Sekuel dari My Serenity. Menceritakan tentang Sera yang bar bar dan mempunyai keinginan untuk hidup bebas. Kepergiannya ke Rusia mempertemukannya dengan Alexei Dimitre Romanov, seorang bigboss perusahaan besar dan terkenal yang sekaligus seorang bos mafia.
Sera yang selalu membuat ulah dimanapun dia berada, menarik perhatian Alex.
Bagaimana kisah mereka? sesuai dengan judul que ser sera yang artinya "apa yang akan terjadi?" . Apa yang akan terjadi jika mereka bertemu?apakah akan menjadi petarungan yang menarik?qtau percintaan yang menarik? ikuti kisah mereka ya...semoga suka
FEEL FREE TO READ N SKIP YAAA... INI CERITA RINGAN..JANGAN MENGHARAPKAN CERITA BERAT N BERTELE TELE DISINI.. DISINI SEMUA KONFLIK RINGAN N CPT SELESAI.. OTOR MEMANG ANTI DRAMA YANG TERLALU KAYAK SINETRON BGT..
ig author.. @zarin.violetta
(Sedang proser revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#10
Sera sedikit tersinggung dengan perkataan Ruslan. Meskipun pakaiannya tidak formal, tapi pakaian ini masih sangat sopan untuk dipakai bekerja.
"Pakaianku masih sangat layak, Tuan," kilah Sera.
"Tapi perusahaan kami punya aturan, Nona."
"Iya, aku tahu... mungkin lebih tepatnya pakaianku bukan pakaian formal, bukan tidak layak seperti kata Tuan tadi... bahkan wanita tadi pakaiannya lebih tidak layak dibanding pakaianku... apa kalian lebih suka yang seperti itu?" Sera mulai dengan argumennya. Sifat yang tidak bisa dihilangkannya.
Itu salah satu kelebihan Sera sebenarnya. Itulah mengapa sejak di bangku sekolah dia selalu memenangkan lomba debat.
Ruslan sedikit kaget dengan protesan Sera.
"Baiklah... terserah pemikiran nona seperti apa... yang penting berpakaianlah formal layaknya pekerja kantoran," jelas Ruslan.
"Baik," kata Sera singkat.
"Apakah matamu bermasalah? Dan harus memakai kacamata itu?" kata Ruslan yang melihat Sera memakai kacamata dengan kaca berwarna abu-abu.
"Hmm, tidak... hanya saja mataku agak sensitif jika terkena debu dan matahari," jawab Sera seadanya. Dia masih malas menjawab setiap pertanyaan mengenai matanya jika orang-orang mengetahui warna asli matanya.
"Aku asisten Tuan Alex dan dia masih ada di Dubai untuk urusan bisnis... jadi untuk sementara aku yang memberimu tugas... setelah Tuan Alex kembali, kau akan bekerja dengannya."
"Apakah aku juga akan ikut dengannya jika ada perjalanan bisnis ke luar negeri?" tanya Sera jujur. Ini yang Sera harapkan.
"Hmm... mungkin saja... itu tergantung keputusan darinya," jawab Ruslan.
Lalu Sera memulai pekerjaannya hari itu. Sera cukup memahami tentang urusan perkantoran karena dulu pernah magang di perusahaan Regan bersama Rey. Dan pekerjaannya kali ini terasa tidak sulit baginya.
Karena pembawaannya yang banyak bicara dan supel, membuat Sera cepat disukai oleh para pegawai yang seruangan dengannya.
Sera cenderung blak-blakan jika berbicara. Jadi membuatnya tidak gengsi bertanya jika ada pekerjaan yang tidak dia mengerti.
Hari pertamanya bekerja berjalan dengan lancar. Dia mampu melakukannya tanpa ada masalah sama sekali.
Seren meneleponnya tiap hari karena masih selalu kepikiran dengan anak gadis barunya. Dan Sera hanya pasrah mendengarkan nyanyian merdu sang mommy.
Sera sudah membeli beberapa baju setelan kerja dan sepatu high heels yang tidak terlalu tinggi.
Hari keempat Sera bekerja, Mr. Ruslan mengajak Sera untuk meeting keluar. Mereka pergi berempat dengan 2 pengawal.
Kemudian mereka memasuki restoran mewah yang tampak sangat sepi. Sera tahu mungkin restoran ini dibooking oleh perusahaan seperti yang sering dilakukan ayahnya jika ada acara penting.
Tapi ini hanya penandatanganan dokumen. Bahkan banyak pengawal yang menunggu di dalam.
Ruslan tampak bersalaman dengan seorang pria muda bertato dengan rambut panjang yang diikat. Pria itu sempat melirik Sera.
Pria bertato itu orang Perancis, jadi Sera yang berbicara dan menerjemahkannya untuk Ruslan. Sera baru mengetahui jika itu dokumen perjanjian jual beli senjata.
'Apakah ini ilegal?.. ah tidak mungkin... aku bekerja di perusahaan besar bertaraf internasional.. tapi apa urusanku jika ini ilegal? aku tak terlalu peduli,' pikir Sera tak ambil pusing.
Penandatanganan dokumen itu tampak berjalan lancar sampai mereka meninggalkan restoran.
"Kerjamu bagus... terima kasih," kata Ruslan dengan wajah datarnya.
Sera hanya mengangguk.
Tiba-tiba mobil yang mereka naiki ditabrak dengan sangat keras. Sehingga membuat Ruslan dan Sera kaget sampai kepala Sera terbentur jendela mobil.
Pengawal yang ada di depan turun, begitu juga sang sopir. Mereka mengeluarkan senjata dan mulai menembaki mobil yang menabrak mereka.
Terjadilah adegan baku tembak seperti di film-film action yang sering ditonton Sera.
"Ada apa ini?" tanya Sera panik seraya menundukkan kepalanya dan menutup telinganya.
"Ini pasti ulah Maxim," gumam Ruslan.
JANGAN LUPA LIKE, VOTE, FAVORIT, DAN KOMEN YA KAKAK SAIIII..❤❤❤❤