NovelToon NovelToon
Love Delayed Mas Santri

Love Delayed Mas Santri

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Konflik etika / Pemain Terhebat / Romansa / Kontras Takdir / Enemy to Lovers
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lina Handayani

Sekuel Sincere Love My Husband.

"Jika mubtada saja membutuhkan khobar untuk membuat sebuah kalimat, maka Azura juga membutuhkan A Mahen untuk dijadikan imam dunia akhirat," ucap Azura dengan senyuman manis di bibirnya.

"Belajar dulu yang bener! Baru bisa menikah," cetus Mahen dengan wajah datar tanpa ekspresi.

Patah hati mampu membuat seorang laki-laki berparas tampan rupawan itu kehilangan jati dirinya. Mahendra Dirgantara dihadapkan dengan kenyataan, jika dirinya dikhianati dan dibuat patah hati oleh seorang wanita yang dicintainya.

Perginya Rima di dalam hidupnya, seakan membuat Mahendra hancur, sampai nekad mengakhiri hidupnya. Namun berhasil dicegah, tetapi laki-laki itu malah menjadi berubah drastis. Cuek, dingin, menyeramkan. Itulah dirinya sekarang.

Sampai suatu hari, Mahendra dipertemukan dengan seorang wanita cantik di masa kecilnya yang berusaha keras, meluluhkan hati yang sudah terkunci itu.

Akankah Mahen luluh oleh Azura? Atau memilih Rima kembali? Ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 28 : Tidak Bisa Dimengerti

..."Bukan dia yang rumit, tapi kita yang tidak bisa mengerti bagaimana perasaannya. Jika saja bisa mengerti perasaannya, maka tidak mungkin dia menghindar darimu."...

...~~~...

"Huh, cewe memang rumit," ujar Mahen semberi kembali mengendari mobilnya dengan melirik wajah Azura sekilas.

"Bukan aku yang rumit, tapi A Mahen yang tidak bisa mengerti," sahut Azura dengan menghindar dari tatapan mata Mahen yang terus memperhatikan gerak-geriknya.

Seketika Mahen mengerutkan keningnya, dengan memikirkan apa yang dimaksud dari kata-kata Azura itu.

"Maksudnya kamu apa, Azura?" tanya Mahen agar bisa tahu, apa yang salah dari dirinya karena tiba-tiba Azura bersikap aneh.

"Tau ah, A Mahen enggak ngerti-ngerti," ucap Azura dengan memalingkan wajahnya ke arah lain untuk menghindari kontak mata dengan Mahen.

Mahen yang melihat Azura ngambek seperti itu, seakan tidak bisa membujuknya lagi. Lantas, ia malah kembali fokus menyetir mobilnya.

Hal itu, malah membuat Azura semakin kesal saja, karena Mahen seperti mengacuhkannya, dan tidak ada usaha untuk membuat dirinya tidak marah lagi.

"Ih, A Mahen ngeselin deh! Bukannya dibujukin, malah dibiarin ngambek aja kayak gini. Dasar, laki-laki enggak peka!" batin' Azura berucap sembari menatap ke arah kaca mobil agar tidak terlihat oleh Mahen.

Mahen melirik Azura sekilas dan kembali mengemudikan mobilnya, dengan perasaan yang sangat berbeda.

"Maaf, Azura. Mahen tidak bisa mengucapkannya sekarang, mungkin sekarang bukan waktu yang tepat untuk membicarakan soal itu, karena melihat kamu yang sedang ngambek begini." Mahen berucap di dalam hatinya sembari fokus mengendarai mobilnya.

Mahen juga gagal mengucapkan hal yang serius kepada Azura, karena kedatangan Rima yang menggangu suasana, ditambah dengan sikap Azura yang tiba-tiba berubah cuek seperti sekarang ini.

Dua puluh menit kemudian, Mahen dan Azura sampai di depan rumah Abi Ibrahim, dengan tanpa berbicara sepatah kata pun lagi, karena Azura seakan tidak ingin berbicara dengan dirinya.

"Sudah sampai. Mau Mahen bukain sabuk pengaman mobilnya?" kata Mahen sembari hendak mendekati Azura yang masih diam membisu.

"Enggak perlu! Azura bisa sendiri kok," ucap Azura dengan membukanya sendiri, tanpa memperdulikan Mahen yang nampak menunggunya.

Namun, dengan posisi Azura yang sedang marah, seakan menjadi susah membuka sabuk penganan mobil itu, karena terburu-buru ingin keluar dari mobil itu.

"Yakin bisa sendiri? Itu kelihatan kesusahan loh," kata Mahen dengan melihat Azura yang nampak kesusahan.

"Enggak kok, Azura bisa sendiri." Gadis itu masih kekeh dengan pendiriannya agar tidak dibantu oleh Mahen.

"Gimana si ini? Susah banget bukanya," kata Azura pelan agar tidak terdengar oleh Mahen, dengan kedua tangan yang berusaha membuka sabuk pengaman itu.

"Itu kelihatan kesusahan loh kamu. Sini biar Mahen bantu," seru Mahen yang tahu jika Azura memang membutuhkan bantuannya.

"Enggak, A Mahen! Azura bisa sendiri, enggak perlu dibantu juga," tegas Azura sekali lagi, dengan menyingkirkan tangan Mahen yang sudah ingin memegang sabuk pengaman itu.

Mahen tidak lagi berucap, melainkan ia bertindak dengan segara membuka sabuk pengaman mobilnya itu, dengan menentang keinginan Azura yang tidak ingin dibantu olehnya.

"A Mahen, sudah Azura bilang jangan dibantu! Azura bisa sendiri," ucap gadis itu dengan wajah yang nampak marah sembari menatap wajah Mahen yang tengah membantunya membuka sabuk pengaman mobil itu.

"Ini sudah terlepas. Kamu enggak bakalan bisa membukanya sendiri, karena membukanya harus dengan menekan tombol di sampingnya, sedangkan kamu menariknya dengan paksa. Sampai kapanpun, enggak bakalan terbuka sabuk pengamannya, dan kamu membutuhkan bantuan Mahen untuk membukanya," jelas Mahen sembari menatap Azura dengan lekat.

Blus.

Azura nampak malu, dengan wajah yang sedikit memerah, kerena perkataan Mahen yang ternyata membuatnya begitu malu.

"Ya itu enggak tahu, kan A Mahen enggak kasih tahu Azura dari awal," seru Azura menghindari rasa malunya itu dari Mahen.

"Kamu sendiri enggak tanya sama Mahen. Sudah ditawarin mau dibantu juga malah keras kepala tuh bilangnya bisa sendiri," ujar Mahen dengan membalas ucapan dari Azura.

Mendengar itu, Azura semakin malu saja mendengarkan perkataan Mahen yang seakan memojokkannya.

"Udahlah, Azura mau keluar saja. Ummi sama Abi sudah menunggu di dalam rumah," kata Azura dengan mengalihkan topik pembicaraan agar Mahen tidak lagi membuatnya malu.

"Hem, udah tahu salah terus keras kepala lagi. Udah begitu malu sendiri," ucap Mahen pelan sembari membuka pintu mobilnya untuk mengikuti Azura.

Azura yang sedikit mendengar ucapan dari Mahen, langsung saja kembali masuk ke dalam mobil.

"A Mahen bilang apa barusan?" tanya Azura yang samar-samar mendengarkan ucapan Mahen mengenai dirinya.

"Enggak ada kok, itu ada nyamuk di pipi kamu makanya merah-merah," jawab Mahen sembari tersenyum tipis.

Azura malah malu mendengarkan jawaban dari Mahen, karena laki-laki itu menyindirnya sebab kedua pipinya sempat memerah tadi karena malu.

Tidak lama dari itu, Mahen keluar dari mobil dengan Azura yang berada di sampingnya, sampai keduanya berada di dalam rumah Abi Ibrahim dan Ummi Safa.

"Assalamualaikum," ucap Mahen dengan masuk ke dalam rumah omnya itu, sembari berjalan mendekat Abi Ibrahim.

"Eh, Mahen. Terimakasih ya sudah mengantarkan Azura pulang?" ujar Abi Ibrahim dengan mendekati Mahen bersama sang istri.

"Iya Om, sama-sama. Itu sudah menjadi kewajiban Mahen untuk mengatakan Azura pulang kembali," kata Mahen sembari tersenyum.

Tanpa berkata sepatah kata pun lagi, Azura langsung masuk ke dalam kamarnya, dengan menaiki anak tangga dan meninggalkan kedua orangtuanya, dengan Mahen yang masih berada di ruang tamu.

"Loh, Azura. Kamu mau ke mana, Nak? Ini Mahen masih di sini," ucap Ummi Safa dengan memanggil putrinya yang pergi.

"Azura capek, Mi. Mau istirahat," jawab Azura dengan sedikit berteriak, lalu masuk ke dalam kamarnya dengan begitu cepat.

"Tapi, Azura. Mahen masih di sini," teriak Ummi Safa yang tidak enak kepada Mahen yang sudah mengantarkan putrinya itu pulang.

"Enggak papa kok, Tante. Azura lagi pengen istirahat aja itu, enggak perlu dipanggil lagi," ucap Mahen yang tahu betul dengan sikap Azura, kerena gadis itu tengah ngambek.

"Iya, terimakasih Mahen. Memang Azura ini masih kayak anak kecil, belum mengerti sama sopan santun kepada tamu. Maaf ya, Nak Mahen?" ujar Ummi Safa yang tidak enak kepada keponakannya itu.

"Enggak papa kok, Tante. Mahen juga mau langsung pulang saja," balas Mahen dengan begitu ramah kepada om dan tantenya itu.

"Loh, kok buru-buru Mahen? Enggak minum dulu di sini?" ujar Abi Ibrahim kepada Mahen kerena Mahen tiba-tiba ingin langsung pulang.

"Enggak kok, Om. Terimakasih, lain kali saja Mahen ke sini lagi," ucap Mahen sembari tersenyum manis.

"Ya udah, kalau begitu salam buat orangtuamu dari Om dan Tante ya?" seru Abi Ibrahim kepada Mahen.

"Iya Om, nanti Mahen sampaikan kepada Umma sama Baba. Mari Om, Mahen pamit pulang dulu. Assalamualaikum," ucap Mahen sembari menyalami tangan keduanya secara bergantian.

"Waalaikumsalam. Hati-hati di jalannya, Mahen!" kata Ummi Safa dengan melihat punggung Mahen yang mulai menghilang dari pandangan matanya.

Mahen hanya mengangguk dan keluar dari rumah itu, lalu masuk kembali ke dalam mobilnya.

.

.

.

Seru gak ni? Berikan like sama komentar kalian yang banyak dulu ya! Jangan sampai ketinggalan loh!

1
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
saahhhhhh.....
alhamdulillah.. akhirnya sah juga...
samawa ya buat mahen dn azzura...



lanjut kak.....
semngatttt up terussss.....
Seuntai Kata: Wah selamat atuh ya, semoga lancar ya kak. 🙂
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴: masih otw kak... 🤭
total 3 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
udah gk sbar nunggu azzura dn mahen ijab kobul...
semoga tdak ada episode dmna jibril ber ulah...




lanjutkak semngat...
semngat...
Seuntai Kata: Iya kak gak sabar ya nunggu meraka bahagia. Iya semoga aja ya kak gak ada Jibril yang buat ganggu mulu.
Siap kak, insyaallah aku lanjut besok. Di tunggu kak. 😘😍
total 1 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
ayooo.. terima saja azzura... dn menikahlah kalian...

dn untuk jibril.. sdkit demi sdkit sfat aslimu terbongkar sdah...

semoga abinya azzura menerima si mahen...

lanjut kak... semngat...
Seuntai Kata: Siap Kak, makasih loh udah mau nunggu terus. 😊
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴: ku tunggu up nya kak...
🤭🤭
total 3 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
gmna lanjutnnya yaa...
akankah si azura dngn mahen atau jibril.. tapi jibril buat rima saja ya kak.. mahen buat azzura...


lanjut kak ...
semangat....
Seuntai Kata: Hayo gimana ya? Nah kan sama siapa ya? Bingung gak ni kak? Biar gak bingung lanjut baca lagi ya. Emm gimana ya? Bisa iya bisa enggak, tapi busa di pertimbangkan. Kita lihat nanti kak, hehe. 🙂😅
total 1 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
duch... kasihan bnget si azura... si mahen kurang tegas juga...
Seuntai Kata: Iya bener itu kak, Mahen nya gak ambil tindakan cepat. 🤧
total 1 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
mau donk kak.. doble up..
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴: amiiinn kak...
semngat
Seuntai Kata: Siap kak, apalagi di semangati begini. Aku semakin semangat. Aaamiin, makasih banyak ya kak. Kakak juga sehat selalu ya 😍😘
total 6 replies
Zieda
up langsung 2 eps dong kkk, nanggung pinisirin bgt
Seuntai Kata: Hehe, sabar ya kak. Besok lagi ya ditunggu, di tahan dulu penasarannya oke? Senang deh dapat komentar kayak gini. Makasih ya kak Zieda. Nanti di bab lainnya komentar lagi ya hehe biar semangat tar bisa dauble up loh. 😍🙂
total 1 replies
Azizah SULAEMAN
cerita yang menarik..
Seuntai Kata: Alhamdulillah, terimakasih kak. 😍🙂
total 1 replies
Riana
semangat update ny
Seuntai Kata: Wah, siap kak. Terimakasih banyak udah kasih ulasan bagus. Semoga betah ya bacanya 😊🙂
total 1 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
mampir kakk...
lanjut....
Seuntai Kata: Terimakasih banyak Kak, udah mampir. Semoga suka ya sama ceritanya. Ini sebentar lagi muncul bab barunya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!