mengisahkan tentang seorang gadis bernama Safira, di malam dia bekerja di sebuah hotel, mahkotanya di renggut oleh laki laki yang tidak dia kenal. bukan itu saja penderitaan nya, dia usir oleh ibu dan saudara tirinya, bahkan bayi yang baru saja dia lahirkan diambil oleh Nadira saudara kembarnya, mereka membuang Safira di pinggir hutan.
Safira kembali ke kota menjadi seorang guru bagi sang pura, akankah Fira tahu kalau anak laki yang sering menyendiri adalah putranya, bagaimana dia bisa menemukan putranya dan menyelamatkan putranya, dari Nadira yang sudah mengaku sebagai ibunya selama ini.
Terima kasih sudah membaca, jangan lupa tinggal kan jejak positif, bagi yang tidak suka, skip saja, hargailah karya orang lain. 💕💕💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rayhan yang manja
Fira ingin bangkit dari tempatnya, tapi di cegah oleh Ray, dia malah merapatkan kepalanya ke perut Fira. Fira hanya bisa menelan salivanya dengan kasar, kemaren saja maunya tidak terikat oleh yang namanya pernikahan, eh ini malah dempel saja kaya perangko, atau bawaan bayi yang ada di perut Fira ya.
Fira menyapa dr Frans ala kadarnya saja, karena tidak bisa beralih dari tempatnya. Dr Frans yang mengerti mengangguk faham lalu memeriksa Rayhan.
" Bisa sakit juga tuan Rayhan ini ternyata, sakit apa bro? " tanya de Frans sambil mengeluarkan stetoskop dari tasnya.
" Kalau gue tahu tidak akan memanggil lu dodol," Jawab Rayhan seenaknya sendiri.
Fira menahan tawanya, mendengar kata kata Ray. "Iya juga ya kenapa Dr pasti menanyakan, sakit apa pak, bu kan mereka yang seharusnya tahu hihi, batin Fira.
Dr Frans hanya nyengir saja menanggapi sindiran Rayhan. " Maaf tuan, saya kan bukan dukun atau peramal, ya wajarlah kalau dokter tanya dulu apa yang di rasakan pasiennya." Dr Frans mengelak sindiran dari Ray
Rayhan juga tidak Terima dengan Jawaban Dr Frans, dia membalikkan keadaan lagi. "Mana ada kau bilang begitu, lah ini dokter nanya sakit apa bro? ya tidak tahu lah gue, kan elu dokternya, ya sudah periksa saja! " kata Rayhan dengan kesal. Dia meraih tangan Fira lagi supaya mijit kepala nya terus.
Dr Frans memutar matanya jengah, bos mah bebas deh mau bicara apa. Fira segera menjelaskan apa yang Rayhan rasakan hari itu. " Wah selamat ya bro ternyata Ular kobra lu tokcer, gol berapa kali bisa jadi, lu gak pakai sarung? " tanya Dr Frans.
" Sekali doang, entah gue yang hebat atau dia, gue dalam pengaruh obat kuat waktu itu." jawab Ray.
" Sudah lu bereskan orangnya?"
" Gue sudah hancurkan perusahaan dia supaya kapok dan si buang kerok itu pasti kalang kabut," jawab Rayhan. Dia tahu kalau istri kedua papanya itu yang menjadi dalang semuanya.
" Kalau di lihat dari yang istri lu jelaskan, lu itu tidak sakit tapi mengalami kehamilan simpatik, ntar juga sembuh sendiri, " Jawab Dr Frans dengan santai.
" Lalu obatnya? " tanya Rayhan heran, karena De Frans malah memasukkan kembali peralatannya ke dalam tasnya, lalu dia memberikan sebungkus vitamin yang harus Rayhan konsumsi setiap bangun tidur, untuk mengurangi rasa mual dan lemas.
" Yah percuma dong gue panggil dokter kemari, kalau kerjanya begitu doang gajian tetap," sindir Rayhan.
" Ya itu derita ku bos ya sudah gue mau balik ke rumah sakit ada jadwal operasi pagi ini , minum tu Vitamin biar kuat, biasanya muntah lu itu akan terjadi di pagi hari doang, sebentar lagi juga sembuh sendiri, untuk mencetak gol lagi juga sudah kuat." Sempat sempatnya Dr Frans meledek Rayhan yang masih bermanja ria pada Fira.
" Iya juga ya, Fir nanti kita coba yang riil ya, masih sama tidak dengan yang waktu itu.! " Rayhan malah punya akal bulus, untuk mencoba lagi dalam keadaan sadar.
Setelah kepergian Frans Animah masuk ke dalam membawa semangkuk sup jahe panas untuk Rayhan. Dengan telaten Fira menyuapi suaminya tersebut, sampai supnya habis. Walau pernikahan itu tanpa cinta dan hanya demi rasa tanggung Rayhan, tapi Fira akan berusaha menjadi istri yang baik untuk Rayhan.
Setalah meminta sup, dan vitamin rasa pusing dan mual itu berangsur-angsur hilang.
" Nanti sore kau ikut ke Singapura ya, supaya ada yang menjaga kalau hal ini terulang lagi, si Rudi mana bisa, orangnya kaki begitu." Rayhan meminta Fira ikut , mencari alasan supaya bisa berdekatan dengan Fira. entah kenapa saat ini yang Rayhan rasakan hanya ingin berdekatan dengan Fira saja.
" Lalu apa yang harus saya kerjakan di sana mas?" Fira bingung nantinya apa yang akan dia kerjakan, apa harus ikut kemanapun Ray pergi, atau hanya menunggu di hotel saja, Lalu bagaimana kalau media tahu kalau dia itu istri dari Ray.
" Di sana kau bisa jalan -jalan atau ngapain terserah yang penting saat aku pulang kau sudah ada di rumah." Ray sudah menjawab duluan apa saja yang akan Fira tanyakan.
" Apa yang harus Fira bawa nanti? Fira belum pernah ke luar negeri? " tanya Fira dengan polosnya.
" Tidak perlu apa -apa, aku akan hubungi madam Mela, supaya menyiapkan keperluan kamu selama seminggu. " jawab Ray lagi. Pemuda gagah itu beranjak dari tidur nya, lalu dia ke kamar mandi untuk siap siap ke kantor, keadaannya jauh lebih baik dari yang tadi.
Fira menyiapkan pakaian kantor untuk Rayhan barulah di kembali ke kamarnya dan berganti pakaian, Fira selalu mandi pagi sebelum sholat subuh.
🌷🌷🌷
Rayhan benar- benar membawa Fira ke Singapura untuk menemaninya. Sedangkan Nadira masih uring- uringan, karena belum berhasil mendapatkan informasi tentang tempat tinggal baru Fira.
" Ma, Dira lupa bukannya si Fira punya Sahabat baik tu yang namanya Salma, kenapa kita tidak kepikiran untuk mencarinya di tempat itu ya. " Dira ingat tentang Salma, yang selalu bersama Fira kemanapun Fira pergi.
Sinta segera mengajak putrinya menemui sahabat Fira tersebut di kampusnya, mereka mencegat motor Salma yang hendak keluar kampus, lalu mengajak Salma bicara di kantin samping kampus.
" Hei, katakan dimana Fira sekarang, lu pasti tahu kan? " Tanya Sinta dengan suara tinggi.
" Maaf tante, saya tidak tahu dimana dia, setelah tante usir dia, Fira memang tinggal dengan saya , tapi kabarnya menghilang seralah dia terakhir bekerja di sebuah restoran cepat saji di Jl y. tante. " Salma mencari alasan yang tepat supaya duo setan tersebut segera pergi dan tidak tahu dimana Fira berada. Biarlah Fira hidup bahagia bersama suaminya, walaupun dia tidak boleh keluar dari mansion, komunikasi dengannya masih berjalan dengan lancar.
" Halah alasan,. berberapa hari yang lalu gue lihat dia dengan seorang pria, langganan baru ya? " tanya Dira, dia tidak memberitahu kalau pria yang dia lihat adalah Rayhan.
" Mau langganan atau bukan itu bukan urusan kalian lagi, bukannya kalian sudah mengusirnya dan memutus hubungan dengan nya, kenapa masih kepo saja." Dengan lantang, Salma membalikan pertanyaan Nadira tersebut, di sangat geram dengan tingkah kakak dan ibu kandung Fira ini.
Sungguh tidak melambangkan sosok saudara yang baik dan akur.
Sinta marah melihat Salma yang berani dengan Dira, bahkan terus terang melawannya.