Jia menemukan kembali arah hidupnya setelah dia bercerai dari Alex.
Namun siapa sangka, perceraian itu membuat Alex kehilangan pijakan kakinya.
Dan Rayden adalah bocah kecil berusia 4 tahun yang terus berharap mommy dan daddy nya kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AD BAB 35 - Pertanyaan Bertubi
"Kenapa dia tidak memakai uang pemberian ku?"
"Kenapa dia harus bekerja sebagai pegawai laundry, jika dia butuh pekerjaan aku bisa memberinya yang lebih baik."
"Kenapa Sean?"
"Kenapa?"
Tanya Alex bertubi.
"Kenapa dia seolah tidak ingin menyentuh sedikitpun pemberian ku?"
"Kenapa dia setelah keluar dari rumah ini mengubah penampilannya, kenapa tidak tampil seperti itu saat dia tinggal disini?"
"Apa dia sengaja seperti itu untuk membuat ku marah? untuk membuatku Kesal?"
"Apa dia sengaja tampil seperti itu agar aku menceraikan Dia?"
"Kenapa Sean?"
"Kenapa tawanya ceria sekali? padahal dia harus bekerja dan juga les."
"Jawablah! kenapa kamu diam?!" titah Alex, dengan suaranya yang lebih tinggi. Seirama dengan gemuruh di hatinya yang semakin hebat.
Dan bagaimana Sean bisa menjawab, sementara Alex terus bertanya tanpa jeda.
"Maafkan saya Tuan, tentang apa yang dirasa dan dipikirkan Nyonya Jia saya tidak tahu itu," jelas Sean apa adanya, bagaimana bisa dia mengerti apa yang di rasakan Jia. Sedangkan Alex mantan suaminya sendiri pun tidak tahu apa-apa.
"Jia tidak memakai sepersem pun yang yang ku beri, dia malah menjual cincin pernikahan kami, begitu?"
"Iya Tuan."
"Sekarang cari tahu kemana uang yang sudah ku berikan selama 5 tahun ini, aku juga tidak pernah melihat dia menggunakannya."
"Baik Tuan."
Setelah mendapatkan tugas baru, Sean segera pamit undur diri. Meninggalkan Alex yang masih duduk di kursinya dengan terpaku.
Alex merasa gamang, merasa semuanya masih mengambang belum ada kejelasan, tentang Jia, tentang mantan istrinya.
Seolah menjadi misteri yang ingin dia tahu kebenarannya.
"Kenapa Jia? kenapa kamu tidak memakai uang pemberian ku? kenapa kamu harus repot bekerja?" tanya Alex lagi, bertanya pada dirinya sendiri.
Karena Jia tidak ada disini, pun Sean yang sudah pergi.
Alex coba mengingat semua yang telah dia lalui bersama Jia selama 5 tahun terakhir.
Dan selama itu pula dia tidak pernah melihat Jia yang seceria kemarin.
Alex tidak sadar, jika tatapan dingin yang selalu dia beri membuat Jia ragu untuk tersenyum lebar. Terlebih Alex pun tidak tahu jika selama ini Sofia selalu memberikan tekanan.
Kepala Alex mulai berdenyut, dia mengusap wajahnya kasar menggunakan kedua tangan.
Pikirannya kusut, belum menemukan titik terang tentang Jia.
Masih bingung, tiba-tiba pintu ruang kerjanya diketuk dan terdengar suara Sofia yang ingin masuk.
Alex pun mengizinkan.
"Al, kenapa kamu mengurung dirimu disini? Sean sudah lama keluar, lebih baik kamu temani Amora, ini kan hari minggu habiskan lah waktu bersama dengannya," ucap Sofia.
Tapi Alex tidak menanggapi, melihat Sofia datang malah membuat kepalanya kembali bertanya-tanya.
Selama ini dia hanya sibuk kerja dan yang selalu ada di rumah bersama Jia adalah sang ibu.
Alex berpikir mungkin Sofia tahu apa yang membuat Jia seperti itu.
"Ma, duduklah ada yang ingin aku bicarakan," pinta Alex.
Sofia sedikit terkejut, namun dia tetap duduk.
"Ada apa Al? apa ada masalah tentang perusahaan?"
Alex menggeleng.
"Tidak Ma, bukan tentang perusahaan, tapi tentang Jia."
"Jia Kenapa? apa dia mengganggumu lagi? apa dia belum puas dengan semua yang kamu beri? dia itu benar-benar wanita parasit."
Alex terdiam, tergugu mendengar tuduhan sang ibu pada mantan istrinya itu.
Jia bahkan tidak menyentuh sedikitpun uang yang dia beri. Alex bahkan sadar jika Jia tinggal di rumah itu hanya agar bisa menemui Rayden.
"Jia sudah hidup menjadi parasit selama 5 tahun di keluarga kita sayang, jangan berikan apapun lagi pada Dia."
Lagi-lagi Alex diam, mendengar jawaban sofia Alex sadar 1 hal, bahwa Sofia pun sama seperti dia, tidak mengenal Jia dengan baik.