Dibesarkan dalam sebuah organisasi rahasia, membuat dua orang gadis dan dua orang pemuda tumbuh menjadi pembunuh berdarah dingin, masing-masing memiliki kemampuan yang berbeda.
Chu Haitang adalah seorang dokter ajaib, dia menguasai berbagai macam pengobatan modern maupun tradisional.
Bao Yunceng adalah seorang ahli penempaan senjata, dia sangat lihai dalam membuat berbagai macam benda yang mematikan.
Liu Jinhong adalah seorang ahli strategi sekaligus ahli pedang, jurus-jurusnya terlihat sangat lembut, namun mematikan.
Rong Siyue adalah seorang ahli menundukkan binatang, dia sangat pandai dalam mata-mata dan menyusup.
Keempat orang tersebut dipertemukan pada saat berusia 5 tahun, mereka hidup sebagai saudara dan saling melindungi satu sama lain. Bekerja di bawah naungan seorang tuan yang misterius sekaligus kejam, membuat mental dan pemikirannya berbeda.
Bagaimana jika keempat orang tersebut mengalami perpindahan waktu? Masih bisakah mereka menjadi saudara yang rukun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KELUHAN
Beberapa orang selir tiba-tiba saja muncul dan bergegas menuju permaisuri, yang saat ini tengah duduk sambil menikmati udara pagi. Ada teh dan beberapa camilan terhidang di meja, dia duduk dengan anggun sambil menatap hamparan bunga, tepat di depan istana miliknya.
"Salam permaisuri!" selir-selir itu membungkukkan badannya, terlihat patuh dan penuh hormat.
Permaisuri melengkungkan senyuman tipis, "Kalian semua di sini? Duduklah!"
Setelah mendengar ajakan yang sangat tulus dari mulut wanita paling berkuasa di istana, akhirnya para selir duduk dengan sangat tenang. Mereka berhadapan langsung dengan sosok mulia tersebut.
"Apakah ada yang ingin kalian bicarakan denganku?" tanya permaisuri sambil menatap wajah selir-selir itu satu persatu, nampaknya mereka ingin mengungkapkan keluhan.
Hanya ada dua orang selir yang tidak hadir, itu adalah selir Song yang tidak terlalu di sukai kaisar dan selir Shen yang saat ini menjadi favorit pria nomor 1.
"Yang mulia," salah seorang selir mulai membuka suara, dia berbicara dengan sangat pelan, untuk memastikan tidak ada orang yang mendengar hal itu selain mereka. Permaisuri terlihat serius, dia mendengarkan dengan penuh minat.
"Aku memahami ketidaknyamanan para selir, tapi untuk saat ini kita hanya bisa menahan semuanya. Keputusan yang mulia tidak bisa diganggu gugat, walau bagaimanapun putri ke-13 juga merupakan putri kaisar, sangat wajar jika dia memberikan bantuan untuknya."
Wajah selir-selir itu langsung jelek, mereka tidak menyangka jika permaisuri akan benar-benar mematuhi perintah kaisar. Bukankah mereka telah melahirkan banyak pria hebat di istana kekaisaran? Bagaimana mungkin kaisar hanya menginginkan putrinya itu di bandingkan putra-putra mereka?
Di tempat lain, wajah Song Qinglan juga terlihat buruk, dia bergegas menuju istana selir Song. "Ibu, apakah bagi yang mulia kami tidak penting? Lihatlah keadaan kakak laki-laki, dia telah berjuang begitu keras untuk mempertahankan seluruh wilayah kekaisaran, tapi pada saat dia terjatuh, ayah bahkan tidak melirik ke arahnya."
"Lan'er, jangan berbicara buruk tentang yang mulia, ayahmu pasti tahu yang terbaik." jawab selir Song, meskipun jauh di dalam hatinya dia juga merasakan kekecewaan yang sangat besar, namun tidak mungkin untuk menunjukkan secara terang-terangan di depan putri kandungnya sendiri.
"Ibu, mari kita keluar dari istana, aku benar-benar merasa tidak nyaman tinggal di sini. Lagi pula tabib kekaisaran tidak memiliki kemampuan apapun untuk menyembuhkan kakak laki-laki. Di luaran sana, masih banyak orang yang memiliki keterampilan medis jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka." ucap Song Qinglan, dia masih tidak mau menyerah.
Selir Song menggelengkan kepala, "Ibu tahu kamu kecewa, ibu juga tidak ingin berada di posisi ini, benar-benar tertekan dan sangat tidak berdaya. Tapi kesehatan kakak laki-lakimu benar-benar sangat memprihatinkan, semenjak diracuni terakhir kali, dia bahkan masih belum sadar hingga sekarang."
Song Qinglan merenung, namun dia kembali memohon. "Ibu, bukankah sebelumnya kakak laki-laki juga pernah diracun? Tabib istana bahkan tidak memiliki kemampuan untuk menyelamatkannya, tapi pada saat kakak laki-laki kembali, dia benar-benar hampir pulih dan dipenuhi semangat."
Wajah selir Song tiba-tiba saja bersemangat, "Lan'er, maksudmu kita akan keluar untuk mencari master yang sebelumnya telah menyelamatkan kakak laki-lakimu?"
Song Qinglan mengangguk, "Ibu, aku tidak tahu berapa lama lagi kakak laki-laki bisa bertahan, tapi jika kita tidak bertindak cepat, racun itu bisa saja melukai organ vitalnya."
Selir Song mengangguk, dia juga memiliki kekhawatiran yang sama. Meskipun di permukaan semua orang selalu bersikap sopan satu sama lain, namun intrik di belakang tidak bisa dihindari. Siapapun orang yang lemah, mereka pasti akan dengan mudah diintimidasi.
"Ibu mengerti, terakhir kali kakak laki-lakimu kembali ke istana, dia harus mencari berbagai macam herbal yang langka. Sayangnya berita itu bocor, sehingga dia harus menghadapi penyergapan." jawab selir Song, ada kemarahan di matanya.
Dia tidak bisa tidak melihat kebencian yang ditunjukkan para penghuni istana, entah itu Kaisar, permaisuri, para putri dan pangeran. Bahkan pelayan-pelayan kediaman lain, selalu saja membicarakan keadaan pemuda itu.
Selir Song tersenyum melihat perhatian yang diberikan oleh putri kesayangannya. Dia tak menyangka jika Song Qinglan akan dewasa sebelum waktunya, padahal beberapa bulan yang lalu, gadis itu terlihat sangat tertutup dan sulit untuk didekati.
Saat ini keadaan istana benar-benar kacau balau, para pangeran sudah mulai saling menyerang satu sama lain, entah itu secara terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi. Hari ini anda membunuh orangku, dan besok aku akan membunuh lebih banyak orangmu.
Waktu berlalu dengan sangat cepat, malam Ini suasana di istana kekaisaran jauh lebih sepi dibandingkan sebelumnya. Semua penghuni istana duduk tegak di meja makan, menatap berbagai macam hidangan yang tersaji dan membuat mata mereka bersinar karena kegembiraan.
Setelah kaisar mempersilahkan, para pelayan mulai mengisi mangkuk majikan mereka dengan berbagai hidangan, hingga terlihat sedikit menumpuk. Mereka menikmati makan malam yang sempurna.
Sementara di suatu tempat, beberapa sosok tiba-tiba saja muncul dari balik kegelapan, mereka menyelinap masuk ke dalam sebuah istana yang dijaga dengan ketat oleh beberapa orang prajurit, bahkan tidak sedikit pelayan yang berdiri di sana.
"Ayo!"
"Berhati-hatilah!"
Gaya mereka benar-benar sangat baru, namun kecepatan dan keterampilannya benar-benar sangat mengesankan. Mereka seolah-olah memang ahli dalam menyelinap, sehingga tidak ada satu orang pun penjaga yang menyadari keberadaannya.
Salah satu sosok mengeluarkan sebuah seruling giok pendek, alih-alih memainkan nada yang indah, dia malah meniupnya dengan cepat, sehingga beberapa jarum beracun terlepas dan langsung menyerang seseorang yang tertidur nyenyak di atas tempat tidur.
Slash...
Jleb...