NovelToon NovelToon
Istri Amnesia Tuan G

Istri Amnesia Tuan G

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pengganti / Beda Usia / Wanita Karir / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: Joy Jasmine

Awalnya Elodie adalah ibu rumah tangga biasa. Istri yang penurut dan ibu yang penuh kasih. Namun sebuah kecelakaan mengubah segalanya.

Sikap dan Perilaku wanita itu berubah 180 derajat. Melupakan segala cinta untuk sang suami dan putra semata wayangnya. Mulai membangkang, berperilaku sesuka hati seingatnya di saat 19 tahun. Namun justru itu memberi warna baru, membuat Grayson menyadari betapa penting istri yang diremehkannya selama ini.

"Mommy."

"Nak, aku bukan mommy kamu."

"Elodie Estelle."

"Grayson Grassel, ayo kita bercerai!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Joy Jasmine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

"Paman!" Ciara langsung melompat ke pelukan Axel yang segera menangkapnya. Pria itu menggendong keponakan tersayangnya dan menciumnya beberapa kali di pipi.

"Keponakan paman!" balas pria itu dengan gemas. Sementara Elodie tertawa kecil melihat interaksi mereka yang lucu di matanya.

"Hai, Elli." Axel menyapa Elodie setelah atensinya beralih.

"Axel, Cia ini?"

"Cia keponakanku. Anaknya kakakku."

Elodie membulatkan kedua mata dan menutup mulutnya dengan kedua tangan. "Anaknya kak Alexa?"

"Yups. Dia menikah beberapa bulan setelah mu. Ternyata anak kalian juga seumuran." Axel memandang ke arah Cedric sembari tersenyum menyapa.

Sementara Cedric mendengus. "Aku lebih tua sebulan darinya!" tegas anak itu tidak terima.

Ciara yang berada di dalam gendongan Axel mencibir. "Tapi badanku lebih besar dan lebih tinggi darimu," balas anak perempuan itu dengan wajah sombong.

"Itu karena kau gendut! Jadi badanmu besar!"

"CEDRIC!" Ciara merangsek turun dari gendongan sang paman. Keduanya kini saling menatap tajam.

Dan satu jam setelahnya, Elodie dan Axel saling tertawa kecil saat kedua anak itu terlihat akur. Cedric dan Ciara kini tengah bekerjasama untuk mendapatkan boneka hiu di mesin capit.

"Bukan seperti itu!" marah Cedric yang langsung mengambil alih. Namun saat ia mencoba pun sama-sama gagal hingga Ciara tertawa mengejek.

"Lihat! Bukankah mereka mirip dengan kita dulu?" Axel membuka pembicaraan setelah mereka cukup lama diam sembari memperhatikan kedua anak itu.

Elodie tersenyum, ingatan membawanya terbang ke masa lalu. "Kamu benar. Saat kita kecil juga selalu saling bertengkar dan nantinya baikan. Siapa sangka besarnya kita pacaran."

Wanita itu tertawa tanpa menyadari ekspresi Axel yang sedikit berbeda. "Kau tahu kenapa aku tidak membencimu? Padahal kau meninggalkanku tanpa sepatah kata pun."

Elodie terdiam, wanita itu menatap Axel yang jelas ada kekecewaan di matanya. Namun ia hanya bisa menggeleng sebagai jawaban. Ingatan tentang ia yang meninggalkan pria ini bahkan tidak ada. Terakhir yang ia ingat jelas adalah betapa manisnya masa pacaran mereka.

"Kita tumbuh bersama sejak kecil. Mungkin bagi sebagian orang hubungan erat apa pun akan putus jika sudah menjadi mantan. Tapi tidak bagi aku, kau adalah sahabat yang selalu menemaniku sejak kecil. Bisa dibilang kita tumbuh bersama, dan kau sudah menjadi bagian penting dari sebagian perjalanan hidupku. Karena itu aku sama sekali tidak bisa membencimu walau pun aku mau." Axel menarik napas panjang setelah mengeluarkan apa yang ada di hatinya selama ini.

Sementara Elodie menatap pria itu sedih. "Jujur saja, aku tidak ingat apa pun sekarang. Tentang kenapa aku memutuskanmu, meninggalkanmu, hingga menikah dengan Grayson. Tapi aku tetap mau minta maaf padamu, Axel. Kamu adalah pria terbaik yang pernah kutemui."

Meski masih ada rasa kecewa, Axel tetap tersenyum hingga kemudian tertawa kecil untuk mencairkan suasana. "Kau sudah tahu aku yang terbaik tapi masih tetap meninggalkanku."

"Tunggu, kau tidak ingat apa?" Axel yang baru sadar akan perkataan Elodie bertanya dengan tidak sabaran.

"Aku kehilangan ingatan selama 6 tahun."

"Bagaimana bisa?"

"Mereka bilang aku kecelakaan."

Axel membulatkan mata terkejut. "Kapan? Aku bahkan tidak tahu. Kau baik-baik saja, kan?"

"Sebulan yang lalu. Seperti yang kamu lihat, aku baik-baik saja selain hilang ingatan."

"Baguslah." Axel lega. Pria itu terdiam sejenak sebelum teringat sesuatu.

"Enam tahun, berarti kau ingatnya aku masih pacarmu, dong?" Axel bertanya dengan senyum menggoda, membuat Elodie menoyor kepala pria itu ringan.

"Apa yang kamu pikirkan, huh? Aku wanita bersuami sekarang, anakku bahkan sudah sebesar itu."

Axel menghela napas kasar. "Sungguh kejam, kau menjatuhkanku dari langit berulang kali."

Elodie tertawa. "Ngomong-ngomong, bukankah ada bagusnya aku memutuskan mu? Lihatlah! Kamu semakin keren sekarang."

"Ya, kau benar. Aku juga terkenal dan kaya. Mimpi kita saat kecil untuk menyewa satu taman hiburan saja, bisa aku wujudkan sekarang. Tapi dibalik itu semua, hatiku ini ... terasa kosong." Axel menaruh telapak tangannya di depan dada, pria itu menghela napas berat.

Sementara Elodie yang sempat terdiam tiba-tiba tertawa kencang. "Kamu dari kecil memang tukang drama, pantas sekali menjadi aktor."

Axel yang awalnya sedikit terkejut itu akhirnya ikut tertawa juga. Membuat kedua anak yang kembali saling bertengkar itu menoleh.

"Ciara sangat menyebalkan dan aku tidak suka, sedangkan pria itu adalah paman Ciara. Aku tidak boleh membiarkannya dekat-dekat dengan mommy," batin Cedric setelah sadar bahwa Elodie tampak senang berbincang dengan Axel.

Anak itu langsung berlari menghampiri sang ibu. "Mommy, aku lelah. Mau pulang!"

.

.

.

Elodie yang sudah menidurkan Cedric kembali ke kamarnya sendiri. Wanita itu langsung mencari-cari buku atau apa pun itu. Ia ingin mencatat apa saja yang diperlukan untuk merenovasi restoran mereka. Tadi pagi ia sudah survei dan besok di akhir pekan akan dimulai renovasi.

"Oh? Aku punya laptop?" gumam wanita itu saat menemukan sebuah laptop di dalam laci meja.

Setelahnya ia meraihnya. Membuka benda persegi panjang itu namun ternyata tidak ada daya.

"Di mana chargernya?" gumam-gumamnya sembari membuka semua laci meja itu.

"Ini dia." Saat hendak mengambil charger laptopnya, sebuah benda membuat atensinya teralih.

Elodie mengambilnya, wanita itu terpaku pada foto berbentuk persegi panjang itu. "Kakak," gumam wanita itu sedikit serak. Dalam sekejap kedua matanya berkaca-kaca.

"Aku rindu, kakak tidak merindukanku kah?" gumamnya lagi sembari mengusap-usap foto sang kakak. Jujur saja sejak keluar rumah sakit ia sudah beberapa kali mencari keberadaan sang kakak, namun hasilnya nihil. Rumah yang dulu mereka tempati sudah menjadi milik orang lain. Kata tetangga mereka, Elbert telah pindah entah kemana sejak lama.

Wanita itu mengusap air matanya yang mengalir. Bahkan nomor telepon sang kakak ia tidak punya. Mereka seperti sungguh-sungguh telah putus hubungan.

Elodie yang awalnya berniat kerja jadi termenung. Wanita itu banyak bernostalgia dengan kenangan bersama sang kakak yang sangat menyayanginya.

Elbert yang menggantikan peran orangtua baginya. Elbert yang selalu ada untuknya. Elbert yang sangat menyayanginya. Sampai sekarang Elodie masih merasa tidak percaya, ia rela memutus hubungan dengan sang kakak demi suami seperti Gray.

Wanita itu menarik napas panjang. Ia meletakkan foto dengan rapi di atas meja, lalu tersenyum tipis dengan mata sedikit bengkak. "Kakak, kamu pasti sangat kecewa padaku. Tapi aku akan terus mencarimu. Berharap suatu saat kita bisa bertemu lagi."

Elodie mengusap wajahnya, ia beranjak ke kamar mandi, lalu kembali dengan wajah basah. Wanita itu menarik tisu dan mengeringkannya.

"Wajahku bengkak," gumamnya cemberut sembari memperhatikan cermin. Wanita itu memakai krim malam, ia memang mulai merawat diri sejak bermalam di rumah Clara. Gadis itulah yang memberikannya alat perawatan diri.

"Kulit bayiku, cepatlah kembali," gumamnya lagi mengembangkan senyum.

Ia lalu kembali membuka laptop yang kali ini berhasil nyala. "Apa ini?" gumamnya melihat begitu banyak dokumen yang tersimpan.

Elodie membukanya satu per satu. Hingga ia sendiri pun tercengang. "Naskah, sebanyak ini? Ini aku sudah menjadi penulis atau bagaimana?"

"Cresent Moon?" Alis Elodie mengernyit dengan kebingungan.

...

Di tempat lain, tepatnya di sebuah klub ternama Kota B. Tampak seorang pria yang masuk bersama seorang wanita. Cahaya kelap kelip langsung menyapa penglihatan, Gray menghentikan sejenak langkah diikuti Freya yang datang bersamanya.

.

.

.

Gray udah aku belain kemarin, hari ini berulah lagi :|

1
aca
q ksih bunga setaman deh sama iklam ayo donk lanjut yg banyak Thor
aca
yg kuat jangan menye2
aca
daddy nya tolol bkin cerai lebih seru Thor banyak rahasia ternyata hidupnya.. q kira perpindahan jiwa tp ini kayaknya hilang ingatan sebagian aja kayaknya
aca
dlu aja di sia sia in skg ngpain lu gt gray
aca
ely ne hilang ingatan apa pindah jiwa sih
aca
dlu knp Cedric kek bandingin freya ma emaknya skg gini aneh
aca
Cedric dlu aja jahat ama emaknya
aca
anak dajjal emank Cedric ne
aca
kapok anak ayah harus di kasih stok biar gk ngelunjak
aca
suka cweknya pinter g menye2
Rina Yuli
semangat terus Thor 💪💪💪 karya mu best 👍👍👍👍👍
Joey: Uwahhh, terima kasih ⭐5 nya❤️❤️❤️
total 1 replies
Rina Yuli
tak kasih bintang 🌟🌟🌟🌟🌟 5 thor biar semangat
Diah Al Khalifi
grazy up dong Thor 🙏🙏
Inay
/Good/
Joey: 😃😃😃😃😃
total 1 replies
Ashalina Rimatuzzahra
sumpah si elli ini bikin kesel mnrt mu trllu lambat dan masih lemah
Ashalina Rimatuzzahra
ko anehh ga punya memang selama rumah tangga ga pernah d nafkahin?? Elodie ga minta?? ga ngerti aku
Joey: Karena Elodie ini istri penurut dan jarang menuntut. Semua kebutuhan rumah tangga juga sudah disediakan Gray lewat bibi Erin. Kalau Elodie perlu uang baru minta pada Gray, lagian aslinya dia juga penulis terkenal yang punya banyak uang di rekening. Sedangkan Elodie yang kehilangan ingatan ini tentu gengsi mau minta, dan dia juga tidak ingat punya banyak uang sendiri.
total 1 replies
Ashalina Rimatuzzahra
lah kirain berubah mlh sama aja kecewa
Ashalina Rimatuzzahra
Cedric ini sama orang lain hangat tp sama ibu ny dingin
Joey: Awalnya iya, tapi setelah Elodie berubah. Cedric yang ngejar kasih sayang ibunya🤭
total 1 replies
Diah Al Khalifi
suami2 kaya gitu harus d kerasin biar tau arti seorang istri
bukan utk d sakiti🤭
Intan Noer
uwaaahhh akhirnya si kakak dah dtgg
sbnarnya apa sih alasannya El kawin SM lakik model dajall itu
kyknya ada sngkut pautnya SM tmennya si El deh
trus si mertua ada dendam apa sama El ya smpai benci gitu
ksihan si el
Intan Noer: uwaaahhh msh rahasia
Joey: Rahasia🤫🤫🤭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!