Karena suatu kejadian yang tidak terduga, Carlina harus melahirkan anak kembar yang super jenius.
Carlina sendiri tidak tahu, siapa ayah dari anaknya tersebut. Namun kemunculan dua anak kembar tersebut membuat Arthur harus menyelidiki kejadian 8 tahun lalu itu.
Akankah semuanya terungkap? Apa sebenarnya hubungan mereka?
Penasaran? baca yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 2
Carlina kini tinggal di kontrakan, ia menghubungi sahabatnya yang menetap di luar negeri.
"Halo say, ada apa nih," tanya Nina.
Carlina dan Nina bersahabat sejak dulu, sayangnya mereka terpisah karena Nina harus ikut kedua orang tuanya ke luar negeri.
"Gak ada apa-apa, cuma kangen saja. Apa gak boleh?"
"Jangan bohong say, kita berteman bukan satu atau dua hari. Pasti ada masalah, kan? Ceritakan, aku akan bantu."
Carlina pun menceritakan sambil menangis dengan apa yang ia alami? Dari dia di khianati orang terdekatnya sampai ia tidur dengan pria yang tidak di kenal.
Nina yang mendengar cerita itupun geram, ia juga ikut menangis, terlebih lagi mendengar sahabatnya itu di usir dari rumahnya.
"Begini saja, kamu buat dokumen perjalanan untuk ke luar negeri. Setelah itu kamu susul aku di sini, oke!"
Carlina pun menyetujui usulan tersebut, ia secepatnya akan mengurus dokumen tersebut.
Singkat cerita, 2 minggu kemudian Carlina pun berangkat untuk menemui sahabatnya itu.
Namun yang tidak Carlina duga adalah, ternyata setelah kejadian itu, Carlina di nyatakan positif hamil.
Carlina tidak tahu harus berbuat apa? Beruntung ada sahabat dan kedua orang tua sahabatnya yang selalu ada untuknya.
Sehingga Carlina melahirkan dua bayi kembar yang di beri nama Carla anak pertama berjenis kelamin perempuan dan Carlos anak kedua berjenis kelamin laki-laki.
Flashback end ...
"Ma!" Lamunan Carlina buyar saat putrinya memanggil.
"Ehh iya sayang," jawab Carlina.
"Sebentar lagi giliran kami tampil, tapi aku gugup Ma, meskipun ini bukan yang pertama kali," ucap Carla.
"Lho kok bisa gugup sih, anak mama hebat, pasti tampil dengan sempurna," ujar Carlina menghibur putrinya.
"Sayang, siap-siap sekarang, sebentar lagi nama kalian di panggil," ucap Nina yang datang menemui mereka.
Keduanya pun bersiap-siap menunggu nama mereka dipanggil. Carlina menghapus airmata nya.
"Kenapa? Harusnya kamu bangga memiliki mereka, anak jenius pasti ayahnya juga jenius," ucap Nina merangkul tubuh sahabatnya itu.
"Ya, ini adalah airmata bahagia karena sudah melahirkan anak seperti mereka. Meskipun sampai sekarang aku tidak tahu siapa ayah mereka?"
Akhirnya giliran nama Carla dan Carlos dipanggil. Saat mereka melakukan persembahan, para penonton pun terpukau dengan aksi mereka.
Bagaimana tidak, lentur tubuh keduanya seirama dengan musik yang mengiringi tarian mereka.
Setelah selesai suara tepuk tangan bergema di ruangan itu. Carla dan Carlos berlari menghampiri mamanya dan langsung memeluk mamanya.
"Tante mau juga dong di peluk," pinta Nina.
Carla pun memeluk Nina, tapi tidak dengan Carlos. Sejak umurnya 3 tahun, Carlos tidak mau di peluk atau dicium oleh siapapun kecuali dengan mamanya.
"Oma juga mau di peluk," ucap Anggita. Carla pun berpindah memeluk Omanya.
"Carlos? Tidak mau peluk Oma dan Opa?" tanya Anggita.
"Tidak Oma, aku peluk mama saja," jawab Carlos.
"Apa papanya sedingin itu?" tanya Nina sambil berbisik.
"Mana aku tahu, kenal juga tidak," jawab Carlina berbisik pula.
Kini saatnya pengumuman pemenang. Hadiah pertama akan mendapatkan tropi dan uang tunai 3000 dolar.
Sudah pasti seperti tahun lalu Carla dan Carlos lah pemenangnya. Carlina kembali menangis atas prestasi kedua anaknya.
Dalam setiap kompetisi, selalu anak-anak nya yang menjadi pemenang. Orang tua mana yang tidak bangga memiliki anak yang begitu jenius?
Belum lagi kompetisi hacker terbaik dunia juga di menangkan oleh mereka. Namun tidak ada yang tau sosok yang di kagumi dunia hanya seorang anak kecil berumur 8 tahun.
Bahkan keluarga Henderson sendiri mengagumi kehebatan mereka. Data mereka tidak bisa ditembus oleh keluarga Henderson.
Itulah sebabnya mereka kagum dengan kehebatan hacker tersebut. Beberapa kali mereka mau mencoba mencaritahu identitas hacker tersebut. Namun tidak bisa, karena keduanya lebih cerdik.
"Ayo pulang, Oma akan masak enak untuk kalian," ajak Anggita.
Harley tersenyum, ia begitu bahagia memiliki cucu. Meskipun bukan cucu kandung, namun ia dan istrinya sangat menyayangi kedua bocah itu.
Mereka pulang kerumah bersama-sama dengan satu mobil. Harley sengaja membawa mobil besar agar muat dan tidak perlu menggunakan dua mobil.
"Bagaimana rencanamu sekarang?" tanya Anggita pada Carlina.
"Aku harus kembali ke Indonesia Ma, biar bagaimanapun, aku tetap akan mempertemukan mereka pada ayahnya," jawab Carlina.
Carla dan Carlos sudah mengetahui cerita mamanya, karena percuma juga di sembunyikan. Bila kelak pasti juga ketahuan.
"Bukankah kamu tidak mengenalnya?" tanya Harley.
"Papa bisa lihat mereka, apakah mereka mirip aku? Tidak sama sekali, aku hanya mengandalkan insting dan wajah mereka untuk mengenali ayahnya," jawab Carlina.
"Oya, kebetulan ada kompetisi penari balet, sekalian kamu bisa ikut. Untuk mewujudkan impian mu yang tertunda," sela Nina.
Carlina tersenyum hambar, ya impian nya harus musnah hanya karena sifat iri kakaknya. Kemudian Carlina menggeleng.
"Tidak perlu, bakat yang aku miliki sudah mengalir pada kedua anakku, meskipun beda profesi," jawab Carlina.
Sebenarnya Carla dan Carlos diam-diam menyelidiki siapa ayahnya, namun keduanya selalu gagal.
Karena setiap kali mereka ingin menembus sistem pertahanan keluarga Henderson selalu ketahuan.
Jadi mereka ketika keduanya sadar lawan mereka juga bukan orang sembarangan, mereka pun mundur dan mengunci kembali sistem keamanan mereka.
Kenapa? Agar pihak lain tidak bisa melacak keberadaan mereka, juga tidak bisa mencari tahu identitas mereka.
"Bagaimana jika malam ini kita coba lagi, karena pada tengah malam mereka akan lengah," bisik Carlos.
"Tapi mereka juga bukan orang sembarangan Dek, buktinya kita juga belum bisa menembus sistem pertahanan mereka," bisik Carla juga.
"Kita bisa meretas cctv hotel waktu kejadian mama di jebak."
"Iya-iya, ternyata otakmu encer juga."
"Apa yang kalian bicarakan hingga bisik-bisik?" tanya Carlina.
"Tidak ada apa-apa Ma," jawab Carla.
Akhirnya merekapun tiba di rumah, Carla dan Carlos langsung berlari ke kamar mereka. Mereka sudah tidak sabar ingin mencaritahu ayah mereka.
Carla dan Carlos bekerjasama meretas cctv hotel saat kejadian waktu itu. Tidak butuh waktu lama, keduanya menemukan titik terang tentang ayah mereka.
"Apa orang ini kak?" tanya Carlos.
Carla memperhatikan dengan seksama wajah pria itu, pria yang menarik tangan dan memeluk mamanya dan membawanya kedalam kamar.
Didalam kamar tidak ada cctv-nya, jadi pencarian mereka hanya sampai disitu. Kemudian mereka juga menemukan bukti lain.
"Benar, lihatlah dia sangat mirip dengan kita," jawab Carla.
"Kita beritahu mama," ucap Carlos.
"Sebaiknya jangan dulu, tunggu saatnya kita akan bongkar semua kebusukan wanita itu," cegah Carla.
Kemudian Carlos memindahkan rekaman cctv tersebut ke ponselnya, untuk dijadikan bukti bila suatu saat nanti diperlukan.
Keduanya kembali keluar, namun sebelum itu mereka berdua mandi dulu dan berganti pakaian agar mamanya tidak curiga.
Yg aq nyaho mh kreker rasa keju 😁😁😁