Memiliki anak yang memiliki kelainan jantung membuat Diana harus berjuang sendirian karena suami dan semua keluarga tidak mau menerima sang anak yang bagi mereka menyusahkan dan membuat malu.
kerinduan seorang anak pada sang ayah yang di bawa hingga nafas terakhirnya.
Di saat kesedihan Diana di tinggal anak nya ia mendapati bukti perselingkuhan sang suami dengan sekertarisnya.
Karena lelah dan tidak memiliki harapan lagi membuat Diana mengakhiri hidup nya di depan sang suami.
Ingin tau nasib Diana selanjutnya ayo ikuti kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"Salah sendiri kakak kenapa juga harus kuliah di luar, kuliah itu dalam kelas bukan di luar, kampus apa yang gak punya ruangan" sengit Diana
Mereka berdua sampai menyembuhkan minuman yang mereka minum saat mendengar ucapan Diana
"Dianaaaa... Kamu ya kalau bicara gak disaring dulu, dan siapa juga yang sekolah di luar kelas, maksudnya luar negri bukan luar kelas Oneng" kesal Bryan
"Aduh... Kak mana bisa bicara di saring karena ucapan Diana bukan ampas kelapa yang gak ada santannya, lagian salah sendiri bicara gak jelas pakai kata kata luar segala" jawab Diana membela diri.
"Segala pakai sekolah luar negeri, hasilnya juga sama saja jadi sarjana, orang gak bakalan tau kalau gak buka ijazah kakak" ucap Diana
"Hehehe... Bener dek marahin dia" ucap Barata sembari tertawa sedangkan Bryan cemberut
"Jadi kakak kerja aba di rumah sakit?" tanya Diana
"Dia dokter spesialis syaraf" jawab Barata
"Oh luar biasa, bagus deh nanti jika Diana ketemu orang gila akan Diana bawa ke kakak agar di perbaiki sarafnya" ucap Diana lagi
Mendengar itu kedua saudara Diana menghela nafas lelah,
"Udah dek jangan tanya lagi, ayo makan setelah itu pulang tidur kamu perlu istirahat gak capek tu dari tadi ngomel melulu" ucap Bryan
"Ok ok..." jawab Diana tapi baru ia akan diam terdengar suara hp Diana disana berbunyi, saat dilihat ternyata dari Jane.
"Kak, bang Diana boleh angkat ya penting ni" tanya Diana
"Iya angkat saja" jawab Keduanya
"Terima kasih" ucap Diana lalu mengangkat sambungan telponnya
"Halo kak Diana cantik disini, ada apa?" tanya Diana 📞
"Hehehe narsis..., Diana kakak punya kabar bagus untuk mu, jika saat ini kakak sudah mendapatkan tempat untuk mu, jika kau mau besok kita bisa bertemu di alamat yang akan kakak kirim" ucap Jane 📞
"Ok kak Diana mau, kirim alamatnya besok kita bertemu, apa harganya sudah tau?" tanya Diana 📞
"Iya akan kakak kirim rinciannya lalu pelajarilah, jika sudah setuju besok langsung bisa di beli, fotonya juga sudah kakak kirim jadi pikirkanlah" ucap Jane 📞
"Siap kak terima kasih atas bantuan nya" ucap Diana
"Ok sayangku sampai jumpa besok" ucap Jane 📞
Panggilan di akhir lalu Diana melihat rincian itu lalu melihat fotonya.
"Abang... kakak coba lihat ini dan beri tanggapan kalian, kalian lebih tau daerah ini" ucap Diana pada kedua saudara nya.
Barata mengambil lebih dulu hp milik Diana dan melihat semuanya.
"Dek apa kamu ingin membeli tempat ini?" tanya Barata
"Iya bang, Diana mau buka galeri lukisan Diana disana, dan atas akan Diana jadikan kantor Diana, bagaimana menurut Abang dari harga dan lokasinya ?" tanya Diana
"Ini sangat bagus dan cocok, dan kamu tau ini milik sahabat Abang, kemarin dia menawari Abang tapi Abang tidak mau karena Abang tidak tau untuk apa jadi tidak mau, tempatnya sangat bagus, tapi untuk harga apa kamu bisa maaf bukan maksud Abang menyepelekan kamu tapi kamu masih muda, apa kamu mau Abang bantu?" tanya Barata
"Tidak Abang terima kasih, Diana ada kok tenang saja, tapi ini sangat cocok bukan" jawab Diana
"Iya ini sangat bagus" jawab Barata
"Dek jangan bilang kamu akan tinggal disini juga, kakak gak izinin ya " ucap Bryan tiba tiba
"Jika untuk usaha kakak izinin tapi Untuk tinggal gak boleh bahaya tinggal sendirian" ucap Bryan
"Diana sudah besar kak" jawab Diana
"Gak kamu masih baru belum tau bagaimana disini, nanti jika sudah beberapa tahun baru di izinin dan jangan bantah"jawab Bryan
"Iya iya... Ih cerewet" jawab Diana
Tidak lama makanan mereka datang dan mereka pun makan bersama.
Sedangkan di posisi Dio dan papa ya saat ini sudah sampai rumah.
"Dio papa mau tanya" ucap papa Dio
"Et tunggu...jika tanya kenapa Dio panggil dia mama, dan ketemu dimana bagaimana bisa, Dio gak bisa jawab pokoknya itu rahasia kami berdua yang pasti dia wanita terbaik dan Dio sayang mama Diana, jadi papa jangan ganggu mama Dio titik" jawab Dio mantap.
"Kamu kok jadi cerewet biasanya susah bicara" kesal papanya
"Loh Dio anak papa jadi tentu saja sama" jawab Dio
"Terserah kamu saja, tapi papa mau tanya siapa nama wanita itu tadi apa dia sudah menikah atau punya kekasih?" tanya papa dari Dio
"Abu abu pa, nanti Dio konfirmasi dulu, kenapa papa tanya soal mama, jangan bilang papa suka mama, jangan jadi pedofil ya pa, mama masih muda, mana saja panggil papa om" Jawab Dio
"He... Dasar bocah tengil, papa ini masih muda bagaimana bisa kamu bilang papa tua" jelas papa Dio kesal
"Tuan Danendra Satya Wicaksana yang terhormat, mama Dio masih baru lulus SMA saat ini jadi jika tidak salah usia mama 17 atau 18 tahun kurang lebih seperti itu dan sedang kan papa sudah berusia 39 tahun, jadi apa itu kurang jika di sebut pedofil" jawab Dio dengan menekan nama sang papa
"Dio Satya Wicaksana... dia masih sangat muda kenapa kau panggil dia mama bukanya kakak" ucap Danendra juga ikut menekan kata katanya
"Suka suka Dio dong, pokoknya dia mama Dio" ucap Dio sungguh sungguh
"Jika dia jadi ibumu berarti dia istri papa dong" ucap Danendra
"Jangan ngaku ngaku... Dio gak mama mama tersakiti, yang menyukai papa sangat banyak Dio takut mama akan jadi sasaran mereka" ucap Dio lalu masuk kekamarnya
Danendra terdiam sebentar mendengar perkataan putranya
"Kenapa dia sesayang itu pada gadis itu, sepertinya melebihi sayangnya dia pada ibu kandungnya, sangat aneh" gumam Danendra
"Tapi tenang saja Dio jika papa bersama mama mu, papa akan menjaganya dari gangguan ulat bulu dan hama Dedi akan pucat pestisida yang banyak untuk memusnahkan hama pengganggu" ucap Danendra
Keesokan harinya
Diana sendirian, Barata tidak jadi ikut Diana karena ia mendapatkan panggilan dari kampus, begitu juga Aditya yang mendapatkan panggilan dari rumah sakit, sedangkan yang lain belum ada yang tau semua tentang Diana jadi hari ini Diana akan pergi sendirian.
"Bunda Diana pergi dulu ya, bunda hati hati di rumah" ucap Diana
" Kamu ini sayang yang hati hati itu kamu, kamu yang akan keluar rumah, kamu hati hati jika ada apa apa cepat hubungi bunda dan semua saudaramu ya, jika sudah selesai cepat pulang" ucap bunda
"Siap ibunda ratu, " jawab Diana sembari tersenyum bahagia.
Setelah itu Diana pun pergi menggunakan taxi, bunda dan Barata sudah meminta Diana untuk bawa mobil yang ada di rumah tapi Diana tidak mau.
Bersambung
haduh sabar ya mas bastian punya adek nemu malah bikin spot jantung terus/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
bukan diana