Diana, gadis 18 tahun, menemukan kebenaran tentang keluarganya yang sebenarnya setelah 18 tahun hidup bersama keluarga angkat. Dengan kalung berlambang keluarga Pradana dan foto keluarga aslinya, Diana berangkat ke kota besar untuk mencari kebenaran.
Di kota, dia bertemu dengan pemuda misterius yang membantunya mencari alamat keluarga Pradana.
Apakah diana akan menemukan keluarganya?dan siapakah pemuda yang sangat baik membantunya,lanjutkan membaca jika ingin tahu kelanjutannya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasna alna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Pagi hari masih didalam kamar yang sama. Diana membuka mata. Dia mentap kesamping,namun tidak menemukan keberadaan suaminya. Dia mendengus lesu.
"Kemana Axcel pergi?.."ucapnya sedih.
Pintu terbuka, menampilkan Axcel yang tersenyum manis. Dia sudah rapi. Sambil membawa nampan berisi makanan.
"Selamat pagi sayang.. bangunlah,sarapan sudah siap. Mau aku suapi? Hemm?" Axcel mencoba menebus kesalahannya yang meninggalkan Diana sendirian tadi malam.
"Kamu sudah bangun duluan Axcel? Jam berapa?."
"Tadi sangat pagi. Mandi dulu saja ya.." ucap Axcel sangat lembut. Diana mengangguk setuju. Dia membersihkan diri dan makan sarapan yang telah disiapkan oleh suami tercinta.
Setelah Diana kenyang. Dia berniat mengembalikan nampan itu. Axcel mencekal tangan Diana. Dia menatap dengan tatapan nakalnya.
"Mau kemana sayang?, tidak baik menunda-nunda hal yang seharusnya dilakukan oleh pengantin baru.."Axcel tersenyum menggoda.
Diana salah tingkah hingga membuat pipinya bersemu merah. Antara malu dan mau. Axcel mendekati Diana yang menunduk malu.
"Jangan malu malu sayang.."
Diana mengangkat wajahnya menatap Axcel. Wajah tampan itu menghipnotis Diana. Tanpa sadar mereka hanyut bersama dalam lu*at*n yang lembut. Tanpa sadar satu persatu pakaian mereka telah berpindah berserakan dilantai. Axcel memimpin permainan. Diana menikmatinya.
"Apakah ini yang pertama bagimu? Sayang?" Tanya Axcel.
Diana mengangguk malu-malu. Axcel tersenyum penuh kemenangan. Dia menjadi yang pertama untuk istrinya.
Dia berusaha menerobos masuk. Sangat susah pikir Axcel. Diana tidak bisa menahan suaranya yang menggema memenuhi seisi kamar hotel. Setelah perlawanan yang cukup sulit. Axcel berhasil menerobos pertahanan.
Ayunan demi ayunan menambah suasana menjadi sangat panas. Axcel mendapatkannya. Dia mengerang nikmat.
Begitu juga dengan Diana.
Tak terasa mereka tertidur cukup lama. Matahari sudah berada tepat diatas kepala mereka. Axcel yang terbangun dahulu memandangi wajah ayu sang istri. Diana yang tanpa sadar menggerakkan kelopak matanya mencoba menstabilkan cahaya yang mengenai matanya.
"Jam berapa sekarang?" Tanya Diana dengan suara seraknya.
"Baru pukul satu siang sayang, apa kamu lapar?"
Diana hanya mengangguk. Axcel bergegas membersihkan diri dan keluar dari kamar. Tak berselang lama,dia membawa sebuah nampan berisi 2 piring nasi dan 2 gelas air putih.
"Aku bantu kamu mandi ya?" Ucap axcel lembut. Diana menggeleng menolak. Saat dia berdiri sendiri, rasa sakit di inti tubuhnya terasa. Dia kembali duduk diatas ranjang.
"Apakah sesakit itu sayang?, mari ku bantu."
Diana sejutu saja. Karna rasa sakit yang teramat menyebabkan dia susuah berjalan. Axcel menggedong Diana dan meletakkanya di dalam bathtub. Dia sudah mengisinya dengan air hangat.
Diana yang melihat Axcel juga melepaskan semua pakaiannya,melebarkan mata.
"Apa yang kamu lakukan Axcel?" Gerutu Diana.
"Aku hanya akan membantumu mandi sayang." Dengan senyum ambigu, Axcel akan memulai aksi nakalnya.
Dia memijit Diana dari belakang. Lalu menyabuni seluruh tubuh istrinya. Axcel memijit lama tepat di 2 buah gu*d*kan sintal itu. Diana terhenyak dengan tingkah Axcel. Dia berbalik badan menatap Axcel dengan pandangan bermusuhan.
"Mulai kannn!!"
Axcel tertawa puas. Dia menerjang Diana dengan buas. Dan mereka melakukannya lagi didalam kamar mandi selama berjam jam.
Axcel menggendong Diana keluar dari kamar mandi. Ditaruh tubuh itu diatas ranjang. Diana duduk dibantu Axcel. Dia telaten menyuapi Diana. Setelah semua makanan masuk kedalam perut Diana, Axcel lanjut menidurkan istrinya.
Melihat sang istri tertidur lelap. Axcel tersenyum bahagia. Apalagi saat tak sengaja matanya melihat ada bercak merah disprei yang mereka tiduri. Dia mengambil ponsel dan menghubungi seseorang.
"Bantu aku mengatur hari cuti dan siapkan honey moon ke Bali Indonesia selama 2 minggu" ucapnya yang di setujui oleh seseorang disebrang telepon.
Dia meletakkan ponsel itu kembali diatas nakas. Tak lama sebuah notif masuk kedalam telepon Axcel.
'nikahi aku Axcel. Atau akan ku beri tahu istrimu jika kita pernah melakukannya'.
'Kita sudah selesai Sabila.. kamu datang diwaktu yang salah.' balasan Axcel terkirim dan langsung dibaca oleh penerima.
Di lain tempat...
Gadis itu melempar semua barang yang ada disekitarnya. Dia mengacak acak rambutnya. Dia tidak terima dengan semua ini. Sabila akan membalasnya.
"Tunggu saja kamu waita kampungan, aku akan merebut apa yang seharusnya menjadi milikku." ucap sabila penuh dengan kebencian.
Asisten Axcel yang mendengar perkataan Sabila hanya menggeleng. Tak mengerti dengan jalan fikiran wanita itu.
( Maaf ya man teman kalau karyaku belum sekeren yang lainnya.. Ini lagi aku revisi berulang biar bisa tambah bagus dan kalian nyaman bacanya..btw ini novel pertamaku.. Harap maklum yaa)
