NovelToon NovelToon
Kang Pijat

Kang Pijat

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / One Night Stand / Cinta Terlarang / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Pemain Terhebat / Harem
Popularitas:90.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: Jamal Nurcahya

++ Iwan seorang pemuda usia 19 tahun, setelah ia menemukan sebuah cincin ajaib saat memancing disungai. Iwan mendapatkan kesaktian yang dipergunakan untuk memijat.

Seiring waktu banyak pasien yang telah disembuhkan, sehingga menjadi masalah karena banyak wanita yang menginginkan dia. Sehingga membuat ia terlena akan kenikmatan dunia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jamal Nurcahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31

Shinta sudah menunggu dihalaman depan kost, sudah 10 menit ia berdiri menanti kedatangan Iwan.

Mendengar suara motor yang berhenti ,Shinta tersenyum saat melihat Iwan dan segera menghampirinya.

"Ini Shin, aku tadi masak ikan goreng tepung!" Iwan memberikan tas plastik ke Shinta.

"Makasih Mas, buat bekal jalan jalan ya?" Kata Shinta tersenyum manis sedang Iwan hanya tersenyum dan mengangguk.

Mereka berdua segera berkeliling menikmati ke indahan kota dan mencari tempat untuk nongkrong. Saat melintas di supermarket Iwan berhenti," Beli air mineral dan snack dulu Shin!" Kata Iwan sambil memarkir motor, lalu segera masuk kedalam supermarket. Diambilnya keranjang belanja dan memasukkan beberapa macam snack dan 2 buah botol air mineral ukuran 1,5 lt. " Mas Iwan mau es krim yang mana?" Tanya Shinta mengambil yang berbentuk kerucut, sedang Iwan hanya menggeleng tidak mau karena dulu giginya sering linu bila terkena dingin.

Sinta menuju ke lemari pendingin mengambil 2 buah minuman kemasan rasa strawbery dan jeruk." Sudah Mas! Kita kekasir!" Ajak Shinta.

" Rokok yang itu satu bungkus Mbak!" Pinta Iwan kekasir, setelah membayar barang yang dibeli mereka berdua segera meninggalkan supermarket.

Iwan melajukan motornya dengan pelan karena melihat Shinta sedang asyik menikmati es krim kerucutnya, dia melajukan motornya menuju taman dipusat kota. Seingatnya di taman itu kalau malam selalu ramai dengan para pengunjung dan pedagang kaki lima. Tak berapa lama mereka pun sampai ditaman," Ramai sekali mas disini!" Kata Shinta.

"Ya.. nanti kita cari tempat yang sepi di dalam taman Shin!" Kata Iwan menaik turunkan alisnya. " Dasar mesum !" Sambil mencubit pinggang Iwan.

Iwan dan Shinta bergandengan tangan menyusuri jalan didalam taman, Iwan melihat ada bangku kosong dan segera mereka berjalan kearah bangku. Iwan segera membuka tas plastik dan mengambil snack jagung.

"Wah ... Lupa bawa sendok Mas!"

"Nih pakai air mineral saja Shin, buat cuci tangan!" Suruh Iwan.

Sambil nyemil snack Iwan mengedarkan pandangan ketaman dan sesekali melihat Shinta yang sedang asyik makan.

"Eh... Mas nanti aku nginap di rumahmu?" Tanya Shinta sambil mencuci tangan.

"Gimana ya" Iwan berfikir keras mencari alasan untuk menolak.

"Kemarin suruh aku nginap sekarang kok gitu kamu Mas, pasti ada sesuatu ya!" Kata Shinta curiga.

"Iya, rencananya nanti malam aku mau berlatih ilmu bela diri!" Elak Iwan.

"O... Kok malam latihannya mas, kan enak pagi atau sore?" Saran Shinta yang sudah tahu kehebatan ilmu bela diri Iwan.

" Kalau ada yang tahu bisa gawat Shin, nanti dikira main film ha.... ha.. ha....!" Gurau Iwan sambil mengelus pundak Shinta, padahal ia ingin bergelut dengan Dian dirumah.

"Percaya dech!" Sahut Shinta menatap Iwan dengan kagum, lalu menyandarkan badannya didada Iwan.

Mereka berdua mengobrol dan bercanda mesra, lalu meninggalkan bangku untuk berkeliling menikmati keindahan taman. Taman ini memang selalu ramai pengunjung, ada tempat bermain untuk anak anak dan tempat untuk olah raga.

Setelah puas berkeliling taman Shinta mengajak Iwan untuk pergi meninggalkan taman. " Kita sekarang kemana Shin?" Sambil melajukan motornya, Shinta hanya diam memeluk tubuh Iwan. Mereka kembali berkeliling entah apa yang dipikirkan Shinta hingga tangannya bergerak membelai si bocil. Bocil yang tidur kini telah bangun dan Shinta semakin semangat memegang, meremas dan membelai si bocil.

" Mas, kita kerumahmu saja!" Sambil mendesah Shinta berbisik.

Iwan segera menghentikan motornya, beruntung jalanan itu sepi dan Iwan dari tadi membiarkan Shinta menghibur si bocil. " Ketempat kostmu aja Shin!" Sergah Iwan.

"Enggak! Aku mau kerumahmu sekarang!" Seru Shinta sambil meremas si bocil lebih kuat.

"Iya.. iya tapi meremasnya jangan keras keras, kasihan sibocil Shin!" Pinta Iwan sambil meringis.

" Udah ayo jalan Mas!" Titah Shinta.

" Waduuh... Bikin pusing, apa mereka gak bertengkar nanti. Sudah malam juga!" Pikir Iwan yang serba salah.

" Baik tapi nanti kamu jangan bertengkar lho Shin, aku gak suka.Apalagi sudah malam begini!" Kata Iwan.

"Hem... Sudah kuduga, sudah cepat kita kerumahmu!" Sela Shinta sambil memukul punggung Iwan.

Iwan hanya diam dan segera melajukan motornya untuk pulang," Kalau bisa akur ya lumayan kalau tidak ya terserah apa kata nanti!" Batin Iwan pasrah.

Iwan segera membuka pintu dan berjalan menuju kekamarnya, dilihatnya Dian masih belum tidur. " Belum tidur Di?" Tanya Iwan

" Belum masih nunggu Mas Iwan pulang!" Kata Dian beranjak bangun menghampiri Iwan.

Shinta hanya duduk di kursi meja makan, wajahnya penuh emosi melihat kenyataan ada wanita lain dirumah Iwan.

Iwan segera mengajak Dian keluar dari kamar, "Itu siapa Mas?" Tanya Dian.

" Ingat kalian tidak boleh bertengkar, kalian berkenalan dulu !" Tegas Iwan.

Setelah mereka saling menyapa Iwan segera menyuruh keduanya untuk duduk, lalu menceritakan masalah Dian dengan ke 5 orang yang hampir memperkosanya kepada Shinta.

Shinta segera menyadari dan meminta maaf pada Iwan," Tapi masih ada satu wanita lagi yang belum aku kenalkan pada kalian!" Ujar Iwan.

" Ha... Terus berapa banyak lagi wanitamu Mas?" Tanya Shinta agak emosi.

" Mungkin selanjutnya gadis berkursi roda kemarin Shin!" Jawan Iwan datar.

"Siapa wanita itu, apa dia juga sering kesini?" Sela Shinta sedang Dian hanya diam.

"Namanya Dewi, aku menolongnya dari korban penjambretan dan memijat bahunya yang bengkak!" Kata Iwan jujur.

" Trus setelah kamu pijat lalu kamu tiduri?" Tanya Shinta agak meninggi.

"Ya, begitulah adanya " kata Iwan sambil tersenyum.

"Dasar penjahat kelamin kamu Mas!" Cibir Shinta, sedang Dian hanya tersenyum.

"Ya bagaimana lagi, kamu dan Dian aja cuma mampu satu ronde!" Gumam Iwan. Shinta dan Dian yang mendengar gumaman Iwan dengan serentak memukuli bahu Iwan." Aduh... Ampun... Ampun! sakit nih nanti gak bisa mijat terus gimana?" Seru Iwan sedang Shinta dan Dian hanya cemberut.

" Sudah ayo kita istirahat, sudah malam!" Kata Iwan menuju kekamar mandi, Shinta hanya diam sedang Dian melangkah kekamar. Setelah Iwan keluar dari kamar mandi Shinta bergegas berdiri menuju kamar mandi ," Ambilkan handuk Mas, aku mau mandi!".Iwan segera kekamar mengambil handuk dan membawanya kekamar mandi, Shinta segera menutup pintu kamar mandi dan meraih handuk dari tangan Iwan.

Iwan duduk ditepi tempat tidur sedang Dian masih asyik membaca novel online, ingin dia segera berbaring tapi menjaga perasaan Shinta saat nanti memasuki kamar.

Tak selang berapa lama Shinta memasuki kamar berbalut handuk," Pinjam kaos dan celana pendeknya Mas!" Kata Shinta sambil melirik Dian

" Ambil dilemari, kamu tidur telanjang juga gak papa!" Kata Iwan datar.

Mendengar perkataan Iwan, Shinta melepas handuk dan melemparkan dirinya keatas kasur dan meraih selimut.

Iwan segera melepas seluruh pakaiannya hingga telanjang bulat dan segera masuk kedalam selimut. Dian yang sedang asyik membaca novel tak sadar apa yang dilakukan mereka berdua hingga suara desahan dan erangan Shinta membuyarkan konsentrasinya membaca novel.

Iwan yang sedang asyik bersembunyi di balik selimut sedang menikmati buah dan tangan yang satunya asyik bermain disumur. Diraba dan dielus elusnya bibir sumur dengan jari jarinya, air yang membasahi bibir membuat jarinya terpeleset hingga masuk kelubang sumur. Iwan segera bergerak gerak dengan lincah agar tidak sampai terperosok terlalu dalam hingga tak lama kemudian air di sumur itu meluap deras dan menyembur berbarengan dengan jerit merdu ditelinga.

Iwan segera menyingkap selimut lalu memposisikan diri untuk memompa sumur, Dian hanya tertegun sambil berkali kali menelan ludah melihat apa yang mereka lakukan.

***

Bersambung....

1
S H 10
hati² Dian.. nantinya diculik kasihan sih sma Dian.. sudah 2kali org nak menculiknya.. /Cry//Cry/
S H 10
hahaha Iwan pasti gembira ..
S H 10
capek Iwan kasihan banget sih..
S H 10
kok lama sekali mbak ju..
S H 10
adakah ni lembah ketiga??
S H 10
kok rasa gemas banget ya Iwan..
S H 10
ku ingtkan ikan yang meledak.. haha
S H 10
wahh lembah kedua nih /Chuckle//Chuckle/
Ellsya
Maaf ye, ane komen...
Aku pernah baca ini cerita Iwan tukang pijat.. ketemu cincint leluhur. Roh didalamnya bernama Siti. Punya calon istri 12 bahkan bertambah. Belum baca lagi lanjutannya...
Di novel sebelah Fzz Judulnya "Pijat Nikmat". Kalau gak percaya coba cek.

Jangan marah ye
Ellsya: e' eeeeeeh siapa yg lapor kak..
Pa'tam: Sudah dilaporkan sebagai plagiat dan akan segera ditindak lanjuti.
total 4 replies
S H 10
kuatkan batin dlu Iwan..
S H 10
Luar biasa alur ceritanya.. keren sih dan seru juga Author..
Kopi_susu: terima kasih sudah membaca 😊
total 1 replies
S H 10
pak tani tetap cangkul hingga malam..
S H 10
makin byk makin bagus nih iwan..
S H 10
high kick.. tendanganya gila sih..
S H 10
hahaha..
S H 10
cieee sayang nihh..
S H 10
siapakah cwek itu?? langsung next page.. dahhh
S H 10
wahhh.. adakah sistem cincin?
S H 10
sikat terus.. hahaha/Joyful//Joyful//Joyful/
S H 10
ada² aja lawak iwan sma nina.. ya udah ayo turun.. hehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!