NovelToon NovelToon
Touch Me!

Touch Me!

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest
Popularitas:29.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi wahyuningsih

Sebuah rasa cemburu, membuatku melakukan hal yang paling gila. Aku nekat meniduri seorang pria yang sedang koma.

Tahun berlalu dan kini, ada sosok kecil yang membuatku hidup dalam kebahagian. Hingga suatu hari, sosok kecil yang tak lain adalah anakku dan pria yang koma waktu itu, membawaku kembali.

Kembali ke kehidupanku yang dulu. Tempat dimana, aku akan memulai kisah yang baru dari lingkungan yang sama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Touch Me!

Gaby melangkah maju keluar dari kamar ganti di sebuah butik mewah langganan Ibunya Nath. Ini adalah gaun ke empat yang di pakai Gaby. Gaun yang sebelumnya, tidak ada satupun yang cocok di mata Nath. Tidak itu terlalu jelek. Itu terlalu tua. Selera mu buruk sekali. bla.. bla...bla.... Ini adalah gaun terakhir yang dibuat khusus untuk Gaby kenakan. Gaby tersenyum melihat dirinya di pantulan cermin. Ia merasa gaun yang ia kenakan adalah yang terbaik. Gaby melangkah dengan langkah anggun serta wajah yang cantik. Dua orang pegawai juga ikut membantu memegangi gaun yang sedikit menjuntai ke lantai. Gaun pengantin berwarna putih dengan taburan Swarovski yang mengelilinginya. Gemerlap bagaikan gaun seorang peri yang cantik hingga membuat beberapa pegawai yang ikut membantu juga terperangah mengagumi Gaby yang terlihat begitu sempurna. Ini adalah pengantin tercantik batinnya.

" Nath? " Suara lembut menyapa Nath yang sedari tadi sibuk menatap layar ponselnya.

Nath menatap Gaby sesaat lalu kembali menatap ponselnya.

" Kenapa kau memanggilku? "

Gaby menatap bingung juga sedikit rasa kesal mulai muncul dihatinya.

" Apa pendapatmu tentang gaun ini? " Gaby memberanikan diri untuk bertanya karena Nath terlihat tak tertarik sama sekali. Mulanya, melihat para pegawai butik yang membantunya terlihat begitu mengaguminya, terlintas dibenaknya jika Nath akan sangat menyukainya hari ini.

Nath menatap gaun indah itu. Ada senyum tipis yang terlihat di bibirnya.

" Biasa saja jika kau yang mengenakannya. Baju itu lebih cantik berada di tubuh manekin. "

Lebih bagus lagi jika Vanya yang memakainya.

Wajah percaya Gaby berubah menjadi kecewa. Dengan waktu yang singkat, dia meminta bantuan semua pegawai untuk membantunya dengan tujuan, agar Nath terpana saat melihatnya. Rasanya, semua yang Gaby lakukan memang tak pernah bisa mendapat pengakuan yang memuaskan dari Nath. Rasanya memang begitu sakit. Bertahun-tahun selalu diperlakukan dingin dan dianggap seperti tidak ada. " Jadi, gaun mana yang menurutmu bagus untuk aku pakai saat pernikahan kita? "

Nath menatap Gaby dengan tatapan yang sulit diartikan. Bangkit dari posisinya dan berjalan ke hadapan Gaby. Ada seulas senyum yang terlihat di wajah Gaby. Nath mendekatkan wajahnya. Gaby mulai memejamkan matanya.

" Tidak ada satupun yang cocok untukmu. " Nath berbisik ditelinga Gaby.

Gaby mengepalkan tangan kuat. Menahan tetesan air mata yang akan terjatuh. Ia mengira, jika Nath berniat memberikan sebuah ciuman atau pelukan. Tapi yang ia dapat, hanyalah sebuah hinaan. Memang salah jika mengharap Nath akan melakukan hal romantis dengannya. Karena di mata Nath, Gaby adalah setangkai bunga mawar yang tidak memiliki aroma.

Nath memutar tubuhnya dan mulai melangkahkan kaki menjauh menuju pintu keluar.

" Tunggu! "

Nath menghentikan langkahnya tanpa membalikkan tubuhnya untuk bisa menatap lawan bicaranya.

" Ini sudah lebih dua puluh menit. Selamat tinggal. " Nath kembali melanjutkan langkahnya. Gaby hanya bisa memandangi punggung gagah Nath yang semakin menjauh darinya. Air mata mulai jatuh tak terelakan. Harus bagaiman agar laki-laki yang selama ini ia cintai dapat melihatnya dengan mata penuh cinta? apa itu mungkin? Gaby menghapus air matanya. Menguatkan hatinya adalah satu-satunya pilihan yang paling tepat. Entah bagaimana perasaan Nath yang sesungguhnya, yang paling penting bagi Gaby adalah pernikahan. Jika pernikahan itu terjadi, lambat laun pasti akan ada cinta yang tumbuh di hati Nath batinnya.Setelah beberapa saat, Gaby keluar dari butik sembari meraih ponsel untuk menghubungi Lexi.

' Gaby? sudah selesai? Nath kembali lebih cepat dari dugaan ku.

Gaby sesegukan saat Lexi menanyainya.

' Aku,

' Katakan apa yang terjadi? kenapa kau menangis?

' Dia memang menemaniku, tapi dia sama sekali tidak menghiraukan aku. Dia juga meniggalkan aku disini.

' Tenanglah. Aku akan bicara padanya.

' Terimakasih Lexi. Tapi, bisakah aku meminta bantuan mu sekarang?

' Katakan.

' Ajak Nathan ke Bar biasa kita berkumpul malam ini.

' Apa?! kenapa? apa yang kau rencanakan?

' Aku tidak bisa memberitahumu sekarang. Tapi kau masih bersedia membantuku kan?

' Baiklah akan kucoba.

" Baiklah. Terimakasih banyak Lexi. Kau adalah teman terbaikku. ' Gaby memutus sambungan teleponnya.

" Teman terbaik? teman? " Lexi menggenggam erat ponselnya. Dia begitu bahagia saat menerima panggilan telepon dari Gaby sampai-sampai, dia meninggalkan ruang meeting hanya untuk menerima panggilannya. Tapi apalah daya. Dimata Gaby hanya ada Nath seorang membuat Lexi hanya bisa menelan pil pahit setiap waktu.

Tok....Tok....Tok.....

Suara ketukan pintu memecahkan keheningan diruangan presdir Nath yang sedang berkutat dengan tumpukkan pekerjaan. " Masuk. " perintah Nath tanpa menatap pintu yang sudah mulai terbuka.

" Nath, "

Nathan mengalihkan pandangan menatap sosok yang kini memanggil namanya.

" Lain kali saja jika ingin membahas Gaby. " Ucap Nath setelah melihat Lexi memasuki ruangan dengan wajah yang mudah ditebak. Yaitu, ingin membicarakan tentang Gaby.

Lexi menghela nafas pendek.

" Sensitif sekali kau hari ini? " Ucap Lexi yang sudah berada pada posisi duduk di hadapan Nath.

" Apa yang ingin kau bicarakan? " Tanya Nath tanpa menatap Lexi.

" Ayo kita pergi ke Bar nanti malam. "

" Untuk apa? "

" Ayolah, hari ini aku sangat lelah. Aku kan sudah menggantikan mu menghadiri rapat hari ini. Anggap saja ini imbalan darimu." Bujuk Lexi dengan wajah memohon. Dia tidak bisa melihat wajah kecewa Gaby. Maka dari itu, apapun caranya, akan Lexi lakukan agar Gaby bahagia.

" Aku tidak perlu memberimu imbalan jika kau tidak mempersilahkan Gaby masuk. "

Lexi benar-benar tidak habis pikir, ternyata ini juga salahnya ya? tapi demi Gaby, Lexi sudah pasti akan melakukan segala cara.

" Anggap saja kita sedang menghibur Kevin. Dia kan sedang putus cinta. " Lexi membulatkan mata. Alasan ini seolah keluar secara langsung dari mulutnya tanpa berpikir panjang. Alasan bodoh macam apa ini? Kevin kan sudah mau menikah? batinnya.

Nath menghentikan kegiatannya setelah mendengar bahwa Kelvin sedang patah hati.

" Siapa yang memberitahumu? "

" Itu, tentu saja Kevin. Kan Kevin yang mengajak kita kesana. " Huh! alasan bodoh yang mematikan batinnya. Urusan nanti ya nanti saja Lexi pikirkan.

" Ok. Katakan padanya, kita akan datang diruangan yang biasa. "

" Ok. " Lexi dengan cepat meninggalkan ruangan Nath. Ini adalah kebohongan pertama yang ia lakukan kepada Nath. Entah apa konsekuensinya jika sampai Nath tahu nanti. Tapi, lagi-lagi demi rasa cinta yang bodoh itu, dia benar-benar melakukan hal yang merusak citranya sendiri.

Setelah beberapa jam berlalu. Nath dan Lexi tiba di tempat biasa mereka berkumpul. Di sebuah ruang VIP yang tampak mewah. Nath mengerutkan dahinya saat melihat wanita yang ada disamping Kelvin. Langkahnya juga berhenti di ambang pintu.

" Kenapa kau ada disini? " Nath merasa janggal karena ternyata ada Gaby di sana. Pandangannya beralih menatap Lexi dengan tajam. Seolah mengisyaratkan sebuah ancaman yang mematikan.

" Ini, aku yang datang sendiri. Tadi aku sedang reuni dengan teman-teman kampus. Tidak sengaja melihat Kelvin lalu aku ikut bergabung. "

Kevin menatap Lexi tajam dari kejauhan. Ada sedikit kekesalan dibalik tatapannya. Bagaimana tidak, dua jam sebelum ia datang, Lexi menghubungi Kevin dan memohon Kelvin untuk berpura-pura putus cinta. Padahal kan dia sudah mau menikah?

" Sudahlah, Ayo kita duduk. Jangan hiraukan dia. " Lexi merangkul Nath dan membawanya duduk bersama.

Tiga puluh menit setelah mereka asyik mengobrol dan meminum beberapa alkohol, Nath merasa seluruh tubuhnya seperti dibakar api, wajahnya mulai memerah. Nafasnya menderu tak beraturan. Nath memutuskan untuk pergi ke toilet agar bisa menyegarkan tubuhnya.

Langkah demi langkah, tubuh Nath seperti kehilangan kendali. Nath menyenderkan tubuhnya di dinding sembari membuka beberapa kancing bajunya.

' Grep! ' Nath mencengkram lengan seorang wanita lalu menariknya dan menjatuhkan di dadanya.

" Vanya? Touch me! "

To Be Continued.

1
Ce Line
thor Poto emak bapaknya mana🤔🤔🤔
Ce Line
🤣🤣🤣
Ce Line
thornyal lucu deh😂😂😂
Metta Widyasmara
Luar biasa
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
terlalu naif kamu lexi...
Muna Junaidi
😂😂😂😂
Miyagi Mitsui
sakit ya jadi vanya
Miyagi Mitsui
menarik
sherly
riweh terlalu banyak ngomong sendiri dlm hati
sherly
oh Nathan sweet banget sih
sherly
betul tu Nathan...
sherly
Luar biasa
sherly
hancurrr hahahahaha
sherly
Lexi cinta buta membuatmu selalu membantu Gaby padahal kalo Gaby jadian Ama nath kamu yg akan sakit..
sherly
kayaknya otak Lexi nih lagi digadaikan, nath itu tau kamu suka Ama Gaby, apakah kamu sanggup liat nath bermesraan dgn Gaby, kesel mana kamu liat Gaby dicuekin apa lg mesraan Ama nath... oh Lexi yg polos plus oon
sherly
kocak banget si Vanya nihlah
sherly
hahahahah lucu ya ibu dan anak nihlah
sherly
vanyaaaa kamu lucuuuuu deh
sherly
tau aja si Nathan kalo ibunya lagi nyari alasan
sherly
malang betul nasibmu Vanya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!