Semenjak kandungan Andini menginjak usia tiga bulan, dia sering muntah darah dan kata dokter itu karena dia sama sekali tidak ada makan nasi sehingga asam lambung jadi naik.
bau mulut nya juga membuat Hendra sangat bingung, tubuh Andini juga kurus kering seperti tengkorak. hingga Hendra pun memutuskan untuk pulang kedesa nya saja.
Bagai mana kisah mereka?
Mampu kah Hendra membawa istri nya pulang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30. Gunjingan
Ayu gelisah bukan kepalang di rumah Ki Ansor karena arwah Asep tidak akan membiarkan dia begitu saja, sebab dia sudah di pelet dan kemudian malah di campakan pula sehingga rasa sakit nya berlipat ganda. kalau bukan pelet maka tak mungkin dia akan segila itu pada Ayu, sebab dia sama sekali tidak punya rasa.
Maka nya sekarang dia tidak bisa menerima kematian nya yang sangat sadis, sebisa mungkin akan terus menghantui Ayu sampai Ayu juga mati. Ki Ansor saja tampak cemas karena dendam Asep, lalu bagai mana Ayu yang sama sekali tidak punya pegangan dan dia juga adalah pelaku utama di sini.
Penangkal sudah di berikan oleh Ki Ansor dan itu harus tujuh hari sekali di perbarui, yang berarti selama seminggu sekali itu juga dia harus jadi budak sexs nya Ki Ansor yanh sangat haus akan tubuh wanita. mau bagai mana lagi karena nasi sudah jadi bubur, Ayu hanya bisa pasrah menerima nasib nya.
Ayu yang duluan memulai untuk berhubungan pada Ki Ansor karena dia butuh pelet yang ampuh untuk Hendra, tapi malah salah sasaran dan sekarang terima kenyataan saja bahwa dia mau tak mau harus terus melakukan ritual agar hidup nya tenang, tidak di ganggu oleh Asep lagi yang jadi arwah gentayangan karena mati bunuh diri.
"Sampai kapan aku harus bergantung pada jimat ini?" Ayu rasa nya tidak mungkin juga mau terus di setubuhi Ki Ansor.
"Aku juga tidak tau! ini salah mu sendiri, kalau saja kau bisa mengajak dia bicara baik baik maka dia tak akan bunuh diri." Ki Ansor menyalahkan Ayu.
"Stop menyalahkan aku! semua sudah terjadi, kau tinggal pikirkan saja bagai mana memusnahkan arwah pria miskin buruk rupa itu." sentak Ayu sangat kesal.
"Kenapa aku harus memikirkan nya? yang di teror kan kau!" seringai Ki Ansor yang memang licik sekali.
"Apa maksud mu?!" Ayu mendelik tidak percaya dengan pendengaran nya.
"Tidak ada maksud apa apa, kan memang salah mu sendiri karena tidak hati hati. lalu kenapa aku harus sibuk memusnahkan dia?" Ki Ansor menatap Ayu tajam.
"Kau licik!" geram Ayu begitu marah akibat merasa di permainkan.
"Bila ingin sesuatu maka kau juga harus memberi aku sesuatu, mana mungkin aku melakukan hal yang cuma cuma!" Ki Ansor berkata enteng.
"Tidak cukup kah kau memakai aku dua kali ini? harus ku lakukan apa lagi untuk mu!" teriak Ayu sangat marah.
"Carikan aku gadis perawan, maka ku akan membuat Asep musnah." bisik Ki Ansor tak mau rugi walau sedikit pun.
Terpana Ayu mendengar nya karena dia tidak tau mau cari kemana, lagi pula itu adalah yang sangat berisiko bila sampai menumbalkan teman nya. yang ada nanti malah akan ketahuan, mau tak mau dia harus tahan selama seminggu sekali di hajar habis habisan tubuh nya oleh Ki Ansor sampai mau berjalan saja susah.
"Kalau kamu tidak bisa, maka kamu saja yang akan terus bersama ku." bisik Ki Ansor sembari menjilat telinga gadis ini.
"Dengan ku saja, aku tidak ingin ambil resiko lagi dengan melibatkan orang lain!" tegas Ayu menahan geli.
"Gadis pintar, lagi pula kau masih nikmat kok sehingga aku tak akan bosan." Ki Ansor metaba masuk kedalam baju.
"Kenapa ingin lagi? kita sudah melakukan nya!" tolak Ayu langsung menjauh, sebab dia takut bila sampai hamil.
"Sekali saja lagi, ayo lah aku tau kau juga menikmati nya." bujuk Ki Ansor terus berusaha memberikan rangsangan.
"Aaaakkkk!" Ayu yang semula menolak akhir nya jatuh juga.
Ki Ansor adalah pria yang sudah berpengalaman sehingga mudah bagi nya untuk menemukan titik sensitif wanita, apa lagi Ayu adalah tipe wanita yang mudah sekali di sentuh, maka nya begitu di beri sedikit gebrakan saja dia langsung leleh dan menyerah pasrah memberikan seluruh tubuh nya pada dukun ini.
...****************...
Warga desa mulai bergunjing tentang kematian Andini yang mendadak saja ini, terlebih Rini dan Ajeng membuka mulut tentang kondisi nya si mayat yang mereka mandikan. sontak orang orang pun jadi heboh, tentu langsung terpecah menjadi dua bagian karena ini memang hal yang sangat menakutkan serta membuat kaget juga tentu nya.
"Kau jangan mengada ada gitu lah, Rin! lagi pula kalau itu memang benar, sudah seharus nya kau tutupi aib si mayat." cetus Bu Ita.
"Emang benar kok kalau mayat Andini perut nya pecah dan banyak lintah, aku ngomong gini tuh biar untuk pelajaran pada kita semua bahwa jangan sampai jual diri karena akan di azab allah walau sudah insaf." jawab Rini.
"Kan dia pakai susuk segala macam di anu nya, bisa jadi gara gara itu pula maka nya banyak lintah yang mengerubungi." timpal Ajeng.
"Tuh kan emang benar firasat aku, dari awal aku sudah menduga saat tidak sengaja melihat darah di baju yang Hendra pakai." Retno berkata penub semangat.
"Iihhhkk jangan sampai jual diri ya apa pun alasan nya, dia kan awal nya karena di perkosa oleh si adik dan kemudian jadi frustasi. tapi malah kebablasan, dengan uang banya nya." Rini berkata penuh semangat.
"Ya allah kalian tidak punya hati sekali membicarakan orang yang sudah meninggal, kasihan Andini." cegah Bu Ita yang memang baik orang nya.
Tapi sama sekali tidak di dengar oleh para tetangga yang lain karena ghibah ini memang luar biasa sekali, setelah sekian lama tidak ada kabar hot yang bisa di bahas, kini malah datang kabar yang sangat luar biasa sehingga mereka pun sangat semangat.
"Eh tapi dia tidak jadi hantu ya." ujat Ajeng pula.
"Paling juga sibuk merasakan siksa kubur, mana sempat mau jadi hantu!" celetuk Retno sambil bersidekap tangan.
"Iya ya, merasakan besi panas yang di tusukan dari mulut dan tembus di kemaluan!" ujar Rini pula.
"Tapi kalian lihat tidak si Hendra yang seperti orang bodoh itu, dia kayak nya sangat kehilangan sosok istri." ujar Jamilah.
"Halah cuma gaya di awal saja itu! paling sebulan juga nanti kawin lagi, aku tidak yakin dia akan betah jadi duda." Rini mencibir sinis.
"Jangan kan sebulan, paling nanti habis tujuh harian sudah mulai gandeng cewek!" Ajeng menimpali lagi.
"Laki laki cuma gaya nya saja, apa lagi kan dia dalat Andini sudah tidak perawan! dulu saja dia pacaran dengan kembang desa anak Pak Irwin, malah menikah dapat Andini." Rini pokok nya semangat abis bila membicarakan orang.
Bu Ita hanya bisa geleng geleng kepala saja karena mereka tidak akan mempan untuk di nasehati, lebih baik dia diam saja tidak ikutan membicarakan kematian Andini yang mendadak.
Terima kasih up nya untuk hari ini. Semangat terus ka 💪
Sehat selalu 😄
kesal kali kalau part kau ni muncul ,pengen bungkam mulut kau dengan sambal setan .
Heh! dengar cinta bisa hilang asal gak kau pelihara,asal kau niat melupa, waktu akan menenggelamkan rasamu asal kau mau dan tidak bersua dengan Hendra 😡 .
dasar ndableg,belegug, ah serah manehna. Laila semoga othor gak ngabulin doamu ...