'Xannia Clowin'
Gadis cantik berusia 22 tahun yang selama menjalani hidup baru kali ini dia mengetahui pengkhianatan sang ayah kepada ibunya .
Sejak Xannia berusia 2 tahun ternyata sang ayah sudah menikah lagi bahkan wanita itu sedang mengandung anaknya.
Awal mula terbongkar pengkhianatan ayahnya itu ketika sorang gadis yang tak jauh beda dari usia xannia datang,gadis itu langsung menemui ibu Xannia dan mengaku sebagai anak dari istri kedua suaminya,
semenjak kejadia itu ibu xannia sering sakit-sakitan dan 5 bulan kemudian sang ibu meninggal dunia.
Dari kejadian itu menimbulkan rasa dendam dan sakit hati Xannia kepada ayah dan kelurga istri keduanya,sehingga Xannia bertekat membalaskan dendam atas rasa sakit dan pengkhiantan ayahnya yang sampai membuat ibunya tiada,bahkan dia rela menjadi istri kontrak miliader yang ingin memiliki keturunan , dan dari situlah Xannia ingin memanfaatkan pria itu untuk membalaskan dendamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VHY__, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Dipagi yang cerah ini Xannia sudah siap dengan pakaian olahraganya , setiap weekend dia akan lari pagi mengeliling kompleks perumahan nya.
Sebelum keluar dari kamarnya xannia menguncir rambutnya asal.setelah nya ia keluar dan langsung melihat mammy nya!
"Pagi mom," sapa xannia pada sang ibu.
"Pagi juga sayang,"
"sebelum berangkat apa kau ingin sarapan dulu sayang?" tanya sang ibu.
"Tidak mom, aku akan jogging sebentar... Sudah lama aku tidak melakukan olahraga,
Gadis cantik itu mengambil air putih yang ada di atas meja makan dan meminumnya hingga tandas.
"Bye mom... Sarapan lah lebih dulu mom jika aku lama," ucap xannia yang tengah melambaikan tangannya pada sang ibu.Xannia berläri kecil keluar dari rumahnya.
"Selamat pagi," sapa xannia pada empat orang yang berjaga di gerbang rumahnya.
Sambil memperlihatkan senyumannya dan menyapa mereka dengan ramah.
"Bukankah nona xannia sangat baik bro?" tutur salah satu penjaga yang memiliki tato di lengan kirinya.
"Iya, waktu itu dia juga memberikan sebuah boneka untuk anak perempuanku yang sedang berulang tahun,
Dan ya nona xannia juga sering membelikan kita dan yang lainnya makanan enak bukan! dan di angguki oleh ke tiga orang tersebut.
Sambil berlari kecil xannia bahkan menyapa beberapa tetangganya yang juga tinggal di kawasan elit tersebut.
Butiran-butiran keringan sudah bermunculan didahinya mengingat dia sudah cukup jauh berlari.dia memutuskan untuk mengistirahatkan tubuhnya di taman yang juga masih berada di area kompleks tersebut,xannia membuka ponselnya dan hal yang pertama kali dia lihat adalah pesan dari kay.
Langsung saja ia menghubungi teman kerjanya itu.
"Halo kay? sapanya setelah panggilannya terhubung.
"Haii xan" jawab kay dari seberang telepon.
"Jam berapa kau bertemu dengan teman kencanmu itu? xannia mulai membuka topik pembicaraan
"nanti waktu makan siang tiba,.
"Apa kau yakin tidak keberatan mengajakku juga?" tanya xannia yang merasa sungkan jika harus menemani kay bertemu dengan teman kencannya.
"Tidak apa-apa, aku sudah bilang padanya untuk mengajak satu temanku," ucap kay.
"Bagaimana? Kau mau kan? Aku malu jika harus bertemu dengannya sendirian, apalagi ini adalah pertama kalinya kami bertemu," lanjutnya.
"APA? Jadi, ini pertama kali kau akan bertemu dengannya? Kau mengenal dia dimana? Bagaimana kalau dia bukan pria baik-baik kay?
"kay terdiam tidak langsung menjawab dan xannia tahu Jika temannya itu ragu untuk mengatakannya.
"D-dari aplikasi kencan buta kay membuka suaranya dengan ragu.
"Tapi, itu ulah temanku," lanjutnya.
"Baiklah, aku akan menemanimu... Aku akan datang ke apartement-mu nanti.
Cukup lama mereka mengobrol, xannia pun mengakhiri panggilan teleponnya karna sudah terlalu lama dia berada di luar rumah.
Xannia kembali berlari kecil menuju kearah rumahnya, di tengah perjalanan dia melihat salah satu rumah mewah yang barang-barangnya di bawa keluar oleh beberapa orang.
Seingat dia saat pergi tadi rumah itu masih sepi dan tidak ada orang disana,xannia mengacungkan bahunya dan pergi begitu saja, karna dia memang tidak dekat dengan tetangga-nya yang satu itu.
"Dimana mommy?" tanya xannia pada sala satu pelayan, setelah dia sampai di mansionnya.
"Nyonya berada di taman belakang nona.
"Apa mommy sudah sarapan?
"Belum nona, nyonya bilang dia akan menunggu anda dan sarapan bersama," jawab pelayan itu lagi.
"Baiklah, bilang pada mommy kalau aku sudah pulang dan sedang membersihkan diri dulu,
"Baik nona,
ia pun menaiki anak tangga dan masuk kedalam kamarnya.
Dia membuka seluruh pakaiannya di kamar mandi dan memasukannya kedalam keranjang cucian kotor.setelahnya ia memutuskan untuk mandi di bawah guyuran air shower.
15 menit kemudian xannia baru menyelesaikan mandinya dengan bathrobe yang menutupi tubuh telanjangnya dan juga sebuah handuk kecil yang menutupi rambut basahnya.ia berjalan kearah walk in closet dan mencari pakaian yang cocok untuk dia kenakan, dan akhirnya pilihannya jatuh pada sebuah dress berwarna putih dengan motif bunga matahari.
Setelah mengeringkan rambutnya dan memoles wajahnya dengan make-up tipis,
Rambut panjang sepunggungnya dia biarkan tergerai begitu saja tanpa memakai pernak-pernik apapun untuk rambutnya.ia mencari sang ibu di ruang makan dan ternyata tidak ada, lalu dia melangkahkan kakinya menuju kearah taman belakang. Disana, dia dapat melihat punggung sang ibu yang duduk membelakangi dirinya.
"Mom, ayo kita sarapan, dengan suara lembut xannia menyapa ibunya sambil menyentuh bahu sang ibu.
"Kau sudah selesai?" tanya mommy Amanda.
"Sudah! Ayo sarapan," ujarnya lagi.
Xannia pun mengapit lengan sang ibu dan mereka berjalan berdampingan menuju ruang makan.
"Kapan daddy akan pulang mom?
"Mommy tidak tahu, daddy-mu tidak bilang akan pulang kapan dan berapa lama disana. Mungkin, pekerjaannya terlalu banyak.
"Bagaimana kalau kamu menyetujui perkataan daddy untuk bekerja di perusahaannya, mommy kasihan melihat daddy-mu yang harus pergi keluar kota bahkan harus ke luar negeri,? Akan aku pikirkan lagi mom," putus xannia akhirnya..
Sebenarnya di juga kasihan melihat sang ayah yang harus bekerja sampai larut malam dan kekurangan waktu istirahat dan waktu berdua dengan sang ibu.
"Terima kasih sayang," ucap mommy amanda memberikan senyuman terbaiknya.
"Kau jadi hari ini melihat apartement?
"Mm... Tapi, aku akan menemui temanku sebentar," jawab xannia setelah meneguk minumannya.
"Usahakan untuk pulang setiap weekend, mommy akan kesepian karna disini tidak akan dirimu lagi," ujar Amanda sendu.
"baiklah mommy ku sayang," ucap xannia dengan senyuman manjanya
Dan akhirnya mereka pun makan dengan tenang tanpa ada obrolan apapun lagi.
Setelah selesai makan xannia membantu sang ibu membawa piring-piring kotor itu ke dapur dan memasukannya ke dalam alat pencuci piring otomatis.
"Jam berapa kau akan pergi?" tanya Amanda.
"menjelang makan siang nanti mom, masih banyak waktu , Jadi aku akan menemani mommy sebentar," ucap xannia.
"Mommy akan pergi ke rumah kaca, kau mau ikut?" tanya sang ibu.
"Of course," jawab xannia cepat.ia mengikuti sang ibu yang berjalan kearah halaman samping mansion dimana disana terdapat sebuah rumah kaca yang berukuran cukup besar.
Rumah kaca yang semua isinya adalah bunga dan juga tanaman kesukaan sang ibu. Dan karna kebiasaan itulah membuat xannia juga menyukai berbagai macam tanaman dan sesekali juga akan menanam bunga bersama sang ibu.
"Wow... Sudah lama aku tidak masuk kesini," ucap xannia yang terkesima melihat beberapa bunga yang bermekaran.
"Kau terlalu sibuk bekerja dan jarang sekali kemari," sahut Amanda ibu xannia sambil menyiram bunga-bunga.
"Jika aku sudah menikah nanti, aku juga akan membuat rumah kaca seperti ini di rumah kami,
"Dengan Arsen?" goda sang ibu.
Mommm.....rengek Xannia
Ku harap suamiku nanti bukan dia , gumam Xannia
*Bersembung........