Rayner Morrigan , mantan dosen universitas XX sekaligus CEO perusahaan MORRIGAN GRUP dan ia juga seorang pimpinan mafia yang terkenal dingin dan kejam ,tapi sayang dirinya harus menelan pil pahit lantaran Dokter menyatakan jika dirinya 'Mandul' .
Mariska sang istri pun langsung meminta cerai darinya ,pasalnya ia terus didesak oleh orang tuanya untuk segera memiliki momongan , sedangkan Rayner jelas tak mungkin bisa memberikannya keturunan .
Sakit hati juga kecewa membuat Rayner kalut sampai melampiaskannya dengan pergi keclub dan minum hingga mabuk berat bahkan tanpa sadar dirinya meniduri wanita yang tak lain adalah mantan mahasiswi nya sendiri .
"Bapak harus tanggungjawab , saya gak mau sampai hamil anak bapak ". - Agatha Prameswari
"Kau tak akan hamil , karena aku mandul "- Rayner Morrigan
Bagaimana kisah kedua nya berlanjut ? Simak cerita selanjutnya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 31
Asisten Jery bergegas menyusul masuk kedalam ruang Agatha sambil mendorong kursi roda dan diikuti oleh Niki dibelakang nya.
"Tuan .." pekik Asisten Jery saat melihat Rayner menggelinjang kesakitan seraya memegangi dada kirinya , ia dengan sigap segera membantu tuannya itu untuk duduk dikursi roda dan bergegas membawa nya kembali kekamar rawat nya .
Agatha yang melihat itu hanya bergeming dengan wajah yang pucat pasi . Niki segera menghampirinya dan menepuk pelan pundak nya.
"Agatha " panggil Niki lirih
"N-niki .. Rayner dia " beo Agatha terbata-bata kebingungan . Tangannya sudah berkeringat dingin .
"Asisten Jery sudah membawa nya agar segera ditangani oleh dokter ". Ucap Niki mencoba menengangkan mommy baby A .
Rakhes yang masih berdiam diri dan duduk disamping ranjang seolah tak memperdulikan kejadian yang baru saja terjadi , ia seolah-olah cuek dan tak peduli .
"Niki , antarkan aku kesana .. Aku pengen tau keadaannya , aku gak tega lihat dia kesakitan seperti tadi Nik " ucap Agatha sendu sembari menarik tangan halus Niki dan menggenggam nya .
"Iya kita kesana sekarang okee .." sahut Niki
Tapi dengan cepat Rakhes segera menahan nya.
"Tetap disini biar aku saja yang melihat , kau masih butuh banyak istirahat ". Ujar Rakhes kemudian beranjak dari duduknya dan segera melangkahkan kakinya keluar .
Tak berselang lama setelah Rakhes pergi , teman sejawat Niki masuk kedalam ruang rawat nya sembari menggendong baby A .
"Nona Agatha , saya sudah selesai melakukan observasi pada baby A ". Ucap dokter itu lalu menyerahkan bayi itu pada Agatha .
"Bagaimana perkembangannya Fel?" tanya Niki
"Perkembangannya bagus Nik , dan baby A sudah diperbolehkan pulang . Tapi ingat , baby A harus sesekali melakukan cek kesehatan karena dia lahir dalam keadaan prematur ". Jawab Dokter Feli menjelaskan
Niki menganggukkan kepalanya paham , sebagai dokter kandungan dia juga paham akan kondisi bayi yang lahir prematur , pasti akan terus dipantau perkembangannya .
"Terimakasih Fel , maaf merepotkan mu ". Kata Niki tak merasa enak hati pada teman sejawatnya itu
"Tak masalah , aku justru senang karena baby A sangat tampan . Ingin sekali aku membawanya pulang dan kujadikan anak ". Gurau Dokter Feli
"CK! Cepatlah menikah Fel , kau sudah cukup umur untuk menikah ". Celetuk Niki
"Kau pun juga sudah tua Nik , kapan kau sembuh normal ". Sahut Dokter Feli cepat
Niki yang mendengar itu mencebikkan bibirnya sebal .
"Ekhhemm..." Agatha berdehem menengahi perdebatan dua dokter tersebut .
"Dokter Feli , terimakasih sudah mau memantau perkembangan baby A ". Ucap Agatha seraya menyusui baby A .
Dokter Feli menoleh menatap Agatha sambil mengembangkan senyum tulusnya ."Sama-sama nona Agatha , ya sudah kalau begitu saya pamit permisi "
Agatha mengangguk , setelah itu dokter Feli memutar tumit nya dan bergegas melangkahkan kakinya keluar .
"Niki , bisa antarkan aku bertemu dengan Rayner sekarang ?" tanya Agatha
"Hmm.. Aku ambil kursi roda untuk mu sebentar ". Sahut nya
"Tak perlu , aku bisa jalan sendiri ". Tolak Agatha , kemudian ia perlahan turun dari ranjang sembari menggendong baby A .
"Hati-hati ". Ucap Niki lalu menjulurkan tangannya untuk pegangan Agatha
Setelah itu kedua nya melangkahkan kaki menuju ruang perawatan Rayner yang bersebrangan dengan ruang rawat Agatha .
Sesampainya didepan ruang rawat Rayner , Agatha menghentikan langkah kakinya tepat didepan pintu . Niki yang hendak mengangkat tangannya mengetuk pintu seketika mengurungkan niat nya saat Agatha memegangi pergelangan tangannya .
"Niki tunggu !"
Niki mengerutkan keningnya bingung ."Ada apa ?"
"A-aku takut , sebenarnya aku belum siap bertemu dengan Daddy baby A ". Lirih Agatha
"Kalau belum siap kenapa tadi minta diantar keruang rawat nya ". Ucap Niki merasa gemas dengan sikap Agatha
"Yaa .. Ya karena aku khawatir aja ". Kilah nya beralasan
Niki menghela nafas pelan . Ia harus ekstra sabar menghadapi mommy baby A itu .
"Ya sudah kita kembali saja ke kamar ". Ujar Niki
"Tapi--"
Ceklekk ...
Belum Agatha menyelesaikan ucapannya tiba-tiba pintu ruang rawat Rayner terbuka dan menampakkan tubuh tegap Rakhes .
"Kak Rakhes " panggil Agatha lirih
"Kenapa kemari ? Bukankah aku meminta mu untuk tetap istirahat dikamar ?" ucap Rakhes dingin
"Dia ingin bertemu suami nya , apa salah ? Lagian kenapa kamu suka ngatur-ngatur orang lain sih , heran deh aku ". Niki menyahut ucapan Rakhes dengan nada sinis sembari memalingkan wajah nya .
"Kau !" Geram Rakhes tertahan sambil menunjuk wajah Niki dengan jari telunjuk nya
"Apa ?!" Niki menoleh menatap Rakhes dengan aura permusuhan .
"Cih! Banci". Imbuh Niki
"Ekhemm ... Apa yang kalian ributkan didepan pintu seperti itu ?!" teriak Rayner dari dalam ruang rawat nya .
"Kali ini kau lolos , tapi jika kau berani berbuat masalah denganku jangan harap hidupmu akan tenang ". Rakhes mengancam Niki seraya menatap tajam pria rupa-rupa itu . Setelah itu ia bergegas melenggang pergi .
"Agatha kau harus jaga jarak dengan pria tadi ". Bisik Niki setelah itu ia menarik tangan Agatha dan membawa nya masuk kedalam ruang rawat Rayner .
"Tuan Rayner .." sapa Niki
Rayner tak menggubris nya , tatapan matanya terfokus pada Agatha yang berdiri dibelakang Niki sambil menggendong baby A . Seulas senyuman tipis tersungging diwajah tampannya kala melihat Agatha dengan begitu luwes nya menggendong putra mereka .
"Jer , bawa pria rupa-rupa ini keluar . Aku ingin berbicara dengan Agatha ". Titah Rayner pada Asisten Jery
"Baik tuan ", kemudian ia menatap Niki memberikan kode pada pria itu dengan cara menganggukkan kepalanya . Niki yang paham akan kode itu segera melangkahkan kakinya keluar dari ruang rawat Rayner bersama Jery .
Kini diruangan itu hanya ada mereka bertiga . Rayner , Agatha dan juga baby A yang berada digendongan mommy nya .
Dengan hati-hati Rayner mencoba bangun dari tidur nya meskipun harus meringis menahan sakit didada kirinya yang baru saja kembali dijahit ulang .
"Ekhhem .." Rayner berdehem mencairkan suasana canggung diantara kedua nya .
"Agatha ?" panggilnya pelan
"Y-ya pak ?" sahut Agatha terbata-bata karena gugup .
Rayner tersenyum samar mendengar panggilan 'Pak' dari bibir Chery itu .
"Kemari , duduklah disini .. Ada yang ingin aku bicarakan dengan mu ". Ucap Rayner seraya menepuk sisi ranjang nya yang kosong .
Agatha masih bergeming ditempat nya , ia ragu untuk mendekat .
"Baiklah biar aku yang kesana .."
"Jangan , pak Rayner tetap duduk disitu biar aku yang kesana ".
Dengan terpaksa Agatha melangkah mendekati Rayner dan duduk disamping pria itu . Kepala nya terus menunduk tak berani menatap wajah tampan Daddy nya baby A .
"Putra kita tampan seperti ku bukan ? Maaf yaa .. kalau kamu yang mengandungnya selama sembilan bulan tapi ketika lahir wajah nya justru mirip dengan ku ". Tutur Rayner lembut seraya mengelus pelan puncak kepala baby A .
.
.
.
Haii , jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen ... Terimakasih 🌹♥️