NovelToon NovelToon
BARTENDER NAKAL ITU, ISTRIKU

BARTENDER NAKAL ITU, ISTRIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Dikelilingi wanita cantik / Playboy / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Nyai Gendeng

Sebuah Seni Dalam Meracik Rasa

Diajeng Batari Indira, teman-teman satu aliran lebih suka memanggilnya Indi, gadis Sunda yang lebih suka jadi bartender di club malam daripada duduk anteng di rumah nungguin jodoh datang. Bartender cantik dan seksi yang gak pernah pusing mikirin laki-laki, secara tak sengaja bertemu kedua kali dengan Raden Mas Galuh Suroyo dalam keadaan mabuk. Pertemuan ketiga, Raden Mas Galuh yang ternyata keturunan bangsawan tersebut mengajaknya menikah untuk menghindari perjodohan yang akan dilakukan keluarga untuknya.
Kenapa harus Ajeng? Karena Galuh yakin dia tidak akan jatuh cinta dengan gadis slengean yang katanya sama sekali bukan tipenya itu. Ajeng menerima tawaran itu karena di rasa cukup menguntungkan sebab dia juga sedang menghindari perjodohan yang dilakukan oleh ayahnya di kampung. Sederet peraturan ala keraton di dalam rumah megah keluarga Galuh tak ayal membuat Ajeng pusing tujuh keliling. Bagaimana kelanjutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nyai Gendeng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Laras Masih Berjuang

"Tempatnya masih jauh ya, Mas?" tanya Laras kepada Galuh yang tengah menyetir.

"Bentar lagi nyampe kok. Kenapa mau diganti sih? Dari pabriknya kan udah bagus begini," tanya Galuh kepada Laras yang langsung tersenyum mendengarnya.

"Mas Galuh kan tahu sendiri kalau Laras tuh nggak suka warna hitam tapi sama ayah malah dibeliin warna hitam makanya mau ganti warnanya jadi warna merah hati." Laras menjelaskan dengan riang.

"Tapi prosesnya nggak bakalan sebentar, lo mesti nunggu cukup lama buat mobil itu jadi sesuai keinginan lo."

"Nggak papa kok, Laras bisa nunggu lagi pula ini kan sama mas Galuh."

"Iya, hari ini gue bisa aja nganterin lo, tapi cuman hari ini ya. Dan hari-hari selanjutnya lo mesti mantau mobil itu sendirian. Kan lo juga udah tau tempatnya dari gue."

"Iya, nggak papa deh, Mas, yang penting Laras kan udah tahu tempatnya."

Galuh mengangguk saja ketika Laras mengatakan itu, sebenarnya Galuh tidak mau menemani Laras tapi karena Laras punya alasan cukup kuat untuk menemaninya mengganti warna mobil yang apalagi pemilik dari bengkel mobil terkenal itu adalah teman yang cukup dekat pula dengan Galuh, akhirnya Galuh mengiyakan.

Tapi sebenarnya fokus pikiran Galuh saat ini adalah kepada Ajeng. Apalagi tadi Ajeng mengatakan kalau dia juga akan keluar dengan seseorang dan yang pasti itu adalah laki-laki. Mereka yang sudah sepakat untuk tidak saling melarang untuk dekat dengan orang lain akhirnya membuat Galuh juga tidak bisa berkata apa-apa walaupun niat hati untuk melarang Ajeng pergi bersama orang lain itu begitu besar.

"Mas Galuh, Laras boleh nanya satu hal nggak sama Mas Galuh?" tanya Laras sambil memperhatikan wajah Galuh yang tampan dari arah samping.

"Tanya aja, Ras. Kalau gue bisa jawab ya gue jawab tapi kalau nggak bisa juga lo jangan marah."

"Oh enggak dong, Laras gak mungkin marah. Sebenarnya Laras pengen nanya ini udah lama banget, tapi nggak enak, takut Mas Galuh tersinggung. Cuman sekarang kayaknya udah semakin ganggu Laras aja deh. Jadi nggak papa kan kalau Laras ungkapkan sekarang?" tanya Laras lagi untuk meyakinkan bahwa Galuh tidak akan marah dengan pertanyaan yang akan ia lontarkan sebentar lagi itu.

"Nggak papa, kan gue bilang tadi, nggak apa-apa kalau gue bisa jawab ya gue jawab, kalau nggak juga lo nggak boleh marah." Galuh pun mengulangi jawaban yang sama.

"Sebenernya, Mas Galuh itu ketemu sama Ajeng di mana sih? Karena setahu Laras, Mas Galuh nggak pernah bawa Ajeng ke depan siapapun sebagai seorang pacar dulunya. Lagi pula, semua orang mengenal Mas Galuh itu nggak pernah serius sama perempuan, kok bisa sih nikah sama Ajeng yang notabene kayaknya baru kenal sama Mas Galuh."

Galuh yang tidak siap dengan pertanyaan tiba-tiba mengenai hubungannya dengan Ajeng itu kontan diam sesaat, dia tidak ingin salah bicara atau salah memberikan jawaban kepada Laras. Jadi Galuh saat ini sedang berpikir keras bagaimana caranya dia menjelaskan kepada Laras tentang pertemuannya dengan Ajeng hingga berakhirnya mereka ke pelaminan secara alami atau natural, walaupun sebenarnya Laras sekeluarga juga sudah tahu alasan mengapa Galuh harus menikahi Ajeng waktu itu, karena ia mengutarakan bahwa Ajeng memang sudah hamil anaknya.

"Kenapa lo pengen tahu banget?" Galuh balik tanya kepada Laras sebelum ia menjawab pertanyaan dari gadis itu.

"Mas Galuh tentu tahu jawabannya. Karena Laras sangat mencintai Mas Galuh. Mas Galuh tahu itu. Tentu saja dengan kedatangan Ajeng yang tiba-tiba waktu itu apalagi sampai mengaku hamil, Laras jadi sedikit tidak percaya, terlebih Laras melihat gelagat yang aneh dari Mas Galuh dan Ajeng."

Insting Laras Itu boleh juga kalau menurut Galuh. Ya, mirip detektif Conan ketika sedang menginvestigasi suatu tindak kejahatan. Bedanya, kalau Laras itu kepo dengan urusan orang karena ia tidak bisa memiliki objek yang sudah dicintainya sejak lama yaitu Galuh sendiri.

"Laras, dengerin gue ya. Di dunia ini ada beberapa hal yang rasanya lebih baik tidak terjelaskan daripada dibuka di depan publik. Gue sama Ajeng emang baru banget kenal tapi gue udah suka sama dia sejak lama, makanya gue sama Ajeng itu kebablasan dan akhirnya dia hamil anak gue. Gak mungkin dong gue nggak tanggung jawab."

"Tapi jujur ya, Mas Galuh, Laras seperti tidak melihat adanya cinta di antara kalian berdua. Kalian seperti orang biasa malah terlihat seperti tidak akur."

Kali ini, Galuh tidak langsung menimpali kata-kata Laras barusan. Sebenarnya, malas sekali jika harus menceritakan hal panjang lebar kepada Laras yang nanti takutnya malah membongkar rencana dirinya dan Ajeng. Tentu akan sangat bermasalah bila itu benar-benar terjadi. Apalagi Galuh sangat tahu bahwa laras adalah orang pertama yang paling menginginkan perpisahan di antara Galuh juga Ajeng karena gadis itu teramat mencintai Galuh dan menginginkan Galuh kembali walaupun tidak diungkapkan dengan kata-kata tetapi Galuh tahu semua itu dan dia harus bisa mengarang sesuatu yang pada akhirnya membuat Laras percaya bahwa itu terjadi secara alami tidak dibuat-buat atau direncanakan seperti kenyataannya.

"Cara orang lain untuk mencintai atau mengungkapkan rasa sukanya itu juga beda-beda, Laras. Kalau gue emang orangnya nggak romantis, tetapi waktu berdua sama Ajeng gue bisa ngelakuin apa aja yang bikin dia senang. Ajeng juga bukan tipikal perempuan yang manja makanya gue ngimbangin dia juga. Tapi sebenarnya kita harmonis harmonis aja kok. Kita saling mencintai. Memang kita tidak pernah atau sangat jarang menampilkan perasaan kami satu sama lain di depan orang lain."

"Jadi maksud Mas Galuh, dengan kata lain bahwa Mas galau itu benar-benar mencintai Ajeng?" tanya Laras lagi. Sungguh Laras sudah benar mirip dengan reporter di tv-tv saat ini, mewawancarai Galuh tanpa henti apalagi sampai mengusik ranah pribadinya yang seharusnya tidak dia ketahui. Namun, karena tidak ingin membuat gadis itu sedih atau merasa tidak diperhatikan, akhirnya Galuh mengiyakan saja semua pendapat dari Laras.

"Iya, untuk apa ditanyain lagi sih perasaan gue sama Ajeng, kalau gue nggak cinta sama dia nggak mungkin gue bakal nikahin dia."

Kali ini Laras diam saja mendengar itu. Tapi Laras tidak akan menyerah dengan apa yang diinginkannya. Dia sudah kepalang curiga dengan hubungan Galuh juga Ajeng. Ada yang janggal dengan mereka dan Laras akan mencari tahu hingga ke akar-akarnya. Di mata Laras, terlihat jelas, sepertinya memang ada yang disembunyikan oleh dua orang itu. Makanya Laras harus memperjuangkan Galuh lagi, ia yakin Galuh nanti akan terbuka kepadanya dan mereka akan kembali bersama.

1
D_wiwied
hilih gayamu.. megap2 tp senang jg kaaan
D_wiwied
dan akupun bacanya pake dinyanyiin pula /Facepalm/
YuWie
elah..yg bebal ya dirimu itu luh galuh. Baru nikah sak nyuk wis gatel2 sama cewek lain..ehhh giliran istri ada yg deketin dan pas sahabat loe..jadi panas panas panas hati ini..
YuWie
satu kata untukmu luh galuh...laki2 gatelan..syukur in
YuWie
kapok mu rak Galuh..gatel sih..
YuWie
godaan sebelum nikah nih jeng
YuWie
Luar biasa
YuWie
terjerembab dan berpelukan...gimana itu jatuhnya..estetik atau benjol..hehehe
YuWie
wahahahaha..hari2 permainan rumah2an kalian akan segera dimulai..nikmatilah be enjoy diajeng Galuh
YuWie
yak begitulah kehidupan ibukota... duniawi sekali jadi wis podo2 rusak gak usah komplain2. Jalani aja sandiwara kalian tohhh sdh sadar buat kesepakatan.
YuWie
vira itu embet..gak usahlah apa2 mesti diceritain jeng2... keep u're secreet..
YuWie
Diajeng sdh baper ehhh si Galuh nya masih berpikiran cuman napsu aja. Ayolah jeng ajeng jgn jatuh cinta dulu ke Galuh, eman2 perawanmu
YuWie
gimana gàk kaget mimi dan babah mu diajeng...main teriak2 aja ngomongnya..frontal sekali dirimu..tapi syuka karaktermu
YuWie
waduhhh..kanjeng ibu..mata2 nya Banyak. Konyol gak sih pas jari ajeng dan galuh ketuker2..hihi
YuWie
jiannn pasangan absurd oigh..tapi luciui
Nyai Gendeng
makasih kakak♥️
YuWie
yang bener luh galuh..gak bakal jatuh cinta tapi bucin iya...cieee
YuWie
Diajeng punya sex appel brati ya Luh Galuh... baru jilat es cream aja sdh bikin kamu bayangin yg enggak2
YuWie
tuh cantik larasnya..modern..kenapa gak mau. Ternyata Galuh tukang celupan ya..kasihan perawan diajeng donk
YuWie
kan seru kan interaksi si banhsawan dan si bertender
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!