"Lalu bagaimana dengan aku mas? bagaimana dengan pernikahan kita?" Lirih nya dengan suara yang hampir tercekat.
"Kita akan tetap seperti ini sayang, mas mencintaimu."
"Tidak, ceraikan aku, menikahlah dengan dia."
"Aku hanya menginginkan seorang anak, kamu tidak bisa memberikan nya," Ucap nya dengan nada tinggi.
"Kamu menuduh aku mandul mas? Tega kamu mas..." Lirih Aira, ia sudah tidak tahan lagi menahan tangis nya.
Aira Putri Renjana sudah menikah selama lima tahun, namun setelah lima tahun pernikahan ia masih belum memiliki keturunan.
Kehidupan rumah tangga yang bahagia selama lima tahun itu, harus hancur karena tiba tiba, sang suami yang ia cintai membawa dan langsung memperkenal kan istri kedua nya yang sedang mengandung.
Hari itu membuat Aira seperti mimpi buruk yang tidak berkesudahan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tingkah diluar nalar Fera
"Haii om.."Sapa Fera ketika ia melihat laki laki pujaan nya.
" Tumben ga pake baju sekolah,"Tanya Hendra dengan nada malas.
"Biar gak dikira bocah sama om, padahal aku sudah dewasa," Jawab Fera, ia tersenyum.
"Kamu memang masih bocah," Kata Hendra malas.
"Aku sudah 18++ om, masih dikira bocah aja," Ucap Fera.
Hendra tersenyum melihat tingkah wanita yang berada di depan nya itu, ia berkata. "Kamu sekolah dulu yang benar,"Saran Hendra.
" Aku sudah benar ko om, dikelas juga juara terus,"Kata Fera.
Helaan nafas panjang terdengar, Hendra tidak habis pikir dengan wanita yang berada di depan nya itu.
"Kamu tahu tempat ini darimana?" Tanya Hendra, soal nya tempat makan ini tempat kesukaan Hendra selama beberapa tahun ini ia tinggal di Paris.
"Kebetulan aja, aku lagi nunggu teman ku, jadi sebelum teman ku datang, boleh kan duduk dulu disini, kursi nya kosong," Kata Fera, ia langsung duduk di kurasi depan Hendra.
"Silahkan, lagian tempat Bistro juga bukan milik ku," Kata Hendra, lalu ia melanjutkan makanan nya.
"Iya juga sih.." Kata Fera menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
"Ngapain kamu liatin saya gitu?" Tanya Hendra.
"Tampan.." Kata Fera pelan, tapi masih bisa terdengar oleh laki laki yang berada di depan nya itu.
"Apa tadi katamu?" Tanya Hendra lagi.
"Om, mau ga jadi pacar ku?" Tanya Fera.
"Mimpi apa saya semalam, bisa bisa nya anak kecil seperti kamu ngungkapin perasaan sama saya," Kata Hendra yang tidak habis pikir.
"Aku jatuh cinta pada pandangan pertama sama om, tidak apa apa juga umur kita beda, tapi hati kita sama," Ungkap Fera.
Hendra terus melihat kearah gadis itu, ia heran dengan wanita yang berada di depan nya itu, mengapa seberani itu mengungkap kan perasaan nya kepada laki laki yang belum ia kenal.
"Kamu tidak mengenal saya, apa yang membuat kamu jatuh cinta dengan laki laki yang tidak kamu kenal," Kata Hendra.
"Kenal ko, malahan aku tahu dimana om tinggal," Jawab Fera keceplosan.
"Kamu mengikuti saya sejak kapan?" Tanya Hendra kaget.
Fera tersenyum, jujur baru kali ini ia merasakan jatuh cinta, justru ini pertama kali untuk Fera mengungkap kan perasaan nya kepada laki laki makanya kelihatan blakblakan.
"Diterima gak om? Banyak loh yang suka sama aku di sekolah, tapi hati aku ga cocok sama mereka, malahan cocok sama om om," Kata Fera.
"Pacaran aja sama cowok cowok seumuran mu,"Jawab Hendra.
" Mau nya sama om.."imbuh nya.
Hendra berdiri, ia ingin pulang karena pesanan makanan nya sudah habis, sebelum ia pergi, ia berkata. "Sekolah dulu yang benar, kalo kamu jadi siswa nilai nya paling bagus dikelas kamu atau jadi juara satu di kelas kamu, temuin saya disini, saya akan menerima kamu."
Lalu Hendra pergi tempat Bistro itu.
"Aku pasti akan mendapat kan itu, lihat saja aku akan bisa."Ucap nya dalam hati, Fera begitu yakin kalo ia akan mendapatkan semua itu, ia akan berusaha lebih kuat lagi.
***
Disisi lain, Aira dan Samudra sedang menikmati masa masa bahagia nya, karena beberapa bulan lagi Aira akan melahirkan.
"Hubby aku bahagia sekali, sebentar lagi kita akan mempunyai anak," Kata Aira.
"Aku sudah bahagia saat pertama kali melihat kamu, dan lebih bahagia saat dicintai oleh kamu." Jawab Samudra.
"Hubby terima kasih kamu sudah menjadi suami yang baik," Kata Aira.
"Tidak usah berterima kasih, aku suami kamu, aku akan melakukan yang terbaik buat kamu dan anak anak kita nanti, yang kata nya mau punya anak sepuluh," Kata Samudra.
"Lebih dari sepuluh.." Celetuk Aira.
"Selagi kamu siap dan tidak akan kesakitan tidak apa apa," Jawab Samudra.
"Hubby aku sempat berfikir kalo aku tidak akan menikah lagi, tapi ketika kamu meyakinkan aku, hati ku jadi goyah, entah kenapa, saat aku memutuskan, aku mau belajar jatuh cinta dengan mu, rasa nya seperti ada kebahagiaan yang tidak bisa aku ucapkan," Kata Aira.
"Aku akan menghapus segala rasa sakit mu yang sudah mereka lakukan kepada mu, aku akan mengganti nya dengan kebahagiaan yang tidak pernah kamu pikirkan," Kata Samudra si pria dingin dan juga anti perempuan kala itu sebelum bertemu dengan wanita cantik berhati baik.
Aira tersenyum mendengar perkataan suami nya itu, ia merasa bersyukur dengan kehidupan nya, meskipun ia sadar kalo ia masih merasakan trauma dan sakit hati di masa lalu.
"Hubby apakah kamu tidak mau menanyakan keluarga ku?" Tanya Aira, karena selama ia menikah, suami nya tidak pernah menanyakan keluarga Aira.
"Aku tidak mau pertanyaan aku membuat hati mu terluka lagi, aku tidak mau menyakiti istri ku dengan pertanyaan ku, aku sudah tahu apa yang terjadi dengan keluarga mu."Jawab Samudra.
" Hubby tahu ga, dulu saat aku dipaksa menikah dengan mantan suami ku dulu, ibu ku mengatakan kalo aku harus balas budi dengan nya, terus ketika aku ingin mengadu tentang mantan suami ku yang menikah lagi, ia malah mengatakan kalo aku harus memaksakan bertahan dengan pernikahan ku yang lalu, dan kata nya ia tidak mau menerima aku karena malu dengan orang orang,"Kata Aira, lalu ia melanjut kan lagi cerita nya
"Tapi yang membuat ku sakit, dari semenjak ibu menikah lagi, terus mempunya anak yaitu Farel, sikap ibu berbeda, ia selalu membedakan aku dengan Farel, sampai pada saat aku masih sekolah, aku tidak punya tabungan, kala itu tabungan mu sudah dipake memebeli tas dan buku, karena aku tidak mau meminta kepada ibu, pasti aku akan dicaci maki, saat itu aku mempunya uang cukup nya untuk makan saja, aku harus jalan kaki dua jam untuk sampe ke sekolah." Kata nya lgi.
Samudra memeluk sang istri dengan pelukan hangat, ia merasakan sakit yang istri nya alami dahulu, ia tidak habis pikir kenapa ada seorang ibu yang tega dengan anak nya sendiri.
"Apa kamu akan memaafkan ibu mu?" Tanya Samudra.
"Aku sudah memaafkan nya hubby, setiap perlakuan buruk yang ibu lakukan, aku sudah memaafkan nya. Tapi semenjak aku diusir oleh nya aku berniat tidak ingin bertemu lagi dengan nya, aku memang sudah memaafkan nya tapi untuk melupakan kejadian terusir itu, aku tidak bisa lupa hubby," Kata Aira, namun tidak air mata ketika ia membicarakan rasa sakit nya, hnya ada tatapan kosong.
"Sudah sayang jangan di ingat lagi, aku bangga mempunyai istri yang hebat," Kata Samudra.
Kalian ada yang sama ga? Ga akur sama ibu kandung sendiri, kalo ada coba cerita di kolom komentar dong..