mengisahkan tentang seorang gadis bernama Safira, di malam dia bekerja di sebuah hotel, mahkotanya di renggut oleh laki laki yang tidak dia kenal. bukan itu saja penderitaan nya, dia usir oleh ibu dan saudara tirinya, bahkan bayi yang baru saja dia lahirkan diambil oleh Nadira saudara kembarnya, mereka membuang Safira di pinggir hutan.
Safira kembali ke kota menjadi seorang guru bagi sang pura, akankah Fira tahu kalau anak laki yang sering menyendiri adalah putranya, bagaimana dia bisa menemukan putranya dan menyelamatkan putranya, dari Nadira yang sudah mengaku sebagai ibunya selama ini.
Terima kasih sudah membaca, jangan lupa tinggal kan jejak positif, bagi yang tidak suka, skip saja, hargailah karya orang lain. 💕💕💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERKUMPUL KEMBALI
Rayhan ikut jongkok di depan putranya, pemuda itu mulai menjelaskan siapa Maria yang sebenarnya pada putranya.
"Jojo, jojo selama ini sangat merindukan mama bukan? Jojo ingin bertemu dan memeluk mama bukan? ingin selalu bersama mama bukan?" tanya Rayhan pada putranya.
Jonathan mengangguk mengiyakan semua kata-kata papanya.
" Bu Maria adalah mama Fira, ibu kandung Jojo yang sebenarnya, dia ibu yang sudah melahirkan Jojo di dunia ini," kata Rayhan dengan lembut, dia tidak mau Jojo kaget.
Jojo mundur beberapa langkah begitu mendengar kenyataan tersebut, Jojo memberontak dalam hati.
" Mama kandung Jojo?" tanya Jojo.
"Iya nak, dia mama Fira yang asli," Jawab Jojo.
" Enggak, gak mungkin. kalau dia mama Jojo kenapa dia tinggalkan Jojo sendirian, kenapa dia meninggalkan kita pa? kenapa dia membiarkan aku tumbuh tanpa kasih sayangnya? kenapa dia membiarkan nenek lampir itu terus mencari Jojo? kenapa dia harus menjadi orang lain, menjadi guru Jo pa?" Jojo kaget dan syok.
Maklum saja selama ini anak itu tidak tumbuh di pelukan ibunya, bahkan dia punya sakit yang aneh dan kenapa baru setelah empat tahun lamanya ibu kandungnya datang dan malah mengaku sebagai gurunya bukan ibunya.
Jojo berlari meninggalkan Maria dan papanya. Sementara Maria ambruk di tanah, tubuh lunglai dia menangis tergugu.
"kamu tenang saja, aku yang akan menjelaskan semuanya pada Jojo, dia anak genius, dia pasti akan paham dengan posisi kamu." Rayhan mengelus pundak Fira dengan lembut, lalu berlari menyusul sang Putera yang merasakan kecewa dengan kenyataan yang ada di depan matanya.
Dengan langkah lebarnya Ray mengejar sang buah hatinya itu, hanya Jojo harapan dan penyemangat hidupnya selama ini, Rayhan segera meraih tubuh kecil itu ke dekapannya.
Jojo mulai meronta, tapi Rayhan tidak membiarkan putranya lepas dari pelukan dirinya. Ray menyatukan Dahi mereka.
"Jo, lihat papa!" pinta Ray.
Jojo mulai tenang dan melihat ke arah papanya.
"Perasaan papa sama seperti kamu nak, papa syok dan juga heran dengan apa yang papa ketahui hari ini, selama empat tahun papa mencarinya dan ternyata dia ada di depan mata kita, dengan wajah dan identitas yang berbeda."
"Tapi kenapa dia tidak terus terang saja waktu awal pa? kenapa dia di saja seolah tidak mengenal kita?" tanya Jojo.
" Waktu melahirkan kamu, ada yang menukar mama dengan wanita lain, bahkan dia menghilangkan nyawa mama, lalu mama di temukan oleh seorang dokter dan mengoperasikan wajah mama yang rusak parah, mama lama koma, dan baru bisa pulang sekarang, bisa saja mama tidak terus terang, karena mama takut kalau kamu akan membencinya, coba Jojo pikir ibu mana yang tidak sedih jika putra yang sudah dia lahirkan ternyata membencinya, mama takut akan hal itu." Rayhan menjelaskan garis besar kenapa Fira menutup jati diri dia.
" Apa selama ini mama tidak kangen kita pa, sepert kita kangen padanya?" tanya Jojo.
"Tentu saja kangen, coba Jojo bayangkan anak yang dia kandung sembilan bulan, lalu dia lahirkan dengan taruhan nyawanya, masak tidak kangen, tersiksa pastinya, nak." Rayhan mengelus rambut lebat putranya dengan lembut.
Rayhan yakin Jojo akan paham apa yang baru saja dia jelaskan, Anak itu mirip sekali dengan dirinya, makanya Ray tahu, bagaimana caranya menenangkan dia.
Jojo menoleh ke arah Maria yang masih duduk bersimpuh di tanah lapang tersebut.
" Jojo lihat itu, apa Jo tega melihat dia terluka seperti itu, sayang?" tanya Ray.
Jonathan menggelengkan kepalanya.
"Jojo sayang mama?" tanya Ray lagi.
Jojo mengangguk dengan cepat, menyatakan kalau di sayang sekali dengan ibunya.
" Kalau Jojo sayang mama, Jojo dekati mama! peluk dan kita ajak dia pulang nak, sudah cukup empat tahun keluarga kita di pisahkan, papa janji ini adalah yang pertama dan yang terakhir kalinya kita berpisah sayang." Ray berjanji pada Putranya mereka akan berkumpul dan akan membahagiakan mereka.
Rayhan melepas pelukannya, dan meminta Jojo menghampiri Maria/ Fira. Sebelum Jojo berlari ke tempat Maria, dia mencium kedua pipi sang Ayah yang selama ini menjadi panutan dan idolanya itu.
" Love you pa, cup."
setelah mencium Ray, Jojo berlari ke arah Maria memanggilnya dengan sebutan mama.
"Mamaa.... ". Maria mengangkat mukanya dengan segera, dia merentangkan kedua tangannya dengan lebar.
Jojo langsung ambruk ke pelukan ibu kandungnya yang sebenarnya bukan bu guru yang dia anggap ibu.
"Jojo putraku... " Maria merengkuh tubuh mungil yang selama ini sangat-sangat dia rindukan, Maria mencium seluruh wajah Jojo dengan gemas, tidak ada satupun yang terlewat dari wajah ganteng itu.
"Hahaha, geli ma." Jojo tertawa lepas, dia merasa geli saat Maria mencium seluruh mukanya.
" Maafkan mama, mama janji mama tidak akan meninggalkan Putra mama yang ganteng ini lagi, hiks hiks." Tangis Maria kembali pecah.
Kali ini bukan tangis kesedihan, tapi tangis haru, dia terharu karena akhirnya bisa berkumpul kembali dengan buah hatinya.
Ray juga mendekati mereka.
" Bagaimana dengan papa, ma? apakah mama akan meninggalkan Papa kembali?" tanya Ray.
Maria menggeleng dengan cepat. "Enggak, tidak ada yanga akan berpisah lagi diantara kita, jangan ada kata berpisah lagi," ucap Maria.
Ray ikut berjongkok dan mendekap kedua orang yang paling dia cintai saat ini. Kedua laki-laki itu menghapus air mata Maria dengan penuh kasih sayang, mereka mencium pipi Maria kiri dan kanan.
Rayhan memakaikan kembali hijab Maria yang masih menyangkut di badannya.
" Selamat datang kembali ke rumah, istriku. ruang hatiku masih terukir jelas namamu dan tidak akan tergantikan oleh siapapun, meskipun dengan rupa dan wajah yang sama." Rayhan kembali memeluk keduanya.
Dari kejauhan, Mahir dan Amir melaporkan semuanya pada Dokter Markus, tentang semua yang mereka lihat saat ini.
Dokter Markus juga meminta mereka berdua untuk kembali ke Turki karena tenaga dan pikiran keduanya sangat dibutuhkan oleh dokter Genius tersebut.
Rayhan mengangkat tubuh Maria supaya berdiri. Kedua pria itu menuntunnya bersama menuju ke sebuah mobil mewah yang terparkir tak jauh dari tempat mereka.
Rayhan menyetir sendiri mobilnya, ide Rudi memang sambat bagus, dengan Ray menyetir sendiri, maka momentum ini akan semakin indah. Maria duduk di kursi penumpang samping kemudi dengan memangku putra kesayangannya itu.
Tak henti-hentinya Maria menciumi kepala dan wajah bocah itu, demikian sebaliknya. Ray menoleh mereka dengan senyum kecutnya.
"Seandainya papa jadi Jojo, akan lebih Asyik mungkin ya," sindir Rayhan.
" hihi papa iri, papa iri." Jojo menyanyi sambil menyindir Rayhan. Sementara Maria tersenyum malu. Rayhan yang ada di sampingnya sudah kembali seperti Ray yang dia lihat saat terakhir mereka bertemu.
" Iya papa memang iri, sewaktu kecil papa belum pernah merasakan kasih sayang ibu seperti itu, makanya Papa bersumpah tidak akan membiarkan Jojo putra ku diasuh oleh ibu tiri atau ibu sambung. Ma kapan giliran papa?" goda Ray.
Ray mengedipkan sebelah matanya, bahkan tatapan matanya mengandung arti tanda tanya.