AKU IBUNYA
Hari ini adalah hari pertama Safira bekerja, dia mengambil kerja part-time di sebuah Hotel bintang lima. Fira berjalan di sebuah lorong, dia baru saja membereskan sebuah kamar.
Tiba-tiba saja ada seorang pemuda gagah, tinggi menjulang, bahkan sangat tampan mengungkung tubuhnya di tembok. Pemuda itu maraup wajahnya dengan rakus dan kasar. Dia tidak peduli Fira yang meronta, tenaganya jauh lebih besar dari gadis kecil ini.
" Tolong aku..." Suara berat keluar dari bibir pemuda ini.
Fira terus meronta minta di lepaskan, tapi tenaga nya kalah besar oleh sosok pemuda tersebut.
Pemuda tersebut mendorong Fira sampai masuk ke dalam kamar hotel yang masih gelap, melemparkannya ke ranjang empuk kamar itu.
" To-toloong, ampun tuan, lepaskan sa_" Pemuda itu menutup mulut Fira dengan mulutnya, menraupnya dengan rakus.
Hingga akhirnya dia menyalurkan naluri bejatnya, Fira merasa tubuhnya sakit yang amat sangat, saat belalai gajah itu memasuki intinya Fira terus meronta, tapi pria di atasnya seolah tak peduli.
Dia terus memompa dirinya dengan cepat dan ganas, sampai akhirnya cairan hangat memenuhi dinding rahimnya.
Setelah pelepasannya, pemuda tadi ambruk di sisi Fira, dia mungkin tertidur. Fira segera bangun dari ranjang setan itu, berjalan tertatih memunguti setiap helai pakaiannya, memakai nya kembali dan keluar dari sana.
Fira berjalan tak tentu Arah dia hancur sekarang, kesucian yang di jaganya selama ini telah di renggut paksa oleh orang tak di kenal, hujan deras turun dari langit, seperti tahu akan kesedihan Fira.
" Ya Tuhan, dosa apakah yang sudah hamba lakukan, hingga kau memberi ku cobaan seberat ini." Fira menangis dibawah guyuran hujan malam, berjalan menuju rumah ibunya.
Dulu Fira tinggal bersama sang ayah, karena perceraian mereka, dirinya di bawa sang ayah, dan Nadira saudara kembarnya di bawa oleh sang ibu.
setahun yang lalu ayah Fira meninggal, kini dirinya ikut bersama ibu.
Tapi kasih sayang ibunya sangat berbeda, antara untuk diri nya dan Nadira. Fira harus membayar sendiri biaya kuliahnya, kalau dia ingin kuliah, sementara ibu membiayai sekolah Dira yang mengambil jurusan permodelan.
Fira berjalan lesu masuk ke dalam kamarnya, ibu dan saudara kembarnya sudah tidur mungkin, karena keadaan rumah sudah gelap dan sepi.
Ternyata Nadira belum tidur, dari tadi saudara kembarnya itu melihat Fira keluar dari sebuah kamar VIP di Hotel, dengan penampilan yang berantakan.
Dira juga melihat Fira berjalan terseok Seok di bawah hujan. Bibirnya menyeringai tipis, dia kembali ke hotel Dan mencari tahu siapa pemilik kamar tersebut.
Sebuah identitas yang luar biasa yang Dira temukan. Disana tertera nama Rayhan kusuma Wijaya, dalamdata hotel tersebut.
" Sial kenapa perempuan kampung itu bisa bersama tuan Ray, diakan incaran gue sejak lama," kesal Dira.
Perempuan cantik itu kembali ke rumah nya dan menceritakan semuanya pada sang ibu. Nadira memasuki rumahnya dengan sangat kesal. Dira langsung menuju ke kamar ibunya. Nadira menceritakan Semua yang dia lihat pada sang ibu.
" Ma- Ma, Mama tahu tidak kalau malam ini anak kampung itu baru melakukan itu, mah!" kata Nadira. Dengan kesal dia meletakkan pantatnya di ujung ranjang milik Ibunya.
"Anu apa bicara yang jelas!" sentak Sinta.
Ibu dia anak itu sangat penasaran dengan kata kata Dira barusan.
" Itu Safira, sudah melakukan anu, itu lho bermain yang enak enak, mah, " jawab Nadira.
Sinta kaget mendengar penuturan dari putrinya tersebut.
"Lakukan itu apa maksud kamu, Dira? " tanya mama Sinta yang makin penasaran.
" Mama , ya itu mah yang enak-enak yang dilakukan sepasang suami istri!" jawab Dira. "Jadi perempuan itu sudah menjual tubuhnya ke orang lain gitu? ngomong yang jelas dari tadi anu anu saja, ya bagus lah dengan begitu kita punya alasan yang tepat untuk mengusirnya dari sini." Sinta tersenyum miring.
" Dengan siapa dia menjual diri-Nya? om-om gendut kah, hahaha...?" tanya Sinta lagi.
" Tadi Nadira melihat Vira keluar dari sebuah kamar hotel yang mewah rambutnya acak acakan , dia buru-buru keluar dari hotel tersebut dan menangis, jalannya juga terseok - Seok, sepertinya dia baru saja di perkosa!" Nadira marah dan menghentak hentakan kakinya di lantai kamar Sinta.
" Kenapa kamu yang marah, seharusnya senang dong, sebentar lagi tidak ada yang akan menyaingi kamu, dan menyamai kamu, lihat wajah kalian begitu mirip, orang lain akan kesulitan membedakan kalian, " Kata Sinta, sambil memprovokasi putrinya.
" Iyalah, Dira marah Wong dia melakukannya dengan mr Rayhan, penguasa baru nomor satu di Asia, mana orangnya gantengnya kebangetan lagi, Dira sangat menyukai dia dan selalu bermimpi menjadi pasangan hidupnya, hiks hiks..." Nadira menceritakan siapa orang yang sudah tidur dengan Fira barusan.
Nadira menceritakan semuanya sampai kejadian dimana Fira menangis di tengah hujan itu.
Sinta faham kalau Dira sangat menyukai dan terobsesi terhadap Mr Rayhan itu, dia sangat sulit terjangkau, apalagi oleh model abal-abal seperti Nadira. " kamu tenang saja, Sayang. Besok kita usir saja dia, tak peduli mau di perkosa apa karena jual diri, seumpama tuan Ray mencari Fira, maka kamu yang akan maju, sayang. Mama akan bilang kalau kau adalah putri tunggal mama bagaimana? Sinta bahkan sudah punya ide cemerlang untuk mendapatkan pemuda hebat tersebut.
" Jadi aku akan mengaku sebagai Fira begitu, ma? ogah ah kalau harus menjadi dirinya. " kata Dira.
" Ih ya enggak lah, kau akan tetap menjadi Nadira bukan Fita, tapi seolah- olah kau adalah dia buat serapi mungkin kalau kamu adalah perempuan yang tuan Ray perkosa malam itu.
Nadira langsung tersenyum puas, ibunya memang ratu drama yang terbaik, dia memang sangat bisa diandalkan.
Seperti waktu dulu ketika Nadira masuk ke Akademi modeling, kalau bukan karena usaha mamanya belum tentu hari ini dia bisa kuliah di tempat tersebut.
Pagi ini Safira, tidak juga keluar dari kamarnya wajahnya sangat lusuh matanya bengkak bahkan badannya menggigil kedinginan, karena terlalu lama diguyur air di kamar mandi.
Sinta dan Nadira mengetok pintu kamar Fira dengan keras sehingga Fira mau membukakan pintu tersebut untuk mereka. "Buka pintunya Woi dasar jalank kecil! " kata Nadira dari luar.
Tak lama kemudian Fira keluar dengan gontai dan lesu. " Iya ma Kak ada apa? " tanya Fira. "Sekarang juga kemasi barang-barang kamu dan pergi dari rumah ini, aku tidak mau ada pelacur di rumah ku Ini! " kata Sinta dengan penuh amarah.
Dia mengusir anaknya tanpa Memberitahukan apa penyebabnya. " Aku bukan pelacur, mah. Apa maksud Mama mengusirku? apa kesalahanku, hiks hiks...." Fira menangis pilu. Sudah jatuh tertimpa tangga pula.
"Halah jangan sok suci kamu, perbuatan busuk lama -lama akan terendus tetangga, dan membuat malu nama keluarga kita, aku tidak mau itu terjadi! " Kata Sinta. Sedangkan Dira tersenyum dengan puas.
" Aku tidak berbuat apa-apa di sini, aku juga tidak menyusahkan Mama, aku mencari uang sendiri untuk biaya kuliah aku, mah. please biarkan aku tinggal di sini ma, aku mau menjadi pembantu kalian, memasakkan untuk kalian, mencuci dan melakukan semua pekerjaan rumah tangga, tapi mengapa kalian membenciku? " Safira mencari tahu apa yang salah pada dirinya.
" Mau tahu apa kesalahan lu? kau itu pelacur, lu baru tidur kan dengan om om gendut , di hotel bintang lima di sebuah kamar mewah, lu pikir gue tidak tahu apa, gue melihat lu dari kamar itu! " Nadira memojokkan Fira dan memfitnahnya.
" Maaf Kak apa yang kakak lihat itu semua tidak benar." Fira membela dirinya.
" Halah Bilang saja kau mau menjual diri kan, untuk biaya kuliah Kamu itu mana ada pelayanan restoran bisa membiayai kuliahnya, apalagi tiap malam pergi ke hotel, kalau tidak untuk menjual diri untuk apa lagi huh?!" Nadira makin kesal dan makin menghina Fira.
" Saya bukan pelacur, saya ke hotel itu untuk bekerja, tapi tidak untuk menjual diri saya, saya cuma kerja part time, bersih-bersih dan mengantarkan barang-barang ke kamar pelanggan hotel." Jawab Fira. Dia berkata dengan jujur.
" Jangan percaya dengan jalank kecil ini mah mana ada maling mengaku, kalau maling mengaku penjara penuh, Ma." Nadira memprovokasi ibunya. Yasinta sangat percaya kepada Putri tertuanya itu.
Safira segera berlutut di bawah kaki ibunya untuk memohon supaya jangan diusir dari rumah itu, tapi Sinta tidak perduli.
" Pergi! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
martina melati
kejam... pdhl k2ny anak yg kau kandung
2024-11-12
0
martina melati
koq bisa kembar dan ibu kandung tidak menyayangi???
2024-11-12
0
Lee
hmmm....
2024-11-07
0