" menikahlah nak, ini mungkin tak adil untuk kamu tapi hanya dengan ini kita bisa membalas Budi baik pak Handoyo " ucap bapaknya
" tapi Mel masih sekolah pak, dan Mel juga ga kenal sama anak nya majikan bapak itu, kalau dia jahat sama Mel gimana " ucap Melisa sambil menangis
" maafkan bapak nak, kalau kamu ga mau ya sudah bapak akan bilang pada majikan bapak " kata bapaknya
Melisa melihat raut kecewa di wajah sang ayah, Melisa merasa sangat bersalah, tapi haruskah ia mengorbankan masa muda nya dengan hidup bersama pria yang sama sekali tidak ia kenal?
akan kan Melisa menerima perjodohan itu????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20
" besok kami berencana pergi liburan mah, aku yang ajak mas Zayn ke Bandung, rencana nya kita mau glamping, aku fikir mungkin dengan sering pergi berdua cinta dan camistry di antara kami akan lebih cepat tumbuh " kata Melisa
" iya mamah setuju nak, dan mamah rasa Zayn itu menyukai kamu, hanya saja ego nya terlalu tinggi, sampai-sampai dia ga yakin dengan hatinya sendiri " kata mamah
" kamu harus lebih agresif Mel, pancing Zayn dengan hal-hal yang bisa membuat dia yakin akan perasaannya " kata mamah
Melisa mengangguk
" mamah akan suruh papah untuk segera cari rumah buat kalian, biar waktu berdua kalian lebih banyak, lebih privat agar Zayn lebih leluasa mengekspresikan perasaan nya " kata mamah
" iya mah " jawab Melisa
Melisa membeli beberapa model baju yang ia rasa sesuai dengan selera suaminya dengan bantuan mamah mertua nya
Setelah selesai belanja mereka pulang
Zayn sudah menunggu di rumah Karena jam sudah menunjukan pukul 6.00 sore
" mas... Udah pulang? Maaf ya aku kelamaan ke salon nya " kata Melisa
" sama mamah kan? " tanya Zayn
" iya mas, ya udah aku mandi dulu ya abis itu baru kita makan malam " kata Melisa
" hemm " jawab Zayn lalu Melisa masuk ke kamar mandi
30 menit Melisa di dalam kamar mandi lalu ia keluar dengan handuk kimono dan handuk kecil di kepala nya yang menutupi rambutnya yang basah
Zayn menatap Melisa, entah mengapa Melisa terlihat begitu cantik kali ini, Zayn terus menatap Melisa
Melisa sadar suaminya sedang menatapnya, tapi ia pura-pura tak tau, Melisa duduk di meja rias di samping suaminya
ia memoles wajahnya dengan rangkaian perawatan wajah dan menggerai rambutnya yang basah
Zayn masih melirik ke arah Melisa yang sedang asyik menyisir rambutnya terlihat sangat sexy di mata zayn dan kemudian Melisa masuk ke dalam walk in closet untuk ganti baju
Setelah keluar dari walk in closet Melisa keluar dengan setelah piyama seperti biasa
" yuk mas kita makan " ajak Melisa
" ayo " lalu mereka turun untuk makan bersama mamah dan papahnya
di meja makan kini mereka berkumpul
" Zayn... papa sudah siapkan rumah untuk kalian dan kalian bisa menempatinya kapanpun kalian mau, itu sebagai kado pernikahan untuk kamu dan Melisa " kata papah Handoyo
" oh ya? kapan papa beli rumah nya, kok Zayn ga tau " tanya Zayn
" udah lama tapi kemarin masih tahap renovasi dan sekarang baru rampung " kata papah
" kalau mau besok kalian bisa lihat rumahnya " ujar papah
" sebenarnya besok aku dan Mel berencana liburan ke Bandung, tapi aku penasaran sama rumahnya, kita lihat dulu sebentar sebelum berangkat ya Mel " ucap Zayn
" iya mas " jawab Melisa
mamah Sarah tersenyum pada Melisa memberi isyarat jika ini semua salah satu rencana mamahnya untuk mendekatkan Melisa dengan Zayn
Melisa membalas senyum mamah mertua nya
selesai makan Melisa kembali ke kamarnya dan membuka laptopnya untuk mengerjakan tugas
Karena meja kerja di pakai oleh Zayn jadi melisa mengerjakan tugasnya di atas kasur dengan posisi tengkurap
Melisa fokus pada layar laptop tanpa sadar Zayn memperhatikan nya
" kamu memang sempurna Mel, cantik dan sexy " batin Zayn
dalam posisi seperti itu terlihat body Melisa yang meliuk bagai pahatan patung, sempurna!
" yah... " ucap Melisa
" kenapa? " tanya Zayn
" kaya nya rencana liburan harus di undur deh mas " kata Melisa
" kenapa di undur ? " tanya Zayn
" aku ada kelas pengganti, karena dosennya mau cuti melahirkan mas, jadi sebelum cuti beliau ingin mengulas semua materi sebelum di gantikan oleh dosen pengganti " kata Melisa dengan nada kecewa
" oh... Ya udah ga apa-apa kan bisa lain kali, liat rumah baru juga harus di undur dong? " tanya Zayn
" enggak, kelas nya cuma 3 jam jdi setelah itu kita bisa lihat rumah baru " kata Melisa
" oke " kata Zayn
lalu Melisa menutup laptopnya dan bergegas tidur karena sudah larut
" mas aku tidur duluan ya " kata Melisa
" iya " jawab Zayn
Melisa terlelap dan Zayn menyusulnya
...
Pagi hari
Melisa bangun subuh dan membangunkan Zayn untuk melaksanakan kewajiban nya
setelah sholat subuh Zayn dan Melisa duduk di balkon kamarnya
" mas, kenapa sih kamu belum bisa mencintaiku sampai saat ini? " tanya Melisa
" apa karena kamu masih mencintai Vero? " tanya Melisa lagi
" enggak... Vero cuma bagian dari masa lalu hidup aku " kata Zayn
" lalu kenapa kamu belum bisa membuka hatimu buat aku " tanya Melisa
" mas, jangan sampai ketika nanti kamu mencintaiku tapi justru aku yang sudah terlalu lelah menunggumu " kata Melisa
" Mel... Kasih aku waktu sedikit lagi " kata Zayn
Melisa masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Zayn di balkon
Zayn fikir Melisa marah padanya tapi ternyata Melisa sedang melakukan Videocall bersama teman-teman kampusnya mengenai materi-materi kuliah yang akan di bahas nanti siang
" Mel... Nanti gue jemput aja " kata Rayan teman satu kelasnya
" tumben nawarin gue tumpangan? " kata Melisa
" ga apa-apa sekali-kali Mel " katanya
" boleh deh, nanti gue sharelok rumah gue ya " kata Melisa
" oke " jawab Rayan
" awas Mel, modus tuh dia " kata teman nya yang lain
" su'uzon Luh " kata Rayan
" Melisa udah punya laki kalkun " ejek temannya
" tau gue...!!! tapi no worry Mel, ku tunggu jandamu " kata Rayan
" dasar dokter cabul Luh " kata temannya lagi
" eh... Ray sebelum ke rumah Melisa jemput gue dulu lah " kata Febi
" mobil Lo kemana emang? " tanya Rayan
" di bengkel " ucap Febi
" oke dah " kata Rayan
Obrolan terus berlangsung dan Zayn terus menguping pembicaraan mereka
Sedikit terbayang di benak Zayn jika Melisa masih lajang pasti banyak pria di luar sana yang bersedia membahagiakan nya tapi dia justru menyia-nyiakan Melisa yang dengan sabar menunggu nya
" apa yang membuatku masih ragu untuk mencintainya ? " batin Zayn
waktu sudah mulai siang, Zayn dan Melisa bersiap pergi melihat rumah baru mereka
" mah, pah... aku sama Melisa berangkat dulu ya " pamit Zayn
" Zayn ini kunci nya, semua purnitur dan elektronik sudah papa siapkan di rumah baru kamu, pokoknya kamu tinggal bawa badan saja " kata papah
" wah .. Makasih banyak loh pah, padahal zayn bisa kok beli sendiri papah ga usah repot-repot " kata Zayn
" ga repot kok, tapi semua itu ga gratis Zayn, Mel kalian harus membayarnya dengan memberi papah cucu secepatnya " kata papah Handoyo
Melisa dan Zayn saling pandang, mereka bingung harus berkata apa
" mmm... Ya udah Zayn pamit ya pah mah " pamit Zayn
" iya, hati-hati ya nak " kata mamah Sarah
Lalu Melisa dan Zayn pergi menghindari pertanyaan lain dari papahnya
tak berapa lama mereka tiba di rumah yang di tuju, lokasinya memang tak terlalu jauh dari rumah orang tua Zayn hanya butuh waktu 20 menit
Melisa turun dan di ikuti Zayn
" wahhh... Bagus banget mas " ucap Melisa melihat calon hunian baru nya
Rumah besar dengan gaya modern terlihat begitu mewah dan estetik
Rumah itu berada di komplek perumahan mewah yang dimana semua rumah disana tak boleh menggunakan gerbang
Zayn membuka pintu dan mata Melisa membulat melihat begitu wah nya isi rumah tersebut