"

Yeonhwa menjelaskan, "Kami sebenarnya sudah lama di sini. Awalnya kami ikut master untuk pertemuan para petinggi aliansi. Setelah itu, kami memutuskan tinggal lebih lama."

Kim Hoo, dengan tatapan penasaran, berkata, "Hei, Shim Wol, kenapa kau tak pernah cerita kalau kau kenal dengan wanita-wanita cantik dari Sekte Emei? Ditambah lagi, Sekte Emei terkenal sebagai tempat berkumpulnya wanita cantik ahli bela diri."

Shim Wol mengangkat bahu. "Yah, kami tidak sedekat itu, jadi aku tak ingin kepedean dengan menganggap mereka teman."

Yeonhwa yang mendengar itu langsung menanggapi, "Kami tak keberatan kalau kau menganggap kami teman. Lagi pula, kau sudah menyelamatkan Jihye waktu itu. Kami akan senang jika kau jadi teman kami. Benar, Jihye?"

Dengan ekspresi datar, Jihye mengangguk. "Jika kau berpikir begitu, aku tidak keberatan."

Shim Wol tersenyum kecil. "Baiklah, kalau begitu aku akan menganggap kita teman."

Percakapan berlanjut dengan santai, diiringi anggur yang terus mengalir. Yeonhwa yang terlalu banyak minum akhirnya mabuk. Jihye menjelaskan dengan nada datar, "Ini sudah biasa. Itulah kenapa dia selalu mengajak aku ke bar, supaya ada yang membawanya pulang dengan selamat."

Tak lama, Yeonhwa tertidur di meja, disusul oleh Kim Hoo yang juga tumbang karena terlalu banyak minum.

Jihye melirik ke arah Kim Hoo dan berkata pada Shim Wol, "Lihat, temanmu juga tumbang. Apa kau akan menggendongnya pulang?"

Shim Wol menggeleng. "Aku bahkan tak tahu di mana rumahnya. Aku hanya sering bertemu dengannya di sini, itu saja."

Jihye berdiri dan membopong Yeonhwa. Sebelum pergi, ia berkata, "Kalau begitu, kami pulang dulu."

"Apa tidak masalah membawanya seperti itu?" tanya Shim Wol khawatir.

"Tenang saja, aku sudah biasa melakukan ini," jawab Jihye santai.

Shim Wol mengangguk. "Baiklah, hati-hati di jalan."

Jihye mengangguk dan pergi meninggalkan bar, membawa Yeonhwa yang tertidur lelap.

1
Iqbal Bait
ceritanya udah bagus terus kan bg
oh iya tolong bantu karya ku ya bg
terima kasih
Iqbal Bait: oke di tunggu saran dan kekurangan karya ku ya
Dante-kun: Makasih udah mampir bang. Nanti saya mampir bang
total 2 replies
Ignacia belen Gamboa rojas
Kok belum ada update sih thor? Nanti malam aku mau baca pas tidur, pasti bikin tidur nyenyak banget.
awita_llu
Seneng banget nemu cerita sebaik ini, terus berkarya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!