NovelToon NovelToon
Only 200 Days Mr.Mafia

Only 200 Days Mr.Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Romansa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: Four

Bagiamana jika kehidupan seorang mafia yang terkenal akan ganas, angkuh atau Monster ternyata memiliki kisah yang sungguh menyedihkan?

Bagaimana seorang wanita yang hanyalah penulis buku anak-anak bisa merubah total kehidupan gelap dari seorang mafia yang mendapat julukan Monster? Bagai kegelapan bertemu dengan cahaya terang, begitulah kisah Maxi Ed Tommaso dan Nadine Chysara yang di pertemukan tanpa kesengajaan.

~~~~~~~~~~~
✨MOHON DUKUNGANNYA ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

O200DMM – BAB 35

AWAL KEDEKATAN DI MULAI

Terlihat di rumah besar, orang-orang yang berada di dalamnya sudah pergi ke kegiatan hari-harinya. Sudah menjelang siang, Miia tak tahu harus mau kemana, Ina selalu pergi sendiri tanpa mengajak ibunya, sedangkan nenek lampir tua bernama Julia itu sibuk shoping.

Hatinya terus gelisah setelah mengetahui kedekatan Maxi dan Nadine pagi tadi. “Hah... Aku butuh ketenangan.” Desah Miia merasakan pusing di kepalanya karena terus memikirkan putra dan menantunya itu. Ericsson bahkan masih tak bisa berkutik apa-apa.

Miia bergegas keluar. Dia pikir ada baiknya jika ia mencoba mendekatkan diri ke putranya sebelum semuanya terjadi.

“Nyonya Miia!” wanita berambut hitam kemerahan itu segera menoleh ke sumber suara yang baru saja memanggilnya.

“Ada apa Doray?”

“Apa anda mau pergi ke rumah tuan Maxi?”

“Ya. Kenapa?” Miia masih mengamati setiap ucapan Doray. Bibi Doray sudah cukup lama bekerja sebagai pembantu di Mansion ErEd, bahkan dia di tunjuk sebagai kepala pelayan di sana.

“Be-begini. Tadi saya melihat tuan Maxi pergi bersama nyonya Nadine-- ”

“Kemana?” sambung Miia yang tiba-tiba menyahut seperti api. Senyuman Doray hilang dalam sekejap, menjadi sedikit gagap dan takut jika dia melakukan kesalahan.

“Sa-saya tidak tahu, tapi saya melihat mereka keluar menggunakan mobil.” Jelas Doray.

“Dengan siapa mereka? Apa Zero ikut? Atau penjaga yang lainnya?” Miia sangat berharap ada seseorang yang ikut bersama mereka agar bisa menjadi penghalang.

Doray menggeleng dan itu sudah cukup untuk Miia pahami bahwa putranya hanya keluar berdua bersama Nadine. Rasanya, kepala Miia ingin pecah mendapatkan kabar itu lagi. Doray sedikit aneh saat melihat ketidaksukaan nyonya Miia terhadap hubungan putranya Maxi dan Nadine, padahal bibi Doray sangat menyukai kedua orang itu. Tapi kenapa ibunya sendiri terlihat tidak suka?

Kecurigaan di wajah Doray hilang ketika melihat datangnya nyonya kedua dari pintu. Tak mau mendengar pertengkaran kedua majikannya, ia lebih baik pergi ke dapur.

“Pekabo!” Miia terlonjak kaget dengan memegang jantungnya saat Julia tiba-tiba berbisik di belakang telinganya.

“Apa yang kamu lakukan, dasar gila!” sentak Miia rasanya ingin meninju wanita itu.

Julia tertawa puas melihat ketegangan serta ketakutan Miia. “Apa penyakit tua mu sudah kambuh? Mau aku bawakan dokter?!” jelas sekali Julia mengatakannya dengan nada mengejek. Miia sudah kesal akibat kedekatan Maxi dan Nadine, kini di tambah ocehan tak jelas dari Julia.

Miia ingin sekali membalas ejekan Julia, tapi dia tidak ingin semakin panas. Miia hanya menatap Julia dengan tajam seakan mengulitinya lewat tatapan tersebut.

“Oh, sekarang kau menatapku. Apa kau iri dengan wajah cantikku yang awet muda? Hahaha!!”

“Tidak ada gunanya aku meladeni orang gila sepertimu. Wajah mu itu mengingatkanku kepada nenek lampir yang sering aku lihat.” Miia memilih pergi setelah mengatakan kekesalannya tadi.

Julia langsung memegang pipinya dengan wajah cemberut ketika wajahnya disamakan dengan nenek lampir. “Cih, bilang saja kalau iri!” Julia kembali tersenyum dan memuji dirinya sendiri sambil membawa beberapa kantong belanja di tangannya yang terlihat menumpuk.

...***...

Suara angin laut terdengar jelas menepis di daun telinganya. Rambutnya yang di Gelung rapi mulai berantakan, matanya yang bermanik coklat terus saja memandangi danau yang ada di depannya.

Tak ada perbincangan di antara mereka berdua sejak mereka duduk di bangku panjang yang langsung menghadap ke arah danau. Suasana di sana juga tak terlalu ramai hingga mereka dapat menikmati bersama-sama. Setiap kali Maxi ingin sendiri, pria itu akan pergi ke dermaga sendirian dan kali ini dia mengajak istrinya untuk pertama kalinya.

“Kenapa kamu membawaku ke sini?” pertanyaan mulai keluar dari mulut Nadine.

“Karena aku tidak tahu harus membawa seorang wanita kemana?” pertanyaan yang cukup jujur saat di dengar langsung oleh Nadine. Mereka kembali diam beberapa detik, Maxi menoleh ke Nadine yang masih fokus ke depan.

“Apa kamu pernah mencintai seseorang?” Maxi mengerutkan keningnya sampai Nadine menoleh ke arahnya dan mempertanyakan hal sama lagi.

“Tidak.”

“Sudah ku duga. Pria sepertimu tidak akan pernah tahu apa itu cintai dan kasih sayang.” Wanita itu kembali ke depan begitu juga Maxi.

“Ya. Aku tidak pernah tahu, dan setiap kata-kata yang kamu keluarkan selalu menusuk ku penulis.” Nadine hanya terseringai mendengarnya. Wanita itu mulai berpikir kembali, mungkin tidak ada salahnya saling berbicara dengan Maxi, toh pria itu rupanya tak sekaku yang dia pikirkan.

“Kenapa kamu membunuh orang?”

“Karena itu pekerjaanku. Aku hanya membunuh seseorang yang berusaha menghalangi pekerjaanku.” Nadine mengerti, pekerjaan Maxi adalah Mafia, jadi tak heran jika mereka sama-sama bersaing.

Tapi setelah mendengar cerita mengenai Georgia, apa mungkin dia akan bernasib sama seperti wanita itu. Maxi yang sesekali mencuri pandang, dia sedikit tenang ketika melihat wajah Nadine yang sudah tidak semarah waktu itu.

Ada yang mengganjal pikiran Nadine, wanita itu sangat penasaran dengan cerita yang pernah bibi Doray ceritakan dulu mengenai Maxi. Pria itu terlihat cukup tenang saat Nadine menatapnya sejenak. Rahangnya tegas, kulit eksotis, hidung mancung-- rasanya dia ingin... Tidak, omong kosong. Nadine berpaling cepat.

“Kenapa kamu selalu menghindari keluargamu? Banyak sekali orang-orang yang ingin berkumpul dengan keluarganya di luar sana.”

Nadine mengutuk dirinya, seharusnya dia tidak bertanya soal pribadi. Dia yakin Maxi tidak akan menyukainya.

“Orang sepertiku tidak pantas mendapatkan semua itu.” Mendengarnya saja sudah membuat tubuh Nadine merinding. Wanita itu langsung menatapnya penuh tanya, sementara Maxi fokus ke depan.

Dia cukup terkejut mendengar pengakuan seperti itu dari seorang pria.

“Lalu kenapa kamu masih tinggal bersama mereka? Jika kamu angkuh membangun rumah sendiri di satu halaman yang sama.”

“Aku hanya ingin menepati janjiku kepada ayahku. Aku tidak akan meninggalkan adikku dan... Bibi,” Nadine tahu siapa yang Maxi sebutkan dengan suara ragunya. Nadine terdiam sesaat, ia ternyata lebih beruntung dari Maxi. Memang benar, pria itu memiliki keluarga yang masih hidup, tapi dia seperti orang asing yang hanya datang sebagai alat kerja.

Tidak ada kasih sayang.

“Kamu sangat beruntung bisa tinggal dan tumbuh di rumah panti, bersama orang-orang yang menyayangimu.” Ujar Maxi. Tidak ada air mata yang keluar dari kelopak mata pria itu. Nadine terus mengamatinya tanpa henti.

“Kamu tidak ingin mencari orang tua kandungmu?” sedikit pelan saat ia mencoba bertanya. Maxi menoleh lagi ke arahnya.

“No.”

Mereka sama-sama memandang ke danau yang masih terasa sejuk. Merasakan keheningan masing-masing dengan pikiran jalan hidup mereka yang sangat berbeda keadaan.

Meski sudah saling berbicara, tetap saja Maxi tidak melihat adanya senyuman di bibir Nadine. Apa dia seburuk itu? Sehingga seseorang yang ada di sekitarnya hanya akan serius tanpa senyuman. Mereka juga menikmati minuman yang sudah di beli sebelum duduk di bangku kursi.

Saat Nadine meneguk minumannya, Maxi masih saja menatapnya tanpa henti. Sampai dia juga meneguk minumannya dan kembali menatap lurus.

“Jangan terlalu mau di perintah. Kamu bisa melakukan apa yang kamu inginkan sendiri.” Ucap Nadine. Apakah itu sebuah perhatian yang baru saja istrinya berikan? Maxi tidak tahu jalan pikiran Nadine, wanita itu sulit di tebak.

Dan Nadine sendiri juga tidak merasa salah saat dia memberikan perhatian kecil itu hanya sekedar mengingatkan pria itu agar tidak terlalu menuruti keluarganya, khususnya pamannya. Nadine tahu mereka semua licik.

“Kini aku sudah membalas kesalahanku kemarin dengan mengajakmu keluar. Meski itu tidak membuatmu tertawa.” Sekarang apa lagi? Nadine terus beradu pandang dengan Maxi.

......°°°......

Saya sengaja update 2 bab karena tanggung sudah 35 bab hehe! Semoga kalian menikmati bab di atas.

Thanks and See ya ^•^

1
Lia Yulianti
Buruk
Anna
Luar biasa
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Yanti Samha
bagus banget kak ceritanya....semangat terus kakak.. ditunggu karya lainnya🥰🥰
Four.: thank youuuuuuuu 😘
total 1 replies
Nugroho Asmarabangun
Biasa
Nugroho Asmarabangun
Kecewa
joong
gampang2 susah baca alur ceritanya..
Tetep kereeen lah 👍👍👍👍👍
Four.: terima kasih 😘 semoga paham yaa
total 1 replies
azfa
jangan2 maxi anaknya ericson
Four.: tebakan yang brilian 😁
total 1 replies
Kusuma Ningsih
dilanjutkan disininaja
Kusuma Ningsih
dilanjutkan disininajs ya
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Memed Adrianto
mafa penakut lwan cuma wanita pkai senjata mafia cemen cerita rllu serius tuk cerita mafia cemen..
Jana
duuh mas ed 🤭
Syakira_amelia
kurang ada fotonya kak
Four.: kalau foto visual udah ada di my IG. kalo foto detail tempat atau latar atau bendanya memang tidak ada ya 😌
total 1 replies
Kusuma Ningsih
ya saya menikmati kok seru
lisa lisa
ini kembarannya maxi
Four.: maybe 😌
total 1 replies
Mamik Widowati
Luar biasa
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
R_Aarale
trims kak Four, saya menikmati cerita ini. Ditunggu ya sekuel nya..sehat² selalu kak
Four.: terima kasih juga sudah mampir 😁👍
total 1 replies
Ilham Bay
Luar biasa
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Dewi Fitriani
makin kesini jadi keinget ceritanya mirip sama drama turki yg mafia jga,
Four.: yup, aku juga suka sama dramanya 😁
total 1 replies
kairin
ceritanya lambat
Four.: namanya juga drama, mohon bersabar 😁
total 1 replies
azfa
Luar biasa
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!