NovelToon NovelToon
Senja & Fajar

Senja & Fajar

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Teen Angst / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Idola sekolah
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: qinaiza

Senja dan Fajar, dua murid pintar yang selalu bersaing di peringkat teratas.

Namun, perbedaan status sosial membuat hubungan mereka dipenuhi rintangan. Maminya Fajar tidak menyukai Senja, gadis yatim piatu dari panti asuhan, dan akan melakukan apapun untuk memisahkan keduanya.

Mampukah Senja dan Fajar mempertahankan hubungan mereka, atau akankah semua berakhir tragis?

Baca dan temukan jawabannya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qinaiza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16.

"Senja, kamu ikut kita makan disini saja !!" seru Bu Marta yang dijawab gelengan kepala oleh Senja.

"Tidak usah Bu, terima kasih. Saya makan di rumah saja, Bunda saya juga pasti sudah menunggu saya pulang." jawabnya disertai senyumannya yang manis. Tak disadari ada yang terpesona akan senyuman Senja tersebut.

"Yah, tapi kak . . . Padahal Zian pengen banget loh, bisa makan malem bareng kakak. Pasti seru."

"Maaf Zian, kak Senja nggak bisa hehe." ringisnya

"Yasudah kalo gitu. Tapi lain kali kamu harus mau ya, makan malem bareng kita."

"Iya Bu"

Marta mengantar Senja sampai ke depan. Diikuti Zian di belakangnya, yang sudah seperti anak ayam yang tak mau kehilangan induknya.

"Kamu diantar supir saya saja ya pulangnya."

"Tidak usah Bu, saya kan bawa sepeda." tolak Senja halus.

"Tapi kan ini sudah malam Senja. Gak baik, cewek malam-malam begini pulang sendirian."

"Nah iya kak betul, apa yang diucapin Mama barusan. Coba aja aku udah dibolehin bawa kendaraan sendiri, pasti aku yang bakal nganter pulang kak Senja."

"Duh... Kamu itu ya, modus terus si." omel Bu Marta.

"Hehehe" cengirnya mendengar perkataan sang Mama barusan.

"Nggak papa kok Bu, ini belum terlalu malam juga." sahut Senja lagi, masih kekeuh dengan penolakan yang diberikan.

Tiba-tiba sebuah mobil berhenti, dan turunlah seorang pria paruh baya.

"Sepertinya, itu suami Bu Marta. Tapi kenapa tatapannya ngeliatin gue gitu banget ya." batin Senja

"Loh, ada tamu ternyata." ucap Mario, suami dari Bu Marta.

"Iya Pa, ini guru les aku yang baru. Cantik ya Pa." kata Zian, yang berhasil membuat Mamanya geleng-geleng kepala.

"Kenalin, saya Mario, Papanya Zian."

"Saya Senja Pak"

Keduanya saling berjabat tangan, tapi lebih tepatnya Senja salim mencium tangan Pak Mario karena harus sopan pada yang lebih tua.

"Terus ini kok pada diluar ?" tanya Mario

"Itu Pak, saya sudah selesai mengajari Zian. Jadi saya pamit mau pulang." jawab Senja sembari tersenyum manis.

...🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺...

Berakhirlah Senja pulang dengan diantarkan Pak Mario. Dia tak bisa lagi menolak, karena keluarga itu benar-benar tak memperbolehkan dirinya pulang sendirian. Senja bersyukur, mereka bersikap baik dengannya.

Hingga tetiba dirinya dipertemukan dengan Fajar. Pak Mario ingin ke minimarket karena Zian tadi whatsapp ingin menitip sesuatu. Pas berhenti di minimarket itulah, Senja bertemu dengan Fajar.

"Sudah Senja, ayo saya antar kamu pulang."

"Iya Pak"

Keduanya berjalan kembali ke mobil. Namun Senja kini melihat seseorang yang membuatnya merasa bersalah dan juga gelisah. Malah seseorang itu kini menatapnya tajam dan menyeringai.

Seseorang itu Fajar. Cowok yang sedang memakai hoodie hitam tersebut berjalan melangkah mendekati Senja. Lalu berjajar di sampingnya.

"Cih. Lo lucu juga ya. Gak mau temenan sama gue, tapi malah temenan sama om-om. Dasar muna." bisik Fajar

'Deg'

Rasanya hati Senja teramat sakit saat Fajar berkata seperti itu padanya.

"Fajar" panggil Senja

Tapi sayangnya cowok itu telah berlalu masuk ke dalam minimarket.

"Senja ayo" kata Mario, melihat Senja tak ada di sampingnya dan malah tertinggal di belakang.

"Eh iya Pak"

Sepanjang perjalanan terjadi kecanggungan, dan Senja yang masih kepikiran dengan kata-kata Fajar yang menusuk hatinya.

Mengapa cowok itu buru-buru menyimpulkan seperti itu. Dia benar-benar merasa sakit hati dibuatnya. Akan tetapi tak dapat dipungkiri, ia juga merasa hal tersebut terjadi karenanya. Ini semua layaknya balasan atas perkataan yang juga menusuk hati Fajar mungkin.

"Senja" panggil Mario memecahkan keheningan diantara keduanya.

"Iya Pak" sahut Senja

"Itu tadi yang ada di minimarket temen kamu ya ?" tanya Mario yang dijawab anggukan oleh Senja.

"Iya Pak, dia teman saya."

Huh, begini saja dia mengaku kalau Fajar itu temannya. Tapi saat dia mengajak berteman kenapa malah kata-kata penolakan yang keluar. Mengapa rasanya begitu susah untuk mencoba mempercayai sesuatu, yang pernah hancur karena suatu hal.

"Sudah sampai" Senja segera turun setelah Pak Mario berkata seperti itu.

"Terima kasih Pak. Bapak ingin mampir dahulu ?" tawar Senja dengan sopan.

"Tidak usah Senja, saya kan masih ada titipan dari Zian."

"Oh iya saya lupa hehe. Sekali lagi terima kasih Pak."

"Iya sama-sama. Sepedanya besok biar diantarkan oleh orang suruhan saya."

"Terima kasih Pak"

"Kamu sudah tiga kali lho bilang terima kasih terus sama saya. Sudah mending kamu cepat masuk ke dalam, saya pulang."

"Hehehe. Hati-hati ya Pak." Mario mengangguk mengiyakan.

Dalam perjalanan pulang dari mengantar Senja, Mario kepikiran dengan gadis itu. Ia sedikit terkejut karena dirinya merasa bahwa Senja terlihat sama dengan Marta saat muda dulu. Atau hanya perasaannya saja.

1
Alexo. ID
Setiap membaca ceritanya, aku terbawa suasana, semoga thor bisa terus bikin cerita seru!
qinaiza: thank you 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!