Kisah perjuangan seorang anak manusia yang berusaha bangkit meskipun dunia tidak menghendakinya.
Kelahirannya dianggap pembawa sial dan bala bencana bagi keluarga nya,ibunya meninggal saat melahirkannya,dan sang ayah yang sangat mencintai istrinya itu,menganggap sang anaklah pembunuh istrinya,sehingga memendam dendam kesumat luar biasa.
Dengan berbagai tekanan dan siksaan,dia berusaha bangkit melawan takdir nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Murid Ban Kiok Mo.
Shin Liong terbangun saat hari sudah agak siang,maklum tadi malam dia bertarung dengan sebelas ekor siluman serigala hitam hingga hampir tengah malam.
Saat dia terbangun, matahari sudah mulai memancarkan panas nya ke Bumi.
Cepat cepat Shin Liong membersihkan Periuk nya serta menanak nasi ber sama beberapa potong daging asap yang sudah di bumbui beserta beberapa butir cabe merah dan garam.
Sementara nasi masak, Shin Liong mandi di sungai dangkal itu.
Pagi ini dia memasak agak banyak supaya nanti siang dia tidak memasak lagi.
Setelah selesai makan, Shin Liong menaiki kuda nya berjalan kearah jalan raya kembali.
Belum terlalu lama Shin Liong memacu kuda nya, tiba tiba telinga nya mendengar suara pertarungan di kejauhan.
Shin Liong segera memacu kuda nya kembali mendatangi arah suara pertarungan itu.
Setelah melewati beberapa kelokan jalan,akhirnya Shin Liong melihat di depan sana ada pertarungan dua orang pemuda tampan melawan seorang pemuda berambut panjang di anyam kebelakang.
Di tanah terlihat sepuluh orang pengawal bergelimpangan dengan luka luka yang menganga.
Sedangkan tidak jauh dari situ,nampak pula seorang gadis cantik terduduk bersandar pada kereta kuda sambil menangis.
Di dekat nya terlihat tubuh seorang laki laki setengah tua berperut agak gendut, tergeletak di atas tanah dengan leher yang terluka.
Tidak jauh dari situ,berteduh di bawah sebatang pohon, nampak nenek tua dan gadis korengan yang dulu bersama sama dengan Shin Liong, keluar dari kota Tao.
Dari sikap mereka berdua,terlihat sekali jika mereka acuh tak acuh dengan pertarungan itu,serta tidak berniat untuk menolong nya.
Sang pemuda yang di keroyok oleh dua orang itu terlihat sudah mulai terdesak hebat, beberapa hantaman tangan kosong sudah mulai mengenai tubuh nya.
"Bug!".
"Bug!".
Dua kali hantaman dari kedua pemuda pengeroyok itu tepat mengenai dada pemuda berambut panjang dianyam kebelakang itu.
Tubuh pemuda berambut panjang itu terpelanting kebelakang beberapa depa,bergulingan di atas tanah lalu memuntahkan beberapa gumpal darah.
"Ha ha ha ha, sudah ku bilang sia sia kau melawan kami berdua, kini giliran mu menemani para pengawal mu itu, dan adik mu yang cantik molek ini akan menjadi milik kami berdua!" kata salah satu dari kedua pemuda pengeroyok yang bertubuh agak gempal.
"Sudahlah Ban Te, kau selalu saja banyak omong seperti guru, cepat bunuh pemuda itu serta lenyapkan pula orang orang yang ada di sini!"kata pemuda yang lebih kurus serta lebih tinggi itu.
"Tenang lah Mo Jin,kita sudah mendapatkan buruan besar hari ini,guru pasti senang melihat hasil kita ini!"kata pemuda gemuk bernama Kiang Ban Te menanggapi omongan saudara seperguruan nya yang bernama Wang Mo Jin itu.
Mereka berdua merupakan murid dari seorang tokoh sesat ber gelar Ban Kiok Mo atau Iblis berkaki seribu.
Ban Kiok Mo merupakan salah satu dari delapan iblis yang sangat di takuti oleh para pendekar baik dari golongan hitam maupun putih,karena ketinggian ilmu nya.
Salah satu ilmu yang paling di takuti orang adalah ilmu Ban Kiok atau kaki seribu nya.
Dengan ilmu itu,iblis tua ini bisa bergerak secepat kilat menghindar ataupun menyerang lawan nya.
Pemuda bernama Kiang Ban Te itu berjalan mendekati kearah pemuda berambut panjang tadi tergeletak tidak berdaya,dengan tangan yang sudah di lambari jurus api iblis tingkat ke tiga.
Ketika sudah dekat, tangan yang sudah di lambari jurus sakti itu dia ayunkan ke arah kepala pemuda berambut panjang tadi.
"Bum!".
Terdengar suara dentuman yang cukup nyaring,ketika pemuda gendut itu melepas kan jurus nya.
Daun daun kering berterbangan ke udara, dan tanah terasa bergetar.
Ketika daun daun itu sudah tidak lagi berterbangan,terlihat pemuda berambut panjang tadi, masih terbaring diatas tanah tanpa ada sesuatu apapun yang terjadi, sementara pemuda gendut bernama Kiang Ban Te itu sudah tidak terlihat berada ditempat nya lagi.
Apa yang terjadi?...
Rupanya di saat saat kritis itu,saat nyawa pemuda berambut panjang yang dianyam ke belakang itu sudah benar benar bergantung di sehelai rambut saja lagi, Shin Liong datang dengan cepat melepaskan jurus nafas Dewata tingkat tiga nya.
Meskipun pemuda gendut itu berada di tingkat alam Raja tingkat menengah,tetapi menghadapi tenaga dari Shin Liong,meskipun menggunakan ilmu di tingkat yang sama,epek nya tentu saja lebih hebat dari jurus pemuda Kiang Ban Te itu sendiri.
Tubuh pemuda Kiang Ban Te ternyata merangsak di antara akar pohon yang sangat besar,tidak bergerak dengan darah segar mengucur dari mulut nya.
"Adik Ban Te!,adik Ban Te!,kurang ajar!,aku akan membunuh mu!"teriak pemuda tinggi yang bernama Wang Mo Jin itu sambil menggoyang goyangkan tubuh adik seperguruan nya.
Dengan mata memerah, di tatapnya Shin Liong yang berdiri tidak jauh dari tempat itu.
Pemuda tinggi kurus ini setingkat di atas dari adik seperguruan nya itu.
Kalau Kiang Ban Te berada di tingkat alam Raja menengah, pemuda Wang Mo Jin ini berada di tingkat alam Raja akhir.
Meskipun begitu,mereka termasuk beberapa dari pemuda jenius,karena di usia yang masih muda,sudah bisa menembus tingkat alam Raja yang seharusnya mereka capai setelah berlatih puluhan tahun, alias di usia tua baru bisa mencapai tingkatan itu,itupun bila di dukung dengan sumber daya yang mencukupi.
"Kurang ajar!,cecunguk sialan,mengapa kau mencampuri urusan kami,apa kau sudah bosan hidup?" tanya Wang Mo Jin sambil menunjuk kearah Shin Liong.
Bukan cuma Wang Mo Jin yang terkejut karena Kiang Ban Te bisa di roboh kan cuma dalam satu gebrakan,tetapi wanita tua bersama gadis korengan itu juga nampak terperanjat sekali,tidak mereka sangka seorang remaja yang terlihat masih di tingkat alam taruna menengah itu,bisa meroboh kan seorang pemuda yang sudah berada di tingkat alam Raja menengah itu.
Wanita tua yang masih terlihat cantik itu menatap kembali kearah Shin Liong dengan seksama,meneliti tubuh anak remaja itu,tetapi tetap saja yang dia lihat cuma di tingkat alam Taruna menengah.
"Aneh!,aneh!,apakah dia begitu pandai menyembunyikan tingkat kultivasi nya,sehingga berapa kali pun aku memindai tubuh nya,yang kulihat tetap di tingkat alam Taruna menengah,sungguh aneh,baru sekarang aku tidak bisa memindai tingkatan seseorang,atau jangan jangan dia masih berada di tingkat alam taruna menengah beneran,tetapi kenapa bisa mengalahkan seorang pemuda yang sudah mencapai tingkatan alam Raja menengah?" gumam nenek cantik itu berpikir sendirian.
Shin Liong menjura di hadapan pemuda tinggi kurus bernama Wang Mo Jin itu.
"Maapkan saya tuan muda,saya tidak dapat mendiamkan saja ketika ketidak adilan terjadi di depan saya,mengapa tuan muda berdua mengeroyok seorang pemuda yang masih berada di tingkat alam ksatria menengah, bukankan tuan muda berdua sudah berada di tingkat alam Raja?, sangat tidak patut mengeroyok seorang yang berada jauh beberapa tingkat di bawah tuan muda berdua?" kata Shin Liong kembali menjura.
"Hei kadal buntung,kau siapa,kenapa berani berani nya mencampuri urusan yang bukan menjadi urusan mu?" tanya pemuda Wang Mo Jin dengan mata merah melotot kearah Shin Liong.
"Maapkan hamba tuan muda,hamba yang hina dina ini bernama Shin Liong,sudilah tuan muda menyudahi urusan ini dan membawa saudara tuan pergi dari sini,sudah banyak nyawa melayang sia sia di sini tuan muda" kata Shin Liong sambil menjura beberapa kali.
"Hei dengar!, kau sudah melukai saudara ku,bila kau ingin aku menyudahi urusan ini,boleh saja, cuma syaratnya kau potong urat dulu tangan kanan mu itu,baru aku pergi membawa adik ku!" kata pemuda Wang Mo Jin murka.
"Sangat di sayangkan tuan muda,bila itu syarat tuan muda,saya tidak bisa memenuhi kehendak tuan muda,silahkan tuan muda potong saja sendiri bila memang tuan muda punya kemampuan untuk itu!" kata Shin Liong dengan tenang.
Muka Wang Mo Jin semakin memerah karena menahan kemarahan yang membuncah.
"Keparat!,ku bunuh kau!" teriak Wang Mo Jin sambil menerjang kearah Shin Liong dengan jurus yang sudah di lambari oleh ilmu api iblis tingkat empat.
Shin Liong berkelit kesamping kiri menghindar tinju yang di lepaskan oleh Wang Mo Jin.
Melihat serangan nya luput, kemarahan dari Wang Mo Jin semakin menjadi jadi.
Di tingkatkan nya kecepatan serangan nya, sehingga gerakan nya menjadi semakin cepat saja.
Shin Liong yang menerima serangan itu, terpaksa mempergunakan ilmu Kiok Pui untuk mengimbangi serangan dari Wang Mo Jin itu.
Kini tubuh Shin Liong seperti seringan kapas dan bergerak kesana kemari dengan lincah serta dengan kecepatan luar biasa.
"Kurang ajar!, m*ny*t satu ini rupa nya cuma bisa melompat lompat saja,tanpa berani beradu tenaga dengan ku!"kata Wang Mo Jin marah.
"Tuan muda,kau masih belum bisa menyentuh tubuh ku,bagai mana kau mau memutuskan tangan ku?" kata Shin Liong sambil tubuh nya melayang kesana kemari seperti kapas di tiup angin saja layak nya.
"Kau terlalu sombong!, kalau kau memang hebat, coba terima jurus ku ini, jangan cuma bisa menghindar saja!"teriak Wang Mo Jin sambil menyerang Shin Liong dengan jurus yang di lambari ilmu api iblis tingkat empat itu.
"Kalau itu mau tuan muda,baik lah,akan saya lakukan !" jawab Shin Liong sambil menerapkan ilmu nafas Dewata tingkat empat milik nya.
Kini tiba tiba sekujur tubuh Shin Liong bercahaya warna kuning terang.
Pada saat yang sama, tubuh Wang Mo Jin datang menyerang dengan jurus yang sudah di lambari ilmu api iblis tingkat empat.
Shin Liong mengerahkan seperempat energi yang dia miliki ke arah tangan nya untuk menyambut jurus dari Wang Mo Jin.
"Bum!".
Terdengar suara dentuman nyaring mengguncang isi hutan itu.
Daun daun kering berterbangan keudara, debu menepuk menutupi pandangan mata.
Ketika daun daun dan debu sudah mereda, tubuh Wang Mo Jin maupun Kiang Ban Te sudah tidak tampak lagi,yang terlihat cuma ceceran darah segar di atas tanah.
Shin Liong segera berjalan mendekati pemuda berambut panjang dianyam kuncir ke belakang yang masih tergeletak di atas rumput tanpa bergerak gerak itu.
Di raba nya nasi di pergelangan tangan pemuda itu,masih terasa meskipun sudah sangat lemah.
Shin Liong segera menotok beberapa jalan darah pemuda itu,serta memijat di beberapa bagian tubuh lainnya.
Perlahan lahan,denyut nadi pemuda itu semakin kuat terasa.
Tidak seberapa lama,mata pemuda itupun terbuka menatap kearah Shin Liong sesaat,lalu menoleh kepada gadis cantik, yang masih menangisi seorang laki laki setengah baya, bertubuh gemuk, yang tergeletak di atas tanah.
...----------------...
"Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya,semoga menjadi amal pahala di sisi sang maha kuasa!".
...****************...
/Grin//Grin//Grin/
langkah dewa dewi shiin liong
ga berfungsi sama sekali
/Angry//Angry//Angry/
akan laris manis di zaman itu
karena banyak para kultipator
yg mengalami luka dalam
/Grin//Grin//Grin/
/Cry//Cry//Cry/
lakok pake ritual bercocok tanam
tuk bisa dapetinnya
/Joyful//Joyful//Joyful/
/Grin//Grin//Grin/
/Grin//Grin//Grin/
/Good//Good//Good/
mantul shin liong
/Grin//Grin//Grin/