Aluna sejak lama memendam rasa pada kakak kelasnya hingga beberapa tahun setelah lulus sekolah, Aluna kembali di pertemukan dengan pria yang ia kagumi itu, pertemuan mereka begitu rumit dengan berbagai kesalahpahaman yang akhirnya memberikan jalan bagi mereka agar terus bertemu. Lalu bagaimana kisah selanjutnya? Apakah mereka akan bersama atau akan ada penghalang bagi perasaan Aluna?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tante bisa?
Hari ini merupakan hari yang amat penting bagi Aluna karena hari ini ia libur dan ia memutuskan untuk berkeliling ke taman yang letaknya tidak jauh dari rumah sakit.
Sebenarnya Aluna baru saja selesai pulang kerja, tapi ia memilih untuk tidak langsung pulang ke rumah karena seharian ini ia akan libur sehingga ia memutuskan untuk beristirahat sebentar di taman yang begitu asri dan mampu membuat Aluna tenang.
Saat tengah santai tiba-tiba ponselnya berdering, "Gea? tumben nih anak nelpon," gumam Aluna lalu ia pun mengangkat sambungan telepon tersebut.
^^^Ada apa, Ge?^^^
Lo belum lihat grup alumni?
^^^Huh, aku kan gak gabung ke grup gimana sih kamu, jadi aku mana tau info apa aja yang ada di grup.^^^
Oh iya ya lupa.
^^^Kenapa emangnya?^^^
Gini Lun, di grup katanya mau reuni kayaknya sih satu minggu lagi dan anak-anak ngundang satu kelas buat makan-makan gitu, tapi gue gak tau dimana sih.
^^^Aku gak janji sih kalau aku bisa ikut, kamu tau sendiri jadwalku akhir-akhir ini agak amburadol.^^^
Santai aja, gak wajib kok. Lagian gue juga masih diskusiin ini sama suami gue, gue boleh ikut apa gak.
^^^Nanti kabarin aku lagi ya gimana enaknya.^^^
Pasti, atau lo mau gue masukin ke grup?
^^^Gak usah, aku gak mau ada yang gak suka kalau aku masuk grup.^^^
Lo masih mikirin sih Intan, emang tuh anak agak aneh ya, masa lo tiba-tiba di keluarin dari grup cuma karena lo lebih cantik dari dia.
^^^Bukan itu yang aneh, yang aneh adalah kenapa Intan bisa merasa aku lebih cantik dari dia padahal menurutku lebih cantik Intan daripada aku.^^^
Tau ah, udah dulu ya Lun. Nanti gue kabarin kelanjutannya.
^^^Okey, makasih ya infonya.^^^
Siapppp.
Setelah itu, Gea pun memutuskan sambungan telepon nya.
Lagi-lagi kegiatan santainya harus terganggu lantaran ia mendengar tangisan anak kecil yang cukup nyaring dan Aluna pun langsung membuka matanya dan mencari keberadaan anak kecil tersebut.
Setelah melihat seorang anak kecil yang menangis tak jauh dari tempatnya duduk, Aluna pun menghampirinya.
"Kamu gapapa, sini tante tolong," ucap Aluna dan melihat luka anak kecil tersebut.
"Sakit tante," rengek anak kecil tersebut.
"Mana tante lihat lukanya, ayo kita duduk dulu ya biar tante obati," ucap Aluna.
"Tante bisa?" tanya anak kecil tersebut.
"Bisa dong," ucap Aluna.
Aluna pun mengajak anak kecil tersebut duduk dan ia langsung mengobati luka anak kecil itu, namun Aluna merasa salah tingkah lantaran selama ia mengobati luka anak kecil tersebut, anak kecil itu menatap lekat wajah Aluna.
"Kenapa? kok kamu lihat tante terus?" tanya Aluna setelah mengobati anak kecil tersebut.
"Tante cantik, Tante mau gak jadi Mamanya Darrel?" tanya anak kecil tersebut. Ya, anak kecil yang Aluna tolong adalah Darrel.
Aluna yang mendengar pertanyaan anak kecil tersebut terkejut, "Kamu ini ya bisa aja," ucap Aluna.
"Darrel serius tante," ucap Darrel seolah memohon pada Aluna.
Baru saja akan bersuara tiba-tiba terdengar seseorang yang memanggil Darrel, "Astaga Tuan Darrel, Mbak kaget karena Tuan yang tiba-tiba gak ada di kursi tadi," ucap seorang perempuan yang usianya tampak lebih muda dari Aluna.
Aluna tau jika perempuan tersebut adalah pengasuh anak kecil tersebut karena perempuan itu memakai seragam.
"Habisnya Mbak Ayu lama ke kamar mandinya terus Pak Anton juga gak datang-datang, Darrel kan mau main," ucap Darrel.
"Maaf ya Tuan Darrel, loh ini lutut Tuan luka," ucap perempuan tersebut yang bernama Ayu.
"Iya, tadi saya lihat Darrel nangis dan udah luka Mbak, kayaknya tadi Darrel jatuh makanya bisa luka kayak gini," ucap Aluna.
"Astaga, terima kasih ya Mbak karena udah nolongin Tuan Darrel," ucap Ayu.
"Iya Mbak," ucap Aluna.
Namun, Aluna merasa ada yang aneh dengan ekspresi Ayu. "Ada apa Mbak?" tanya Aluna.
"Gapapa Mbak, saya cuma takut Tuan marah karena Tuan Darrel terluka," ucap Ayu.
"Nanti Mbak jelasin pelan-pelan aja, saya yakin majikannya Mbak Ayu ngerti," ucap Aluna dan diangguki Ayu.
"Sekali lagi terima kasih ya Mbak," ucap Ayu dan diangguki Aluna.
"Tuan, ayo pulang. Hari ini Papa udah pulang dan mau ajak Tuan Kenan jalan-jalan ke pantai," ucap Ayu.
"Yeay, ayo Mbak kita pulang. Tante cantik, kapan-kapan kita ketemu lagi ya. Tapi, tante cantik udah jadi Mamanya Darrel," ucap Darrel.
"Iya," jawab Aluna asal.
Disisi lain, Aluna pun memutuskan untuk segera kembali karena takut Neneknya sendirian. Dalam perjalanan pulang, ia melihat penjual semangka dan Aluna membeli buah tersebut karena Nenek Putri menyukai semangka.
Tak lama setelah itu, Aluna sampai di rumahnya dan ia segera masuk ke dalam rumah. Namun, Aluna terkejut saat Tante Rani membentak Nenek Putri, "Awas ya kalau dalam waktu satu bulan ini Ibu gak balikin uangnya Mas Ilham, Rani bakal hancurin semua yang Nenek punya!" teriak Tante Rani.
"Tante," panggil Aluna.
"Bagus deh kamu udah datang, sekarang mana uang yang udah kamu pinjam ke suami saya," ucap Tante Rani.
"Tante, bukannya untuk bulan ini Luna udah bayar ke Om Ilham, jadi kenapa Luna harus bayar ke tante juga. Kesepakatannya kan Luna bayar satu bulan sekali ke Om Ilham, jadi bulan ini Luna gak perlu bayar lagi," ucap Aluna.
"Itu urusan lain, saya gak mau tau pokoknya kamu harus bayar. Awas aja ya sampai akhir bukan kamu belum bayar, saya obrak abrik rumah ini, makanya kalau gak punya uang jangan maksa kuliah tinggi-tinggi," ucap Tante Rani lalu pergi.
Ucapan tante Rani tentu menyakiti perasaan Aluna, tapi ia tidak berbuat apa-apa karena apa yang dikatakan Tante Rani memang benar.
"Udah Luna, jangan di pikirkan ucapan Rani. Ilham sekarang lagi merantau di luar negeri, jadi wajar kalau Rani seenaknya gitu," ucap Nenek Putri.
"Om Ilham merantau ke luar negeri?" tanya Aluna.
"Iya, itu juga karena Rani. Dia mau menguasai harta Ilham makanya dia nyuruh Ilham ke luar negeri," ucap Nenek Putri.
"Astaga Nek, berarti Om Ilham gak tau niat Tante Rani nyuruh Om Ilham ke luar negeri," ucap Aluna dan diangguki Nenek Putri.
Setelah merapikan barang-barang yang sudah di hancurkan tante Rani, Aluna pun masuk ke dalam kamarnya.
"Aku harus kayak gimana ini? aku udah cari tambahan sana sini, tapi tetep aja uangnya gak cukup. Aku harus bisa dapat uangnya sebelum tante Rani nekat dan hancurin rumah ini," gumam Aluna hingga ia pun terlelap.
.
.
.
Bersambung...
semangat💪💪🔥🔥🤸🤸