NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Mantan

Belenggu Cinta Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Berbaikan / Kehidupan di Kantor / Careerlit
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: nilan sastia

~ hadirmu membuka luka lama yang susah payah kulupakan. _azzalea jhonson.
~ berlarilah sejauh yang kau mau namun, ingat tidak ada tempatmu kembali selain kepelukanku. _Deanirta wiliam.

Bagaimana jadinya jika kenyamananmu terusik karena kehadiran seseorang dari masa lalu. Menghindar atau menyambut? Yuk ikuti kisah selengkapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilan sastia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 27

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

tok.... Tok.... Tok...

Pintu kamar Azalea diketuk dari luar, Azalea yang sedang merias tipis wajahnya menoleh ke arah pintu. Ingin rasanya ia berteriak namun, akan percuma karena orang yang berada di balik pintu tidak akan mendengarnya.

"ada apa bik?" tanya Azalea setelah ia membuka pintu kamarnya dan mendapati salah seorang pelayannya berdiri di depannya.

"anu, nona. Dibawah ada tuan Leon yang sedang menunggu anda" jawab sang pelayan dengan menundukkan kepalanya sopan.

"apa dia sudah lama bibi?" tanya Azalea membuka pintu kamarnya dengan luas.

"belum nona. Nyonya tua menyuruh saya memanggil anda nona!" jawab bibi pelayan itu lagi.

"ah, baiklah. Bik, saya akan turun. Terima kasih" ucap Azalea tersenyum ke arah pelayan itu. Setelah itu ia kembali masuk tanpa menutup kembali pintu kamarnya.

Lima menit kemudian Azalea telah selesai bersiap, kemudia ia turun menemui Leon. "sudah lama?" tanya Azalea yang ikut duduk diruang keluarga. Disana ada nenek bersama kakeknya yang sedang mengobrol bersama Leon.

"belum sayang" jawab Leon. Blush, Leon berhasil membuat pipi Azalea memerah bak tomat matang. Azalea menunduk malu malu kucing, ia seperti anak remaja yang sedang jatuh cinta dengan labilnya.

"khemmmm..." kakek sam berdehem, karena tiba tiba suasana menjadi canggung.

"em, kakek. Aza akan pergi sebentar dan mungkin setelah magrib akan kembali" ucap Azalea.

"mau kemana nak?" tanya kakek sam.

"Aza, akan pergi melihat klinik dan sekalian mengunjungi anak anak" jawab azalea.

"baiklah, hati hati dijalan. Leon tolong jaga cucuku dengan baik" peringat kakek sam.

"jangan khawatir kek, aku akan selalu menjaga cucu kakek ini" jawab Leon dengan senyuman manis yang selalu menghiasi bibirnya.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Leon mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Menikmati suasana sore bersama Azalea. Lelaki itu berkali kali mengecupi punggung tangan Azalea yang berada di dalam genggamannya.

"sayang!" panggil Leon tanpa menoleh, ia tetap fokus dengan arah jalan di depannya.

"Ada apa, Leon?" tanya Azalea, tersenyum.

"Kamu bahagia, kan?" Leon bertanya, matanya berbinar.

Azalea diam saja dan Leon dapat memaklumi itu.

Leon tersenyum, mengecup kembali punggung tangan Azalea. "tidak perlu dijawab sayang"

Mobil mereka berhenti di depan klinik. Azalea melihat plang "Klinik Dr. Azalea".

"Kita sudah tiba," kata Leon, membuka pintu mobil.

Azalea dan Leon berjalan-jalan di dalam klinik, memeriksa setiap detail. Azalea meninjau ruang perawatan, laboratorium, dan apotek.

"Apa yang masih kurang, menurutmu?" tanya Leon.

"Masih banyak," jawab Azalea, membuat daftar. "Kita butuh peralatan medis lebih lengkap dan dekorasi yang lebih nyaman."

Leon mengangguk. "Aku akan urusnya."

Tiba-tiba, Azalea melihat sebuah ruangan kosong. "Ruang ini untuk apa?"

"Untuk ruang isolasi," jawab Leon. "Atau mungkin ruang khusus untuk pasien VIP."

Azalea tersenyum. "Bagus ide itu."

Azalea dan Leon melanjutkan perencanaan klinik. Mereka berdiskusi tentang desain ruang isolasi dan peralatan yang dibutuhkan.

"Kita harus memastikan ruang ini steril dan nyaman untuk pasien," kata Azalea.

"Aku setuju," jawab Leon. "Aku akan memesan peralatan terbaik."

Saat mereka berdiskusi, seorang pekerja konstruksi mendatangi mereka.

"Maaf, Nona Azalea, kami menemukan masalah pada struktur bangunan," kata pekerja itu.

Azalea khawatir. "Apa masalahnya?"

Azalea dan Leon menghentikan diskusi mereka dan mendekati pekerja konstruksi.

"Apa yang terjadi?" tanya Azalea, khawatir.

"Struktur penopang lantai dua terlalu lemah, Nona. Jika tidak diperbaiki, bisa berbahaya bagi penghuni klinik," jawab pekerja itu.

"Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan?" tanya Leon, serius.

"Kurang lebih dua minggu, Tuan." jawab pekerja

Azalea cemas. "Bagaimana ini? Klinik harus segera beroperasi."

Leon berpikir sejenak, lalu berkata, "Aku punya ide. Kita bisa menggunakan teknologi penopang struktur canggih yang lebih cepat dan kuat. Dengan begitu, perbaikan bisa selesai dalam seminggu."

Azalea terkesan. "Bagus ide itu, Leon! Apakah teknologi itu sudah terbukti efektif?"

Leon mengangguk. "Sudah. Aku telah menggunakan teknologi serupa di proyek-proyek sebelumnya. Aku akan hubungi tim ahli untuk memulai pekerjaan."

Namun, Azalea masih khawatir tentang keamanan. "Leon, apakah teknologi penopang struktur itu benar-benar aman?"

Leon menenangkan. "Tentu, sayang. Teknologi ini sudah teruji dan memenuhi standar keselamatan internasional. Aku tidak akan mempertaruhkan keselamatanmu dan pasien."

Azalea masih ragu. "Bagaimana jika terjadi kegagalan?"

Leon memegang tangan Azalea. "Aku janji, keselamatanmu adalah prioritas utama. Kita akan melakukan tes menyeluruh sebelum klinik beroperasi."

Azalea tersenyum, merasa lega. "Baiklah, Leon. Aku percaya keputusanmu."

Leon gembira, memeluk Azalea. "Terima kasih, sayang. Aku janji, klinik ini akan menjadi tempat penyembuhan terbaik."

Keesokan harinya, tim ahli mulai bekerja pada struktur klinik. Azalea dan Leon mengawasi prosesnya, berharap klinik segera beroperasi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Perbaikan berjalan lancar dan cepat. Dalam waktu seminggu, struktur klinik sudah kuat dan aman. Azalea dan Leon merasa lega dan bangga.

"Terima kasih, Leon," kata Azalea, tersenyum. "Klinik impianku sudah siap."

Leon memeluknya. "Kita lakukan ini bersama, sayang. Klinik ini akan menjadi tempat penyembuhan terbaik."

Mereka merencanakan grand opening klinik dan mengundang masyarakat.

Grand opening Klinik Kasih Sayang berlangsung meriah. Masyarakat antusias menghadiri acara tersebut. Azalea dan Leon menyambut tamu-tamu dengan hangat.

Acara diawali dengan doa dan pemotongan pita oleh Azalea dan Leon. Kemudian, mereka memberikan sambutan dan memperkenalkan fasilitas klinik.

"Klinik ini dibangun untuk membantu masyarakat," kata Azalea. "Kami berkomitmen menyediakan pelayanan terbaik".

Setelah para tamu pulang, Azalea dan Leon duduk di ruang keluarga, merasa lega dan bahagia. Mereka menatap mata each other, berbagi senyum.

"terima kasih Leon," ucap Azalea tulus.

"aku hanya membantu sedikit, selebihnya kamu telah berusaha dengan kuat" jawab Leon.

"mau kah kamu berdansa denganku?" kening Azalea berkerut, berdansa? Di klinik. Bagaimana bisa apakah ada musik disana?.

"yang benar saja!" jawab Azalea.

"aku serius sayang" Leon mengulurkan tangannya di hadapan Azalea. Dengan patuh Azalea menyambut dan ikut berdiri menuju halaman klinik.

Astaga!!! Mata Azalea terbuka lebar melihat pemandangan indah di depan kliniknya. Dari kejauhan terdengar alunan lagu yang sangat merdu. Lampu lampu yang menghiasi dan sebuah meja ada disana.

Mereka berdansa di bawah cahaya bulan, dengan musik lembut yang dimainkan oleh pianis di kejauhan. Azalea dan Leon terlihat seperti pasangan yang sangat bahagia, tersenyum dan berpelukan erat.

"Kau adalah cinta sejati dihidupku," kata Leon, menatap mata Azalea.

"Aku mencintaimu," ucap leon, suaranya lembut. Seperti biasa Azalea selalu bungkam dengan pernyataan cinta Leon.

Mereka terus berdansa, menikmati malam romantis yang tak terlupakan.

Azalea dan Leon berbagi ciuman panjang di bawah cahaya bulan, dengan musik lembut sebagai latar belakang. Mereka terlihat sangat bahagia dan saling mencintai.

Ciuman itu semakin intens, dan mereka terhanyut dalam kebahagiaan bersama. Saat itu, dunia sekitar mereka terasa sunyi, hanya ada keduanya.

Setelah melihat jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, Leon memutuskan untuk mengantar Azalea pulang. Mereka berdua berpisah dari suasana romantis taman klinik, dan menuju mobil Leon.

"Terima kasih atas malam yang indah, sayang," kata Leon, membuka pintu mobil untuk Azalea.

Azalea tidak menjawab, wanita itu terlampau malu bahkan telingannya sudah memerah bak kepiting rebus.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
aca
ada kisah apa antara Leon ma azza
aca
flasback nya mana biar g bingung
aca
masih meraba alurnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!