AGEN RAHASIA JADI MENANTU BODOH

"Kenapa kau meretas perusahaan keluargaku?" Tanya Christian sambil melototi Kirana.

"Oh,, perusahaan keluargamu ya. Memang aku bukan bagian dari keluarga ini, Jadi wajar saja kalau kau mengatakannya. Tapi Memangnya kenapa kalau aku meretasnya? Aku dapat banyak hal mengejutkan lho,," ucap Kirana memperlihatkan sebuah file yang mengejutkan Christian.

Itu sebuah dokumen rahasia milik pamannya, tapi saat Christian hendak melihatnya dengan jelas, Kirana dengan cepat menutup dokumen tersebut dan langsung mengunci komputernya.

"Hah,, aku mau mandi," ucap Kirana berjalan ke arah kamar mandi.

Christian yang melihat kelakuan perempuan itu langsung berlari mengejar Kirana dan menarik Kirana ke pelukannya.

"Cepat buka dokumen itu!" Tegas Christian yang selama ini berusaha mencari tahu apa kelemahan pamannya, Tetapi dia begitu sulit untuk menemukannya, tapi sekarang dia bisa mengetahuinya jika Kirana mau memperlihatkan dokumen itu padanya.

"Lepas!" Kirana sambil mendorong pria yang memeluknya.

Tetapi Christian mala semakin mempererat pelukannya pada tubuh Kirana, "Aku tidak akan pernah melepaskannya sampai kau mau memperlihatkan dokumen itu!" Tegas Christian.

"Apa?! Beraninya kau! Lepaskan aku!! Lepas!!!" Teriak Kirana berusaha merenta-ronta dipelukan Christian, Tapi tentu saja kekuatannya tidaklah sebanding dengan pria itu.

"Berteriaklah sekeras mungkin, aku tidak akan melepaskannya!" Tegas Christian.

"Kau gila?!" Bentak Kirana.

"Aku memang sudah gila," ucap Christian dengan tatapan menantang membuat Kirana akhirnya mengulurkan tangannya ke belakang leher Christian.

"Ya sudah kalau begitu, sudah terlanjur juga," kata Kirana sambil mendekatkan bibirnya ke Christian dan mencium pria itu dengan basah.

Cup.. cup cup..

Christian melototkan matanya!

Sungguh perempuan yang berani!

Tapi entah kenapa dia merasakan Permainan Bibir Kirana begitu Lihai, hingga tanpa sengaja Chritian membalas ciuman itu.

Namun saat Christian menikmati ciuman mereka, tiba-tiba saja Kirana menghnetikan ciuman itu dan mendorong tubuh Christian menjauh.

"Sudah kubilang, jangan cari gara-gara denganku! Perintah untukmu hari ini adalah--- aku akan menggunakannya nanti," ucap Kirana berlalu di kamar mandi dan menutup pintu dengan keras.

Brak!

Christian terbengong memandangi pintu yang telah tertutup.

Apa yang baru saja terjadi?

Christian diam selama beberapa menit sebelum mengepal kuat tangannya, pria itu berbalik menuju ruang kerjanya dan Setelah tiba di sana ia mendapati asistennya telah menunggunya.

Asisten pun terkejut melihat kedatangan Christian yang masih menggunakan piyama tidur.

"Kemarin aku menyuruhmu untuk meretas komputer milik orang tua sialan itu, tapi tidak ada satupun peretas yang berhasil melakukannya. Apa kau sudah menyelidiki dengan siapa dia bekerja sama?" Tanya Christian yang curiga kalau orang yang melindungi data-data pria itu adalah orang yang memiliki kemampuan hampir sama dengan Kirana.

"Ah, benar, saya sudah menyelidikinya, tapi sampai saat ini saya belum menemukannya. Tapi ada seseorang yang mungkin bisa membantu kita," ucap sang asisten segera menunjukkan layar ipad-nya pada Christian.

Video pada layar iPad itu langsung membuat mata Christian melotot sempurna ketika dia melihat meme wajahnya yang dibuat oleh Kirana kini terpampang di layar tersebut.

"Ini adalah meme yang ditinggalkan oleh seorang peretas yang baru saja mengejutkan dunia peretasan kemarin malam. Dia meretas banyak sekali perusahaan dan mengupload bukti-bukti peratasannya di situs gelap. Setiap perusahaan yang ia retas akan mendapatkan jejak video yang tertinggal seperti ini. Menurut Anda, wajah yang jelek ini apakah milik peretas itu?" Ucap sang asisten merasa penasaran dengan pemilik wajah dari meme tersebut.

Christian benar-benar tersinggung dengan ucapan asistennya sendiri, hingga pria itu dengan cepat menjauhi asistennya dan duduk di sofa sambil berkata, "Apa maksudmu membicarakan peretas itu?"

"Tentu saja aku berpikir untuk mengajaknya kerjasama. Apakah saya perlu menyelidiki identitasnya dan--"

"Tidak usah! Aku akan berganti pakaian di sini!" Ucap Christian kini berdiri dan berjalan ke arah ruang ganti yang terletak di ruang kerjanya.

Sang asisten memandangi kepergian Cristian dengan bingung, 'Ada apa dengannya? Padahal ini masih pagi sekali.' ucap sang asisten dalam hati