Azura adalah gadis cantik tapi menyebalkan dan sedikit bar-bar. Dia mendapatkan misi untuk menaklukkan seorang dokter tampan namun galak. Demi tujuannya tercapai, Azura bahkan sampai melakukan hal gila-gilaan sampai akhirnya mereka terpaksa terikat dalam satu hubungan pernikahan. Hingga akhirnya Alfi terpaksa menjalani pernikahan yang sama sekali tak ia inginkan. Akankah benih-benih cinta itu tumbuh seiring kebersamaan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riska Sutrisno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
Eza pun segera menarik kursi dan mempersilahkan Azura duduk. la memperlakukan Azura bak putri membuat dua dari tiga orang yang duduk di meja tak jauh dari posisinya menatap nya dengan pandangan yang... entahlah.
"Kalian bengong liatin apa sih?" seru salah satu dari ketiga orang tersebut.
Tapi kedua rekannya masih terdiam, satu dengan dahi berkerut-kerut, sedangkan satu nya masih tetap dengan wajah datar nya.
"Ck... kalian berdua ini kesambet ya!" tanya salah seorang itu. Lalu ia pun mencoba mengikuti arah pandang kedua orang itu, tapi karena banyak nya meja yang sudah terisi tamu pria itu bingung. Dari posisi mereka, ada 3 buah meja yang terlihat jelas. Dua meja berisi pasangan muda dan satu nya kumpulan para gadis.
"Whohoho... kalian lagi pada liatin cewek-cewek itu hm? Wah udah normal kalian!" cetus pria bernama Raka itu.
"****, lo pikir kami nggak normal hah!" Mario mendelik tajam pada Raka membuat pria itu terkekeh.
"Kalau sohib lo satu itu nah mungkin iya" imbuh nya sambil mengedikkan bahu nya.
Alfi hanya melirik sekilas lalu menyesap machiato milik nya.
"Al, lo nggak ada hubungan apa-apa kan sama Azura?" tiba-tiba saja Mario menanyakan hal tersebut membuat Alfi mengerut kan kening nya.
"Hei hei hei, Azura? Azura siapa? Dari nama nya aja cakep banget, kenalin dong!" seru Raka yang kini penasaran.
"Kenapa?" tanya Alfi, mengabaikan keingintahuan Raka.
"Jawab aja dulu!" tukas Mario.
"Nggak, nggak ada" sahut Alfi acuh.
"Good!" seru Mario dengan senyum lebarnya membuat Alfi mengerutkan kening nya.
Mario lantas menoleh ke arah Alfi dan membisikkan sesuatu.
"Artinya saingan gue berkurang satu" ujarnya sambil menyeringai.
"Tinggal pria itu saja yang harus gue singkirin" tukas nya seraya terkekeh.
Alfi diam, tapi ekor mata nya tetap berlarian ke satu arah yang sedang jadi perbincangan mereka berdua.
"Ck... kalian berdua ini lagi bahas apaan sih? Jangan rahasia-rahasiaan gitu lah, gue juga mau di kenalin sama cewek yang sedang kalian bahas itu. Sebenarnya yang mana sih? Kenapa nggak ajak gabung kesini aja?" omel Raka kesal.
"Udah lah, lo udah ada cewek juga. Nggak usah gangguin calon pacar gue" desis Mario tak suka.
"Bilang aja lo takut kalah saingan" ejek Raka dengan satu sudut bibir terangkat.
Sedangkan di meja lain, tampak Eza dan Azura sedang memilih menu makanan. Tak butuh waktu lama, makanan dan minuman yang mereka pesan pun tiba. Mereka menyantap makan malam itu sambil bercanda tawa, mereka memang sangat cocok karena sama-sama humoris dan humble.
"Ra, mau nyobain macaroni schotel punya gue nggak? Enak lho" ujar Eza sambil menyendok macaroni schotel milik nya.
"Oh ya!" tanyanya meragukan.
"Nggak percaya? Nih cobain!" Eza pun menyendokkan macaroni schotel itu dan menyuapkan nya ke Azura, Azura pun membuka mulut dan melahap macaroni schotel itu sambil memejamkan mata. la merasai dengan seksama rasa di setiap kunyahan macaroni schotel itu. Setelah nya ia membuka mata dengan mata berbinar.
"Hmmm... bener kata lo, enak banget Za! Lo mau cobain lasagna gue nggak? Nggak kalah enak lho sama macaroni schotel punya lo" ujar Azura sambil menyendokkan lasagna milik nya ke depan mulut Eza, Eza pun membuka mulut nya dengan senang hati lalu mengacung kan kedua jempolnya memuji rasa lasagna itu yang memang enak.
Happy Reading❤️❤️❤️
ceritanya bagus, menarik....dan menginspirasi banget...top deh 👍
semangat terus dalam berkarya 💪🥰
semoga sukses dan sehat selalu ya