NovelToon NovelToon
Love Is Crazy

Love Is Crazy

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:81.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Untuk menyembunyikan aib kakaknya. Alora terjebak hubungan dengan cowok misterius yang dijuluki si buruk rupa di sekolahnya

Siapa sangka dari hubungan tidak terduga itu timbul benih cinta, yakin cowok tersebut buruk rupa? Tetapi kenapa Alora sampai menyukainya, bahkan memberi cinta utuh untuknya, atau ada alasan dibalik julukan buruk rupa itu?


Cerita ini mengandung adegan sedikit kelewatan ya? haha.. menceritakan kenakalan remaja yang pernah hidup di negara luar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pemilik Tubuh Itu

Alora duduk dengan menatap Jesi yang sedang disisir rambutnya oleh Haikal. Sementara Karina bertugas menutupi bekas luka pada dagu Jesi.

Benar saja. Jika Alora tidak buru-buru mencari keberadaan sahabatnya itu, sudah dipastikan pergulatan heboh akan terjadi dan membuat Jesi dalam masalah. Beruntung ia dan Haikal segera datang dan melerai perkelahian antara Jesi dan Elkavira.

"Lo kenapa diem aja sih Na ayang Jesi dibuat kaya singa gini?" tanya Haikal melihat Karina yang tadi malah bengong seperti murid bego.

"Gue mau bantuin Jesi ya? Tapi liat si Dista ambil HP buat rekam ya mending gue mundur lah, gue nanti sore masih harus masuk kerja anjir," belanya pada diri sendiri.

Alora mengangguk, Karina memang tidak pernah terjerat dengan suatu masalah sampai membuatnya mendapat hukuman. Gadis itu sangat hati-hati mengingat kehidupannya yang harus ditanggung sendiri.

"Jes, gue minta maaf ya?" ujar Alora menatap Jesi yang sudah kembali rapih dan cantik lagi.

"Apa sih? Nggak usah GR lo," balas Jesi masih dengan nada kesalnya.

Alora menghela napas. Meski Jesi menampik, ia sangat yakin jika itu karenanya.

"Tadi gue pergi ke rooftop," jelas Alora pada akhirnya.

"Hah?" kompak ketiganya serempak.

"Ngapain lo ke sana?" tanya Karina menelisik Alora.

"Lo ngga diapa-apain kan sama gengnya Zico? Berani banget lo ke sana?" tanya Jesi mendapat gelengan kepala dari Alora.

Alora sendiri merasa bingung. Kerena Sean mengajaknya bertemu di rooftop dimana tempat itu memang tongkrongan siswa-siswa populer di sekolahnya.

Jika ingin bertemu bisa di tempat lain padahal agar tidak diketahui yang lain. Seperti taman belakang sekolah atau gudang sekolah misalnya. Bukan mencari masalah dengan datang ke rooftop, agaknya Alora menyesali kedatangannya tadi, selain ia kecolongan karena tindakan lancang Sean, Alora juga hampir saja kepergok oleh kumpulan siswa populer tersebut. Beruntung Sean sudah lebih dulu pergi dan Alora sendiri memilih untuk cepat pergi dari sana setelah bertemu tanpa sengaja.

Jesi mengangguk paham. "Bagus, jangan sampai lo berhubungan dengan mereka, lo terlalu polos untuk menghadapi cowok kaya mereka," ujar Jesi kembali diangguki oleh Alora.

"Terus lo ngapain ke rooftop?" pertanyaan Karina seketika membuat Alora kelimpungan sendiri untuk menjawab.

Alora masih ingin merahasiakannya dari sahabatnya. Namun sorot mata Jesi seakan tahu jika Alora menyembunyikan sesuatu.

"Lo ketemu sama dia?" tanya Jesi.

"Dia?" beo Karina dan Haikal secara bersamaan.

Belum sempat Alora menjawab, bel masuk sudah berbunyi. Haikal dengan cepat turun dari meja Alora dan Jesi sebelum akhirnya melambai untuk pergi.

"Bye ayang-ayangku."

...****************...

Alora sudah kembali berdiri di depan gerbang hitam tinggi yang sama seperti kemarin ia lihat. Satpam yang berjaga langsung membuka gerbang melihat kedatangan Alora. Seakan sudah diberitahu.

"Masuk aja langsung non, aden ada kok didalam."

Alora melajukan motornya setelah mengucapkan terimakasih. Baru setelah ia memarkirkan motornya dan membuka helm Alora tersadar.

"Gila, ini gila. Gue udah di sini lagi," gumamnya mengusap wajah.

Terkadang Alora merasa tersihir karena tidak sadar sudah melajukan motornya sampai kembali ke kediaman Sean. Padahal Alora bisa menolak dan beralasan jika ingin melakukannya.

Ponselnya bergetar sebelum ia melangkah mendekati pintu yang sangat susah dicari kemarin. Ia membaca pesan dari Elkavira yang menyemangatinya untuk mendekati Sean. Dengan embel-embel sebuah ejekan pada akhir kalimatnya.

'Alora jangan lupa kasih buktinya ke kita ya? Lo pasti bisa kok, secara lo juga butuh duit kan? 10 juta lumayan banget nggak sih buat lo'

Alora mendesah pelan, ia kesal setelah membaca isi pesan itu, namun juga semangat mengingat 10 juta yang akan dia dapat nantinya. Selain rekaman yang akan dihapus, Elkavira juga menjanjikan uang 10 juta yang memang langsung menjadi incarannya.

"Oke Ra, ayo kita akhiri semua ini, dan lo akan dapet 10 juta itu," gumamnya menyemangati diri sendiri.

Setelah pintu terbuka. Alora dipersilahkan masuk dan langsung menuju ke atas oleh pelayan cantik kemarin.

"Langsung aja temui aden di atas non," ujarnya sopan.

Bodohnya Alora hanya mengangguk saja sebagai jawaban, padahal ia sendiri kebingungan setelah ditinggalkan oleh pelayan tersebut.

"Hah? Ke atas mana anjir? bego banget sih gue?" ujarnya dalam hati.

Meski Ia tidak yakin, namun ia tetap melangkah sampai akhirnya menemukan tangga besar sebagai penghubung lantai atas.

Perlahan langkah kaki Alora mulai naik ke tangga besar tersebut, ia sedikit ragu namun tetap harus dilakukan untuk menemukan Sean.

"Ini beneran nggak sih rumahnya? Gue masih nggak percaya anjir," gumamnya dalam hati.

Bagaimana bisa seorang yang terkadang menjadi bahan bullyan teman-temannya di sekolah ternyata anak orang kaya. Kaya banget malah karena rumah Sean sendiri jauh lebih besar dan megah dibanding dengan rumah Jesi yang terkenal anak orang kaya.

Setelah sampai di atas. Alora tetap melangkahkan kakinya. Nalurinya mengantarkan ia sampai di depan sebuah ruangan. Samar-samar ia mendengar suara musik dengan langkah yang semakin dekat dengan suara tersebut.

Deg

Alora terhenti tepat di depan ruangan yang hampir semuanya didominasi kaca sebagai sekatnya. Pintu ruangan itu terbuka dan menampilkan seseorang yang sedang berolahraga di dalamnya, dengan musik yang menemaninya di ruangan tersebut.

"Bagus banget badannya," gumam Alora tanpa berkedip menatap tubuh tanpa atasan di depan sana.

"Ini jauh lebih perfect dari biasnya si Jesi," lanjut Alora tanpa sengaja menelan salivanya susah.

Jujur saja ini pertama kalinya ia melihat tubuh lawan jenis tanpa penutup apapun secara langsung, dan efeknya sangat terasa sekali, terlebih tubuh yang disuguhkan di depan matanya terlampau indah. Rasanya Alora tidak bisa untuk mengalihkan pandangan matanya, terlalu sayang untuk dilewatkan.

Sementara yang ditatap justru menyunggingkan senyumnya. Ia melirik kaca yang memantulkan sosok Alora dengan wajah bengongnya.

Alora terkesiap saat cowok yang tadi membelakanginya tiba-tiba memutar tubuhnya, menatap ke arahnya dan...

"Ha?" beo Alora dengan mulut ternganga.

Mendadak tubuh Alora seperti tertimpa batu yang sangat besar, Alora tidak bisa menggerakan tubuhnya sama sekali, seakan menyuruhnya untuk tetap berada di tempatnya berdiri sekarang.

Padahal objek yang tadi sempat membuatnya termangu kini melangkah semakin dekat dengannya. Sangat dekat sampai akhirnya berdiri tepat di hadapannya.

Tatapan mata itu, Alora menatap balik manik mata hitam pekat yang begitu indah di depannya. Mata hitam milik seseorang yang seharusnya mempunyai wajah tampan tanpa celah, bukannya malah wajah dipenuhi dengan penyakit kulit di sekitarnya.

"Lo udah dateng?"

Suara itu. Kenapa tiba-tiba suara Sean terdengar sangat menggairahkan sekali. Detik berikutnya mata Alora melebar dengan sempurna menyadari akan suatu hal di depannya.

1
💥💚 Sany ❤💕
Jawab mau dong Ra..., aku penasaran tau gak, gemana reaksi ortu Se ma kamu.
💥💚 Sany ❤💕
Wooow.... Sean emang keren n gentle. Langsung memperkenalkan sang pujaaan hati pada ortu Rura, tapi aku salut banget ma ortu Rura yang bisa menerima n pikirannya terbuka 👍.
💥💚 Sany ❤💕
Kayaknya meski lamar kerja ne ma Sean, biar cepat kaya 🤣🤣🤣
💥💚 Sany ❤💕
Pikiran Sean emang diluar nurul.
💥💚 Sany ❤💕
Aku juga mau klu dikasih 10 jt 😂😂😂. Cepet kaya si Nila.
Herman Lim
gas sean bw alora ke Jerman buat jumpa camer jgn asik u grepe² doang
Herman Lim: lanjut kak semangat tgg up 🤭
Riria Raffasya Alfharizqi: hahaha tenang kak, uda ada rencana kok
total 2 replies
Herman Lim
gila u sean buat alora dewasa sebelum waktunya mana srh buat Garuda u muntah ber 🙈🙈🙈
Aam Siti
boleh deh k Jerman
up up kk
Riria Raffasya Alfharizqi: mau ikut?
total 1 replies
ArianiDesy
Ohhh,tentu saja aku maw Sean ikut kamu kemana aja🤭🤭🤭🤣🤣
ArianiDesy: 😱😱😱😱😱...
serem amat Thor 😭
Riria Raffasya Alfharizqi: ke kuburan mau kak? /Facepalm/
total 2 replies
Dian Rahmawati
wah Sean udh berani ajak ke Jerman
Riria Raffasya Alfharizqi: dia serius kak sama Ara
total 1 replies
Vietha_27
hayooo Sean.💃💃💃
Cuss biar bs lgsg halal biar ga nakal trs😁😁🤣🤣
Vietha_27: tak apa ka.
dr pd mereka nakal trs. 🤭🙃
Riria Raffasya Alfharizqi: heh.. mereka masi sekolah kak
total 2 replies
Ayesha Almira
ajak donk sean alora..
Riria Raffasya Alfharizqi: kamu mau ikut juga ngga?
total 1 replies
aprilia
ayok lah se kita ke Jerman langsung nikah
Riria Raffasya Alfharizqi: ya ayo aja si kak..
total 1 replies
aprilia
ara mau di nafkahi kenapa ga di nikahi aja se biar bisa eheemm ehemm
Risa Amanta
klo Alora gk mau ke Jerman..Aku aja Sean..aku mau
Riria Raffasya Alfharizqi: aku juga mau kak
total 1 replies
YL89
let's go babang Sean kita ksna biar cpt dinikahin😁😁😁
Riria Raffasya Alfharizqi: nikah ya kak ngga ditidurin melulu /Grin/
total 1 replies
Dian Rahmawati
wih Nila dpt 10 juta
YL89
babang Sean,,aloranya g dikelonin 😁😁
YL89: kn cm dikelonin loh,,dikelonin tok😁😁😁
Riria Raffasya Alfharizqi: heh belum halal ya haba
total 2 replies
Risa Amanta
kok bener yaa
Riria Raffasya Alfharizqi: iya kan? hehe
total 1 replies
Risa Amanta
knp GK disentuh langsung aja Ara
Riria Raffasya Alfharizqi: iya yaa...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!