NovelToon NovelToon
Sistem Spin : Kekayaan Dan Kekuatan

Sistem Spin : Kekayaan Dan Kekuatan

Status: tamat
Genre:Sistem / Kebangkitan pecundang / Naik Kelas / Tamat
Popularitas:5.8M
Nilai: 4.6
Nama Author: Alveandra

Bagaimana jadinya jika seorang siswa SMA yang hidup sebatang kara mendapatkan anugrah sebuah Sistem Spin Kekayaan dan Kekuatan oleh seorang pengemis yang ternyata adalah seorang Dewa?.

Rendi Murdianto, seorang anak laki-laki yang hidup sebatang kara, orang tuanya meninggalkan dirinya ketika masih kecil bersama neneknya.

Hidup Rendi sangatlah miskin, untung saja biaya sekolah di gratiskan oleh pemerintah, meskipun masih ada kebutuhan lain yang harus dia penuhi, setidaknya dia tidak perlu membayar biaya sekolah.

Seragam sekolah Rendi pemberian tetangganya, sepatu, dan perlengkapan lainnya juga di berikan oleh orang-orang yang kasihan padanya. Bahkan Rendi mau saja mengambil buku bekas yang kertas kosongnya hanya tinggal beberapa lembar.

Kehidupan Rendi jauh dari kata layak, Neneknya mencoba menghidupi dia semampunya. Namun, ketika Rendi duduk di bangku SMP, Neneknya harus di panggil sang pencipta, sehingga Rendi mulai menjalankan hidupnya seorang diri.

Hidup tanpa keluarga tentu mem

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dapat Musuh?

Ada delapan pemuda seusia Rendi yang menghadang dirinya, terlihat ada yang membawa kaya dan besi di tangannya.

"Turun kamu!" bentak salah satu di antara mereka.

Rendi melepaskan helm-nya dan turun dari Motor. "ada apa yah Mas?" tanya Rendi polos.

Kerah baju Rendi di cengkram dengan keras, oleh salah satu pemuda tersebut, tentu saja Rendi reflek melawan dan mengibaskan tangannya.

Tanpa Rendi sadari tangan besinya aktif, kibasan tangannya mengenai kepala pemuta tersebut sehingga terdengar suara pukulan keras yang mengenai kepala.

Pemuda itu langsung terhuyung, dia jatuh pingsan di jalan dengan darah yang mengalir di pelipisnya.

Sontak saja teman-temannya terkejut, karena mereka melihat kalau Rendi tidak sengaja melakukan hal tersebut, tapi dia sudah pingsan.

"Ron, Roni!" salah satu teman pemuda itu mencoba menegur temannya itu, tapi pemuda yang di panggil Roni tidak kunjung bangun juga, sementara darah sudah menutupi sebagian wajahnya.

"Sialan, hajar dia!" teriak pemuda yang mencoba membangunkan Roni.

Pemuda lainnya yang membawa kayu, mereka langsung mengayunkan kayu tersebut kepada Rendi.

Rendi tidak tinggal diam, dia menaruh tangannya di atas kepala, sehingga kayu tersebut hancur berkeping-keping.

Brak

Brak

Sontak saja semua pemuda terkejut, karena kayu yang mereka pegang bisa hancur seperti itu.

Rendi menggertakkan giginya, dia menerjang ke salah satu pemuda, memukul perutnya sangat keras.

Bang

Pemuda itu langsung terhempas beberapa meter dan tersungkur di jalan sambil memutahkan makanan yang baru dia makan, baru setelah itu pingsan.

Pemuda lainnya terkejut, mereka mulai menyerang bersamaan, tapi Rendi memukuli mereka satu persatu, sehingga mereka berjatuhan di jalan sambil meringis kesakitan.

Tersisa dua pemuda yang memegangi besi, mereka berdua mengayunkan besi yang mereka pegang kepada Rendi.

Trang

Trang

Suara benturan besi terdengar saat tangan Rendi menangkis ayunan besi-besi tersebut, tentu saja keduanya terkejut, karena mereka tidak menyangka kalau tangan Rendi sangatlah kuat.

Rendi menghempaskan dua besi tersebut, dia kemudian meninju wajah keduanya, sehingga mereka langsung tersungkur di jalan.

Terlihat para pemuda itu ketakutan melihat Rendi, karena mereka yang berjumlah delapan orang tidak mampu melawan Rendi yang seorang diri.

Mereka yang tidak pingsan bergegas memapah teman-temannya yang pingsan dan melarikan diri dari sana.

Rendi tidak mengejar mereka karena dia memang tidak suka bermasalah dengan orang lain, dia menghela napas dan kembali naik Motornya.

Sesampainya di kontrakan, dia membawa masuk motornya dan mengunci pintu Kontrakan.

"Siapa mereka sebenarnya yah? Kenapa tiba-tiba nyerang aku?" Rendi bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Dia menghela napas. "sudahlah, yang penting aku tidak merasa punya salah sama sekali dengannya."

Rendi bergegas membersihkan diri dan kembali ke depan TV, dia menonton TV sampai lupa mau WA Novi, hingga dia ketiduran.

Wajar saja kalau Rendi tidak begitu peduli dengan ponselnya, karena dari dulu dia sudah terbiasa hidup tanpa Ponsel. Karena itulah dia tidak seperti remaja sekarang yang tidak bisa tanpa ponsel beberapa jam saja.

Ke esokan harinya Rendi terbangun saat sudah jam lima pagi, dia memang sudah terbiasa bangun di jam seperti itu.

Rendi bergegas bangun, cuci muka dulu, baru dia menanak nasi, setelah itu dia mandi baru kemudian memasak telor ceplok untuk lauknya.

Tok... Tok....

"Ren, Rendi kamu sudah bangun belum!" teriak suara wanita yang Rendi sangat kenal.

Rendi yang sedang makan, dia bergegas membuka pintu kontrakannya, benar saja Novi datang dengan sudah mengenakan seragam sekolah rapi.

"Kenapa tadi malam kamu tidak balas WA aku!" Novi langsung memarahi Rendi.

"Eh... maaf Nov, aku lupa beneran." jawab Rendi tersenyum kecut.

Novi menggembungkan pipinya, gadis tersebut merasa tidak di hargai sama sekali di depan Rendi, padahal dia berharap bisa lebih dekat dengan Rendi.

"Kenapa kamu pagi-pagi kemari?" tanya Rendi sambil masuk kedalam dan melanjutkan makannya.

Novi juga masuk ke dalam, dia duduk di jok Motor Rendi. "mau berangkat sama kamu lah, mau apa lagi?"

Rendi yang sedang menyuapkan makanannya ke mulut berhenti, terlihat mulutnya yang terbuka lebar sambil menatap gadis yang seolah sudah kenal lama dengannya itu.

"Tidak perlu menatapku seperti itu juga kali." ucap Novi yang sedikit mau tertawa melihat Rendi yang seperti itu.

Rendi tersadar, dia bergegas menyuapkan makananannya yang dari tadi tertahan di depan mulutnya, dia sedikit malu karena Novi terus memerhatikannya.

Entah kenapa Novi sangat suka menatap wajah Rendi, dia seolah tidak bosan sama sekali menatapnya.

Rendi mempercepat makannya, semakin lama dia malu sendiri di lihat Novi yang terus memerhatikannya.

"Kamu ini tidak pernah melihat orang makan yah?!" tegur Rendi kesal karena gadis itu tidak mau melepaskan pandangannya dari dia.

Rendi masuk ke dapur, dia mencuci piring langsung, dan bergegas kembali ke depan TV, Novi hanya diam duduk di Motor Rendi tanpa bicara sepatah katapun.

"Ayo mau berangkat sekarang atau nanti." tegur Rendi pada Novi yang masih duduk di jok Motornya sambil memainkan ponsel.

"Ya berangkat sekarang dong." jawab Novi sambil tersenyum simpul.

"Awas kalau gitu!" ucap Rendi tegas.

"Iya, iya, lembut dikit kenapa kalau bicara sama cewe." ucap Novi sambil turun dari Motor.

"Cewe seperti kamu di kasarin juga gak bakal kapok." celetuk Rendi sambil mengeluarkan Motornya.

Novi hanya bisa tersenyum getir, faktanya dia memang tidak mau lepas dari Rendi, buktinya sekarang dia saja rela datang pagi-pagi ke Rumah Rendi, padahal biasanya dia kalau bangun kesiangan, tapi hari ini Novi bangun pagi. Pembantu di Rumah Novi saja sampai kebingungan karena tidak biasanya majikan mudanya bangun sendiri.

Rendi mengambil tasnya, dia mengunci pintu kontrakan dan berangkat sekolah bersama dengan Novi.

Jika Rendi sekolah di SMA 1 Larangan, sementara Novi di SMK 1 Larangan, jarak sekolah keduanya tidak terpaut jauh, hanya sekitar 3 kilometer saja.

Rendi mengantar Novi terlebih dahulu ke sekolahnya, dia tidak memiliki pemikiran lain selain mengantarnya. Namun, saat sampai di sekolah Novi, teman-teman Novi sudah menunggunya di depan gerbang.

"Oh... jadi ini gebetan kamu Nov?" tanya salah satu temannya.

"Lumayan tampan, sepertinya Roni bakal cemburu ini." timpal teman lainnya.

"Apaan sih kalian!" bentak Novi pada teman-temannya, dia kemudian berbicara dengan Rendi. "Ren, maaf yah, teman-temanku memang sedikit rese."

Rendi tersenyum. "tidak apa-apa, aku pergi dulu yah."

Novi mengangguk, saat Rendi mau pergi dia melihat para pemuda yang tadi malam mengeroyoknya, dia tentu saja terkejut, begitu juga pemuda tersebut, mereka semua tentu masih mengingat jelas bagaimana Rendi yang tidak bisa di kalahkan walau sendirian.

1
Fano Jawakonora
tembkn kena dipunggung tpi sulis cederanya di tulang ekor huhuhuiii
Fano Jawakonora
awal cuek tpi trnyta bucin berat
Fano Jawakonora
dari tdi trllu oandang enteng mka skrat la k. urwndi
Fano Jawakonora
renfi kuat tpi kelebihn takabur, hrsnya ajk mei bersama brantas mafia cungkrik bau
Fano Jawakonora
jadikan dia wanita bair dia bekerja setulus hati utk membasmi musuh" mu
Fano Jawakonora
fix lbh baik jadikan dia wanita mu juga skalian menjadi pembunuh berdarah dingin utk musuh" mu itu juga ide cemerlang
Fano Jawakonora
seharusnya kamu kerja utk rendi bukan memanfaatknnya utk menjadi brondong mu goblok
Fano Jawakonora
sikat yg tdk berguna
Fano Jawakonora
seharusnya rendi punya pasukan pengawal sendiri yg bergerak kerahkan para tunawisma tersebut, tdk perlu lerja sama dgn pemerintah bikin nama mereka yg dibesarkan
Fano Jawakonora
bgn baru bgs jgn lg masukan cerita ibunya rendi yg tak tau diri itu sok ngatur aja gk tau diri dasar lacur
Fano Jawakonora
sdh dibilang anfgap sj ibu mubssh meninggal, dasar tdk tau diri pake ngatur segala skrg bru mrasa sok kuasa punya anak dasar perempuan murahan pelacur, author coba hentikan cerita bodoh mu ini, hilangkan cerita terkait ibu rendin dan mei ling lacur itu mereoa berdua sama sj
Fano Jawakonora
ssh bgs tapi tambahkan dgn pembunuh bayaram yg tiba" ingin hidup bersama rendi ditambah dgn ibunya sdh mulai ngatur" rendi jd rusak ceritamya author hilangkan sj cerita ibunya dan bunuh sj pembunuh bayaran itu, bikin rusak cerita sj
Fano Jawakonora
boleh berkunjing melihat obu mu tapi bukan berrti dia bisa seenaknya mengatur kehidupan mu, karena dia tidak layak sebagai seorang ibu yg baik, setelah bertemu anggap sj dia sdh meninggal kuburkan sj dalam ingatan mu kalau kamu cuma sebatang kara ibu mu hny nenek mu seorang selain tdk ada lg
Fano Jawakonora
maafkan sj rendi, tpi bukan berarti dia haris ada utk kamu baor bgm pun dia seorg ibu yg tdk punya hati. jgn biarkan dia ada utk hidup mu anggap sj sdh meninggal
Fano Jawakonora
ditanya da acara apa koq gk mau ngasih tau gmn gk jadi jengkel si rendi
Fano Jawakonora
baru aja kerja disru bis udah kebratan bgm bisa maju asistennya
Fano Jawakonora
sekakian adu mekanik aj dari pada novi ma si sulus yg hny mikr pacaran sj, biar aprm bau ketelah pohon terbelah
Fano Jawakonora
pacari keduanya biar apem bau kencur ketela phon dibelah sj, dri pd masi kencur juga pikiran pacaran melulu
Fano Jawakonora
permapok desa cocoknya bukan oejabat desa kentut
Fano Jawakonora
alaaa si sulis bukn mikiran sklh mala mikirin ketalah pohon bau acem
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!