Erina Anjani , gadis yang tengah terluka karena pengkhianatan kejam kekasihnya memutuskan untuk pergi keluar negeri. Maksud hati ingin berlibur, untuk mengobati rasa sakit atas kecewaan yang ia terima, hari-hari Erina berganti dengan berbagai hal mendebarkan saat dirinya bertemu dengan seorang pria bernama Yerkhan.
Sering terlibat dalam situasi bersama, bibit cinta secara perlahan tumbuh di antara mereka. Namun sosok Yerkhan yang ternyata menyimpan banyak rahasia membuat Erina ragu untuk melangkah maju.
Bagaimana kisah cinta keduanya? mungkinkah Erina bisa menerima Yerkhan sebagai cintanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chronicha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari gara-gara
'Sedari awal memang percuma saja jika berbicara dengannya' batin Zalima geram
Melihat tingkah kakak sepupu yang selalu bertindak sesuka hatinya, tentu sebagai seorang wanita ia merasa malu sekaligus geram. Terlebih setelah melihat langsung alasan Yerkhan yang lebih memilih bermain dengan seorang wanita, ketimbang mengurus pekerjaan, membuat wanita cantik berhidung mancung tersebut menyesali keputusannya yang sampai rela jauh-jauh datang ke kota ini, hanya untuk membujuk Yerkhan kembali ke Astana.
" Berhentilah bermain-main, aku tidak ingin buang-buang waktu disini" tegas Zalima berusaha meredam rasa geram
"Siapa yang main-main? aku sangat serius" ujar Yerkhan masih menatap lekat kekasihnya
" Lepaskan, jangan seperti ini" bisik Erina dengan wajah semakin merona karena terus menerus digoda.
Namun Yerkhan yang sedari tadi menatapnya lekat, semakin mendekatkan wajah, seolah ingin mencium sang kekasih yang masih berada dalam pangkuannya. Menyadari jika Zalima sedang memperhatikan apa yang sedang ia lakukan, Yerkhan yang merasa terganggu pun segera mengusirnya.
" Sudah selesai bicara? mengapa masih disini? ingin melihatku bermain dengannya?" tegur Yerkhan melirik tajam ke arah adik sepupunya.
Zalima yang merasa ngeri dengan lirikan kakak sepupunya tersebut pun segera beranjak sembari menjinjing tas mahal miliknya. Sudah ia duga akan seperti ini jadinya jika terlalu memaksakan diri. Sebenarnya ia tidak ingin bertindak sampai sejauh ini.
Terlebih beberapa hari belakangan, sebelum kepergian Yerkhan, wanita cantik berhidung mancung itu sempat terlibat cekcok dengannya. Zalima pun menyadari jika perkataan yang ia lontarkan pada Yerkhan memang sangat keterlaluan. Dan tidak seperti biasanya Yerkhan yang selalu tenang menghadapi tingkahnya, mendadak seperti seseorang yang tak pernah ia kenal.
Hampir saja Zalima kehabisan napas ketika Yerkhan mulai mencekiknya secara tiba-tiba. Beruntung asisten pribadinya segera datang menolong, hingga ia selamat dari emosi Yerkhan yang tak terkontrol itu.
Bibi Nurgul yang mengetahui jika mereka berseteru tentunya tidak hanya tinggal diam. Baik Yerkhan maupun Zalima, sudah dianggapnya sebagai anak sendiri. Wanita paruh baya itu sengaja meminta Zalima untuk membujuk kakak sepupunya agar mereka kembali berbaikan.
Sungguh hal yang berat bagi Zalima untuk menuruti keinginan sang bibi. Karena pada kenyataan yang sebenarnya, ia mulai merasa takut pada Yerkhan. Apalagi jika mengingat kembali perlakuan Yerkhan kepadanya waktu itu.
" Kalau bukan karena bibi yang memintaku, aku tidak akan datang kemari" tukas Zalima melangkah pergi meninggalkan keduanya.
' Beraninya dia datang untuk memerintah ku' batin Yerkhan merasa kesal.
" Heyy, tunggu dulu!" seru Erina mencoba melepaskan diri, ingin mengejar wanita yang merupakan adik sepupu kekasihnya itu
" Mau pergi kemana, tidak perlu di perdulikan" ujar Yerkhan mengunci pergerakan Erina
" Kau sungguh keterlaluan, membuat harga diriku jatuh di hadapannya" protes Erina menatapnya sebal
" Tidak perlu merasa seperti itu, aku tidak akan melakukannya jika dihadapan orang lain" ujar Yerkhan beralasan
" Bagaimana jika dia memberitahu pada keluargamu yang lain? kau tidak merasa malu?" tanya Erina dengan wajah cemberut
" Tidak, justru bagus jika mereka semua tahu, kita akan segera diresmikan". Jawab Yerkhan santai
...----------------...
Hingga pada keesokan harinya, setelah menginap di hotel, akhirnya Zalima kembali ke Astana tanpa membawa Yerkhan bersamanya. Tak hanya itu, keinginan sang bibi untuk mendamaikan keduanya pun gagal.
Setelah mengetahui dari Zalima mengenai Yerkhan yang memiliki kekasih, tentu membuat sang bibi merasa terkejut. Tak hanya dibuat terkejut, wanita paruh baya itu juga dibuat penasaran tentang kekasih Yerkhan tersebut.
Karena selama ini ia tahu benar jika Yerkhan tidak akan bertindak semaunya, kecuali saat sedang menginginkan sesuatu yang memang harus didapatkannya. Sesuatu yang dimaksud termasuk dalam konteks yang luas.
Seperti saat ini, sang bibi harus lebih bersabar menunggu. Karena Yerkhan yang telah ia angkat sebagai putra satu-satunya itu, tidak akan mendengarkannya. Terlebih sesuatu yang putranya inginkan kali ini bukanlah hal yang mudah dijalani.
...----------------...
Sementara itu, Yerkhan yang tak ingin melewatkan hari-harinya bersama Erina pun selalu mengikuti kemanapun kekasihnya pergi. Seperti saat ini, pria tampan itu tampak tenang menunggu sang kekasih di salah satu meja pelanggan Kafe tempat Erina bekerja.
Sembari menikmati secangkir coffe latte, netra coklatnya tiada henti mengamati pelayan cantik yang membuatnya seperti kehilangan akal sehat. Benar, Yerkhan yang dahulu tidak terlalu menanggapi soal wanita, kini berubah drastis semenjak ia menemukan sosok Erina dalam kehidupannya.
Sesaat setelah selesai bekerja, wajah Erina tampak berseri, dikarenakan hari ini Yerkhan mengajaknya ke gedung bioskop untuk menonton film bersama. Walaupun bukan pertama kali bagi Erina, namun jika datang bersama pria yang dicintainya, tentu membuatnya begitu antusias.
" Genre apa yang kau sukai?" tanya Erina, ketika sedang memilih film yang akan mereka tonton
" Apa saja, aku ikut pilihanmu" jawab Yerkhan sembari mengedarkan pandangan ke sekeliling area pemesanan tiket
" Kau suka horror? bagaimana jika kita menonton itu"
Erina menunjuk salah satu poster film yang berjudul 'теңіз елесін аулау' jika diartikan menjadi 'Berburu hantu laut'.
" Ya boleh saja" tukas Yerkhan menggesek salah satu kartu atm miliknya ke sebuah mesin pembayaran otomatis, tak sampai satu menit, tiket film yang mereka pesan pun keluar dari mesin tersebut.
Film yang mereka tonton cukup seru, adegan horror namun banyak bumbu komedi didalamnya. Gelak tawa para penonton pun terdengar menggema ketika scene komedi muncul pada layar berukuran 135 inch tersebut.
Namun ditengah film, Yerkhan pamit pada kekasihnya untuk pergi ke toilet sebentar. Pria tampan itu sangat ingin buang air kecil, akibat terlalu banyak minum soda.
Segera ia melangkahkan kaki keluar dari teater, menuju toilet pria yang letaknya lumayan jauh. Sepanjang ia berjalan, banyak lalu lalang orang yang berpapasan dengannya.
Namun, ada satu sosok pria yang sedari tadi ia curigai. Ia menyadari jika pria tersebut sudah mengawasinya semenjak awal memasuki gedung bioskop. Tak ingin berlama-lama, ia pun segera memasuki toilet pria.
Ketika sedang termenung sembari menyalurkan hasratnya. Datanglah seorang pria yang memakai masker hitam, berdiri tepat di urinoir sebelahnya.
" Kita bertemu lagi" tegur si pria membuka maskernya.
Tampak wajah seorang pria dengan kumis tipis tengah menyunggingkan senyum, membuat lesung pipit yang menghias wajahnya terlihat jelas terbentuk.
Melihat secara dekat wajah pria disebelahnya, gambaran mengenai Erina yang dicium paksa oleh seorang pria pun mulai diingatnya. Hal itu tentu mulai membuatnya merasa kesal.
" Mengapa mengikuti kami?" tanya Yerkhan menggunakan bahasa inggris yang langsung dimengerti oleh pria tersebut
" Kau terlalu percaya diri, aku kemari untuk menonton film" ujar pria tersebut penuh percaya diri.
"Dengan cara menguntit?" tanya Yerkhan dengan nada penuh penekanan, membuat pria tersebut menahan emosi
" Berapa lama kalian bersama?" tiba-tiba saja pria tersebut mengganti topik pembicaraan yang cukup personal
" Bukan urusanmu" ujar Yerkhan sembari merapikan kembali celananya
" Tentu saja memang bukan urusanku, sekedar saran dariku, Erina menyukai posisi di atas".
ehhh kerasukan /Joyful//Joyful//Facepalm/
. astaga apa ini komen 😭😭😫😫😫😆😆😆😆😆😆
🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️
jadi puas kesalnya kan 😭🤣🤣🤣
astaga tadi gagal tonjok²an ini gagal anu²an/Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm/