Kisah seorang wanita yang bernama Eca sifat nya peduli dan perhatian
Setelah ditinggal mati oleh suami di jodohkan dengan pria yang memiliki sifat berkebalikan dengan Eca, hubungan itu berlangsung sampai mengetahui takdir tentang kematian dari suami Eca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Pertemuan Dengan Mantan Suami.
Eca yang belum sembuh total, ia terus kepikiran soal mantan suami nya yang rupa nya masih hidup. Gelagat nya seperti orang tidak nyaman, dia terus memutar badan ke kiri dan kanan mengambil posisi untuk tidur tenang, tetap aja otak nya sekarang masih kebayang-bayang wajah suami nya.
Dia bangkit dari rebahan nya untuk duduk, di samping tempat tidur, Eldhin sudah tertidur lelap, ia tak menyadari kalau Eca sekarang sedang gelisah.
Eca menggigit bibir bawah, menarik nafas dan mencoba untuk menenangkan dirinya.
"Mas" Lirih Eca memanggil. Tak ada sahutan dari Eldhin, hanya ada suara nafas tidur yang teratur dari nya. Dia benar-benar sudah terdampar di alam mimpi.
Perut Eca merasa lapar, waktu juga sudah di jam 11 malam. Eca bangkit dari ranjang mencoba mencari makanan di dapur, atau tidak bahan-bahan yang bisa di masak.
Hanya saja ia tidak mendapatkan apapun, karena Eldhin saat di tinggal Eca di rumah sakit hanya bisa mesan makanan melalui online di ponsel nya.
Mau gak mau Eca pesan makanan lewat online melalui aplikasi gojek. Dia memesan KFC yang kebetulan buka 24 Jam.
Driver pun sudah di dapat, secara Eca harus menunggu driver itu sampai rumah.
Eca duduk tenang menonton film melepas kebosanan, sekaligus menunggu makanan yang dipesan nya itu datang.
Tak lama notifikasi dari aplikasi gojek berbunyi, driver itu memberi pesan kalau dia baru saja sampai restoran.
"Kok lama banget sih orang itu" Gerutu Eca. Tapi dia tidak komplen ke driver itu. Dia sadar dengan perjuangan driver online kalau dijalan bagaimana, apa lagi kalau masuk musim hujan begini.
Tiga puluh menit kemudian...
Driver memberi pesan kepada Eca kalau dirinya sudah sampai depan rumah.
Driver itu tanpa mengetuk pintu, karena takut mengganggu orang yang ada di dalam tidur.
Eca bangkit dari sofa, kepalanya agak pusing sedikit karena terbangun di jam segini.
Ceklek!
Eca menunduk, dia lagi fokus menghitung uang, menyisipkan uang tip 10 ribu untuk driver itu. Sisi lain sang driver menatap langit di balik punggung Eca.
"Mas berapa?" Kata Eca sambil menghitung uang yang di pegang.
Driver itu balik badan melongo dan tidak menjawab, sedangkan Eca sendiri mengerut kening dan mendongak kepala untuk melihat nya, tiba-tiba dia juga ikut melongo.
"Niko...."
"Eca..."
Suami istri yang dulu terpisahkan gara-gara sang suami kabur ke Medan, dan sang istri mengira suami sudah mati
Mereka dipertemukan kembali.
Kedua nya saling tatap pandang, melamun di dalam keterkejutan masing-masing.
Seakan tenggelam yang tidak tau lagi harus ngapain.
"Ini makanan nya, gausah bayar itu buat kamu aja" Niko langsung memberi pesanan Eca, Eca menahan kepergian.
Dia memeluk Niko seerat mungkin, air mata nya tumpah membanjiri pipi nya.
Dalam tangis nya Eca gak tau mau berkata apa, yang bisa dia lakukan hanya melepas rasa rindu, sekaligus mencubit pundak belakang Niko.
Bungkus Makanan yang menjadi sumber pertemuan mereka diasingkan begitu saja, di biarkan jatuh ke bawah tepat di samping kaki kedua mantan pasangan suami istri itu.
"Kamu kemana selama ini, kalau kamu masih hidup kenapa kamu tega ninggalin aku" Lirih Eca sambil menangis tersedu-sedu.
Niko masih dalam keadaan melamun, kedua tangan yang belum memeluk Eca akhirnya di lingkarkan ke tubuh Eca, hanya sekilas, Niko langsung melepas pelukan Eca.
"Maaf aku harus pergi cari uang, hanya ini yang aku bisa lakukan di dunia ini."
"Tunggu" Eca menyeka kedua air mata yang keluar. Dia kembali ke dalam rumah dan mencatat nomor ponsel nya di secarik kertas itu.
"Hubungi saya" Pinta Eca.
Dia balik badan segera mungkin masuk rumah, agar Suami nya tak mengetahui kalau Eca habis pelukan dengan mantan suami.
