Kirana seorang gadis yang tertukar saat bayi di sebuah Rumah sakit. Dia berakhir di panti asuhan yang akhirnya di temukan keluarganya dan di bawa kembali ke Rumah keluarga kandungan nya. namun Karena keluarga lebih mencintai gadis yang palsu, akhirnya dia tak di anggap . usaha dia untuk mendapat cinta dari keluarga ternyata Sia- sia. dan akhirnya diapun mati menggantikan sang Kakak yang hampir terbakar di dalam mobil . Namun ternyata semua pengorbanan nya sia- sia belaka . saat dia mendengar sang Kakak tertua berkata.
"Kau tidak apa- apa Leo..."
"Tidak kak...tapi Kirana ada di dalam mobil..." jawab kakak kedua.
"Tidak masalah , lebih baik dia mati dari pada jadi beban kita...asalkan bukan Jeni yang di sana..." ucap sang Kakak tertu. mendengar ucapan tadi. hati Kirana bagai di tikam belati.
"Begitu hinakah hidupku Tuhan... andai kau beri aku kesempatan untuk hidup lagi. tak akan kusia- siakan hidupku untuk mendapatkan kasih sayang mereka. Dan Tuhan maha adil. dia di lahirkan kembal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENGOBATI KAKEK MAX TUA
Mendengar ucapan William yang mengatakan kalau sang Kakek sudah menunggu kedatangan nya . Kirana merasakan kehangatan mengalir di dalam hatinya. Namun tiba- tiba dia juga mengingat Kakek tua di keluarga Xio. Pria itulah yang masih memperhatikan Dia di masa lalu. Dia ingat kalau Pria itu pulang dalam keadaan sakit. Setelah bertemu saat kedatangannya. Dia tidak bisa melihat kakek itu lagi Karena Tuan Dan Nyonya Xio Melarang dia mendekati sang Kakek . hingga saat di lakukan Operasi, dia tetap tidak bisa bertemu dengan dia . saat itu dia hanya bisa seperti orang Bodoh yang tidak bisa perbuat apa- apa. dia mempercayai Jeni yang mengatakan sang Kakek Hanya sakit biasa. Bari setelah pria tua itu meninggal Dunia .Kirana baru tahu kalau Sang Kakek mengalami gagal jantung dan Di Operasi . Pada saat itulah Kirana merasakan penyesalan yang sangat besar. dia tidak bisa menolong orang yang baik itu. dan kalau tidak salah. dalam Beberapa bulan lagi orang tua itu akan datang. Mengingat pada Pria tua itu, Kirana teringat para Leo yang tadi membawa dia pergi makan.
"Ck...Kenapa dia mesti berubah sich..." ucapnya kesal dalam hati.
"Baiklah Kak..kalau begitu aku akan mengambil peralatan dulu ...setelah itu kita pulang..." Ucap Kirana yang langsung masuk kedalam kamarnya. Lalu dia segera mandi, ganti baju dan mengambil peralatan praktek kedokteran yang dia Punya. Benda- benda ini sudah lama tidak dia pergunakan .
Setelah selesai dia segera keluar dan Mengajak sang Kakak untuk segera pergi .
"Ayo pergi kak... Kasihan Kakek menunggu kita..." ucap Kirana . Tak lama terlihat mereka sudah berada di tengah Arus Kendaraan di kota Linshan menuju luar kota.
"Kak...apakah Kak Luis jadi pulang sekarang...?" tanya Kirana yang tadi sempat mendapat Telfon dari Luis . Pria tampan itu pamit akan kembali ke Negara I Karena menejernya meminta dia kembali .
"Iya... Sebenarnya saat ini Dia sedang Syuting Film barunya. tapi Karena Ada pernikahan ini. dia ijin..." ucap Willi.
"Memang bisa Kak..." tanya Kirana.
"Untuk dia semua bisa Na... bukan dia yang butuh pekerjaan, tapi Sutradara yang butuh dia..." ucap Willi sambil tertawa. Kurana pun ikut tertawa.
"Aku jadi pingin melihat Kakak Syuting..." ucap Kirana.
"Tentu saja Bisa Na...Ayo kita buat kekuatan buat Dia..." kata Willi.
"Tidak bisa sekarang kak...tiga hari lagi aku akan ikut Olympiade.." ucap Kirana.
"Ya bukan sekarang Adikku sayang... kita akan pergi setelah Kau selesai mengikuti Olympiade..." ucap Willi.
"Tapi Aku harus menjaga Kakek..." jawab Kirana.
"Itu bisa di at ur Dik...tenang saja...." ucap Willi . Kirana hanya tersenyum mendengar ucapan kakak Angkat nya.
Kirana dan William sampai di Villa 30 menit kemudian. Terlihat sang Kakek sedang duduk di teras rumah sambil membaca sebuah majalah. Dengan segera Kirana berjalan kearah Pria tua tersebut.
"selamat siang Kek... Maaf Kirana Terlambat..." Ucap Kirana Menyapa sang Kakek dia lalu mencium tangan dan Pipi sang Kakek .
"Tapi tidak Ada masalah di Sekolah kan...?" tanya Sang Kakek Sambil bangun dari tempat duduknya.
"Tidak Kek...semuanya baik- baik saja. Dan beberapa hari lagi Kirana harus mengikuti Olympiade Fisika Kek..." Ucap Kirana .
"Kau ikut Olympiade..? Dan musuhmu anak- anak SMA..?" Tanya sang Kakek sambil berjalan masuk kedalam rumah.
"Iya Kek...Ana curang... Mana Ada seorang Profesor bersaing dengan Anak SMA...tampa melihat soalpun Dia pasti bisa Kek.." Ucap Willi yang baru bergabung dengan mereka.
"He he he...salah mereka sendiri... Kau tahu kak... Dulu aku murid yang paling Bodoh di Sekolah menengah pertama. dan SMA dalam Beberapa bulan yang lalu. dan setelah aku sadar akan kebodohanku , aku mulai berubah. Dan Kau tahu... Mereka tak percaya. Saat aku mendapatkan nilai sempurna untuk semua mata pelajatan, aku malah di katakan Curang dan Nilaiku di buat Nol semua..." Ucap Kirana sambil tertawa .
"Yang bener Dek.?" Tanya Willi tak percaya.
"Beneran Kak .." Kirana lalu menceritakan saat dia Menjadi Peringkat pertama untuk yang pertama Kali. Dan dia di katakan melakukan kecurangan . Dia menceritakan kejadian yang sebenarnya. Mendengar cerita Kirana, Willi dan Kakek ingin marah tapi juga ingin tertawa.
"Mengapa Kau bertingkah bodoh Dek..." tanya Willi .
Kirana lalu menceritakan tekanan yang di lakukan oleh keluarga Xio. Terutama sang Ibu dan Jeni a agar tidak menonjolkan diri . Karena itu Dia sengaja mendapatkan Nilai jelek tapi Jeni tahu kalau sebenarnya kirana pandai . dan tampa orang ketahui , Jeni memanfaatkan Kirana. Demi untuklebih dekat dengan Jeni. Si anak pungut yang statusnya lebih tinggi dari dia . Dan di sayangi seluruh keluarga, sebenarnya Nilai bagus Jeni , Dialah yang membuatnya. Karena itu Jeni selalu menjadi juara tiga atau juara dua seluruh murid SMA Taruna 1 di Setiap penerimaan buku Nilai para murid.
Namun setelah Dia sadar dan tak perduli pada keluarga Xio sebelum ujian Baru- baru ini, Dia sudah tidak mau memberi contoh lagi pada Jeni. Dan saat Kirana meretas Compute kepala Sekolah, Nilai Jeni sangat rendah.
"Sebenar nya dia Tidak pantas menduduki sepuluh besar . Nilai nya saja Kalah dengan Nilai Peringkat pertama dalam kelasku Kak... tapi entah kenapa dia masih berada di sepuluh besar. Dia Ada di Peringkat ketuju..."ucap Kirana.
"Waaa...ini Ada yang nggak beres .. Ini harus di selidiki.." Ucap Willi.
"Kita lihat saja nanti Kak.. Sebenarnya aku ingin mengatakan ini pada keluarga Bastian. Tapi aku takut mereka tidak percaya padaku. Dan aku takut identitasku ketahuan..." Ucap Kirana.
"Biar nanti aku akan mencari caranya. .." Jawab Willi. mereka masuk kedalam Villa .
"Sudah jangan membahas masalah itu dulu... kita makan lebih dahulu.." ucap sang Kakek.
"Kakek....kenapa Kakek tidak makan terlebih dahulu...tidak baik untuk kesehatan Kakek lo...." kata Kirana lembut. Sambil berjalan Kirana memeluk lengan sang Kakek.
"Kakek menunggu mu Nak.." Jawab Kakek Max Tua.
"Lain Kali Kakek jangan menunggu Kirana pulang ya...takut nya Kirana sampai malam. tapi Kirana usahakan pulang secepatnya . Setelah itu Kirana akan melihat keadaan Jantung Kakek lebih dulu . Beberapa para penyakit jantung Yang Kakek Derita..." ucap Kirana .
"Baik...kita akan melakukannya setelah makan..." ucap sang Kakek.
Ketika mereka hampir sampai di ruang makan, Mereka berpapasan dengan nyonya Irine yang baru keluar dari dapur. Yang memang letaknya bersebelahan dengan dapur dalam. Melihat sang Ayah mertua datang bersama Kirana dan Putranya, nyonya Irine segera menyuruh pelayan menghangat kan makanan dan Menata di meja.
"Siang Ma.." Sapa Kirana pada sang Mama Kirana lalu memeluk dan mencium pipi Nyonya Irine. Melihat Sikap Kirana, terlihat Nyonya Irine bahagia.
"Siang Sayang..." Jawab Sang Mama.
Tak lama terlihat tuan Dion datang.
"Siang Pa..." Sapa Kirana
"Siang Sayang..." Jawab Tuan Dion lalu mencium lembut kening sang Putri. Tak lama sang Nenek juga datang. Mereka segera duduk di meja makan. Dan pelayan telah selesai menata makanan di atas Meja. Tak lama mereka mulai sibuk menikmati makanan mereka. Setelah makan , Seperti Janji Kirana ...Dia membawa sang Kakek kekamar untuk di periksa penyakit jantung yang di derita sang Kakek. Setelah lama melihat keadaan sang Kakek. Kirana berkata .
"Kek... Apakah Kakek sudah pernah melakukan Rontgen...?" tanya Kirana .
"Sudah.. Di Rumah sakit Khinlau.." Ucap Kakek Max.
"Lo..bukankah itu Rumah sakit Dokter Antoni Pa..."kata Kirana. Rumah sakit yang di minta Antoni untuk Kirana kelolah.
"Benar sekali perkataanmu nak..." ucap Tuan Dion .
" Lalu kenapa Dokter Antoni tidak memberi tahu Papa.." Kata Kirana heran.
"Aku mengancam mereka agar tidak memberitahu tentang penyakitku pada siapapun itu..." Ucap Tuan Max Tua.
"Ck dasar Papa...kalau bukan Karena Cucu papa, Kami tidak akan tahu kalau Papa sakit..." Ucap Tuan Dion kesal .
"Aku sudah memaksa dia untuk memberi tahukan pada Kalian, tapi Kau tahu sendiri sifat Papamu ..." Ucap Nenek menyela .
"Kakek...apakah hasil Rontgen ada pada Kakek.. " tanya Kirana setelah diam sesaat .
"Ada...Nenek selalu membawa di tas kecil Nenek..."ucap sang Nenek.
"Kalau begitu boleh Kirana lihat Nek...?" Kata Kirana lembut.
"Tentu saja sayang ... Will...Nenek minta Tolong , kau bisakan mengambilkan hasil Rontgen Kakek di tas kecil Nenek yang Nenek taruh di dalam Almari...."ucap sang Nenek .
"Baik Nek... " lalu Kak Willi berjalan kearah Almari yang Ada di sudut kamar .
Tak berapa lama Willi datang dengan membwa hasil Rontgen milik Kakek Max Tua . Terlihat Kirana mempelajari dengan cermat . Setelah lama melihat hasil Rontgen sang Kakek, kemudian Kirana berkata.
"Kita coba dengan akupuntur dan obat yang aku buat ya Kek. . kita lakukan ini Selama tiga bulan dulu. Setelah dalam tiga bulan, kita lihat hasil nya..." Ucap Kirana.
"Kau bisa akupuntur ...?" Tanya Kakek Max Tua keheranan.
"Kirana Sedikit bisa Kek. Kita coba .. maaf baju Kakek bagian atas di buka dulu ya...!" Ucap Kirana sambil mengambil box kecil yang berisi Jarum akupuntur dari tas yang dia bawa tadi. Terlihat Kakek Max tua mulai Membuka baju lalu mulai tidur.
"Kek...kalau Kakek takut, pejamkan Mata saja .." Ucap Kirana.
"Tidak aku tidak takut..." Jawab Kakek. Namun Kirana merasakan ketegangan pada tubuh sang kakek.
"Kakek...kalau Kakek tegang malah berbahaya nanti nya OK..." Ucap Kirana lembut.
"Baik, baik... Aku akan memejamkan mataku..." Jawab sang Kakek.
Terlihat Nenek Ingin tertawa. Begitu juga dengan Kirana dan William . sedangkan papa Dion dan Mama Irine tidak boleh masuk oleh Kakek. Dengan Alasan Kakek tidak enak di lihat orang.(Lalu Nenek dan Willi itu apa, 😅) Kirana mulai menusukkan Beberapa jarum ke tubuh sang Kakek. Setelah mendiamkan lebih dari tiga puluh menit, baru kemudian Kirana mencabut jarum - jarum tersebut.
"Selesai.... Sebentar lagi Kakek akan merasa agak enakan. ..? tapi Kakek akan tetap minum Obat. oh ya Nek...apakah Kakek mendapatkan obat dari Dokter..?" tanya Kirana.
"Ada...lalu Nenek Membuka laci meja di dekat pembaringan . terlihat Beberapa botol Obat Ada di tangan sang Nenek. Terlihat Kirana memeriksa obat yang kini sudah ada di tangannya .
"Ini resep dari Dokter Antoni...?" tanya Kirana .
"Benar Nak...." jawab sang Nenek.
Namun terdengar seruan sang Kakek.
"Benar Ran...Kakek merasakan kelegahan di Dada Kakek. Rasa nyeri itu hilang.." ucap Sang Kakek .
"Baguslah Kek... Tapi Kakek harus meminum Pil atau ramuan. besok Kirana buatkan untuk Kakek...tapi untuk saat ini, Kakek minum obat Dari dokter Antoni ini dulu..." ucap Kirana .
"Trimakasih Nak... Semoga pengobatan ini cocok untuk jantung Kakek..." Ucap tuan max Tua.
"Semoga Kek... Kakek harus percaya diri kalau Kakek akan sembuh. Ya sudah Kek.. Sekarang Kakek dan Nenek bisa beristirahat . Kirana keluar dulu ya Kek, Nek..." Ucap Kirana sambil beranjak dari tempat tidur. Kirana dan Willi segera keluar dari kamar sang Kakek.
"Dek... Apakah Penyakit jantung Kakek parah..?". Tanya Willi.
"Lumayan Kak... Tapi jika Kakek tidak berobat. Maka Kematian juga yang akan Kakek dapatkan ... ucap Kirana.
Dan saat Kirana sampai di ruang keluarga, terlihat tuan Dion dam Istri nya sudah menunggu kedatangan Kirana.
"Ka.. Gimana keadaan Kakek...?" Tanya Tuan Dion.
"Pa... Ternyata Kakek sudah lama Menderita penyakit ini . Dan Kakek tidak perduli dengan penyakit ini. Untung kita bisa menemukannya sekarang. Dan memberikan pengobatan pada beliau. Soal obat yang harus Di minum Kakek, aku Akan mencarikannya besok. Tapi untuk sementara obat dari Dokter Antoni masih dapat di gunakan Pa.." ucap Kirana.
"Syukurlah kita cepat mengetahuinya... dasar kakekmu memang keras kepala..." ucap Tuan Dion dengan nada kesal dam cemas.
"Jadi besok Kirana akan memakai Mobil sendiri Pa.. Dan mungkin Kirana agak telat pulangnya ... Sebab Kirana akan mencarikan Ramuan yang bisa lebih cepat menyembuh kan penyakit Kakek. ." ucap Kirana.
"Trimakasih Sayang... Kalau tidak Ada Kirana pasti sampai penyakit Kakek parah baru Kami tahu kalau Kakekmu sakit..." Ucap Tian Dion.
" Mungkin Kakek tidak mau melihat anak dan Cucunya bersedih Pa..." Ucap Kirana menghibur.
Mereka pun Berbicara sebentar di ruang tamu sebelum Kirana pamit ke kamar untuk menelfon Dokter Antoni. Menanyakan soal Penyakit Kakek Max Tua. Juga berkonsultasi dengan Guru Hanson Soal penyakit Kakek. hingga Dini hari Kirana baru bisa tidur nyenyak .
Sedang kan di tempat lain tepatnya di Apartemen Dokter Leo , terlihat Erik sedang menuju ke Apartment sang Kakak. sesampainya Di sana, Leonardo sedang menunggu dia. Dia juga baru datang . ketika Bel pintu berbunyi, dia segera Membuka nya.
Terlihat sang adik berdiri di depan pintu.
"Masuklah..." Ucapnya dengan wajah terlihat masih gembira. Erik menatap sang Kakak sebentar lalu berjalan masuk kedalam Apartemen . Dokter Leo mengambil minuman dingin lalu memberikannya pada Erik.
"Kakak dapat bonus dari rumah sakit ya...?" Kata Erik dengan menatap sang Kakak.
"Tidak...kenapa..?" Tanya Dokter Leo keheranan.
"Wajah kakak terlihat bahagia ." Ucap Erik.
"Oo.. Tentu Saja bahagia Karena aku habis makan dengan adik kecil kita. " kata Leo dengan senyuman di bibirnya. Tentu Saja ucapan Dokter Leo membuat Erik terkejut.
"Apaa... Dengan adik kita...? Kakak rela baikan dengan wanita licik itu...?" Kata Erik kaget.
"Cih Siapa sudi... Mana mungkin aku akan terjebak lagi dengan penipu itu.. " ucap Dokter Leo dengan wajah Sinis.
"Tidak...? Lalu dengan Siapa..? Tunggu jangan katakan kalau kakak Baru saja makan dengan Kirana...?!" Seru Erik dengan wajah kaget. Dan dia menatap sang Kakak yang menatap nya dengan tatapan mengejek. Seolah ingin berkata , ha ha ha... Kau Kalah Erik..Melihat itu Erik melompat mendekati sang kakak.
"Kak...benar Kau telah bertemu dengan Kirana dan kalian pergi makan bersama..?" Kata Erik dengan wajah terlihat penasaran.
"Hmm..." Angguk Leo.
"Jadi Dia telah memaafkan Kakak...?" Mendengar pertanyaan Erik terlihat wajah Leo murung . tapi hanya sebentar. Tak lama dia berkata.
"Tidak... Dia belum memaafkan kakak..." Ucap Leo.
"Lalu bagaimana kakak bisa makan bersama Dia.. ?" Kata Erik dengan wajah bongong.
"He he he...aku memaksa dia ..."ucap Dokter Leo sambil tertawa masam.
"Maksud Kakak..." Tanya Erik .
Dokter Leo segera menceritakan tentang pertemuan mereka tadi . dan saat Dokter Leo selesai bercerita. Terdengar tawa Erik.
'"Ha ha ha... Aku tak pernah menyangka kalau Dokter Leo yang dingin dan pendiam ini bisa bertingkah seperti itu... Tapi Kak...apakah Kirana sangat marah melihat kakak seperti itu...?" Tanya Erik penasaran.
"Tentu saja...tapi dia tidak ingin mempermalukan aku. Jika mendengar cerita mu Kalau dia pandai dalam ilmu Bela diri. Pasti saat itu aku sudah dia Hajar , saat aku menarik dia dari teman- temannya. Tapi dia hanya berusaha melepas tangannya. Yang sedang aku pegang erat. Sebenarnya saat itu aku juga Sedikit takut , aku takut Dia tiba- tiba menyerangku dan mempermalukan aku. Tapi ternyata tidak. Dia hanya berseru untuk melepaskan tangannya dengan marah. Dan akhirnya kami pergi dari Sekolah..." ucap Dokter Leo sambil tertawa gembira.
"Gila Kau kak... Tapi dengan begitu kita tahu kalau Adik kita masih punya perasaan menjaga kakak Dari rasa malu dan terhina..." Ucap Erik
"Benar...dan wanita seperti itulah yang pernah kita sakiti dan kita acuhkan..." Ucap Leo dengan wajah terlihat sedih.
" Benar kak. Tak bisa aku bayangkan kalau itu terjadi pada kita. Masih terbayang dalam ingatanku Kak... Bagaimana dia berusaha membuat kita menatap padanya . Dia berusaha membuat kita mengetahui kalau dia Ada. Tapi apa yang kita perbuat. Kita hanya melihat Jeni sebagai adik kita. Kenapa kita tidak sadar kalau seharusnya tempat Jeni itu Adalah tempat dia... Jeni yang anak orang lain, dengan bahagia hidup di tempat yang mestinya milik Kirana. Sedang kan Kirana menepati tempat Jeni yang terlunta- lunta. Jeni di sini makan dan tidur dengan nyaman bersama kita, menerima cinta dan kasih sayang dari kita. Sedang kan Kirana hidup dengan wanita tua yang miskin di Desa. Makan sehari tiga Kali belum tentu terjadi. Lalu kenapa kita malah menghina dan mengabaikan Dia . Jika itu aku , mungkin aku tak akan perduli lagi pada orang yang telah mengabaikan diriku Selama tuju belas tahun. Mungkin wajar kalau tiga belas tahun yang lalu kita mengabaikan dia Karena kita tidak tahu kalau gadis yang ada di rumah kita bukan adik kandung kita. Tapi hampir empat tahun lalu... Apa yang kita lakukan. Kita sudah tahu kalau wanita yang ada di rumah kita tidak Ada hubungan darah dengan kita. Tapi kita masih mengabaikan dan menyakiti adik yang memang sedarah dengan kita. . Apakah salah dia jika dia tertukar. Jika boleh dia memilih, pasti dia akan meminta pada Tuhan agar dia di tukar dengan bayi Dari orang yang lebih kaya dari kita..bukan orang Miskin yang tak bertanggung jawab Hingga dia di taruh di panti asuhan Karena tidak Ada yang mengakui bayi tampa orang tua. .." Ucap Erik sambil menahan air mata yang Ingin keluar dari matanya. Terlihat Dokter Leo terdiam dengan mata memerah. Tak lama terlihat dia menghela nafas berat.
"Kak...kenapa Kau berubah Pada Kirana... Apakah Karena rekaman CCTV yang Kau temukan. Atau Karena masalah lain...?" Tanya Erik.
"Karena Mimpi..." ucap Leo .
"Mimpi...? Maksud Kakak...?" Tanya Erik tak mengerti.
" Aku memimpikan Kirana.. Mimpi itu terlihat sangat Nyata. Saat kakak bangun.perasaan sedih itu masih berat aku rasakan..." ucap Dokter Leo.
"Mimpi.. Memang nya Kakak Mimpi apa..?" Tanya Erik. Lalu Leo menceritakan semua yang Terjadi dalam Mimpi nya. Dan saat dia selesai bercerita, terlihat air matanya mengalir deras .
"Mimpi itu seperti Nyata Rik. Aku bermimpi Dari awal kita keluar dari rumah sampai penguburan Kirana yang sederhana , sepertinya aku merasakan Kejadian itu benar- benar terjadi . Tatapan Kirana yang kecewa sampai sekarang masih aku rasakan saat dia terbakar di dalam Mobil. Sebelum akhirnya Mobil meledak menghancurkan dia. Hanya Sebagian tubuhnya yang bisa kami temukan. Semuanya Hancur dan hangus bersama Mobil kak Frans yang hancur . dalam mimpi itu aku benar- benar hancur. aku hanya bisa merasakan penyesalan yang besar..." Ucap Dokter Leo mengakhiri ceritanya. Dia mengusap air mata yang mengalir di pipinya dengan tisu yang Ada di atas meja.
"Jadi Karena itukah Kakak mulai menyadari kesalahan kita .?" tanya Erik yang terdian agak lama sebelum dia berkata .
"Setelah bangun aku berfikir lama. Dan aku mulai mengingat semua yang terjadi. Sikap kita, Sikap Jeni Selama ini saat Kirana Ada di rumah kita. Dan aku merasa kalau semua perbuatan Kirana yang membuat kita kesal seperti Ada seseorang yang sengaja menjebak dia . Apalagi setelah melihat Kejadian yang Terjadi pada perayaan ulang tahun Jeni. Aku semakin Yakin kalau kita telah di manipulasi oleh Jeni agar kita membenci Kirana..." Jawab Dokter Leo.
"Ck.. Kenapa kita tidak bisa menyadarinya kak..." Ucap Erik .
"Karena kita tidak menyangka gadis kecil yang tinggal bersama kita Selama ini Adalah gadis licik yang beracun yang bisa memiliki Cara licik untuk membuat kita percaya kalau Kirana anak jahat dan Bodoh..." Ucap Dokter Leo.
"Ya sudah kak... Yang penting kita harus bisa memenangkan Cinta adik kita lagi..." Ucap Erik .
"Benar itu.. Aku akan berusaha membuat Kirana Mencintai kita lagi.." ucap Dokter Leo. Mereka Berbicara Hingga sore hari. Dan Erik memutuskan untuk tidur di Apartemen sang Kakak. Malam harinya mereka memutuskan untuk makan di luar saja.
#Di Gedung BCG. #
Terlihat Bos Besar Alex sedang duduk bersama kedua pengawalnya. Dia berada di Depan meja kerjanya dengan Leptop yang masih Menyala. Sedang kan dua bawahan setianya berada di depan nya.
"Pokoknya Kau harus mencari kerja sama dengan perusahaan Tuan Max Dion Jim... Aku ingin mendekati orang tua angkat Kirana.." Ucap Alex.
"Bos...yang aku dengar perusahaannya Tuan Max Dion sedang mengerjakan Suatu proyek yang sedang di Kerjakan Oleh Ak. Anak buah tuan Max Dion...banyak pengusaha yang ingin membeli hasil dari otak si Jenius Ak..." ucap Jimi . Mendengar nama itu membuat Alex menghentikan tangannya yang sedang mengetik di atas Keyboards di depannya.
"Sapa..Ak..?" Tanya Alex.
"Benar Bos Namanya Ak..dan aku dengar Ak Adalah anak buah Tuan Alex yang sangat tuan Alex sayangi. Dan Saya dengar hubungan mereka bagai anak dan Ayah. Karena tuan Max Dion terlalu memanjakan orang itu. Dia bagai otak perusahaan Tuan Max Dion. Tapi tidak Ada yang tahu Siapa Ak tersebut. Dan aku juga ingat apakah Ak Murid prof Hanson yang sukses melakukan Operasi pada Jendral Kun Jin Adalah Ak yang sama dengan Ak kepercayaan tuan Dion...." lanjut Jimi.
Mendengar semua itu. Membuat Alex mengingat wajah cantik Kirana. Dia tertegun untuk Beberapa saat. Tak lama dia berkata.
"Kau ingat nama Kirana saat di ucapkan di depan umum . maksudku nama Dari keluarga Max Dion..." Tanya Alex pada Jimi.
"Tidak Bos...aku tidak memperhatikan itu..." Jawab Jimi.
"Aku ingat Bos... Sebab saat itu aku merasa kalau Garis itu sangat beruntung mendapatkan keluarga angkat yang penuh perhatian padanya . Dan kedua, nama itu sama dengan namamu Bos. Kalau tidak salah Namanya Max Alexsa Kirana. ." ucap Sam . Mendengar ucapan Sam membuat bibir Alex terangkat keatas. Terlihat senyuman di bibirnya. Lalu dia berdiri dan mematikan Leptop nya serta berkata.
"Kita pulang..." Ucapnya.
Membuat kedua anak buahnya saling berpandangan dan mengikuti dia pergi meninggalkan perusahaan. Saat keluar dari ruangannya terlihat dia memegang Ponsel nya dan menghubungi seseorang.
"Hans...kirin rekaman CCTV saat perayaan pernikahan keluarga Peter... tidak, tidak semuanya. hanya Saat Nona Kirana di permalukan...benar....aku tunggu..." Tak lama terlihat Alex menutup pembicaraan dan menyimpan kembali Ponsel nya. Jimi dan Sam saling berpandangan. Mereka segera masuk kedalam Lift.
udahan dulu ya...aku lanjut episode yang akan datang.
Bersambung.
hoodie ✅
map ✅
video call ✅
VIP/VVIP ✅
VVIP ✅
biangka ❎
bianca ✅